DOSEN PENGAJAR:
Efendi S. Nainggolan, SKM, M.Kes
DISUSUN OLEH :
LIJA TRI MAYANG SARI LUBIS (P01031218081)
NURAINI S (P01031218089)
NURUL CHODIJAH (P01031218090)
REZKYA MUHA MAHARANI (P01031218094)
WIDYA EKI VANNY (P01031218107)
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
SEMESTER : VI-6B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
hidayah, taufik,dan ilham nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Tipe-tipe Konsumen......................................................................................5
2.2 Model keputusan konsumen..........................................................................6
2.3 Model motivasi..............................................................................................8
2.4 Teori kebutuhan.............................................................................................8
2.5 Motivasi dan strategi pemasaran...................................................................9
2.6 Pengukuran motivasi dan kebutuhan..............................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 kesimpulan....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu
Tipe-tipe konsumen
Model keputusan konsumen
Model motivasi
Teori kebutuhan
Motivasi dan strategi pemasaran
Pengukuran motivasi dan kebutuhan
BAB II
PEMBAHASAN
Stimulus yang manjur akan memancing konsumen untuk mencari informasi lebih
banyak mengenai produk yang diinginkan. Ada 2 level pencarian informasi yang
dilakukan oleh konsumen, yaitu:
Pada tahap ini, konsumen akan mengevaluasi merek terhadap merek alternatif
lainnya untuk produk yang sama. Ada 3 konsep dasar untuk memahami proses
evaluasi yang dilakukan konsumen, yaitu:
Setelah membeli produk dan menggunakannya, konsumen akan sampai pada titik
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir sampai pada
keputusan pembelian, tetapi berlanjut pada tahap ini di mana pemasar harus
memantau kepuasan konsumen dan tindakan pembeli pasca pembelian. Konsumen
yang puas tentunya akan kembali membeli dan menggunakan produk yang sama.
Sebaliknya, jika mereka memperoleh ketidakpuasan, pembeli tidak akan membeli
produk yang bersangkutan lagi.
2.3 Model motivasi
Positioning
Hierarki kebutuhan dari Maslow juga bisa dimanfaatkan untuk
melakukan positioning produk atau jasa. Positioning adalah citra produk atau jasa
yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi
konsumen terhadap produk atau jasa. Produsen mungkin menginginkan
produknya atau mereknya sebagai produk yang unik dibenak konsumen yang
berbeda dari produk pesaingnya.
a. Tes Proyektif
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada dalam diri
kita. Dengan demikian untuk memahami apa yang dipikirkan orang, maka kita
beri stimulus yang harus diinterprestasikan. Salah satu teknik proyektif yang
banyak dikenal adalah Thematic Apperception Test (TAT). Dalam test tersebut
klien diberikan gambar dan klien diminta untuk membuat cerita dari gambar
tersebut. Dalam teori Mc Leland dikatakan, bahwa manusia memiliki tiga
kebutuhan yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n-ach), kebutuhan untuk power (n-
power), kebutuhan untuk berafiliasi (n-aff). Dari isi cerita tersebut kita dapat
menelaah motivasi yang mendasari diri klien berdasarkan konsep kebutuhan
diatas. (Notoatmodjo, 2010)
b. Kuesioner
Salah satu cara untuk mengukur motivasi melalui kuesioner adalah dengan
meminta klien untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
dapat memancing motivasi klien. Sebagi contoh adalah EPPS (Edward’s Personal
Preference Schedule). Kuesioner tersebut terdiri dari 210 nomer dimana pada
masing-masing nomor terdiri dari dua pertanyaan. Klien diminta memilih salah
satu dari dua pertanyaan tersebut yang lebih mencerminkan dirinya. Dari
pengisian kuesioner tersebut kita dapat melihat dari ke-15 jenis kebutuhan yang
dalam tes tersebut, kebutuhan mana yang paling dominan dari dalam diri kita.
Contohnya antara lain, kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan keteraturan,
kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain, kebtuhan untuk membina
hubungan dengan lawan jenis, bahakan kebutuhan untuk bertindak
agresif. (Notoatmodjo, 2010)
c. Observasi Perilaku
Cara lain untuk mengukur motivasi adalah dengan membuat situasi
sehingga klien dapat memunculkan perilaku yang mencerminkan motivasinya.
Misalnya, untuk mengukur keinginan untuk berprestasi, klien diminta untuk
memproduksi origami dengan batas waktu tertentu. Perilaku yang diobservasi
adalah, apakah klien menggunakan umpan balik yang diberikan, mengambil
keputusan yang berisiko dan mementingkan kualitas dari pada kuantitas
kerja. (Notoatmodjo, 2010)
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Motivasi adalah pemberdaya, penggerak yang menciptakan
kegairahanseseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi
konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Tujuan motivasi konsumen diantaranya adalah: untuk meningkatkan
kepuasan, mempertahankan loyalitas, efisiensi, efektivitas danmenciptakan
hubungan yang harmonis antara produsen dan konsumen. Motivasi konsumen
mengandung beberapa asas, diantaranya: asas mengikutsertakan, asas komunikasi,
asas pengakuan, asas wewenang yang didelegasikan dan asas perhatian timbal
balik
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/296/1/Muhammad%20Isa.pdf
https://claronwordpress.wordpress.com/2012/11/04/model-pengambilan-
keputusan-pembelian/
http://e-journal.uajy.ac.id/657/3/2EM16677.pdf
http://harrybudimanboy.blogspot.com/2011/10/chapter-2-motivasi-dan-
strategi.html
https://slideplayer.info/slide/4073032/