Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan penduduk meningkat, penyakit semakin komplek, teknologi kedokteran

serta perawatan semakin tinggi menuntut tersedianya dana untuk investasi,

biaya operasional dan pemeliharaan.Oleh karena itu rumah sakit dapat dilihat sebagai

suatu lembaga usaha yang membutuhkan berbagai konsep ekonomi dan manajeman

yangmungkin asing bagi para dokter atau pemilik rumah sakit. Rumah sakit tidak

lagidipadang sebagai norma-norma dan etika profesi dokter, namun lebih mengarah

padasuatu lembaga yang harus hidup secara bermutu, berkembang dan mempunyai

dasar etika berbagai etika dan profesi bisnis. Dengan demikian rumah sakit bukanlah

lembaga yang hanya menggunakan prinsip-prinsip kedokteran atau kesehatan. Rumah

sakit merupakan lembaga multi profesional yang menghasilkan berbagai

produk  pelayanan kesehatan yang bermutu namun harus tetap memperhatikan aspek

sosialnya.Sifat rumah sakit yang unik ini perlu menggunakan berbagai ilmu

untuk meningkatkan mutu pelayanan. Ekonomi merupakan salah satu ilmu yang dapat

dipergunakan. Dalam hal ini sebaiknya pemahaman terhadap ilmu ekonomi jangan

dianggap sebagai suatu konsep dagang. Ekonomi haruslah dipandang sebagai suatu

alat untuk menerangkan berbagai prilaku dirumah sakit dan kalangan kesehatan.

Tanpa pemahaman akan ilmu ekonomi akan terjadi keadaan dikalangan dokter yang

justru berlawanan dengan idealisme dalam masyarakat yang beradab, contohnya

beberapa praktik yang tidak terpuji oleh dokter, seperti pembatasan jumlah dokter

spesialis oleh sekelompok spesialis yang sangat berpengaruh dalam proses pendidikan

dokter spesialis dan penenpatan lulusan disuatu tempat dan waktu yang mengarah
ke praktik kartel). Dalam hal ini ekonomi menjadi ilmu yang sangat penting untuk

dipakai dalam mengelola rumah sakit, sebenarnya ekonomi tidak hanya dipakai untuk

mengelola rumahsakit, namun didalamnya juga menerangkan perubahan yang terjadi

dilingkungan rumahsakit. Sebagai suatu ilmu sosial ekonomi dapat dipergunakan

untuk menerangkan mengenai kebijakan politik seperti di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Dari rumusan masalah dari makalah ini adalah adalah sebagai berikut :

1. Mengapa diperlukan adanya ilmu ekonomi di Rumah Sakit ?

2. Sebutkan contoh-contoh kegiatan ekonomi di Rumah Sakit ?

3. Siapa saja pelaku kegiatan ekonomi di Rumah Sakit ?

4. Apa saja masalah terkait kegiatan ekonomi di Rumah Sakit ?

5. Sebutkan upaya untuk menanggulangi masalah kegiatan ekonomi di Rumah

Sakit?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini berdasarkan masalah diatas adalah untuk mengetahui

permasalahan rumusan masalah tersebut


BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Mengapa diperlukan adanya ilmu ekonomi di Rumah Sakit ?


Sangat perlu sekali dalam rumah sakit adanya ilmu ekonomi, karena suatu kegiatan di

rumah sakit sangat berkaitan sangat erat dengan ekonomi. sangat penting untuk membahas

masalah yang berkaitan antara pembangunan kesehatan dengan pembangunan ekonomi.

Serta masalah pembiayaan pembangunan kesehatan dan penyusunan anggaran kesehatan

juga persoalan pencatatan mata anggaran kesehatan. Peranan kesehatan terhadap kualitas

sumber daya manusia sangat penting dalam pembangunan perekonomian. Pengaruh

kesehatan terhadap pembangunan ekonomi diawali dengan berbagai bentuk peranan

perbaikan gizi dan program kesehatan terhadap peningkatan produktivitas. Dengan adanya

peningkatan produktivitas ini pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Peranan pembangunan ekonomi terhadap peningkatan derajad kesehatan memperoleh dua

hasil. Yang pertama, dari bukti empiris terlihat bahwa pembangunan ekonomi mempunyai

pengaruh terhadap penurunan tingkat kematian bayi atau IMR. Yang kedua, penurunan

IMR pada gilirannya akan membawa akibat adanya peningkatan jumlah penduduk yang

belum tentu akan berdampak positif terhadap proses pembangunan ekonomi selanjutnya.

1.2 Sebutkan contoh-contoh kegiatan ekonomi di Rumah Sakit ?

Adapun contoh-contoh kegiatan ekonomi di rumah sakit adalah manajemen rumah sakit,

apotik obat-obatan, puskesmas, posyandu dan imunisasi.

1.3 Siapa saja pelaku ekonomi di Rumah Sakit ?

Adapun pelaku ekonomi di Rumah sakit diantara lain adalah :


1. Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan

anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang

cakupan wilayahnya paling kecil adalah pemilik berbagai faktor produksi,antara lain tenaga

kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah

dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan

ditawarkan oleh sektor perusahaan. Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk

membantu menghasilkan barang atau jasa. Pada saat rumah tangga keluarga bekerja, mereka

akan memperoleh penghasilan.

2. Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang

dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan

masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan

konsumsi, produksi, dan distribusi. Perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses

produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan

produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan

adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya,

perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu

industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.

3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan

ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai

pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

4. Masyarakat

Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat

luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena

berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi

perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar

tenaga kerja, serta pemberian pinjaman

1.4 Apa saja masalah terkait kegiatan ekonomi di Rumah Sakit ?

Yaitu masalah tentang penyakit, masalah manajemen pelayan kesehatan (masalah program),

dan masalah prilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat. Prioritas masalah secara praktis

dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya masalah

dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan.

1.5 Sebutkan upaya untuk menanggulangi masalah kegiatan ekonomi di Rumah Sakit ?

Ketersediaan mutu, keamanan obat, dan perbekalan kesehatan masih belum optimal serta

belum dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Dalam hal tenaga kesehatan,

Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang

diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah inefisiensi dan inefektivitas SDM

dalam menanggulangi masalah kesehatan. Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat,
tetapi masih jauh dari target Indonesia Sehat 2010 dan variasinya antar daerah masih tajam.

Dengan produksi SDM kesehatan dari institusi pendidikan saat ini, target tersebut sulit untuk

dicapai.

1.6 Bagaimana menanggulangi masalah ekonomi di Rumah Sakit ?

Meningkatkan kembali kinerja dirumah sakit dan program-program yang ada dirumah sakit,

serta memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat, ketersediaan mutu yang ada

dirumah sakit ditingkatkan. Keamanan obat-obatan dan pembekalan kesehatan di optimalkan

secara langsung agar permasalahan besar terhadap ekonomi di rumah sakit tidak

berkelanjutan.

1.7 Mengapa CEA masuk ke dalam ekonomi Rumah Sakit ?

Karena CEA adalah pemeriksaan yang ada dirumah (semacam pemeriksaan tanda tumor),

karena CEA itu sendiri masuk ke dalam ekonomi rumah sakit dan itu suatu kebutuhan

manusia dan kegiatan dirumah sakit.

1.8 Bagaimana mobilisasai SDA yang ada di Rumah Sakit ?

Yaitu upaya untuk pencapaian visi dan misi yang ada dirumah sakit dan memastikan

tercukupnya organisasi sumber daya dalam pengembangan dan berkelanjutan pelaksanaan

misi dan misi yang akan dijalankan dirumah sakit.

1.9 Mengapa ilmu ekonomi penting dalam Rumah Sakit ?


Dalam hal ini ekonomi menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipakai dalammengelola

rumah sakit, sebenarnya ekonomi tidak hanya dipakai untuk mengelola rumah sakit, namun

didalamnya juga menerangkan perubahan yang terjadi dilingkungan rumahsakit. Sebagai

suatu ilmu sosial ekonomi dapat dipergunakan untuk menerangkanmengenai kebijakan

politik seperti di Indonesia. Oleh karena itu rumah sakit dapat dilihat sebagai suatu lembaga

usaha yang membutuhkan berbagai konsep ekonomi dan manajeman yang mungkin asing

bagi para dokter atau pemilik rumah sakit.. Rumah sakit tidak lagi dipandang sebagai norma-

norma dan etika profesi dokter, namun lebih mengarah padasuatu lembaga yang harus hidup

secara bermutu, berkembang dan mempunyai dasar etika berbagagai profesi

dan mempunyai etika bisnis. Dengan demikian rumah sakit bukanlah lembaga yang hanya

menggunakan prinsip-prinsip kedokteran atau kesehatan. Rumah sakit merupakan lembaga

multi profesional yang menghasilkan berbagai produk  pelayanan kesehatan yang bermutu

namun harus tetap memperhatikan aspek sosialnya.

1.10 Kenapa alokasi dana ke kesehatan sedikit ?

Anggaran kesehatan RI tidak lebih dari tiga persen dari total APBN tahun ini, yakni sebesar

Rp 1.000 triliun. Selain rendah, alokasi anggaran kesehatan justru paling besar dipakai untuk

upaya kesehatan per orangan, seperti biaya orang sakit dan membayar gaji pegawai di unit-

unit kesehatan. anggaran kesehatan yang kecil berdampak kepada upaya kesehatan

masyarakat khususnya dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Padahal, perilaku menyumbang kontribusi cukup besar bagi derajat kesehatan masyarakat

yaitu 40 persen, sedangkan lingkungan berkontribusi 30 persen, faktor genetik berkontribusi

20 persen, dan akses kesehatan berkontribusi 10 persen.


1.11 Prilaku Supllier Kenapa ?

Karena prilaku supplier itu masuk ke dalam ekonomi, dan diantaranya adalah rumah tangga,

perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.


BAB III

PENUTUP

Ilmu ekonomi kesehatan merupakan suatu ilmu dengan segala konsep, teori serta tekniknya

yang berhubungan atau diterapkan dalam bidang kesehatan. Ilmu ekonomi  kesehatan tidak

hanya diterapkan pada semua kegiatan yang mempengaruhi derajat kesehatan namun lebih luas

daripada itu. Tujuan pembangunan kesehatan hanya dapat dicapai bila didukung oleh kerjasama

dengan semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan, baik Pemerintah secara lintas

urusan, Pemerintah dan daerah, badan legislatif dan yudikatif, serta masyarakat, termasuk

swasta. Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan dukungan

pengelolaan kesehatan sesuai SKN dapat dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya guna

dengan interaksi, interelasi, serta keterpaduan berbagai upaya yang dilakukan oleh semua pelaku

SKN.Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari ekonomi kesehatan (health

economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan

untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan

oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah suatu

proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi tertentu yang bercorak sederhana menuju ke

tingakat ekonomi tertentu yang bercorak sederhana menuju ke tingkat ekonomi yang lebih maju.

Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh

perubahan struktural, yaitu perubahan pada kerangka susunan ekonomi maupun pada kerangka

ekonomi yang bersangkutan. Ekonomi pembangunan (economics of development) adalah ilmu

ekonomi yang mempelajari transformasi struktural dan kelembagaan dari seluruh masyarakat

yang pada hakikatnya akan menghasilkan kemajuan ekonomi secara efisien bagi sebagian besar

penduduk.

Anda mungkin juga menyukai