Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andi Sedana Yasa

Posisi yang dilamar : Staff Finance

SOAL TEST AKUNTING

1. Yang Saya ketahui dari PSAK yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
berisikan tentang informasi dan kerangka prosedur dalam pembuatan laporan keuangan
akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan, penyusunan,perlakuan serta penyajian
laporan keuangan yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi
ekonomi entitas untuk pengambilan keputusan. PSAK ini menjadi pedoman bagi akuntan
di Indonesia dalam membuat laporan keuangan dan telah disahkan oleh IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia).

2. Yang saya ketahui dari IFRS yaitu Intenational Financial Reporting Standard yang
merupakan standar pelaporan keuangan international yang memuat aturan umum tentang
laporan keuangan yang diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standard
Board). IFRS ini berisikan standar umum bagaimana supaya laporan keuangan dapat
konsisten, transparan dan dapat dibandingkan di seluruh dunia.

3. Perbedaan antara IFRS dengan ETAP yaitu :


a. Tujuan laporan keuangan SAK-ETAP adalah menyediakan informasi keuangan,
kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapa pun yang tidak
dalam posisi dapat meminta khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.
Sedangkan tujuan laporan keuangan IFRS memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna
untuk berbagai pengguna dalam membuat keputusan ekonomi.
b. Materi SAK ETAP lebih sederhana sedangkan PSAK – IFRS complicated dan rumit.
c. SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship sebagai
pertanggungjawaban pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung
menggunakan prinsip reliability, sedangkan PSAK – IFRS telah bergeser untuk
pemenuhan user dalam pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan
prinsip relevan.
d. SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
e. SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.
f. SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan
metode ekuitas untuk anak perusahaan.
g. SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
h. SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan
properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model reavaluasi.

4. Yang saya ketahui tentang software akuntansi yaitu sebuah aplikasi atau program yang
dirancang khusus untuk pembisnis ataupun entitas perusahan dengan mempermudah serta
mempercepat dalam pembuatan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan
cash flow yang didukung dengan perangkat yang terintegrasi oleh sistem sehingga dapat
lebih efektif dalam pengambilan keputusan

5. Siklus Akuntansi secara umum terdiri dari


a. Identifikasi Transaksi
Langkah pertama di dalam suatu siklus akuntansi ialah mengidentifikasi transaksi.
Karena Tidak semua transaksi bisa dicatat, transaksi yang bisa dicatat yaitu transaksi
yang berdampak pada perubahan posisi keuangan suatu perusahaan dan bisa dinilai
ke dalam unit moneter secara objektif. Contohnya seperti nota pembelian, kwitansi
penjualan dll
b. Analisis Transaksi
Setelah mengidentifikasi transaksi, tahap selanjutnya analisis transaksi Untuk
memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis yaitu :Aktiva =
Kewajiban + Ekuitas.
c. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal
Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat ke dalam jurnal yang
merupakan suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam
suatu periode akuntansi.
d. Posting ke Buku Besar
Langkah selanjutnya yaitu memposting transaksi kedalam buku besar. Golongkanlah
data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi, tanggal, nomor dan nama akun
dan lain sebagainya. Dengan begitu, seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang
berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitunglah saldo
masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.
e. Penyusunan Neraca Saldo
Cara menyusun neraca saldo hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar
ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus sama
jumlahnya antara jumlah debit dan kredit.
f. Penyusunan Jurnal dan Neracan Saldo Penyesuaian
Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, ada
transaksi yang salah atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan
disusun. Kemudian, kita juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara
memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo
yang baru.
g. Penyusunan Neraca Lajur
Penyusunan Neraca Lajur akan mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
Apabila keduanya sudah dibuat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara
mudah. Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi dan
neraca.
h. Penyusunan Laporan Keuangan
Langkah selanjutnya yakni menyusun laporan keuangan. Berdasarkan informasi pada
neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan
keuangan. Laporan keuangan yang disusun seperti:
-Laporan laba rugi
-Laporan perubahan modal
-Neraca
-Laporan Arus Kas

i. Penyusunan Jurnal Penutup

Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutup. Jurnal
penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya
rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya dengan me-nol kan atau membuat
nihil rekening terkait.

j. Jurnal Pembalik

Tahapan jurnal pembalik adalah tahap pembalikan beberapa akun yang telah ditutup
untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya merupakan
pembayaran yang dibayar di muka dan belum jatuh tempo.

k.Neraca Akhir atau Awal (Setelah Penutupan)

Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca akhir yang
dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca
awal pada siklus akuntansi periode berikutnya

6. Yang saya ketahui tentang e-faktur adalah faktur pajak yang dibuat melalui system
aplikasi elektronik yang pengisiannya dilakukan secara digital lewat aplikasi atau situs
web resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP Online). Untuk dapat menggunakan e-Faktur,
seseorang wajib pajak harus sudah ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

7. Yang saya ketahui tentang PPN, PPh 21, dan PPh Badan yaitu :

a. PPN adalah jenis Pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang dikenakan dalam
setiap proses produksi maupun distribusi/pungutan terhadap konsumsi Barang Kena
Pajak/Jasa Kena pajak di dalam daerah Daerah Pabean.
Tarif PPN 0% berlaku untuk ekspor BKP Tidak Berwujud, BKP Berwujud dan
ekspor JKP. Sementara tarif PPN 10% berlaku untuk semua produk yang beredar di
dalam negeri, termasuk di dalam Zona Ekonomi Ekslusif dan landas kontinen yang di
dalamnya berlaku undang-undang yang mengatur tentang kepabeanan
b. PPh 21 adalah pajak penghasilan berupa gaji, honorarium, upah, tunjangan,yang
diterima oleh wajib pajak dalam negeri, dan harus dibayar setiap bulannya.
Tarif PPh 21 bersifat progresif untuk pegawai seperti yang dijelaskan dalam UU PPh
Pasal 17 sebagai berikut :
- Penghasilan sampai dengan Rp50.000.000 per tahun dikenakan tarif pajak sebesar
5%.
-Penghasilan Rp50.000.000,- sampai dengan Rp250.000.000,- per tahun dikenakan
tarif pajak sebesar 15%.
-Penghasilan Rp250.000.000,- sampai Rp500.000.000,- per tahun dikenakan tarif
sebesar 25%.
-Penghasilan di atas Rp500.000.000,- per tahun dikenakan tarif pajak sebesar 30%.
Untuk WP yang tidak memiliki NPWP maka dikenakan tariff sebesar 20% lebih
tinggi daripada WP yang memiliki NPWMP.
c. PPh Badan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan suatu perusahaan yang
mengakibatkan penambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleo
WP Badan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan keperluan untuk
konsumsi, investasi, menambah kekayaan dll. Untuk Tarif PPh Badan yang
melakukan pembukuan dan peredaran bruto melebihi 50 Setahun maka dikenakan
tariff pasal 17 yaitu sebesar 25 %. Sedangakan jika peredaran bruto kurang dari 4.8 M
setahun maka dikenakan tarif final sebesar 0.5% dari omzet. Dan jika peredaran
brutonya lebih dari 4.8 M s/d 50 M maka dikenakan tariff pasal 31 E.

Anda mungkin juga menyukai