Anda di halaman 1dari 17

“TERMODINAMIKA”

HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA DAN APLIKASI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Termodinamika

Disusun Oleh :

AHMAD
DEWIANI 173112600120010
RIRIN SEPTYA ANGGRAINI 183112600120029

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hukum 1
Termodinamika”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Termodinamika di Jurusan Fisika. Tugas ini dimulai dengan membahas apa itu
termodinamika, menjelaskan Hukum 1 Termodinamika, proses yang terjadi dalam
termodinamika yang berkaitan dengan Hukum 1 Termodinamika, kapasitas panas kalor,
entalpi, dan kalor dari proses yang berhubungan dengan Hukum 1 Termmodinamika.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat, dan dapat memberikan ilmu
yang baik bagi para pembaca. Terima kasih.

Jakarta, 10 Mei 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..……… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….…………... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………..…... 1

BAB I

PENDAHULUAN
Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan (equilibrium), yang dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem
keseimbangan, tetapi tidak dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan
itu terjadi karena selama proses sistem tidak berada dalam keseimbangan. Suatu sistem
tersebut dapat berubah akibat dari lingkungan yang berada di sekitarnya. Sementara untuk
aplikasi dalam materialnya, termodinamika membahas material yang menerima energi panas
atau energi dalam bentuk yang berbeda-beda.

Dalam termodinamika, terdapat hukum-hukum yang menjadi syarat termodinamika.


Di dalam hukum-hukum tersebut terdapat rumus-rumus yang berbeda pula, sesuai dengan
permasalahan yang ada. Ada Hukum 0 Termodinamika atau biasa disebut sebagai Hukum
awal Termodinamika, lalu ada Hukum 1 Termodinamika, Hukum 2 Termodinamika, dan
Hukum 3 Termodinamika.

Di dalam Hukum 1 Termodinamika itu sendiri, menjelaskan tentang energi yang ada
dalam suatu sistem dalam termodinamika. Hukum 1 Termodinamika mengenalkan hukum
Kekekalan Energi. Hukum Kekekalan Energi yaitu energi yang tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Oleh
karena itu, Hukum 1 Termodinamika sering disebut Hukum Kekekalan Energi.

Ini berhubungan dengan beberapa proses termodinamika yaitu proses isotermik,


isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Dari energi yang ada pada proses tersebut, dapat pula
dihitung berapa kapasitas panas kalornya, entalpi, dan kalor yang dihasilkan dari proses
tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum 1 Termodinamika 1

Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar”. Sesuai
dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk menghasilkan
sejumlah kalor, dan sebaliknya.

Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau
dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai dengan
hukum ini, energi yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang
dilakukan ditambah dengan perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.

Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah
(sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut
dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah
satu bentuk dari hukum kekekalan energi.

Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem
yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor
yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan
energi dalam termodinamika atau disebut Hukum I Termodinamika. Untuk suatu proses
dengan keadaan akhir (2) dan keadaan awal (1)

∆U = U2 – U1

Temodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai


pengaliran panas, perubahan-perubahan energi yang diakibatkan dan usaha yang
dilakukan oleh panas.
1. Usaha luar ( W ) yaitu : Usaha yang dilakukan oleh system terhadap sekelilingnya
terhadap sistem. Misalkan gas dalam ruangan yang berpenghisap bebas
tanpa gesekan dipanaskan ( pada tekanan tetap ) ; maka volume
akanbertambahdengan V.
Usaha yang dilakukanoleh gas terhadap udara luar :

1
https://docplayer.info/73051630-Makalah-hukum-1-termodinamika.html
W =p . V

1. Usaha dalam ( U ) adalah : Usaha yang dilakukan oleh bagian dari suatu system
pada bagian lain dari system itu pula. Pada pemanasan gas seperti di atas,
usaha dalam adalah berupa gerakan-gerakan antara molekul-molekul gas
yang dipanaskan menjadi lebih cepat.

Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai

Q = W + ∆U

Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam.


Tapi rumus itu berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannya dan
melakukan kerja W pada lingkungannya.

Q positif, sistem menerima kalor.


Q negatif, sistem melepas kalor.
W positif, sistem melakukan usaha.
W negatif, sistem menerima usaha.
positif, terjadi penambahan energi dalam pada sistem.
negatif, terjadi penurunan energi dalam pada sistem.

.
Gambar 1. Sistem pada Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan hubungan antara energi dalam (U), perpindahan
panas (Q), dan kerja (W)

Jika dalam sistem mengalami proses perubahan yang sangat kecil, maka

2.2 Hukum 1 Termodinamika Dalam Proses Termodinamika

a. Proses Isotermal 2

Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi


perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung
dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung
dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan
hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan
sistem (Q = W).

Dari persamaan umum gas :


2
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
PV = nRT

Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :

dW = P.dV

n.R.T
dW = dV
V
Vf
1
W= nRT∫ dV
Vi
V

Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.

Gambar 2. Grafik Proses Isotermal


Proses Isotermal juga ada yang irreversible, rumusnya adalah :

Jika irreversible, maka tekanan ekspansinya konstan, sehingga :

b. Proses Isotorik 3

Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan,


gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume
konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan
sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai
kalor gas pada volume konstan QV.

W = P dV = P.0 = 0

Gambar 3. Grafik Proses Isokhorik

c. Proses Isobarik 4

Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap


konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam
3
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
4
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan
sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika,
pada proses isobarik berlaku

Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai

W = P dV = nR dT

Gambar 4. Grafik Proses Isobarik

d. Proses Adiabatik 5

Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang


dilakukan oleh gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak
ada energi yang masuk maupun yang keluar (Q) selama proses itu berjalan.
(Hukum Termodinamika I menyatakan : Perubahan energi internal gas (dU)
adalah banyaknya energi kalor yang disuplai (Q) dikurangi kerja yang dilakukan
oleh gas (P.dV).

Kondisi proses adiabatik adalah :

dU = Q - P.dV = - P dV

P Vƴ = K (konstan)
5
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
Gambar 5. Grafik Proses Adiabatik

2.3 Kapasitas Kalor Pada Gas Ideal 6

Kapasitas kalor merupakan kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu
sistem sebesar satu derajat. Apabila tidak ada perubahan fasa, panas yang diberikan
kepada sistem akan mengakibatkan kenaikan temperatur. Ada 2 jenis kapasitas kalor,
yaitu ada kapasitas kalor saat volume tetap (CV) dan kapasitas kalor saat tekanan tetap
(CP). Sedangkan rumus kapasitas kalor itu sendiri adalah :
ΔQ = C . ΔT  C = dQ/dT

Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan


sebagai besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1 oC.
Dengan demikian kapasitas panas C memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan ΔT
tidak lain adalah menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah diberi
energi panas Q.

 Kapasitas Kalor pada Volume Tetap

dQv = Cv dT

dQv = n Cv dT

6
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
Kapasitas panas pada kalor tetap juga memiliki perbedaan rumus, tergantung
pada gas idealnya itu sendiri. Apakah monoatomik, diatomik, atau polyatomic.

Saat monoatomik Cv = 3/2R

Saat diatomik Cv = 5/2R

Saat polyatomic Cv = 5/2R

 Kapasitas Kalor pada Tekanan Tetap

dQp = CP dT

dQp = n CP dT

Sedangkan untuk rasio kapasitas kalor adalah

a. Proses Isotermal 7
Kalor yang dihasilkan pada proses isotermal yaitu :

Vf
ΔU =Q−W → Q=ΔU +W =nCV ΔT +nRT ln
Vi

Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

ΔU =nC V ΔT

b. Proses Isotorik 8
Kalor yang dihasilkan pada proses isokhorik yaitu :

7
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
8
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
Q=nC V ΔT=nCV (T f −T i )

Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

ΔU =Q−W → ΔU =nC V ΔT

c. Proses Isobarik 9

Kalor yang dihasilkan pada proses isobarik yaitu :

Q=nC P ΔT =nC P (T f −T i )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

ΔU =Q−W → ΔU =nC P ΔT− pΔV


pV =nRT → pΔV =nR ΔT
C P =C V +R → ΔU =nC P ΔT−nR ΔT=nC V ΔT

d. Proses Adibatik 10

Pada proses adiabatik, tidak ada perubahan kalor yang terjadi karena kalor yang
diterima dan dikeluarkan sama besarnya, sehingga Q = 0 . Maka kerja yang
dihasilkan proses adiabatik pada gas ideal yaitu :

Adiabatik : pV γ =kons tan


C
p= γ =CV γ
V
V V
f f Sementara perubahan
−γ
W=∫ pdV =∫ CV dV energi dalamnya yaitu :
Vi Vi

1 −γ +1 V
W=C V |V fi
−γ +1
C −γ +1 −γ +1
= ( V f −V i )
1−γ

9
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
10
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
2.4 ENTALPI (H) 11

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi


internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk
melakukan kerja. Entalpi juga merupakan transfer panas antara sistem dan lingkungan
yang ditransfer dalam kondisi tekanan konstan (isobarik). Secara matematis, entalpi
dapat dirumuskan sebagai berikut:

H = U + PV

di mana:
H = entalpi sistem (joule)
U = energi internal (joule)
P = tekanan dari sistem (Pa)
V = volume sistem (m2)

PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem. Besarnya perubahan entalpi
dari sistem :

H = H2 –H1
= (U2+P2V2) – (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)

pada tekanan (P) tetap :

H =  U + P(V2-V1)
H =U+PV
Q = U + P V , maka
H = Q
dH = dQ
 Entalpi dan Kalor

Entalpi sebagai fungsi T dan p; H= f(T,P)

11
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
∂H ∂H
dH= ( ) ( ) dP
∂T P
dT +
∂P T
∂H
dU =C dT + (
∂P )
P dP
T

Pada tekanan tetap :

dH = C P dT
dH = C P dT
or
ΔH =C P ΔT

Pada volume tetap :

dU = C V dT
dU =C V dT
or
ΔU =C V ΔT
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hukum pertama termodinamika (first law of thermodynamics). ” Jika energi
panas yang diberikan sistem dikurangi dengan usaha yang dilakukan
oleh sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem”. Dengan demikian,
hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa sejumlah kalor (Q) yang
diterima dan usaha (W) yang dilakukan terhadap suatu gas dapat digunakan untuk
menambah energi dalam.
2. Proses dalam termodinamika, meliputi isobarik (tekanan konstan), isokhorik
(volume konstan), isotermik (suhu konstan), dan adiabatic (tanpa panas).
Keempat proses ini memiliki aplikasi masing-masing dalam kehidupan sehari-
hari, proses ini merupakan salah satu penerapan termodinamika yang dapat
dilihat secara jelas.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/73051630-Makalah-hukum-1-termodinamika.html
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika

Anda mungkin juga menyukai