Anda di halaman 1dari 20

ARTIKEL

PEMANFAATAN BENGKEL ELEKTRONIKA


DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS
BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XI TITL SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
SEMESTER GENAP TAHUN 2013

Disusun Oleh :

Nama : Aman Farikhi, M.Pd


N I P : 19730318 200012 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina / IVa
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Bulakamba

Dibiayai oleh Dinas Provinsi Jawa Tengah


DPA No 2432/DPA/2013 Tanggal 13 Desember 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
2013
PEMANFAATAN BENGKEL ELEKTRONIKA
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS
BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI TITL SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
SEMESTER GENAP TAHUN 2013

Oleh: Aman Farikhi *)


farikhiaman@yahoo.co.id

Abstrak

Pembelajaran Fisika di SMK pada umumnya kurang diminati sebagian siswa


SMK. Salah satu penyebabnya adalah beban belajar produktif yang cukup berat
dan guru fisika SMK umumnya lebih menekankan pada konsep fisika yang
abstrak dengan melibatkan rumus-rumus yang terkesan sulit. Dalam
pembelajaran tersebut siswa belum didorong untuk mengkaitkan konsep Listrik
Dinamis yang dipelajari dengan penerapan konsep pada alat-alat yang ada di
Bengkel Elektronika . Akibatnya pembelajaran kurang bermakna bagi siswa.
Keadaan tersebut berakibat pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa.
Hal ini terungkap dari rata-rata hasil ulangan harian siswa tahun pembelajaran
2011/2012, yaitu 33,33% siswa kelas XI TITL belum mencapai KKM = 70
dengan persentase ketuntasan 66,67 %. Dengan demikian pembelajaran fisika
di SMK N 1 Bulakamba perlu diperbaiki dengan memanfaatkan bengkel
elektronika sebagai media belajar fisika sebagai upaya yang mampu
mengaitkan penerapan konsep fisika dengan peralatan yang ada di bengkel
elektronika. Dengan memanfaatkan bengkel elektronika, siswa tidak hanya lagi
memahami konsep fisika secara abstrak tetapi melihat gambaran nyata
penerapan konsep fisika di bengkel elektronika. Penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas yang bertujuan Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun 2013
dengan pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi
Listrik Dinamis.
Tindakan kelas dilakukan sebanyak dua siklus. Berdasarkan analisis data
diperoleh nilai rata-rata siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan 2 adalah 64 ,68
dan 70. Persentase ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan 2
adalah 64 %, 69% dan 78%. Motivasi belajar meningkat masing-masing pada
siklus 1 dan 2 adalah 68% dan 76%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran
Fisika Materi Listrik Dinamis dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa Kelas XI TITL di SMK Negeri 1 Bulakamba. Berdasarkan kesimpulan
tersebut, diharapkan guru dapat memanfaatkan bengkel yang ada di sekolah
dalam proses pembelajaran fisika maupun mata pelajaran lainnya yang sesuai..

Kata kunci: Bengkel Elektronika, Pembelajaran Listrik Dinamis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rendahnya hasil belajar Fisika serta kurangnya motivasi siswa di SMK

Negeri 1 Bulakamba Brebes menjadi permasalahan utama pada pembelajaran


fisika saat ini. Hal ini dapat ditunjukkan dari pengamatan peneliti saat proses

belajar mengajar, sebagian siswa (33,3 %) terlihat kurang antusias dalam mengikuti

pelajaran, saat diskusi di kelas, hanya sebagian kecil (20 %) yang aktif bertanya

dengan kritis dan menjawab dengan benar dan jelas., sementara yang lain (46,7 %)

cenderung pasif atau sekedar mengikuti alur saja. Hal ini disebabkan beberapa

faktor, diantaranya beban belajar produktif (kejuruan) yang cukup berat dan

menyita tenaga yang cukup besar serta adanya anggapan sebagian siswa bahwa

pelajaran produktif lebih penting dibanding pelajaran normatif dan adaptif (Fisika).

Gambar 1.1. Grafik Nilai Rata-Rata Raport Fisika 3 Tahun Terakhir

7.7
Nilai 7.5
7.3 7.1
6.9 7.0
6.9

6.8
6.7
6.6
6.7
6.5

Tahunn
T.P. 2009/2010 T.P. 2010/2011 T.P. 2011/2012

B. Fisika Kimia Matematika Produktif

Sumber : Departemen Kurikulum SMK N 1 Bulakamba

Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata raport fisika kelas XI

semester Genap di SMK Negeri 1 Bulakamba dari tahun pelajaran 2009/2010

sampai dengan tahun pelajaran 2011/2012, selalu lebih rendah dari mata pelajaran

kimia, matematika maupun mata pelajaran kejuruan (produktif). Hal ini menjadi

pekerjaan rumah bagi peneliti dan guru fisika di SMK Negeri 1 Bulakamba untuk

mencari solusi dan ide kreatif dan inovatif dalam pembelajaran fisika. Oleh karena

itu dalam upaya memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa tidak terlepas
dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, terutama tenaga pendidik dituntut

lebih kreatif sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi menarik

dan disenangi oleh siswa. Dengan demikian perlu adanya model pembelajaran

yang tepat, sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan

menyenangkan siswa. Model pembelajaran yang diharapkan dapat memberi

kesempatan lebih pada siswa untuk berinteraksi satu sama lain dan pada gilirannya

dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran serta memperoleh hasil

belajar yang optimal.

Romiszowki (dalam Suciati 2005 : 51) mengatakan bahwa kinerja atau

performence siswa yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang

berasal dari dalam dan luar siswa. Jadi, seorang siswa yang memiliki prestasi

belajar yang rendah dapat disebabkan ia tidak “dapat” melaksanakan tugas yang

diberikan, karena tidak mempunyai atau menguasai pengetahuan dan ketrampilan

yang diperlukan. Penyebab lain, ia tidak “mau” melakukan tugas tertentu,

meskipun sebenarnya mempunyai kemampuan yang diperlukan. Hal ini

disebabkan oleh berbagai faktor, seperti topik yang tidak menarik, cara mengajar

guru yang tidak jelas, atau karena kuatir dengan konsekuensi yang harus

ditanggung apabila mengalami kegagalan.

Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran Listrik Dinamis perlu

dilakukan menggunakan pendekatan lain. Pemilihan pendekatan pembelajaran

dengan menggunakan bantuan alat yang ada di bengkel yang mampu

menghadirkan visualisasi konkrit gejala Listrik Dinamis. Penggunaan alat yang

dimaksud adalah pemanfaatan peralatan yang ada di Bengkel Elektronika. Hal ini

dikarenakan peralatan yang ada di laboratorium Fisika kurang memadai sedangkan

peralatan yang ada di bengkel elektronika banyak mengunakan konsep Fisika

sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran praktik Fisika terutama yang

berkaitan dengan materi Listrik Dinamis sehingga pembelajaran menjadi lebih


interaktif, aplikatif dan menarik. Dengan memanfaatkan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Listrik Dinamis diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar

Fisika. Dengan adanya peningkatan motivasi dalam pembelajaran maka

diharapkan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Apakah pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi

Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun 2013 ?

2. Apakah pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi

Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun 2013 ?

3. Apakah pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi

Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun

2013 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan secara umum dari penelitian adalah untuk meningkatkan motivasi

dan hasil belajar Fisika di Sekolah Menengah Kejuruan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI TITL SMK Negeri 1

Bulakamba Semester Genap Tahun 2013 dengan pemanfaatan bengkel elektronika

dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme.


b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba

Semester Genap Tahun 2013 dengan pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme.

c. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI TITL SMK Negeri

1 Bulakamba Semester Genap Tahun 2013 dengan pemanfaatan bengkel

elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis berbasis

konstruktivisme.

D. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah dengan pemanfaatan

bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis berbasis

konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI TITL

SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun 2013.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini secara umum adalah untuk memperbaiki

kualitas proses pembelajaran Fisika di SMK Negeri 1 Bulakamba sekaligus sebagai

masukan dan referensi bagi guru SMK dalam pemanfaatan bengkel untuk

pembelajaran Fisika dan mata pelajaran lainnya.. Secara khusus dapat diuraikan

manfaat hasil penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan pemanfaatan bengkel

elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis.

2) Bagi siswa, melalui pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran

Fisika Materi Listrik Dinamis dapat digunakan untuk melatih keterampilan praktikum

sekaligus keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sekelas

dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan

dalam pengelolaan pembelajaran di sekolah yang berdampak kepada peningkatan

mutu pendidikan di sekolah.


II. LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis

1. Hakekat Belajar

Belajar menurut Gagne seperti yang diungkap Dimyati (2002:10) bahwa

belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.

Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

Berdasarkan uraian di atas terungkap bahwa kegiatan belajar adalah suatu

proses pengalaman belajar siswa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap

dan nilai. Hal ini juga dipertegas oleh Morgan ( Suprijono Agus, 2009:3) yang

menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanent

sebagai hasil dari pengalaman.

Dengan demikian proses pembelajaran harus dapat membangkitkan

motivasi dan menumbuhkan sikap perilaku positif siswa tersebut. Untuk itu

pembelajaran harus dapat mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan.

2. Motivasi Belajar

Menurut Hamalik (2002:173), istilah motivasi menunjuk kepada semua

gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana

sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi dapat

berupa dorongan-dorongan dasar atau insentif di luar individu atau hadiah. Sebagai

suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,

mempertahankan, dan mengontrol minat. Sementara itu Suprijono, Agus

(2009:49), Motivasi yaitu dorongan yang berfungsi sebagai penguatan

bersemayamnya segala informasi dalam memori peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas maka motivasi belajar siswa dapat diartikan

sebagai dorongan kuat dari siswa tersebut untuk melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan uraian tersebut maka agar siswa termotivasi dalam belajar

maka proses pembelajaran perlunya didesain dengan mengaitkan konsep Fisika

dengan penerapannya pada alat yang ada di bengkel Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Pembelajaran Fisika di Bengkel Elektronika

Pembelajaran Fisika dengan praktikum adalah pembelajaran aktif yang

diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum

(Wiyanto, 2008). Materi fisika untuk siswa SMK program keahlian Teknik Instalasi

Tenaga Listrik yang digunakan guru dan siswa belum sepenuhnya mengarah

pada keterampilan praktikum, sehingga siswa menganggap pelajaran fisika

sebatas teori yang tidak dapat diaplikiasikan dalam teknologi, untuk itu materi fisika

SMK program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik harus banyak muatan

Fisika yang diterapkan dibidang Elektronika. Pembelajaran Fisika di bengkel

Elektronika dilakukan secara berkelompok yang dapat meningkatkan keterampilan

dan soft skill siswa seperti kemampuan team work, kreativitas, kemampuan

komunikasi (lisan dan tulisan) dan kedisiplinan dalam kelompok kerja sehingga

siswa lebih termotivasi dalam belajar fisika serta memperoleh hasil belajar yang

optimal.

4. Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir yang dipergunakan dalam

pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia

sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan

sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep, hadiah

yang siap untuk diingat, tetapi seseorang harus mampu mengkonstruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman yang nyata. Siswa perlu

dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi

dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. siswa harus mengkonstruksi pengetahuan

dalam benaknya sendiri (Sugandhi, 2008).

Berdasarkan pendapat tersebut, pada pembelajaran yang berdasar

konstruktivisme, diperlukan proses pembelajaran yang memberi kesempatan

kepada siswa untuk memperoleh pengalaman. Dari pengalaman tersebut, siswa


menyimpulkan dan memperoleh pemahaman secara mandiri dengan bimbingan

guru. Model-model pembelajaran konstruktivisme antara lain : Learning Cycle,

Cooperative Learning, dan Science Technoloy and Society.

5. Tinjauan Tentang Materi Listrik Dinamis

Materi Listrik Dinamis merupakan salah satu Standar Kompetensi pelajaran

Fisika yang diajarkan pada kelas XI SMK Semester Genap yang terdiri atas 3

Kompetensi Dasar yaitu (i) Menguasai hukum kelistrikan arus searah , (ii)

Menguasai hubungan antara tegangan, hambatan, dan arus (iii) Menghitung daya

dan energi listrik arus searah. Tujuan diberikannya materi ini adalah siswa dapat

mengetahui dan melalakukan pengukuran penghantar yang panjangnya berbeda-

beda dan berdiskusi untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi besar

hambatan suatu penghantar serta menyimpulkan berlakunya hukum Ohm pada

suatu penghantar berdasarkan hasil percobaan. Siswa juga melaksanakan diskusi

kelompok untuk menghitung kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik dengan

menggunakan hukum Ohm.

Materi Listrik Dinamis merupakan materi yang cukup rumit dan untuk

memahami dengan baik memerlukan beberapa pengetahuan dasar terutama logika

matematika dan keterampilan menyusun rangkaian listrik sederhana. Materi Listrik

Dinamis juga sering digunakan dalam Ujian Praktikum Fisika SMK yaitu pada

Hukum Ohm untuk menentukan hubungan tegangan listrik, kuat arus listrik dan

hambatan listrik. Penerapan materi Listrik Dinamis di bidang kejuruan juga cukup

banyak antara lain pada pengukuran tegangan listrik, kuat arus listrik dan

hambatan listrik dengan menggunakan multi tester, pemasangan instalasi listrik

dan lain sebagainya.

B . Penelitian Yang Relevan

Hasil analisis menunjukkan bahwa Pertumbuhan soft skills siswa pada

kelas eksperimen adalah 56% sedangkan pada kelas kontrol 38%. Pertumbuhan
soft skills siswa, terutama kemampuan komunikasi dan kemampuan kerjasama

akan lebih efektif apabila dilaksanakan pada pembelajaran dengan metode

praktikum atau eksperimen, hal ini sesuai dengan wiyanto (2008: 32) yang

menyatakan bahwa peranan penting praktikum adalah sebagai wahana untuk

mengembangkan keterampilan komunikasi, menganalisis data dan keterampilan

bekerjasama dalam tim. (Hartini,P : 2011)

C. Kerangka Berpikir

Pemanfaatan Bengkel Elektronika dalam pembelajaran fisika materi Listrik

Dinamis berbasis konstruktivisme dipandang tepat sebagai salah satu solusi untuk

menyikapi permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya motivasi dan hasil

belajar fisika sekaligus mengatasi keterbatasan alat yang ada di laboratorium fisika.

Gambar 2.1 Pola Kerangka Berpikir

Guru : Siswa :
KONDISI Belum memanfaatkan Motivasi dan Hasil
AWAL bengkel elektronika belajar Listrik Dinamis
dalam pembelajaran rendah
fisika
SIKLUS I
Memanfaatkan Memanfaatkan alat di
bengkel elektronika
TINDAKAN dalam pembelajaran
bengkel secara berkelompok
besar (tiap kelompok 9
fisika siswa) dalam pembel. fisika

Diduga melalui pemanfaatan SIKLUS II


bengkel elektronika dapat Memanfaatkan alat peraga
meningkatkan motivasi dan secara berkelompok kecil (tiap
kelompok 5 siswa) dalam
KONDISI hasil belajar fisika materi
Listrik Dinamis kelas XI
pembelajaran fisika

AKHIR TITL SMK N 1 Bulakamba


semester Genap tahun 2013

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka hipotesis tindakan

penelitian ini adalah Pemanfaaatan Bengkel Elektronika pada Pembelajaran Fisika


Materi Listrik Dinamis berbasis Konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa Kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap

Tahun 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMK Negeri 1 Bulakamba yang

beralamat di jalan Raya Kluwut-Bulakamba Brebes tepatnya di pinggir jalan pantura

± 20 km sebelah Barat kota Brebes. SMK Negeri 1 Bulakamba mempunyai 6

Program Keahlian yaitu : Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor

(TSM), Teknik Audio-Video (TAV), Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Agribisnis

Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) dan Nautika Kapal Penangkap Ikan

(NKPI). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada program keahlian Teknik

Instalasi Tenaga Listrik (TITL), hal ini dikarenakan motivasi dan hasil belajar Fisika

di program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik cukup rendah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian tindakan kelas ini direncanakan sebagai berikut :

Rencana Penelitian : 15 Maret - 15 Mei 2013

Kompetensi : Menerapkan Konsep Listrik Dinamis

Waktu : 7 kali petemuan

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kelas yang diteliti dalam penelitian ini adalah kelas XI TITL berjumlah 36 siswa.

Alasan dipilihnya kelas XI TITL karena kelas tersebut memiliki nilai rata-rata

ulangan harian terendah sebelum pelaksanaan tindakan. Pada kondisi awal nilai
rata-rata Kelas XI TITL = 64 dengan persentase siswa yang mencapai KKM

66,67%.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini antara lain :

1. Peserta Didik

2. Daftar Nilai Ulangan Harian

3. Angket Respon Peserta Didik

4. Lembar Hasil Pengamatan

D. Teknik Pengambilan dan Analisis Data

1. Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi, observasi,

angket, tes tertulis dan analisis dokumen.

a. Dokumentasi

Cara dokumentasi dilakukan untuk mengungkap kondisi awal subjek

penelitian. Alat yang digunakan adalah Tes Hasil Ulangan Harian dan catatan guru

sebelum tindakan.

b. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung. Alat yang digunakan adalah Lembar Kontrol Pengamatan.

c. Angket

Angket digunakan untuk mengungkap respon peserta didik terhadap

pembelajaran fisika di bengkel elektronika dan motivasi belajar siswa setelah

menerapkan konsep fisika dengan peralatan yang ada di bengkel elektronika.

d. Pengukuran Hasil Belajar (Tes)

Tes digunakan untuk mengukur penguasaan kompetensi peserta didik yaitu

materi Listrik Dinamis yang dilaksanakan di akhir setiap siklus.. Alat yang

digunakan Lembar Butir Soal.

e. Analisis Dokumen
Dokumen yang di analisis antara lain: Nilai Tes, Hasil Angket Respon

peserta didik dan Lembar Kontrol Pengamatan.

2. Validasi Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah di validasi oleh MGMP

Fisika Kabupaten Brebes dan teman sejawat.

3. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan Analisis

Deskriptif meliputi:

a. Analisis Deskriptif Kualitatif

Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis

diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

b. Analisis Deskriptif Komparatif

Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu

membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes

setelah siklus 2. Adapun untuk memperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik

menggunakan statistik sederhana:

Rata-rata = X1 + X2 + X3 + …. Xn
n

E. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI TITL SMK

Negeri 1 Bulakamba Brebes adalah sebagai berikut :

1. Sekurang-kurangya 75 % peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba

Tahun 2013 telah mencapai batas tuntas yaitu nilai 70 dengan nilai rata-rata kelas

minimal 72 pada Ulangan Harian Materi Listrik Dinamis.

2. Respon atau motivasi peserta didik terhadap pembelajaran fisika meningkat

dengan kategori Baik, yaitu skor rata-rata sekurang-kurangya 3,00. Kategori

respon motivasi peserta didik adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.1. Skor Rata-Rata Motivasi Belajar Peserta Didik


No Skor Rata-Rata Kategori
1. 1,00 - 2,50 Kurang Baik
2. 2,51 - 3,50 Baik
3. 3,51 - 4,00 Baik Sekali

F. Prosedur Penelitian

Skenario tindakan kelas dilakukan sebanyak dua siklus. Prosedur setiap

siklus tindakan kelas meliputi persiapan atau perencanaan tindakan, implementasi

atau pelaksanaan tindakan, observasi berupa pemantauan dan evaluasi tindakan,

serta kegiatan analisis dan refleksi tindakan.

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

Perencanaan Pelaksanaan Perencanaan Pelaksanaan

Analisis Observasi Analisis Observasi


Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi

SIKLUS 1 SIKLUS 2

Penentuan jumlah siklus sebanyak 2 siklus dilakukan dengan

mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran dan tingkat kepadatan materi.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Tabel 4.1. Daftar Rekap Nilai Ulangan Harian

NILAI KONDISI AWAL TES 1 TES 2

Jumlah Nilai ≥ 70 24 peserta didik 25 peserta didik 28 peserta didik


Persentase Nilai ≥ 70 66,67 % 69,44 % 77,78 %
Nilai Tertinggi 82 76 85
Nilai Terendah 44 53 56
Nilai Rata-rata 64 68 70
Kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam mengerjakan tes ulangan

harian diantaranya: tidak hafal rumus, hafal rumus tetapi tidak dapat

menggunakan rumus tersebut dalam pengerjaan soal, tidak bisa mengerjakan soal

yang berkaitan susunan rangkaian listrik.

B. Deskripsi Siklus

Adapun data motivasi peserta didik terhadap pemanfaatan bengkel elektronika

sebagai berikut:

Tabel 4.2: Motivasi siswa terhadap pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Fisika ( listrik dinamis ).

SIKLUS 1

Jumlah Siswa
NO PERNYATAAN
STS TS S SS
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
1 bermanfaat dan bermakna 0 0 8 28
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
2 memberikan pengalaman yang konkrit 0 0 11 25
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika menarik
3 dan mudah dipahami 0 0 12 24
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan pesrta didik untuk
4 membangun komunikasi secara luas 0 0 12 26
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika disajikan
5 secara menarik dan menyenangkan 0 0 16 20
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan luas peserta didik untuk
6 aktif dan kreatif 0 0 14 22
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
menampilkan contoh aplikasi konsep dalam
kehidupan sehari-hari sehingga lebih
7 menyenangkan 0 0 10 26
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan siswa untuk
mengembangkan wawasan belajar melalui diskusi-
8 diskusi interaktif 0 0 12 24
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk

9 melakukan pemecahan masalahan secara aplikatif 0 0 20 16


Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kemudahan dalam memahami konsep
10 sehingga lebih efektif 0 0 4 32
Jumlah 0 0 119 243
Persentase 0 0 33% 68%

SIKLUS 2
Tabel 4.3: Motivasi siswa terhadap pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Fisika ( listrik dinamis ).

Jumlah Siswa
NO PERNYATAAN
STS TS S SS
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
1 bermanfaat dan bermakna 0 0 4 32
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
2 memberikan pengalaman yang konkrit 0 0 8 28
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika menarik
3 dan mudah dipahami 0 0 10 26
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan pesrta didik untuk
4 membangun komunikasi secara luas 0 0 8 28
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika disajikan
5 secara menarik dan menyenangkan 0 0 12 24
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan luas peserta didik untuk
6 aktif dan kreatif 0 0 12 24
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
menampilkan contoh aplikasi konsep dalam
kehidupan sehari-hari sehingga lebih
7 menyenangkan 0 0 6 30
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan siswa untuk
mengembangkan wawasan belajar melalui diskusi-
8 diskusi interaktif 0 0 5 31
Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk

9 melakukan pemecahan masalahan secara aplikatif 0 0 16 20


Pembelajaran fisika di bengkel elektronika
memberikan kemudahan dalam memahami konsep
10 sehingga lebih efektif 0 0 4 32
Jumlah 0 0 85 275
Pers entase 0 0 24% 76%

B. Pembahasan

Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dan tabel 4.3 diperoleh informasi

bahwa pembelajaran fisika dengan pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Listrik Dinamis pada siswa mendapat tanggapan yang positif, yaitu:

32 % setuju dan 68% sangat setuju. Dengan hasil tersebut maka program

pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis dapat

diterapkan.

Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.3, diketahui bahwa motivasi belajar siswa

mengalami peningkatan dari 68% sangat setuju pada siklus 1 menjadi 76% sangat
setuju pada siklus 2. Peningkatan motivasi belajar tersebut memberikan gambaran

bahwa program pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik

Dinamis dapat memberikan rangsangan belajar yang tinggi bagi siswa. Hal ini juga

menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program pemanfaatan bengkel

elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis terwujud pembelajaran yang aktif,

menyenangkan dan diperolehnya pengalaman belajar yang bermakna. Hal ini

sangat mungkin karena program pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Listrik Dinamis memberikan kegiatan-kegiatan antara lain :

a. pembelajaran dilakukan secara bermakna.

b. pembelajaran dilakukan dengan mengaplikasikan konsep dengan alat yang

nyata.

c. pembelajaran dilakukan dengan menciptakan komunikasi terbuka.

d. pembelajaran dilakukan dengan mempertimbangkan prasyarat kemampuan

siswa.

e. Pembelajaran dilakukan dengan penyajian baru.

f. Pembelajaran dilakukan dengan memberikan latihan/praktek yang aktif dan

bermanfaat.

g. Pembelajaran dilakukan dengan mengurangi secara sistematis paksaan

belajar sehingga siswa dapat belajar mandiri dan kreatif.

h. Pembelajaran dilakukan dengan mewujudkan suasanan belajar

menyenangkan sehingga siswa termotivasi dan memiliki minat yang tinggi

untuk meraih hasil belajar yang maksimal.

Sementara itu berdasarkan analisis hasil belajar diketahui nilai rata-rata

pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 masing-masing adalah: 64, 68, dan 70.

Prosentase ketuntasan siswa pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 masing-

masing: 64%, 69%, dan 78%. Hasil di atas memberikan gambaran terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Demikian pula pada siklus 1 dan 2 persentase

siswa yang mencapai KKM meningkat dari 69% menjadi 78%. Adanya
peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dipahami mengingat pemanfaatan

bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis telah mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa seperti tergambar pada hasil di bagian

depan.

Dengan kenyataan hasil yang dicapai dari penelitian maka pemanfaatan

bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis telah mampu

meningkatkan motivasi belajar yang tinggi dari siswa. Hal ini sesuai dengan Puji

Hartini (2011: 1), menyimpulkan bahwa model pembelajaran melalui kegiatan

bengkel otomotif efektif meningkatkan soft skills siswa SMK.

Dengan minat belajar yang tinggi memberikan dorongan bagi siswa untuk

meraih hasil belajar yang tinggi. Dengan demikian pemanfaatan bengkel

elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis mewujudkan pembelajaran yang

cukup berkualitas. Hal ini sesuai dengan Mulyasa (2004:101) bahwa proses

pembelajaran dikatakan berkualitas dapat pula dilihat dari segi hasil, yaitu sekurang

kurangnya 75% siswa tuntas belajar.

Dengan kenyataan seperti diuraikan di atas maka dapat dikatakan terjadi

peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pemanfaatan bengkel

elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis di SMK Negeri 1 Bulakamba.

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis adalah

sangat penting guna mewujudkan pembelajaran yang efektif. Melalui pemanfaatan

bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa. Selanjutnya peningkatan motivasi hasil belajar

siswa akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Dari penelitian terungkap bahwa terjadi peningkatan motivasi dan hasil

belajar siswa pada pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Listrik


Dinamis. Peningktan motivasi pada siklus 1 dan 2 adalah: 68% dan 76 %.

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 adalah 68 dan 70.

Peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal,

siklus 1, dan siklus 2 masing-masing: 64%, 69%, dan 78%.

B. Saran

Mengingat kelebihan-kelebihan pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Listrik Dinamis seperti diungkap di bagian depan maka guru dapat

menerapkannya pada berbagai pembelajaran. Guru hendaknya mengikuti

berbagai pelatihan dan senantiasa semangat untuk mengadakan inovasi

pembelajaran sehingga dapat meraih hasil yang diharapkan. Demikian pula

sekolah hendaknya memberikan fasilitasi bagi guru untuk dapat mengembangkan

diri dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik., Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan


Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik., Oemar. 2001.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara


Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Penerbit PT Remaja
Rosdakarya.

Nggermanto, Agus. 2003. Qantum Quotien Kecerdasan Otak.. Bandung: Nuansa

Peraturan Pemerintah (Permen) No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi


Puji Hartini. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Fisika SMK melalui
kegiatan Bengkel Otomotif untuk menumbuhkan Soft Skill Siswa. Semarang
: Unnes
Purwanto. M. Ngalim.1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Suharsimi Arikunto, 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara

Undang undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Jakarta: Diperbanyak Canon Publishing.

Aman Farikhi, M.Pd


Guru Fisika SMK N 1 Bulakamba Brebes
HP. 081542316955

Anda mungkin juga menyukai