Anda di halaman 1dari 71

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti
pembelajaran ini perserta
mampu Melakukan
pemeriksaan fisik
dengan benar
Tujuan Pembelajaran
KHUSUS

Peserta mampu:

1. Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis dan


berurutan
2. Mampu mendokumentasikan hasil pemeriksaan fisik
dengan tepat
3. Mampu menginterpretasikan penyimpangan hasil
pemeriksaan fisik dan
4. Mampu melakukan kolaborasi atas hasil abnormal
pemeriksaan fisik
HEAD TO TOE
KEPALA
Menilai Rambut
dan kulit
Kepala

NUTRISI, STATUS KESEHATAN


MENILAI STATUS DAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
Kulit kepala  kebersihan? Hematome? Luka?
Bentuk kepala?

Rambut status nutrisi


– Warna
– Mudah patah
– Tebal/tipis?
– Bercabang?
– Cerah/kusam?
Hasil Inspeksi ????
MATA
a. Sklera  icterik? Pada hepatitis, Cholelithiasis
b. Konjungtiva  anemik? (pucat)
c. Palpebra  edema?
d. Kornea  keruh
e. Reflek cahaya? Pupil  ukuran ..mm
f. TIO  tekanan intra okuler
g. Pergerakan bola mata  mampu kesegala arah?
h. Ketajaman Penglihatan/visus  mampu membaca
dalam jarak…cm  snelen cart
Test penglihatan

Snelen chart
Ptosis Exophthalmos

Katarak
Masalah pada Mata
● Hyperopia
● Presbyopia
● Myopia
● Double vision or diplopia
● Strabismus
● Blurring
● Redness
● Itching
● Discharge
● Pain
● Edema
● Lesions
● Visual disturbances
● Photophobia
HIDUNG
Inspeksi Hidung • Mukosa ? Merah muda
• Septum ? Ditengah
• Kemampuan mencium
bau?
• Sekret? Darah?
• Polip?
HIDUNG
Masalah pada Hidung

● Rhinorrhea—drainage
● Congestion—difficulty breathing through nose
● Epistaxis—bleeding
● Change in sense of smell
● Pain
RONGGA MULUT
RONGGA MULUT

- Warna Mukosa ?
- Aptea?
- Gigi geligi? Caries?
- Kemampuan mengunyah keras?
- Lidah ?
- Fungsi pengecapan
- Tonsil ? Ukurannya? T0 – T4
- Pharing?
TELINGA
TELINGA

• Pina/daun telinga  simetris?


• Canalis  Kotor/tdk
• Fungsi pendengaran  test pendengaran
• Cahaya politzer?
LEHER
Leher

a. Palpasi kelenjar getah bening


b. inspeksi pharing, laring
c. Fungsi menelan
d. Palpasi tiroid
e. Pengukuran JVP
(jugularis Venous Pressure)
f. Kaku kuduk  +/-
Hasil Inspeksi ????
JVP
Normal :5-2 cmH20
THORAK

Ingat garis imajiner


Gejala umum dari pernafasan

● Sesak nafas
● Wheezing
● batuk
● hemoptoe atau sputum purulen
● Nyeri dada
a. Ispeksi
- Bentuk dada: simetris/asimetris,
- Frekwensi …x/mt, irama? Jenis?
- Kelainan bentuk: tong sepatu, barrel chest
- Bayangan vena  spider nevi  sirosis hepatis
- Pola nafas : chyenestoke, kussmaul, hyperventilasi, takikardi,dyspnea,
hypoventilasi, apnea)
- Observasi: usaha nafas, penggunaan otot bantu nafas, cuping hidung,
nyaman dalam posisi duduk?
- SIanosis? +/- Clubbing +/-
b. Palpasi
- Vocal premitus  ucapkan “tujuh puluh tujuh “
- Menilai adanya efusi pleura, masa padat, crepitasi, deviasi
trakea
c. Perkusi
- Hipersonor
- Pekak  masa
- Batas paru hepar normal intercosta 4/5  fungsi
pengembangan paru
Perkusi paru
• Sonor : suara perkusi jaringan yang normal.
• Redup : suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di
daerah paru-paru pada pneumonia.
• Pekak : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada
perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar.
• Hipersonor/timpani : suara perkusi pada daerah yang
lebih berongga kosong, misalnya daerah caverna paru, pada
klien asthma kronik.
Thorak
d. Auskultasi
Pola nafas
- Suara nafas  Vesikuler, broncho-vesikuler,
Bronchial
- Vocal resonans  ucapkan tujuh puluh tujuh
- Suara tambahan  wheezing, rales, ronchi
Inspeksi Pola Nafas
Rate
• Eupnea
– Normal
– 12-20 x/mt
• Tachypnea
– h rate
– Pnuemonia, edema paru, acidosis, sepsis, pain
• Bradypnea
– i rate
– h ICP, drug OD
Pola nafas

Depth
• Hyperpnea
– h depth
• Hyperventilation
– h depth & rate
• Hypoventilation
– i depth & rate
Inspection: Breathing patterns

Depth
• Kussmaul's
– h rate & depth
– Berhubungan dengan asidosis berat
Inspection: Breathing patterns

Rhythm
• Apnea
– Not breathing
• Cheyne-stokes
– Bervariasi cepat dalam s/d apnea
– Terjadi pada menjelang ajal
Inspection: Breathing patterns
Rhythm
• Biot’s
– h rate & depth w/ abrupt pauses
– Assoc w/ h ICP
Auskultasi suara nafas
Normal
• Vesicular
– Hampir seluruh lapang
paru
– Soft and low
• Bronchial
– Trachea & bronchi
• Bronchovesicular
– Antara skapula
– Side of sternum
– ICS 1 dan 2
Auskultasi Suara tambahan
• Rales : suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran-saluran
halus pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar).
Misalnya pada klien pneumonia, TBC.

• Ronchi : nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi
maupun saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk.
Misalnya pada edema paru.

• Wheezing : bunyi yang terdengar “ngiii….k”. bisa dijumpai pada fase


inspirasi maupun ekspirasi. Misalnya pada bronchitis akut, asma.

• Pleura Friction Rub ; bunyi yang terdengar “kering” seperti suara gosokan
amplas pada kayu. Misalnya pada klien dengan peradangan pleura.

Suara tambahan
Hasil PF????
JANTUNG
●Nyeri dada
● Nausea
● Diaphoresis
● Arrhythmias: palpitations
● Dyspnea
● Orthopnea or paroxysmal nocturnal
dyspnea
● Cough
● Edema
● Nocturia
● Fatigue
● Cyanosis or pallor
a. Inspeksi  ictus cordis
b. Palpasi  Point of maximal impulse (PMI)
dg 1 jari (tengah/telunjuk) di linea midclavicula ICS
4-5. ukuran normal 1x2 cm, aplitudo normal.
Aplitudo meningkat dan lemah pd kecemasan,
demam, hipertiroid, anemi.
Perkusi  batas-batas jantung
Batas atas
Batas kanan
Batas kiri
Lokasi Auskultasi
Auskultasi
• Kaji adanya irama dan rate yang abnormal
• Abnormalities in S1 & S2  tunggal/ganda
• Murmur?
• Gallop

BJ
Spider nevi
Hasil PF ????
ABDOMEN
Pembagian abdomen: 4 kwadran atau 9 Regio

lumbal Lumbal
1. Inspeksi  bentuk? Bayangan vena?
Benjolan/masa?
2. Auskultasi  peristatik …x/mt (N:5-35x/mt)
3. Palpasi  tanda nyeri? Masa? Hidrasi kulit?
Hepar? Lien?
4. Perkusi  Asites?
Perkusi ginjal  nyeri?

Ukur lingkar perut  3 tempat :


Sepusat, dua jari diatas dan
dibawah pusat
Palpasi Abdomen
Palpasi Hepar
Palpasi ginjal
Perkusi ginjal
Pengkajian Asites
shifting dullness
Palpasi Lien
Hasil PF ????
Kelenjar limfe inguinal, Genitalia, anus
Kesimpulan

• Pemeriksaan Fisik penting


dilakukan
• Oleh perawat sebagai data dari
Diagnosa Keperawatan
• Pemeriksaan dilakukan secara
berkelanjutan
• Hasil abnormal dari PF harus
segera dikolaborasikan

Anda mungkin juga menyukai