Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REVIEW

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Dosen Pengampu :
RAMDHANSYAH, SE., M.Acc.

Disusun Oleh:

EVA SIAHAAN
HANNA GABRIELLA SITORUS
MELDA GIOVANI SIAHAAN
SITI HENRIKA SIHITE

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
A. IDENTITAS RIVUEW JURNAL

 Identitas Riview Jurnal (Utama)


Tahun : 2016
Penulis : Ashfa Durri
Muhammad Saifi
Devi Farah Azizah
Judul : Analisis Kelayakan Usaha Dalam Rangka Rencana
` Pengembangan Usaha
` Jurnal : Jurnal Administrasi Bisnis
Vol & Halaman : Vol. 35 No. 2 Juni 2016|

 Identitas Riview Jurnal (Pembanding )


Tahun : Maret 2013
Penulis : Santi Nurjanah
Judul : Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis Pada Pt
Dgang Jaya Jakarta
Jurnal : Journal The WINNERS
Vol & Halaman : Vol. 14 No. 1 dan 9 halaman
BAB I
PENDAHULUAN

Perusahaan pada umumnya selalu menginginkan untuk berkembang menjadi lebih


besar untuk menjaga kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Salah satu cara yang
bisa dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan pembelian aktiva tetap baru
berupa kendaraan. Sebuah studi kelayakan perlu untuk dilakukan pada saat perusahaan
memiliki rencana untuk melakukan pengembangan usaha tersebut agar rencana dapat
dilakukan dengan berhasil dan sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kelayakan usaha dalam rangka rencana pengembangan usaha yang akan
dilakukan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan
yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan,
untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Menurut Umar (2005) studi
kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Suliyanto (2010) menyatakan
beberapa perbedaan studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis (businessplan)
berdasarkan sumber data penelitian, penyusun penelitian, tujuan dari studi kelayakan dan
rencana bisnis, waktu penelitian, dan biaya yang dibutuhkan oleh masing-masing.
BAB II
RINGKASAN JURNAL
2.1 Jurnal Utama
2.1.1 Abstak

Perusahaan pada umumnya selalu menginginkan untuk berkembang menjadi lebih besar untuk
menjaga kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Salah satu cara yang bisa dilakukan
oleh perusahaan adalah dengan melakukan pembelian aktiva tetap baru berupa kendaraan.
Sebuah studi kelayakan perlu untuk dilakukan pada saat perusahaan memiliki rencana untuk
melakukan pengembangan usaha tersebut agar rencana dapat dilakukan dengan berhasil dan
sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha
dalam rangka rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PO. Zena Pariwisata
Malang. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian
ini berfokus pada aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan organisasi, serta aspek
keuangan dengan alat penilaian kelayakan yang terdiri dari Average Rate of Return, Payback
Period, Net Present Value, Profitability Index, dan Internal Rate of Return. Wawancara dan
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa perusahaan layak untuk melakukan pengembangan usaha
berdasarkan penilaian aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan organisasi, serta
aspek keuangan.
2.1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha dalam rangka rencana
pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PO. Zena Pariwisata Malang. Jenis penelitian
ini merupakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini berfokus pada aspek
pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan organisasi, serta aspek keuangan dengan alat
penilaian kelayakan yang terdiri dari Average Rate of Return, Payback Period, Net Present
Value, Profitability Index, dan Internal Rate of Return.
2.1.3 Pendahuluan
Perkembangan perekonomian Indonesia khususnya di sektor pariwisata semakin meningkat.
Peningkatan tersebut dapat menimbulkan dampak tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di
bidang pariwisata untuk bersaing secara ketat. Perusahaan akan berupaya untuk menciptakan
strategi untuk mempertahankan eksistensinya di dunia usaha.
Penerapan strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan membutuhkan suatu studi kelayakan
agar perencanaan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Studi kelayakan usaha juga penting dilakukan bagi perusahaan yang memiliki
rencana untuk melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan
cara meluncurkan produk baru, mendirikan unit usaha baru, mengakuisisi produk yang telah
ada, ataupun mengakuisisi perusahaan yang telah ada.
2.1.4 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Penelitian ini berfokus pada aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan organisasi,
serta aspek keuangan. Lokasi yang dipilih yaitu Jl. Sudanco Supriyadi Sukun Malang. Sumber
data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder dengan teknik wawancara dan
dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara dan pedoman
dokumentasi.
2.1.5 Hasil dan Pembahasan
Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis aspek pasar dan pemasaran dilakukan untuk mengetahui estimasi permintaan, estimasi
realisasi permintaan, potensi dan peluang pasar, serta strategi dan bauran pemasaran.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat menunjukkan bahwa PO. Zena memiliki
prospek yang cukup baik, terbukti dari adanya peningkatan jumlah permintaan dan peluang
usaha di setiap tahunnya. Strategi bauran pemasaran juga tergolong bagus
2. Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi
Analisis aspek manajemen dan organisasi dilakukan untuk mengetahui penjabaran dari struktur
organisasi, deskripsi jabatan, penggolongan dan kualitas tenaga kerja, serta sistem penggajian
dan pengupahan yang diberlakukan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa PO. Zena memiliki struktur organisasi yang baik dengan pembagian deskripsi jabatan
yang sesuai dengan kemampuan karyawan.
3. Analisis Aspek Keuangan
a. Depresiasi Kendaraan
Metode garis lurus digunakan dalam menghitung depresiasi bus yang jumlah per tahunnya
yaitu Rp 74.250.000,00
b. Biaya Modal (Cost of Capital)
Pembelian kendaraan baru menggunakan biaya dengan klasifikasi 40% modal sendiri dan 60%
modal pinjaman bank. Perhitungan menggunakan WACC juga diperlukan karena modal
berasal dari 2 sumber, dengan nilai sebesar 12,24%.
c. Estimasi Pendapatan dan Beban Usaha
Estimasi Pendapatan dihitung dengan metode trend linear dengan hasil yang menunjukkan
bahwa estimasi pendapatan mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Estimasi Beban Usaha (Beban Operasional dan Beban Administrasi)
Perhitungan estimasi beban usaha yang dilakukan menunjukkan bahwa estimasi beban usaha
mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
d. Estimasi EAT Setelah Pajak
Estimasi EAT setelah pajak dilakukan untuk mengetahui besarnya laba atau rugi setelah
dikurangi pajak penghasilan, sedangkan estimasi EAT setelah pajak dan pengurangan bus yang
berlaku dilakukan dengan dasar bus yang umur ekonomisnya lebih dari 10 tahun akan
memakan biaya perawatan dan servis yang lebih banyak. Jurnal Administrasi Bisnis
e. Estimasi Cash Inflow
Estimasi Cash Inflow Sebelum Investasi
2.2 Jurnal Pembanding
2.2.1 Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pengembangan bisnis yang
dilakukan oleh PT Dagang Jaya. Metode penelitan yang digunakan adalah analisis
berdasarkan aspek-aspek studi kelayakan bisnis, yaitu aspek Keuangan, Pasar dan
Pemasaran, Management dan SDM, aspek Hukum, Teknik dan Operasional, AMDAL,
serta aspek Ekonomi dan Sosial. Hasil analisis masing-masing aspek menunjukan hasil
yang positif yang menyatakan bahwa Pengembangan Bisnis yang dilakukan oleh PT
Dagang Jaya layak untuk dijalankan. Simpulan dari penelitian ini adalah pengembangan
bisnis yang dilakukan oleh PT Dagang Jaya layak untuk dijalankan salah satu cara
pengembangan bisnis yang dapat dipilih adalah dengan menambah jumlah dan variasi
produk yang didistribusikan oleh perusahaan.
2.2.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pengembangan bisnis yang
dilakukan oleh PT Dagang Jaya
2.2.3 Pendahuluan
Industri pendistribusian produk minuman kopi instan di Indonesia saat ini menjadi salah
satu
industri yang memiliki daya tarik tersendiri. Industri ini terus bertumbuh setiap tahunnya,
data BPS menyatakan bahwa pada tahun 2011 terjadi peningkatan import-export pada
industri non migas sebesar 30,7% dari tahun sebelumnya dan produk minuman kopi instan
termasuk dalam peningkatan tersebut. PT Dagang Jaya merupakan salah satu pelaku dalam
bisnis distribusi minuman kopi instan ini. Produk minuman instan yang didistribusikan
oleh PT Dagang Jaya adalah produk minuman instan CheckHup, merk dagang CheckHup
ini membuat beberapa jenis produk yaitu diantaranya Adalah White Coffee, Teh Tarik, Hot
Chocolate, dan Gula.
Penjualan produk minuman instan CheckHup yang didistribusikan oleh PT Dagang Jaya
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 terjadi
peningkatan penjualan sebesar 9,6% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan dari beberapa hal
tersebut maka manajemen PT Dagang Jaya ingin melakukan pengembangan bisnis
distribusi produk minuman ini.
Keefektifan dan efisiensi manajemen perusahaan juga menjadi salah satu pertimbangan
perusahaan dalam mengembangkan bisnis distribusi produk minuman ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan (a) Bagaimana
analisis
kelayakan bisnis distribusi produk minuman CheckHup oleh PT Dagang Jaya ditinjau dari
aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan SDM, aspek teknis dan teknologi, aspek
lingkungan, aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial? (b) Berdasarkan aspek keuangan
bagaimana dengan kelayakan pengembangan bisnis bila dilihat dari Payback Period (PP),
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI)? (c)
Bagaimana analisis sensitivitas bisnis distribusi produk minuman CheckHup yang
dilakukan oleh PT Dagang Jaya?.
2.2.4 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di PT Dagang Jaya dengan cara melakukan wawancara, observasi dan
pengolahan data penjualan perusahaan. Tabel 1 merupakan kriteria optimasi yang
digunakan dalam penelitian ini.
2.2.5 Hasil dan Pembahasan
Dari hasil analisis seluruh aspek studi kelayakan bisnis maka diperoleh hasil bahwa
pengembangan bisnis yang dilakukan oleh PT Dagang Jaya adalah layak untuk dilakukan.
Pengembangan bisnis dilakukan dengan salah satu cara yaitu menambah jumlah produk
dan
menambah jenis produk minuman CheckHup tersebut.

BAB III
PENUTUP

Kelebihan dan Kekurangan Kedua Jurnal


a) Kelebihan Jurnal Pertama :
Dalam Jurnal ini dibahas lebih detail dari segi detailya metode apa yang layak
digunakan dalam perhitungan pendapatan dari PT tersebut.
b) Kekurangan Jurnal Pertama :
-
c) Kelebihan Jurnal Kedua :
Pembahasanya lebih ke Teori
d) Kekurangan Jurnal Kedua :
Hanya menggunakan satu metode

Anda mungkin juga menyukai