Anda di halaman 1dari 2

SLIDE 1

KAWANDAKU
Saya pernah mengecewakan teman saya dan membuat kami tidak saling berkomunikasi.
Bahkan, kami sempat memblokir kontak Whatsapp satu sama lain. Kemudian, saya meminta
maaf dan dia pun memaafkan saya. Hanya saja, dia tidak mau membuka blokirannya dengan
alasan “Apa yang sudah dimuntahkan tidak usah dimakan lagi”. Jadi saya ingin meminta
saran tentang permasalahan ini agar kedepannya saya bisa menjadi orang dengan kepribadian
yang lebih positif. Terima kasih 😊
SLIDE 2
KAWANDENGAR
Sebelumnya, terima kasih telah mempercayai platform “DengarAku” untuk mendengar dan
menanggapi cerita kamu. Sekarang izinkan aku untuk menanggapi ya. Sebelumnya, aku tidak
tau dan tidak berhak untuk tau masalah yang membuat teman kamu kecewa. Namun, menurut
aku dalam hubungan pertemanan, berselisih pendapat itu hal yang wajar.
SLIDE 3
KAWANDENGAR
Mencoba meminta maaf dan mau berbesar hati untuk berhubungan lagi dengan dia sudah
merupakan langkah yang baik. Merasa kecewa karena respon yang dia berikan tidak sesuai
dengan yang diharapkan, itu hal yang wajar. Tidak apa-apa jika kakak berusaha untuk
menghubungi dia lagi di lain waktu, supaya tetap ada hubungan baik.
SLIDE 4
KAWANDENGAR
Kembali lagi, kamu sendiri juga punya batasan. Kalau responnya dia tidak mau, tidak perlu
dipaksa. Mungkin ada alasan yang tidak bisa dijelaskan kenapa dia seperti itu.
Jadi mau tidak mau, kamu harus terima itu. Awalnya mungkin sulit, tetapi tidak apa-apa.
Namanya juga proses, nanti lama-lama juga akan terbiasa. Semangat yaa!

KAWANDAKU
Terima kasih ya kak sarannya ☺️

CAPTION
Mengalami perbedaan pendapat dengan teman merupakan suatu hal yang wajar karena tidak
semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan kita. Kita hanya bisa mengusahakan apa
yang perlu diperjuangkan, masalah maaf dan memaafkan memang terdengar mudah. Namun,
belum tentu bisa memperbaiki apa yang telah terjadi. Kunci utama dalam pertemanan adalah
komunikasi, menjadi pendengar yang baik dan toleransi terhadap satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai