Anda di halaman 1dari 9

Judul ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL

PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI KOMODITAS


LOKAL: MIE BERBASIS JAGUNG
Tahun Mei 2014
Penulis Parama Tirta Wulandari Wening Kusuma, Nur Kartika Indah
Mayasti
ISSN -

Jurnal Agritech

Volume dan nomor Vol. 34, No. 2


Abstrak Pengolahan jagung menjadi mie dapat menjadi peluang
usaha untuk meningkatkan nilai tambah jagung dan juga
menjadikan diversifikasi olahan pangan non gandum dan
non beras. Penggunaan jagung sebagai bahan baku mie
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu, bahan
baku utama pembuatan mie pada umumnya. Oleh karena itu,
kajian finansial terhadap pengembangan usaha produksi mie
berbasis jagung menjadi sangat strategis. Dari perhitungan
analisa finansial diperoleh hasil Net Present Value bernilai
positif sebesar Rp 34.668.709, Internal Rate of Return
sebesar 59,19 %, Payback Periode selama 13 bulan, rasio
B/C sebesar 1,3 apabila asumsi yang direncanakan terpenuhi.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa penurunan
pendapatan 5% dan kenaikan biaya operasional 5%
berpengaruh terhadap kelayakan proyek. Dari pertimbangan
kriteria investasi di atas menunjukkan bahwa kegiatan usaha
produksi mie jagung instan layak untuk dijalankan selama
proyek berjalan sesuai dengan asumsi dan parameter teknis
yang ditentukan.
Latar belakang Salah satu permasalahan yang sering timbul bagi para pelaku
usaha pada saat akan merencanakan mendirikan suatu usaha
produksi adalah menganalisa kelayakan secara finansial
usaha tersebut. Penentuan dan perhitungan biaya produksi,
biaya peralatan, analisa untung ruginya, berapa besar modal
dan keuntungan serta tempo waktu pengembalian modal.
Jenis usaha yang didirikan akan berpengaruh pada analisa
kelayakan finansial. Berbeda jenis usaha maka akan berbeda
dalam perhitungan analisis kelayakan finansial, terutama
pada usaha yang masih bersifat baru. Tujuan analisis
kelayakan finansial adalah untuk mengetahui usaha layak
dijalankan atau tidak. Analisis tersebut merupakan bagian
dari perencanaan usaha. Dalamperencanaan usaha maka
pengumpulan data yang sesuai dengan kondisi terkini
merupakan kebutuhan mutlak dalam kelayakan finansial.
Kesalahan dalam penentuan asumsi teknologi produksi,
ketersediaan bahan baku dan fluktuasi harganya, sensitivitas
biaya operasional, perkiraaan tenaga kerja
dapatmenyebabkan ketidaktepatan analisis sehingga apabila
rencana tersebut direalisasikan berpotensi merugikan. Jagung
merupakan salah satu komoditas lokal Indonesia yang dapat
diandalkan untuk menyokong ketahanan pangan. Komoditi
pangan Indonesia ini memiliki volume produksi per tahun
yang mencapai 12,45 juta ton pipilan kering. Produksinya
meningkat dari 11,61 juta ton pada tahun 2006 menjadi 15,6
juta ton pada tahun 2008 menurut data BPS (2008). Aspek-
aspek yang harus diperhatikan dalam kelayakan teknis
produksi antara lain kebutuhan tenaga kerja, ruang produksi,
mesin peralatan, dan lain-lain. Untuk menunjang
keberhasilan pengembangan teknologi maka selain aspek
kelayakan teknis juga perlu dilakukan analisis kelayakan
aspek finansial untuk mengetahui apakah teknologi mie
berbasis jagung menguntungkan atau tidak.
Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan nilai tambah jagung dan juga
menjadikan diversifikasi olahan pangan non gandum dan
non beras.

Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan
proses produksi mie berbasis jagung untuk mengetahui
kebutuhan bahan baku, mesin peralatan, kebutuhan listrik,
air dan faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam proses
produksi. Dari percobaan proses produksi dapat diketahui
informasi dan data-data produksi yang dibutuhkan dalam
perhitungan kelayakan finansial. Informasi yang dibutuhkan
antara lain biaya modal/investasi, biaya produksi, biaya
tetap, biaya variabel, biaya semi variabel, serta datadata lain
yang terkait dengan kajian kelayakan finansial
pengembangan usaha produksi mie berbasis jagung.
Hasil dan pembahasan Dari hasil perhitungan diperoleh NPV bernilai positif > 0
yaitu sebesar Rp 32.668.709,00. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa investasi yang ditanam sampai 3 tahun mendatang
akan diperoleh manfaat bersih dinilai saat ini sebesar Rp
32.668.709,00. IRR sebesar 59,19% yang artinya usaha ini
dapat mengembalikan modal hingga tingkat bunga pinjaman
59,19% per tahun. Rasio B/C sebesar 1,3 yang merupakan
perbandingan antara total nilai saat ini dari penerimaan yang
bersifat positif (net benefit positif) dengan total nilai saat ini
dari penerimaan yang bersifat negatif (net benefit negatif),
berarti bahwa setiap pengeluaran Rp 1,00 akan mendapatkan
benefit sebesar Rp 1,30. Periode pengembalian usaha
produksi mie berbasis jagung lebih kecil dari umur proyek
yaitu selama 13 bulan. Dari kriteria investasi di atas maka
rencana investasi usaha mie jagung instan layak
dijalankan.Pada analisa mie jagung instan dilakukan
perubahan pada variabel pendapatan dan biaya operasional
produksi. Skenario I : pendapatan turun 5 % dan 10 %,
Skenario II : kenaikan biaya operasional produksi 5 % dan
10 %. Skenario III : pendapatan turun 5 % diikuti dengan
kenaikan biaya operasional 5 %, pendapatan turun 10 %
diikuti dengan kenaikan biaya operasional 10 %.Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa pada setiap skenario
proyek menghasilkan NPV negatif < 0 yang artinya rencana
investasi tidak layak dijalankan. Proyek/usaha mie jagung
instan sensitif terhadap perubahan/kenaikan biaya produksi
dan penurunan penjualan.
Kelebihan  Identitas jurnal ini lengkap, dimulai dari nama
penulis, nama jurnal, volume jurnal, bulan/tahun
jurnal.
 Dalam menulis jurnal ini, penulis memberikan data-
data Komoditi pangan Indonesia.
Kekurangan  Jurnal ini tidak memiliki ISSN
 Tidak terdapat tinjauan pustaka, kerangka teoritis,
dan kerangka berpikir yang dapat menjadi acuan
penulis dalam menulis jurnal ini.
 Jurnal ini hanya berpusat pada satu penelitian saja
yaitu penelitian dari penulis, tidak ada refrensi dari
penelitian sebelumnya.
Kesimpulan Dari analisa finansial diperoleh hasil Net Present Value
bernilai positif sebesar Rp 32.668.709,00. Internal Rate of
Return sebesar 59,19% menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang
ditentukan. Payback Period selama 13 bulan apabila asumsi
yang direncanakan terpenuhi, Profitability Index sebesar
1,01 dan Rasio B/C sebesar 1,3 lebih dari 1 sehingga dari
segi finansial rencana usaha mie jagung layak dijalankan.
Analisa sensitivitas menunjukkan bahwa penurunan
pendapatan 5% dan kenaikan biaya operasional 5% sangat
berpengaruh terhadap kelayakan proyek. Dari pertimbangan
kriteria investasi di atas menunjukkan bahwa kegiatan usaha
produksi mie jagung instan layak untuk dijalankan selama
proyek berjalan sesuai dengan asumsi dan parameter teknis
yang ditentukan.

Judul Analisis Kelayakan Finansial dan Non Finansial pada Usaha


Kopra di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan
Kabupaten Pohuwato
Tahun April-Juni 2015
Penulis Yuriko Boekoesoe; Amelia Murtisari; Yenni Umar

ISSN 2338-4603

Jurnal Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah

Volume dan nomor Vol. 2 No. 4


Abstrak The purpose of this study were: 1). To determine whether the
copra business financially worth the effort in the Village
District of Randangan Siduwonge Pohuwato. 2). To
determine whether the effort is worth the effort copra
nonfinancial Siduwonge Village District of Randangan
Pohuwato. This study was conducted in May to July. This
type of research is survey research. The data obtained in this
study is that the data in the form of primary and secondary
data. Sampling will be done against the 30 respondents
using purposive sampling. The analysis used is the
financial analysis of the Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Gross B / C Ratio, Net B / C Ratio and
Payback Period. The results showed 1). Financially copra
business in the Village District of Randangan Pohuwato
Siduwonge worth the effort with 9.2 Million NPV, IRR
(20.11%), Gross B / C ratio (1.27), Net B / C ratio (3.38 )
and payback period of 7 years 6 months. 2). In non-
financial businesses in the village copra Siduwonge
District of Randangan Pohuwato divided on several aspects
which are as follows: a). Aspects of the Market. In a
marketing system for businesses in the Village
Siduwonge copra, farmers sell directly to buyers
who typically have long subscription. Where the buyer
directly come to the farmers who sell the copra. b).
Technical Aspects. In this technical aspect of the farmers in
the village siduwonge almost all have their own land as
many as 25 people, but there are also some who rent land
that is 5 people. c). Management aspects. In the
management aspect of the planning is done before the
process of harvesting coconuts into copra to be produced, the
farmers in the village siduwonge not incorporated in the
organization and for the direction and supervision in
accordance with the land held by the copra farmers and for
supervision also aims to work performed by farm workers in
accordance with a predetermined agreement.
Latar belakang Desa Siduwonge merupakan salah satu desa yang ada di
Kecamatan Randangan yang memiliki luas wilayah 30,00
km2 dan memiliki jumlah penduduk 1.006 jiwa. Desa
Siduwonge juga salah satu desa yang memiliki tanaman
perkebunan khusus komoditas kelapa dengan produksi yang
cukup untuk dapat meningkatkan pendapatan dari pada
petani kelapa yang ada di Desa Siduwonge (Badan
Pusat Statistik Kecamatan Randangan, 2013). Mengacu
pada uraian tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui kelayakan usaha kopra secara
finansial dan non-finansial di Desa Siduwonge Kecamatan
Randangan Kabupaten Pohuwato.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan
usaha kopra secara finansial dan non-finansial di Desa
Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato
Metode penelitian Penelitian dilaksanakan Di Desa Siduwonge, Kecamatan
Randangan, Kabupaten Pohuwato dan berlangsung selama 2
bulan yaitu bulan Mei sampai Juli 2014. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berupa data
primer dan sekunder. Pengambilan sampel di lakukan
terhadap 30 orang responden dengan menggunakan
Purposive Sampling. Purposive Data yang dikumpulkan
selanjutnya diklasifikasi dan dianalisis menggunakan
kriteria investasi secara finansial dan non finansial. Secara
finansial dianalisis melalui analisis Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Gross B/C Ratio, Net
B/C Ratio, Payback Ratio. Secara non finansial dianalisis
melalui analisis pasar dan manajemen.
Hasil dan pembahasan The results showed :
1) Financially copra business in the Village District of
Randangan Pohuwato Siduwonge worth the effort
with 9.2 Million NPV, IRR (20.11%), Gross B / C
ratio (1.27), Net B / C ratio (3.38 ) and payback
period of 7 years 6 months.
2) In non-financial businesses in the village copra
Siduwonge District of Randangan Pohuwato divided
on several aspects which are as follows:
a) Aspects of the Market. In a marketing
system for businesses in the Village
Siduwonge copra, farmers sell directly
to buyers who typically have long
subscription. Where the buyer directly come
to the farmers who sell the copra.
b) Technical Aspects. In this technical aspect of
the farmers in the village siduwonge almost
all have their own land as many as 25 people,
but there are also some who rent land that is 5
people.
c) Management aspects. In the management
aspect of the planning is done before the
process of harvesting coconuts into copra to
be produced, the farmers in the village
siduwonge not incorporated in the
organization and for the direction and
supervision in accordance with the land held
by the copra farmers and for supervision also
aims to work performed by farm workers in
accordance with a predetermined agreement.
Kelebihan  Identitas jurnal ini lengkap, dimulai dari nama
penulis, nama jurnal, volume jurnal, ISSN,
bulan/tahun jurnal.
 Dalam menulis jurnal ini, penulis memberikan data-
data luas panen dan produksi tanaman
perkebunan menurut Provinsi Gorontalo khusus
komoditas kelapa tahun 2008-2012.
Kekurangan  Tidak terdapat tinjauan pustaka, kerangka teoritis,
dan kerangka berpikir yang dapat menjadi acuan
penulis dalam menulis jurnal ini.
 Jurnal ini hanya berpusat pada satu penelitian saja
yaitu penelitian dari penulis, tidak ada refrensi dari
penelitian sebelumnya.
Kesimpulan 1. Secara finansial usaha kopra di Desa
Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten
Pohuwato layak untuk diusahakan dengan nilai NPV
9,2 Juta, IRR (20,11%), Gross B/C Ratio (1,27), Net
B/C Ratio (3,38) dan Payback Period 7 tahun 6
bulan.
2. Secara non finansial usaha kopra di Desa
Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten
Pohuwato terbagi dari beberapa aspek yaitu sebagai
berikut:
1) Aspek Pasar. Dalam sistem pemasaran
untuk usaha kopra di Desa Siduwonge,
para petaninya melakukan penjualan
secara langsung kepada pembeli yang
biasanya telah lama berlangganan. Dimana
pembeli tersebut langsung datang ke tempat
petani yang menjual kopra tersebut. Dalam
transaksi penjualan ini tidak menggunakan
perantara, dan selama melakukan penjualan
ini, para petaninya tidak mengalami
kesulitan karena mengingat transaksi jual
beli dilakukan langsung pada agen pembeli
kopra.
2) Aspek Manajemen. Dalam aspek
manajemen ini dilakukan perencanaan
sebelum proses pemanenan kelapa yang akan
diproduksi menjadi kopra, para petani yang
ada di desa siduwonge tidak tergabung dalam
organisasi dan untuk pengarahan dan
pengawasan sesuai dengan luas lahan yang
dimiliki oleh petani kopra tersebut dan untuk
pengawasan juga bertujuan agar pekerjaan
yang dilakukan oleh buruh tani sesuai dengan
kesepakatan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai