NPM : F20140362
Soal :
5, Buatlah bagan alur pengajuan keberatan sampai dengan keputusan dimana setiap tahap
diberikan penjelasan ?
Jawab :
1, Pengungkapan ketidak benaran adalah pemeriksaan bukti permulaan terhadap Wajib Pajak
untuk menemukan bukti permulaan adanya tindakan pidana yang dilakukan baik yang alpa
atau sengaja. Proses berikutnya adalah dilakukannya tindakan penyidikan sebelum perbuatan
tersebut dibuktikan di Pengadilan.
Nah, pada saat proses pemeriksaan bukti permulaan inilah Wajib Pajak diberi
kesempatan untuk mengungkapkan ketidakbenaran perbuatan pidananya.
2, Yang menjadi dasar WP melakukan pengajuan keberatan adalah WP merasa kurang atau
tidak puas atas ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau atas pemotongan pemungutan
oleh pihak ke tiga, sehingga WP merasa dirugikan atas pemungutan pajak nya.
Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftar,
dengan syarat:
Apanbila SPT / SKP yang diperiksa tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Tidak diterbitkan Surat Penyampaian Hasil Pemeriksaan (SPHP).
Tidak diterbitkan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (PAHP) dengan WP.
Jika tidak diterbitkan SPHP dan PAHP atau salah satunya, maka keberatan bisa
disetujui atau diterima.
Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftar,
dengan syarat:
b. Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP dan disertai alasan-alasan yang jelas.
c. Satu keberatan harus diajukan untuk satu jenis dan satu tahun/masa pajak.
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan
pajak dan keberatan yang tidak memenuhi syarat, dianggap bukan Surat Keberatan, sehingga
tidak diproses.
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPKB,
SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak tanggal dilakukan pemotongan/ pemungutan oleh pihak
ketiga.
a. Untuk surat keberatan yang disampaikan langsung ke KPP, maka jangka waktu 3 (tiga)
bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak dilakukan
pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai saat keberatan diterima oleh Kantor
Pelayanan Pajak.
b. Untuk surat keberatan yang disampaikan melalui pos ( harus dengan pos tercatat ),
jangka waktu 3 bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak
dilakukan pemotongan/ pemungutan oleh pihak ketiga sampai dengan tanggal tanda bukti
pengiriman melalui Kantor Pos dan Giro.