B. Bagan Akun
Seperti kita ketahui, buku besar seara umum terdiri dari akun (rekening) perusahaan
yang dikelompokkan menjadi:
1. Akun neraca (Rekening Riil): aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik
2. Kun Laba Rgu (Rekening Nominal): pendapatan dan beban
Agar dapat menelusuri akun tersebut, perusahaan biasanya memiliki sebuah bagan
akun yang berisi semua akun dan nomornya. Nomor akun ini dipergunakan sebagai referensi
pemindahbukuan. Akan lebih mudah jika kita menulis nomor akunnya, misalnya 101, di
dalam kolom referensi pemindahbukuan dari jurnal, daripada menuliskan nama akunnya,
misalnya Kas. Sistem penomoran ini juga memudahkan mencari masing-masing akun di
dalam buku besar.
Akun dapat diidentifikasikan dengan nomor akun yang terdiri dari dua digit atau
lebih. Aset biasanya diawali dengan angka 1, kewajiban 2, ekuitas pemilik 3, pendapatan 4,
beban 5. Digit kedua, ketiga, dan seterusnya menunjukkan posisi dari akun masing-masing di
2
dalam satu kategori. Misalnya Kas dapat diberi nomor 101, yang merupakan akun pertama
dalam kategori aset. Piutang dapat diberi nomor 111, yang merupakan akun kedua di dalam
kategori aset. Utang dapat diberi nomor 201, yang merupakan akun pertama di dalam
kategori kewajiban, dan seterusnya. Setiap akun diberi nomor dengan menggunakan sistem
ini.
C. Bentuk Akun
Ada beberapa bentuk akun, yaitu:
a. Akun Bentuk T
DEBET KREDIT
Saldo Rp 7.000.000,00
Debet 3.000.00 0
0 0 0
Saldo 7.000.000 0
Debet
0
0
0
0
1999
D. Pemindahbukuan (pemostingan)
Proses pemindahbukuan akun (posting) adalah proses memindahkan informasi
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke buku besar. Posting dilakukan secara periodik
pada setiap akhir hari kerja atau akhir minggu.
Posting ini dilakukan karena jurnal umum hanya mencatat secara kronologis sesuai
saat terjadinya transaksi dan tidak mengklasifikasikan sesuai dengan kategori. Buku besar
menunjukkan suatu pengelompokan, sedangka jurnal menyajikan daftar secara kronologis
dengan keterangan dan referensi yang jelas tentang debet dan kredit.
Dalam perusahaan-perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan
dengan menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan oleh komputer.
Apabila posting dilakukan dengan tangan (secara manual), maka cara yang harus ditempuh
adalah sebagai berikut:
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang
bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debet daam jurnal, maka posting harus
dilakukan ke sisi debet rekening. Cara mencatat tahun, bulan, dan tanggal sama dengan
yang dilakukan dalam jurnal.
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam
kolom F (folio) di rekening.
3. Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor rekening yang telah diposting pada kolom
Nomor Rekening di dalam jurnal. Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting
b. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar.
Rekening Riil
Aset
Utang
Penggolongan
Ekuitas
Rekening
RekeningNomina
l
Pendapatan
Beban
F. Neraca Saldo
Saldo adalah selisih antara jumlah sisi debet dengan jumlah sisi kredit. Jika jumlah
sisi debet suatu rekening lebih besar daripada jumlah sisi kreditnya, maka saldo rekening
tersebut dinamakan saldo debet. Sebaliknya apabila jumlah sisi kredit suatu rekekning lebih
besar daripada sisi debetnya, maka dsaldo rekening tersebut dinamakan saldo kredit.
Neraca saldo adalah daftar dari akun-akun buku besar dan saldo-saldonya pada saat
tertentu. Neraca saldo disusum utuk memastikan bahwa ayat-ayat jurnal dibukukan seara
tepat, menentukan keseimbangan buku besar. Suatu akun dikatakan bersaldo normal apabila
mempunyai nilai sisa (saldo) sebagaimana biasanya terjadi dalam suatu akun sebagai
pedoman dapat digunakan persamaan dasar akuntansi, sehingga untuk akun neraca, misalnya
akan bersaldo normal jika aset bersaldo debet, kewajiban dan ekuitas bersaldo kredit.
Tujuan utama menyusun neraca saldo adalah untuk membuktikan bahwa secara
matematis adalah akurat, seimbang (sama) antara debet setelah dilakukan posting ke buku
besar sama dengan julah saldo-saldo kredit.
6
Neraca Saldo disusun idealnya setiap selesai posting dari jurnal ke buku besar,
sehingga kesalahan posting dapat segera diketahui. Tetapi pada umumnya neraca saldo
disusun setiap akhir periode. Sebelum neraca saldo disusun, saldo tiap akun buku besar harus
ditentukan lebih dahulu. Jika menggunakan akun da kolom, saldo akun adalah selisih antara
jumlah debet dan jumlah kredit.
Prosedur menyusun neraca saldo terdiri dari:
a. Susun daftar nama-nama akun da saldonya
b. Menjumlahkan kolom debet dan kolom kredit
c. Membuktikan keseimbangan antara debet dan kredit
Untuk memudahkan apa yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diliat dari contoh
soal berikut ini.
Contoh soal:
Tuan Rafli pada bulan Oktober 2015 melakukan kegiatan di kantor KAP Rafli,
Akuntan dan Rekan, dimana transaksi yang terjadi dampak sebagai berikut:
1 Oktober 2015 Setoran modal awal Tuan Rafli sebesar Rp 10.000.000,-
2 Oktober 2015 Dibeli secara tunai perlengkapan kantor dan peralatan masing-masing
sebesar Rp 1.500.000,- dan Rp 3.000.000,-
5 Oktober 2015 Dibeli secara kredit tambahan perlengkapan kantor dari Toko “Sinar”
sebesar Rp 750.000,-
6 Oktober 2015 Dibayar sewa kantor bulan Oktober sebesar Rp 1.000.000,-
7 Oktober 2015 Diselesaikan jasa pemeriksaan UKM dan diterima tunai Rp 6.000.000,-
10 Oktober 2015 Dibayar utang pada Toko “Sinar” atas transaksi tanggal 5 Oktober 2015
13 Oktober 2015 Diterima tunai jasa konsultasi akuntansi CV “Merdeka” sebesar Rp
4.000.000,-
17 Oktober 2015 Dibayar beban air, telpon dan listrik sebesar Rp 750.000,-
18 Oktober 2015 Dikirimkan Faktur tagihan atas diselesaikannya jasa pemeriksaan
perusahaan “Nusantara” sebesar Rp 3.500.000,-
20 Oktober 2015 Dibayar beban lain-lain sebesar Rp 150.000,-
23 Oktober 2015 Dibeli komputer dari Toko “Media Komputer” seharga Rp 1.500.000,-, dari
jumlah tersebut baru dibayar tunai Rp 3.000.000,- dan sisanya akan dibayar
bulan November 2015
25 Oktober 2015 Dibayar gaji asisten akuntan untuk bulan Oktober 2015 sebesar Rp
800.000,-
27 Oktober 2015 Tuan Rafli mengambil uang pribadi sebesar Rp 750.000,-
7
Selain adanya transaksi di atas, nama dan nomor rekening yang telah dibuat sebagai berikut:
No Rekening Nama Rekening Nomor Nama Rekening
Rekening
111 Kas 410 Pendapatan Jasa
121 Piutang Usaha 511 Beban Gaji
131 Perlengkapan Kantor 512 Beban air, listrik & telepon
141 Peralatan Kantor 513 Beban sewa kantor
201 Utang Usaha 515 Beban lain-lain
301 Modal Tuan Rafli
302 Prive Tuan Rafli
Diminta:
1. Buatlah jurnal atas transaksi di atas
2. Buatlah buku besar
3. Buatlah Neraca Saldo per 31 Oktober 2015
4. Buatlah Neraca Lajur per 31 Oktober 2015
5. Buatlah Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Laba Rugi 31 Oktober 2015,
Laporan Perubahan Ekuitas 31 Oktober 2015 dan Neraca per 31 Oktober 2015.
Jawab:
1. Jurnal Umum
Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit
Oktober 2015 1 Kas 111 Rp 10.000.000
Modal, Tuan Rafli 301 Rp 10.000.000
(Setoran Modal Awal)
Jawaban No 2
Setelah memasukkan semua transaksi dalam jurnal seperti yang tertera di atas maka langkah
selanjutnya adalah dengan memindahbukukan (memposting) ke buku besar yang nampak
sebagai berikut:
.......................................... No Rekening: ..........
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
9
Jawaban No 3
Setelah diposting ke buku besar maka selanjutnya dapat disusun neraca saldo yang
didasarkan pada saldo masing-masing rekening.
Laba
14
Jawaban No 5
KAP “Rafli, Akuntan dan Rekan”
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang berakhir 31 Oktober 2015