OLEH :
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................5
KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI.....................................................................................5
A. Pengertian Kesehatan Reproduksi...................................................................................................5
B. Tujuan Kesehatan Reproduksi.........................................................................................................5
C. Sasaran Kesehatan Reproduksi........................................................................................................6
D. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja..........................................................................................6
E. Kebijakan dan Solusi Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja.......................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI
Terdapat dua sasaran Kesehatan Reproduksi yang akan dijangkau dalam memberikan
pelayanan, yaitu sasaran utama dan sasaran antara.
a. Sasaran utama
Laki-laki dan perempuan usia subur, remaja putra dan putri yang belum menikah.
Kelompok resiko: pekerja seks, masyarakat yang termasuk keluarga prasejahtera.
Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja.
1). Seksualitas.
2). Beresiko/menderita HIV/AIDS.
3). Beresiko dan pengguna NAPZA.
b. Sasaran antara
Petugas kesehatan : Dokter Ahli, Dokter Umum, Bidan, Perawat, Pemberi Layanan
Berbasis Masyarakat.
1) Kader Kesehatan, Dukun.
2) Tokoh Masyarakat.
3) Tokoh Agama.
4) LSM.
Adapun kebijakan dan solusi tentang masalah kesehatan reproduksi remaja, baik
secara promotif maupun preventif yaitu sebagai berikut:
Secara promotif yaitu ;
1. Menciptakan kebijakan oleh pemerintah setempat yang melibatkan remaja sebagai
partisipan aktif maupun pasif. Misalnya kerja sama dengan petugas KUA tidak akan
memberikan izin menikah apabila umur < 20 th
2. Pemberian pengetahuan dasar tentang kespro kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik
3. Menggalang kerja sama dengan semua stekholder dengan pemerintah setempat, baik
dari segi orang tua dalam hal ini masyarakat, guru disekolah, kader kesehatan, tokoh-
tokoh masyarakat dan petugas kesehatan itu sendiri.
Solusi masalah secara perventif yaitu :
1. Melakukan pelayanan kesehatan reproduksi dipuskesmas bagi remaja misalnya
sebelum menikah harus catin dulu dimana pada saat catin dapat diberikan masukan
tentang kesehatan reproduksi.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi terhadap remaja yang memiliki
keluhan seputaran kesehatan reproduksi misalnya keputihan atau haid tidak lancar
3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan reproduksi baik diposyandu dengan membentuk
posyandu remaja dimana anggotanya terdiri dari anak-anak remaja, kegiatan
disekolah-sekolah misalnya dengan kegiatan penjaringan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kesehatan remaja mencakup aspek fisik biologis dan mental, sosial.
Perubahan fisik yang pesat dan perubahan endokrin/ hormonal yang sangat dramatik
merupakan pemicu masalah kesehatan. Tingkat pengetahuan remaja di Indonesia tentang
kesehatan reproduksi masih rendah, khususnya dalam hal cara-cara melindungi diri
terhadap risiko kesehatan reproduksi, seperti pencegahan KTD, IMS, dan HIV dan AIDS.
Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRRI) tahun 2002-2003 yang dilakukan
oleh BPS memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan dasar penduduk usia 15-24 tahun
tentang ciri-ciri pubertas sudah cukup baik, namun dalam hal pengetahuan tentang masa
subur, risiko kehamilan, dan anemia relatif masih rendah.
Permasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya informasi dan
pemahaman serta kesadaran untuk mencapai sehat secara reproduksi. Di sisi lain, remaja
sendiri mengalami perubahan fisik yang cepat. Harus ada keyakinan bersama bahwa
membangun generasi penerus yang berkualitas perlu dimulai sejak anak, bahkan sejak
dalam kandungan.Selain itu, kebijakan dan solusi agar masalah – masalah yang ada
terkait kesehatan reproduksi remaja juga telah dibuat dan ditawarkan. Hal ini demi
meminimalisir masalah yang ada terkait hal tersebut. Dengan kebijakan lama yang
mungkin masih gagal dan diganti kebijakan baru yang telah berpandang pada evaluasi
kebijakan sebelumnya, pastilah dalam mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi
remaja akan lebih mudah.
Peran pemerintah, orangtua, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), institusi
pendidikan serta masyarakat sangat diperlukan dalam memahami, mencegah serta cara
mengatasi masalah seksualitas dan seputar kasus reproduksi remaja. Karena kompleksnya
permasalahan kesehatan reproduksi remaja itu sendiri, sangatlah urgen bagi pemerintah
untuk segera bertindak. Maka dari itu dengan solusi yang telah ditawarkan dalam
pembahasan diharapkan masalah yang terjadi akan segera dapat diatasi.
B. Saran
1. Bagi Remaja
Setiap remaja di Indonesia harus mengetahui tentang seluk beluk kesehatan
reproduksi remaja agar pemerintah juga lebih mudah dalam mengatasi permasalahan
yang ada.
2. Bagi pemerintah
Pemerintah sebagai implementor kebijakan harus segera mengevaluasi
kebijakan yang sekiranya kurang tepat dalam mengatasi permasalahan kesehatan
reproduksi remaja agar dapat segera dibuat kebijakan baru yang sesuai.
3. Bagi orang tua
Pengawasan dan didikan dari orang tua sangatlah penting dalam membentuk
kepribadian anak dalam mengenal kesehatan reproduksi terutama dalam pergaulan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2012/07/makalah-kesehatan-reproduksi-
remaja.html Diakses tanggal 9 Desember 2012
ttp://belajarpsikologi.com/kesehatan-reproduksi-remaja/
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5233