Tinjauan Kasus :
Tn.Y berusia 28 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit jiwa dikarenakan marah-marah,
tertawa sendiri, sulit tidur, dan merusak alat-alat rumah tangga. Saat pengkajian dikarenakan
pasien merasa bahwa ada yang ingin mencelakai atau menyantet keluarganya, Pasien sering
menemukan piring dan sendok di depan pintu rumahnya, Pasien sering membuang piring dan
sendok.
RUANGAN RAWAT :-
TANGGAL DIRAWAT : 12 Desember 2021
TANGGAL PENGKAJIAN : 15 Januari 2021
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.Y
Umur : 28 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
RM No. :-
Informan : Status dan Klien
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
rumah tangga
tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
1. Pasien mengatakan pernah di rawat di RSJ 2x ini, pertama kali masuk tahun
2015. Pasien mengatakan pertama kali masuk karena bisa menyembuhkan
orang sakit, bisa melihat Nyi Loro Kidul.
Kedua : Pasien mengatakan merasa bahwa ada yang ingin mencelakai atau
menyantet keluarganya, Klien sering menemukan sendok dan piring din depan
pintu rumahnya.
2. Riwayat pengobatan kurang berhasil karena klien hanya control 2x dan tidak
teratur minum obat
3. Aniaya Seksual
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami dan melihat aniaya seksual.
Penolakan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan baik dikeluarga maupun
di masyarakat.
Kekerasan Dalam Keluarga
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga.
Tindakan Kriminal
Pasien mengatakan tidak pernah melihat / mengalami tindakan kriminal.
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Respon paska trauma
Sindroma trauma perkosaan
Perilaku Kekerasan
Sindrom Pasca Trauma
Ketidakpatuhan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak
Hubungan keluarga tidak ada Gejala
-Riwayatpengobatan/perawaran
Tidak ada
Diagnosa Keperawatan :
Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif : kompromi
Resiko tinggi kekerasan
tidak ada
Jelaskan :
tidak ada
Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
Defisit volume cairan
Perubahan volume cairan
Resiko tinggi terhadap infeksi
Perubahan Nutrisi : < kebutuhan tubuh
Perubahan nutrisi : > kebutuhan tubuh
Perubahan nutrisi : potensial >kebutuhan tubuh
Perubahan perlindungan
Kerusakan integritas jaringan
Perubahan membrane mukosa oral
Kerusakan integritas kulit
Perubahan elimanasi urin
Lain-lain, jelaskan
III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Perempuan pasien : Garis pernikahan
: Laki-laki : Orang terdekat
-------- : Tinggal serumah
: Pasien
Jelaskan :
Klien adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara.
Klien tinggal serumah dengan orang tua dan saudara atau adik terakhirnya, orang
terdekat adalah orang tuanya.
Klien mengatakan biasanya dirumah sering membantu orang tuanya di ladang.
Dalam keluarga yang dominan mengambil keputusan adalah orang tua klien.
Diagnosa Keperawatan :
Koping keluarga tidak efektif ; ketidakmampuan
Koping keluarga: potensi untuk pertumbuhan
Koping keluarga tidak efektif : kompromi
Lain-lain, jelaskan -
2. Konsep diri
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan dirumah dekat dengan pasien adalah orang tuanya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan beragama Islam dan yakin kepada Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah :
Di rumah : Pasien mengatakan saat di rumah sholat 5 waktu.
Di RS : Pasien mengatakan sholat jika ingin sholat.
Masalah Keperawatan :
Sindrom deficit perawatan diri ( makan, mandi, toileting,
instrumentasi)
Lain-lainnya,
jelaskan…………………………………………………
2. Pembicaraan
Jelaskan :
Kompulsif
Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi cedera
Kerusakan mobilitas fisik
Devisit aktivitas deversional/hiburan
Intoleransi aktivitas
Lain-lainnya,
Jelaskan : Klien suka keluyuran di luar ruangan, mau beraktivitas bila di
motivasi
4. Alam perasaaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Jelaskan :
Pasien merasa sedih ingin pulang supaya bisa berkumpul dengan keluarganya. Pasien mengatakan
jarang berkomunikasi dengan teman-temannya.
Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi cedera
Perilaku Kekerasan
Ansietas
Ketakutan
Ketidakberdayaan
5. Afek
Jelaskan :
Terbukti saat klien bercerita tentang kejadian tidak menyenangkan dan menyenangkan
ekspresi wajah / roman wajah klien tidak menunjukkan perubahan ekspresi wajah
Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi cedera
Kerusakan komunikasi
verbal Kerusakan
komunikasi Kerusakan
interaksi social Lain-lain,
jelaskan………………………………………………………… ........................
............................................................................
6. lnteraksi selama wawancara
Jelaskan :
Pada saat wawancara klien kooperatif, pandangan klien tajam, terdapat rasa curiga, klien
lebih suka ditanya, klien lebih suka menyendiri.
Diagnosa Keperawatan :
Kerusakan komunikasi
Isolasi social
Perilaku Kekerasan
Gangguan Interaksi Sosial
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Pasien tidak pernah mendengar bisikan – bisikan yang mengganggu aktivitasnya
Diagnosa Keperawatan :-
8. Proses Pikir
Jelaskan :
Dibuktikan ketika pasien diberi pertanyaan klien menjawab tetapi jawaban klien
nglantur atau tidak terarah.
9. Isi Pikir
Waham
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan proses piker,
Jelaskan karena pasien mengatakan suatu keyakinan yang
tidak benar, dibuktikan dengan klien mengatakan bahwa
ada orang yang ingin menyantet dia dan keluarganya dan
pasienen sering menemukan piring dan sendok di depan
pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan
sendok
Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan :
compos mentis
Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi cedera
Perubahan proses pikir,
lain-lain, jelaskan…………
11. Memori
Jelaskan :
a. Daya inga tjangka panjang : Pasien mampu mengingat bahwa pernah masuk di
RSJ tahun 2015
b. Daya ingat jangka menengah : Pasien mampu mengingat bahwa 2 minggu lali
pasien sakit batuk pilek.
c. Daya ingat jangka pendek : Pasien mengatakan jam 09.00 Wib tadi baru selesai
rehab membuat kemoceng.
Masalah Keperawatan : -
Masalah Keperawatan :
Perubahan proses piker
Isolasi social
Jelaskan :
Saat diberi 2 pilihan, sebelum makan cuci tangan dulu atau langsung makan. Pasien menjawab cuci
tangan dulu karena cuci tangan sebelum makan dapat mencegah penyakit
Masalah Keperawatan : -
Pasien mengatakan tidak merasa sakit, karena pasien merasa bahwa dirinya sehat terbukti bisa
melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain.
Masalah Keperawatan :
Perubahan proses piker,
Isolasi social
1. Makan
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Sindrom deficit perawatan diri
Perubahan eliminasi urine/ feses
Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
VIII. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Diagnosa Keperawatan :
Kegiatan penyesuaian
Koping individu tidak efektif
Koping individu tidak efektif ( koping defensif)
Koping individu tidak efektif ( menyangkal )
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Perubahan eliminasi urin
Gangguan konsep diri
Ketidakberdayaan
Koping obat-obatan
Lainnya : Pasien mengatakan gangguan jiwa adalah orang yang suka marah –
marah dan orang sakit jiwa perlu diobati.
Diagnosa Keperawatan :
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Ketidakpuasan
Penatalaksanaan terapiutik tidak efektif
Kurang pengetahuan(spesifik)
Terapi Medik :
Tablet Haloperidol 5 mg 1 - 0 -1
Tablet Chlorpromazine 100 mg 0 - 0 – 1
Tablet Thrinexyphenidyl 2 mg 1 - 0 – 1
,
Mahasiswa,
DO:
- Pasien hanya menjawab jika diberi
pertanyaan
- Ekspresi pasien tidak berubah ketika
bercerita tentang hal yang menyenangkan
maupun tidakmenyenangkan
- Nada pembicaraan sedang
- Pasien berbicara sepenuhnya
- Pasien berbicara nglantur
SLKI SIKI
No Diagnosa
Definisi Kriteria Definisi Intervensi
1. Gangguan Status Orientasi Verbalisasi waham menurun Manajemen Waham Observasi
Proses Pikir: Definisi : Perilaku waham menurun Definisi :
Monitor waham yang isinya
Waham Keyakinan yang Curiga menurun Mengidentifikasi dan
membahayakan diri sendiri,
Curiga sesuai dengan Isi piker sesuai realita mengelola kenyamanan,
orang lain dan lingkungan
(hal:228) kenyataan membaik keamanan, dan orientasi
Terapeutik
Pembicaraan membaik realitas pasien yang
mengalami keyakinan Bina hubungan interpersonal
yang keliru dan menetap saling percaya
yang sedikit atau sama
Diskusikan waham dengan
sekali tidak berdasar
berfokus pada perasaan yang
dengan kenyataan
mendasari waham
Hindari perdebatan tentang
keyakinan yang keliru, nyatakan
keraguan yang sesuai fakta
Sediakan lingkungan yang aman
dan nyaman
Berikan aktivitas rekreasi dan
pengalihan sesuai kebutuhan
Edukasi
Anjurkan mengungkapkan dan
memvalidasi waham (uji
realitas) dengan orang yang
dipercaya
Anjurkan melakukan rutinitas
harian secara konsisten
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat,
sesuai indikasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSIS EVALUASI