Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian mengenai Teori kuantum dimulai pada abad ke 20 yang
dipelopori oleh Albert Einstein dan Max Planck. Menurut teori kuantum,
cahaya dipandang sebagai berkas–berkas energi yang lebih dikenal sebagai
foton. Teori tersebut memicu para ilmuwan untuk lebih meneliti mengenai
foton, salah satunya adalah A.H Compton pada tahun 1923 melalui
peristiwa hamburan compton. Ia menemukan bahwa cahaya memiliki sifat
kembar sebagai gelombang dan sebagai partikel. Berdasarkan eksperimen
efek fotolistrik, pada tahun 1924 Louis de Broglie mengajukan postulat
bahwa materi yang mempunyai sifat partikel dapat berperilaku sebagai
gelombang. Pendapat L de Broglie ini kemudian dikenal sebagai Hipotesa
de Broglie ( Thorton dan Rex, 2013).
Hipotesa de Broglie memicu para ahli untuk melakukan
eksperimen, untuk membuktikan hipotesa tersebut. Pada tahun 1927
Davisson dan Germer di Amerika Serikat dan dalam percobaanya
Davisson dan Germer secara bebas meyakinkan hipotesis de Broglie
dengan menunjukkan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu
dihamburkan oleh kisi atom yang teratur dari suatu kristal. Dengan adanya
eksperimen tersebut kita dapat mengamati partikel yang menunjukkan sifat
gelombang. Eksperimen tersebut kemudian disebut eksperimen Difraksi
Elektron.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Gelombang de Brouglie?
2. Apa yang dimaksud dengan gelombang apa/ gelombang
kemungkinan?
3. Bagaimana persamaan gelombang?
4. Bagaimana kecepatan gelombvang fase dan kecepatan gelombang
grup?

1
5. Apa yang dimaksud dengan difraksi gelombang?
6. Bagaimana partikel dalam kotak?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Gelombang de
Brouglie?
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan gelombang apa/
gelombang kemungkinan?
3. Untuk mengetahui Bagaimana persamaan gelombang?
4. Untuk mengetahui Bagaimana kecepatan gelombvang fase dan
kecepatan gelombang grup?
5. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan difraksi gelombang?
6. Untuk mengetahui Bagaimana partikel dalam kotak?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. GELOMBANG DE BROGLIE

Pada tahun 1924 dengan mempertimbangkan sifat simetri dari


alam, Louis de Broglie mengajukan hipotesis bahwa partike (seharusnya)
mempunyai gelombang. Sehingga ia mengemukakan sifat dualisme yang
dimiliki cahaya juga dimiliki oleh partike bermassa. cirri perkembangan
fisika biasanya ditandai dengan periode panjang pekerjaan eksperimen dan
teori tidak memuaskan yang kadang-kadang diselingi oleh cetusan
berbagai gagasan yang mendalam yang menyebabkan perubahan
mencolok dalam cara kita memandang alam semesta.
Dalam tahun 1924 tesis doktoralnya Louis de Broglie mengemukan
usulan bahwa benda yang bergerak (partikel yang bermassa) memiliki
sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya. Dalam artian partikel
yang bermassa juga memiliki sifat sebagaimana yang ditunjukkan oleh
foton yaitu dapat bersifat sebagai gelombang dan juga sebagai partikel.
Dualisme yang dikemukan oleh de Broglie merupakan titik pangkal dari
perkembangan mekanika kuantum.
Selain itu Al-qur’an telah menjelaskan mengenai dualisme
gelombang yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 20:
         
    
          
  
Artinya:
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat
itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya
Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya
Allah berkuasa atas segala sesuatu. (Q.S Al-Baqarah; 20)

3
Dalam (Q.S Al-Baqarah; 20) di atas daptlah diketahui bahwa Allah
SWT menciptakan pendengaran dan penglihatan agar kita dapat melihat
dan mendengar kekuasaan-Nya. Salah satunya yaitu kilat dan petir yang
telah disinggung dalam ayat tersebut. Sifat partikel dan gelombang suatu
materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak jelas tergantung pada
perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta
dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Partikel yang bergerak
memiliki sifat gelombang. Fakta yang mengandung teori adalah petir dan
kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukkan sifat
gelombang yang berbentuk cahanya, sedangkan petir mempunyai sifat
partikel yang berbentuk suara.
Sebuah foton berfrekuensi √ mempunyai momentum

h√
P=
c

yang dapat dinyatakan dengan panjang gelombang ‫ ג‬sebagai

h
P=
‫ג‬

Karena ‫=√ג‬c, maka panjang gelombang foton ditentukan oleh momentum


nya menurut hubungan

1. Panjang gelombang foton


h
=‫ג‬ )3.1(
P
de Broglie mengusulkan agar persamaan (3.1) ini berlaku
umum yang bisa dipakai untuk partikel suatu materi atau foton.
momemntum suatu partikel bermassa m dengan kepatan v ialah
p=mv dan panjang gelombang de Broglie adalah:

h
‫=ג‬
mv
Keterangan:

4
p : momentum (kg m/s)
v : kecepatan (m/s)
m : massa (kg)
‫ ג‬: panjang gelombang (m)
h : konstanta plank 6,63 x 10-34 J.s
c : kecepatan cahanya 3x 108 m/s

√ : frekuensi foton (Hz)

2. Panjang gelombang de Broglie


h
=‫ג‬ )3.2(
mv
Makin besar momentum partikel itu makin pendek panjang
gelombangnya. Dalam persamaan (3.2) m menyatakan massa
relativistic.

mo
m=
√ 1−¿ v 2/c 2

Seperti halnya dalam kasus gelombang elektromagnetik,


aspek gelombang dan partikel sebuah benda yang bergerak tidak
dapat dia,ati pada saat yang sama. jadi, tidak ada artinya jika kita
mempertanyakan pemerian yang “benar”. Apa yang dapat kita
kemukakan ialah bahwa keadaan tertentu benda yang bergerak
memperlihatkan sifat gelombang dan pada keadaan yang lain
memperlihatkan sifat partikel. Sifat mana yang tampak jelas
bergantung pada perbandingan antara panjang gelombang de
Broglie dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi
dengannya.

3. Bukti Keberadaan Gelombang de Broglie

5
de Broglie tidak mempunyai bukti eksperimen langsung
bagi dugaanya. Namun, ia mampu memperlihatkan bahwa konsep
yang diajukannya dapat menjelaskan secara wajar terdaptnya
kuantisasi energi permbahatan harga energi khuss yang harus
dikemukakan sebagai postulat Borh dalam model atomnya pada
tahun 1913. Dalam beberapa tahun persamaan (3.2) dibuktikan
melalaui eksperimen yang menyangkut difraksi electron oleh
Kristal. Sebelum kita meninjau eksperimen seperti itu, kita perlu
melihat dahulu pernyataan mengenai gejala gelombang jenis
apakah yang terlihat dalam gelombnag materi de Broglie.

B. GELOMBANG APA
Dalam gelombang air kuantitas yang berubah secara berkala ialah
tinggi permukaan air. Dalam gelombang bunyi, tekanan udara dalam
gelombang cahaya medan listrik dan magnetiknya yangb berubah-ubah.
Apanya yang berubah dalam gelombang gelombang pertikel?
1. Fungsi gelombang
Kuantitas variabel yang memberiyang memberi karakter
gelombang de Broglie disebut fungsi gelombang yang diberi lambang Ѱ
(huruf Yunani psi). Harga fungsi gelombang yang berkaitan dengan
sebuah benda bergerak pada suatu titik tertentu x,y,z dalam ruang pada saat
t berpautan dengan peluang untuk mendapatkan benda tersebut ditempat
tersebut pada saat t. Namun, Ѱ sendiri tidak mempunyai arti fisis langsung
Terdapat alasan yang sederhana. mengapa Ѱ tidak dapat langsung
ditafsirkan berdasarkan eksperimen. Peluang (kemungkinan) ρ bahwa
sesuatu berada di suatu tempat pada suatu saat mempunyai harga diantara
dua batas. 0 yang bersesuaian dengan keabsenannya, dan 1 bersesuaian
dengan kepastian kehadirannya. Peluang 0,2 misalnya menyatakan
peluang 20 persen untuk mendapatkan benda itu. Namun, amplitudo
gelombang dapat berharga negatif tidak mempunyai arti. Jadi, Ѱ itu sendiri
tidak bisa merupakan kuantitas yang teramati.

6
2. Kerapatan Peluang
Kerapatan tersebut tidak berlaku untuk │Ѱ│2 , kuadrat dari harga
mutlak fungsi gelombang dikenal sebagai kerapatan peluang. Peluang
untuk secara eksperimental mendapatkan benda yang di berikan oleh
fungsi gelombang Ѱ pada titik x, y, z pada saat t berbanding lurus dengan
harga │Ѱ│2 di tempat itu pada saat t. Harga │Ѱ│2 yang besar menyatakan
peluang yang besar untuk mendapatkan benda itu, sedangkan harga │Ѱ│2
yang kecil menyatakan peluang yang kecil untuk mendapatkan benda itu
selama │Ѱ│2 tidak nol, terdapat peluang tertentu untuk mendapatkan
benda tersebut. Tafsiran ini mula-mula dikemukakan oleh Max Born
dalam tahun 1962. Peranan kerapatan peluang Terdapat perbedaan yang
besar antara peluang suatu kejadian dan kejadian itu sendiri walaupun kita
membicarakan fungsi gelombang Ѱ yang memberikan suatu partikel,
menyebar dalam ruang ini tidak berarti bahwa partikel itu menyebar. Bila
suatu eksperimen dilakukan untuk mendeteksi elektron, misalnya sebuah
elektron dapat ditemukan pada suatu tempat pada saat tertentu atau kita
tidak dapat menemukannya. Tidak terdapat sesuatu yang dinyatakan
sebagai 20 persen elektron. Namun, mungkin saja terdapat peluang 20
persen bahwa suatu elektron dapat ditemukan di tempat itu pada suatu
saat, dan peluang inilah yang dinyatakan sebagai │Ѱ│2.

3. Kerapatan peluang dan kerapatan sebenarnya dari benda


       Pada pihak lain, bila eksperimennya berkaitan dengan banyak benda
identik yang semuanya diberikan (digambarkan) dengan fungsi gelombang
yang sama Ѱ, kerapatan yang sebenarnya dari benda itu di x, y, z pada
saat t berbanding lurus dengan harga │Ѱ│2. Sangat dianjurkan untuk
membandingkan hubungan anatara Ѱ dan kerapatan partikel yang
diberikannya dengan hubungan yang dibahas dalam pasal 24 antara medan
listrik E dari suatu gelombang elektromagnetik dan kerapatan N fiton yang
berkaitan dengan suatu gelombang.
Panjang gelombang de Broglie yang berkaitan dengan sebuah benda
bergerak dinyatakan dengan rumus sederhana:

7
h
λ=
mv

C. PERSAMAAN GELOMBANG

Jika lambang kecepatan gelombang de Broglie adalah w, maka dapat


ditetapkan rumus :
w=vλ (1)
Untuk menentukan harga w, panjang gelombang λ merupakan panjang
gelombang de Broglie.
h
λ=
mv (2)
Sehingga persamaan kecepatan gelombang de Broglie menjadi,
(3)
Karena kecepatan partikel v harus lebih kecil dari kecepatan cahaya c,
maka kecepatan gelombang de broglie w selalu lebih besar dari c.
Untuk meninjau kembali bagaimana gelombang dijelaskan secara
matematis. Kita tinjau tali yang direntangkan sepanjang sumbu x yang
getarannya terjadi dalam arah y dan sifatnya harmonik sederhana. Bila t =
0, ketika pergeseran perpindahan tali y pada x maksimum, pergeseran pada
wakt berikutnya t pada tempat yang sama dinyatakan rumus,
y=a cos 2 π vt (4)
Dimana,
A = amplitudo getaran
v = frekuensi

Gambar 1. Timbulnya gelombang pada tali terentang pada suatu waktu


8
Gambar 2. bagaimana pegeseran suatu titik pada tali berubah
terhadap waktu.

Persamaan (4) menjelaskan beberapa pergeseran titik tunggal pada tali


sebagai fungsi dari waktu t. suatu gerak gelombang pada tali yang
terpentang menjelaskan berapa y pada setiap titik pada tali setiap saat.
Yang diperlukan adalah rumus yang memberikan y sebagai fungsi dari x
dan t.
Untuk memperoleh rumus seperti itu, getarkan tali pada x = 0 ketika t =
0, sehingga gelombang mulai merambat sepanjang tali dalam arah +x,
seperti gambar 2.

9
Gambar 2. perambatan gelombang.
Gelombang ini memiliki kelajuan w yang tergantung sifat dari tali
tersebut. Gelombang menempuh jarak x =wt dalam waktu t, jadi selang
waktu antara pembentukan gelombang pada x = 0 dan sampai pada titik x
ialah x/w. pergeseran y di x pada waktu t sama dengan harga t = 0 pada
waktu sebelumnya t-x/w. dengan mengganti t dalam persamaan (4) dengan
t-x/w, maka didapatkan rumus yang diinginkan yang menyatakan y dan s
dan t :
y= A cos 2πv (5)
Untuk memastikan, perhatikan bahwa persamaan (5) tereduksi menjadi
persamaan (4) pada x = 0.
Kerena kelajuan gelombang w diberikan oleh
w=vλ
Didapatkan persamaan gelombang,

10
( xλ )
y= A cos 2π vt-
(6)
Untuk mendefinisikan frekuensi sudut ɷ dan bilangan gelombang k
dengan rumus,
Frekuensi sudut
ω=2 πv
(7)
Bilangan gelombang

k=
λ
(8)
Alternatif,
Bilangan gelombang
ω
k=
w
(9)
Dimana :ɷ = frekuensi sudut (rad/s)
k = bilangan gelombang (rad/m)
Persamaan gelombang sebagai fungsi ɷ dan p, persamaan (5)
menjadi
y=A cos (ωt-kx ) (10)

D. KECEPATAN FASE DAN KECEPATAN GROUP


Amplitude gelombang de Brouglie berkaitan dengan benda
bergerak mencerminkan peluang benda itu didapatkan pada suatu tempat
pada saat tertentu. Gelombang de Brouglie tidak dapat dinyatakan dengan
persamaan yang menggambarkan deretan gelombang yang banyaknya tak
tertentu dengan amplitude yang sama. Tetapi, gelombang de Brouglie
dapat dinyatakan dengan sebuah benda yang bergerak berkaitan dengan
paket gelombang, atau gelombang grup. Gelombang pendiri gelombang de
Brouglie mempunyai amplitude yang menentukan ketergantungan
terdeteksinya benda tersebut.

11
Gambar 1. Gelombang grup.

Contoh bagaimana gelombang de Brouglie timbul adalah dalam


gejala ayunan gelombang. Bila gelombang bunyi mempunyai amplitude
yang sama tetapi berbeda frekuensi yang ditimbulkan pada saat yang sama,
bunyi tersebut akan terdengar berfrekuensi sama dengan rata-rata dari
kedua frekuensi semula dan amplitude naik-turun secara berkala
(periodik). Fluktuasi amplitude yang timbul berulang kali tiap detiknya
sama banyak dengan perbedaan antara kedua frekuensi semula. Misalnya
bunyi semula mempunyai frekuensi 441 dan 442 Hz. Maka akan terdengar
bunyi tersebut dengan frekuensi 441 Hz dengan dua puncak bunyi keras
yang disebut ayunan per detik.
Secara sistematis untuk menggambarkan gelombang grup yaitu
dengan menyatakan sebagai superposisi dari gelombang individual yang
mempunyai panjang gelombang berbeda-beda yang inteferensinya
menghasilkan variasi amplitude yang mendefenisikan bentuk gelombang
grup. Jika kecepatan gelombangnya sama, maka kecepatan penjalaran
gelombang grup sama. Namun, jika kecepatan gelombang berubah
terhadap gelombang, maka gelombang grup memiliki kecepatan berbeda
dari gelombang pendirinya.
Gelombang grup adalah gelombang yang timbul dari kombinasi
dua gelombang yang ber amplitude sama A, tetapi berbeda frekuensi

12
sudutnya ( dω ) dan berbeda bilangan gelombang (dk). Maka kelajuan u
( kelajuan penjalaran gelombang grup), dapat dinyatakan dengan rumus :
y1 = A cos ( dω−kx )
y2 = A cos [( dω+ kx )t – ( k+dk )t] ….(pers 1)

gambar 2. Pukulan-pukulan oleh adanya dua gelombang dengan frekuensi-


frekuensi yang berbeda.

pergeseran resultan y pada saat t dan pada kedudukan x ialah jumlah dari
y1 dan y2
1 1
cos α + cos β = 2 cos (α + β ¿cos (α + β ¿
2 2
berhubungan dengan,
cos (- θ ¿ = cos θ
sehingga,
y = y1 + y2
1 1
= 2 A cos [( 2ω+ dω )t – (2k + dk )x] cos [( dωt +dk x )
2 2
Karen dω dan dk kecil dibandingkan dengan ω dan k berurutan,maka
2 ω+ dω ≈ 2ω
13
2k + dk ≈ 2k
dan pada ayunan berlaku,
dk
y = 2A ( ωt +kx ¿ 2 cos ¿ −¿ x¿ …(pers 2).
2
Keterangan: persamaan 2 menyatakan gelombang yang berfrekuensi sudut
ω dan bilangan gelombang k yang termodulasi

1 1
dengan frekuensi sudut, dω dan bilangan gelombang dk .
2 2

Kecepatan fase w besarnya:


ω
W= ….(pers 3)
k
Sedangkan kecepatan u gelombang grup adalah:

U= ….(pers 4)
dk

Bergantung pada prilaku kecepatan fase yang berubah terhadap


bilangan gelombang dalam medium tertentu, kecepatan grupnya bisa lebih
besar atau lebih kecil dari kecepatan fasenya. Jika kecepatan fase w sama
untuk setiap panjang gelombang, seperti pada gelombang cahaya dalam
ruang hampa, maka kecepatan grup dan kecepatan fasenya sama.
Frekuensi sudut dan bilangan gelombang dari gelombang de
Brouglie yang bepautan dengan sebuah benda yang massa diamnya m0
yang bergerak dengan kecepatan v adalah
2 πmc 2
ω=¿2π v =
h
2 πmc 2
= ….(pers 5)
h √ 1−v 2 /c 2
Persamaan 5. Frekuensi sudut gelombang de brouglie

2 π 2 π m2
k= =
λ h

14
2 π m2
= ….(pers 6)
h √ 1−v 2 /c 2
Persamaan 6. Bilangan gelombang de Broglie

ω c2
w= = ….(pers 7)
k v
persamaan 7. Kecepatan sudut de Brouglie
kecepatan sudut dan bilangan gelombang k merupakan fungsi kecepatan v.
kecepatan fase w besarnya melebihi kecepatan benda v dan kelajuan
cahaya c, karena v<c.
kecepatan yang berkaitan dengan benda yang bergerak sama dengan
kecepatan benda. Maka kecepatan grup u dari gelombang de Brouglie
yang berkaitan dengan benda itu adalah,
dω dω/dv
u= =
dk dk /dv
dω 2 πmc 2
=
dv h √ 1−v 2 /c 2

E. PARTIKEL DALAM KOTAK


Sifat gelombnag partikel bergerak mengarahkan pada konsekuensi
yang jelas jka partikel itu dibatasi pada suatu daerah tertentu dalam ruang
alih-alih dapat bergerak bebas. Kasus yang paling sederhana iaah suatu
partiel yang terpantul bolak-balik antara dinding kotak, seperti pada
gambar berikut ini:

Gambar 1. Partikel Terperangkap dalam kotak yang lebarnya L

15
Kita akan menganggap bahwa dinding kotak itu keras sekali,
sehingga partikelnya tidak kehilangan energi setiap kali partikel itu
menumbuk dinding dan kecepatannya kecil sehingga dapat mengabaikan
konsiderasi relativistik.
Dari sudut pandang gelombang, sebuah partikel yang terperangkap
dalam kotak adalah analog dengan gelombang berdiri pada tali dipentang
antara dinding kotak itu. Dalam kedua kasus ini variael gelombang
(pergeseran transversal dari tali, fungsi gelombang ψ dan partikel
bergerak) harus nol pada dinding, karena gelombangnya berhenti ditempat
itu. Panjang gelombang de Broglie yang mungkin dari partikel di dalam
kotak dintentukan oleh lebar kotak L seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 2. Fungsi gelombang partikel yang terperangkap dalam


kotak yang lebarnya L
Panjang gelombang yang terbesar ditentukan oleh 𝛌=2L,

2
berikutnya oleh 𝛌= L, kemudian 𝛌= L, dan seterusnya. Panjang
3
gelombang de broglie partikel yang terperangkap adalah
2L
λ n= ........................ (1)
n
Dimana:
λ n=¿Panjang gelombang de broglie partikel yang terperangkap ke n
n= 1,2,3,4....

16
L= Lebar kotak

h
Karena 𝛌= , pembatasan pada panjang gelombag de broglie
mv
yang datang dari lebar kotak adalah ekivalen (setara) dengan pembatasan
pada momentum partikel atau pembatasan pada energi kinetik. Energi
kinetik sebuah partikel sebuah partikel momentum mv adalah
1 2 mv 2
Ek = mv = ....................... (2)
2 2m

h h
Karena 𝛌= , mv= , maka
mv λ
h3
Ek = .................................. (3)
2 m λ2
2L
Panjang gelombang yang diizinkan adalah λ n= , dan karena
n
partikel tidak memiliki energi potensial dalam model ini, maka energi
yang dimiliki oleh partikel dalam kotak adalah
n2 h2
En = .................... (4)
8 mL 2
Setiap energi yang yang diizinkan disebut tingkat energi, dan
bilangan bulat n yang membri spesifikasi tingkat energi En disebut
bilangan kuantum.
Sebuah partikel yang terperangkap dalam kota yang memiliki
energi sembarang seperti yang dimiliki oleh partikel bebas, kenyataannya
terperangkapnya menyebabkan pembatasan pada panjang gelombang yang
hanya mengizinkan energi yang ditentukan oleh persamaan 2.
Aspek penting dari persamaan 4 ialah pernyataan bahwa partikel
yang terperangkap tidak boleh memiliki energi nol. Karena panjang

λ=h
gelombang de broglie sebuah partikel adalah , dengan kecepatan
mv
rata-rata v=0 yang merupakan panjang gelombang tak hingga. Akan tetapi
tidak ada yang mendamaikan suatu panjang gelombang tak terhingga
17
dengan sebuah partikrl yang terperangkap, sehingga masing-masing
partikel harus memiliki beberapa energi kinetik. Eksklusi (peniadaan) E =
0 sebagai harga yang diizinkan untuk energi yang terperangkap, seperti
juga pembatasan energi menjadi sekolompok harga yang diskrit
meruapakan suatu hasil yang tidak kita dapatkan dalam mekanika klasik,
disini setiap energi termasuk nol diizinkan.

Contoh soal:
Carilah tingkat energi sebuah elektron dalam kotak yang lebarnya 0,1 nm
dan mempunyai massa sebesar 9,1 x 10−31 kg
Jawaban:
Dik:
L= 0,1 nm = 0,1 x 10−9=10−10 m
m=9,1 x 10−31 kg
Dit:
En =… ?
Penyelesaian;
n2 h2
En =
8 mL 2
n2 (6,626 x 10−34 J s)2
8 x 9,1 x 10−31 kg x (10−10 m)2
¿ 38 n2 eV

F. DIFRAKSI PARTIKEL
1. Pengertian
Difraksi adalah kecenderungan gelombang yang dipancarkan dari
sumber melewati celah yang terbatas untuk menyebar ketika
merambat.Menurut prinsip Huygens, setiap titik pada front gelombang
cahaya dapat dianggap sebagai sumber sekunder gelombang bola.

18
Gelombang ini merambat ke luar dengan kecepatan karakteristik
gelombang. Gelombang yang dipancarkan oleh semua titik pada muka
gelombang mengganggu satu sama lain untuk menghasilkan
gelombang berjalan. Prinsip Huygens juga berlaku untuk gelombang
elektromagnetik.
Difraksi elektron dan percobaan Davisson-Germer adalah
percobaan yang menampilkan sifat gelombang dari partikel. Percobaan
pertama untuk mengamati difraksi dilakukan oleh CJ.Davisson dan
L.H Germer di Bell Telephone Laboratories meyakinkanhipotesis de
Broglie dengan menunjukkan berkas elektron terdifraksi jika berkas itu
dihamburkan oleh kisi (segi empat kecil) atom yang teratur dari suatu
kristal. Sebelum mengetahui bagaimana mekanisme percobaan
Davisson-Germer terlebih dahulu kita pahami apa itu difraksi dan
elektron.
Secara umum, Difraksi Elektron adalah peristiwa penyebaran atau
pembelokan cahaya pada saat melintas melalui celah atau ujung
penghalang. Difraksi merupakan metode yang unggul untuk
memahami apa yang terjadi pada level atomis dari suatu material
kristalin. Sinar Xelektron dan neutron memiliki panjang gelombang
yang sebanding dengan dimensi atomik sehingga radiasi sinar tersebut
sangat cocok untuk menginvestigasi (penyelidikan dan penelitian
tentang suatu masalah dengan cara mengumpulkan data di lapangan)
material kristalin. Teknik difraksi mengeksploitasi (mengusahakan)
radiasi yang terpantul dari berbagai sumber seperti atom dan kelompok
atom dalam kristal.
Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif dan
umumnya ditulis sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar
atau pun substruktur apa pun yang diketahui, sehingga ia dipercayai
sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836
massa proton.

2. Eksperimen Difraksi Eleketron oleh Davisson dan Germer

19
Bentuk kisi yang dapat mendifraksikan elektron yaitu kisi yang
memiliki keteraturan dan tersusun secara periodik, seperti halnya kisi
pada kristal. Berkas sinar monokromatik yang jatuh pada sebuah
kristal akan dihamburkan ke segala arah, akan tetapi karena
keteraturan letak atom-atom, pada arah tertentu gelombang hambur itu
akan berinterferensi konstruktif sedangkan yang lainnya berinterferensi
destruktif.
Sebagaimana terjadinya difraksi adalah apabila panjang gelombang
sinar sama dengan lebar celah/kisi difraksi dan perilaku gelombang
ditunjukkan oleh beberapa gejala fisis, seperti interferensi dan difraksi.
Namun manifestasi gelombang yang tidak mempunyai analogi dalam
perilaku partikel newtonian adalah gejala difraksi.
Davisson dan Germer mempelajari elektron yang terhambur oleh
kristal dengan menggunakan peralatan. Dengan mengamati energi
elektron dalam berkas primer, sudut jatuhnya pada target, dan
kedudukan detektor dapat diubah-ubah. Fisika klasik meramalkan
bahwa elektron yang terhambur akan muncul dalam berbagai arah,
dengan hanya sedikit kebergantungan dari intensitas terhadap sudut
hambur dan lebih sedikit lagi dari energi elektron primer.
Manifestasi gelombang yang tidak mempunyai analogi dalam
kelakuan partikel Newtonian ialah gejala difraksi. Dalam tahun 1927
Davisson dan Germer di Amerika Serikat dan dalam percobaanya
Davisson dan Germer secara bebas meyakinkan hipotesis de Broglie
dengan menunjukan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu
dihamburkan oleh kisi atom yang teratur dari suatu kristal
Di tengah-tengah percobaan tersebut terjadi suatu peristiwa yang
memungkinkan udara masuk ke dalam peralatannya dan mengoksidasi
permukaan logam. Menguasai oksida nikel murni, target itu
dipanggang dalam oven bertemperatur tinggi. Setelah perlakuan itu,
targetnya dikembalikan ke dalam peralatan dan dilakukan pengukuran
lagi. Sekarang ternyata hasilnya sangat berbeda dari sebelum peristiwa
itu terjadi : sebagai ganti dari variasi yang malar (continue) dari

20
intensitas elektron yang tehambur terhadap sudut, timbul maksimum
dan minimum yang jelas teramati, kedudukannya bergantung dari
energi elektron.

3. Hipotesa de Broglie
Hipotesa de Broglie mendorong tafsiran bahwa gelombang
elektron didifraksikan oleh target sama seperti sinar x didifraksikan
oleh bidang–bidang atom dalam kristal. Tafsiran ini mendapat
dukungan setelah disadari bahwa efek pemanasan sebuah blok nikel
pada temperatur tinggi menyebabkan kristal individual kecil yang
membangun blok tersebut bergabung menjadi kristal tunggal yang
besar yang atom-atomnya tersusun dalam kisi yang teratur.
Untuk membuktikan bahwa hipotesa de Broglie penyebab dari hasil
davisson dan germer, pada suatu percobaan tertentu berkas elektron
54eV diarahkan tegak lurus pada target nikel, dan maksimum yang
tajam dalam distribusi elektron terjadi pada sudut 500 dari berkas
semula. Sudut datang dan sudut hambur relatif terhadap suatu keluarga
bidang (tersusun atas berkas elektron, bidang dan sudut) bragg
ditunjukkan dalam gambar 1 keduanya bersudut 650. Jarak antara
bidang dalam keluarga bidang yang bisa diukur melalui difraksi sinar x
adalah 0,091 nm persamaan bragg untuk maksimum dalam pola
difraksi.
Panjang gelombang yang dihitung sesuai dengan panjang gelombang
yang diamati. Jadi eksperimen Davisson dan Germer menunjukkan
bukti langsung dariHipotesis de Broglie tentang sifat gelombang benda
bergerak. Analisis eksperimen Davisson-Germer sebenarnya tidak
langsung seperti yang ditunjukkan di atas karena energi elektron
bertambah ketika elektron itu masuk ke dalam kristal dengan besar
yang sama dengan besar fungsi kerja (work function) permukaan itu.
Jadi kecepatan elektron dalam eksperimen lebih besar dalam kristal
dan panjang gelombang de Broglie yang bersangkutan menjadi lebih
kecil dari harga di luar kristal.

21
Komplikasi lainnya timbul dari inferensi antara gelombang yang
didifraksikan oleh keluarga lain dari bidang bragg yang membatasi
terjadinya maksimum dan minimum menjadi hanya kombinasi tertentu
dari energy elektron dari sudut pandang sebagai pengganti dari setiap
kombinasi yang memenuhi persamaan Bragg.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
De Broglie Broglie mengusulkan mengusulkan agar persamaan
persamaan panjang panjang gelombang gelombang tersebut tersebut
berlaku berlaku umum, baik bagi foton maupun bagi materi. Panjang
Panjang gelombang gelombang de Broglie Broglie: m adalah massa
relativistik relativistik. Usulan de Broglie Broglie ini dapat dibuktikan
dibuktikan dengan percobaan percobaan difraksi difraksi elektron elektron
oleh Davisson Davisson & Germer
Dalam gelombang air kuantitas yang berubah secara berkala ialah
tinggi permukaan air. Dalam gelombang bunyi, tekanan udara dalam
gelombang cahaya medan listrik dan magnetiknya yangb berubah-ubah
Jika lambang kecepatan gelombang de Broglie adalah w
w=vλ
Untuk menentukan harga w, panjang gelombang λ merupakan panjang
gelombang de Broglie.

22
h
λ=
mv
Sehingga persamaan kecepatan gelombang de Broglie menjadi,

mc 2 h c2
w=vλ=( )( )
h mv
=
v

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Bandung: PT Gelora Aksara


Pratama.

23

Anda mungkin juga menyukai