Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

GANGGUAN HIPERTENSI
Hanifah Regita Pulungan
(181101092)
Hanifahregita16@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan salah satu penyakit sistem kardiovaskuler yang banyak dijumpai di
masyarakat. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten, di mana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Saat ini, angka kematian karena
hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Angka prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan
riskesdas (riset kesehatan dasar) 2007 mencapai 30 persen dari populasi. Hipertensi dibedakan
menjadi 2, yaitu hipertensi essensial dan hipertensi sekunder. Terdapat banyak faktor ,namun
faktor utama penyebab dari hipertensi yaitu factor makanan dan gaya hidup. Hipertensi digolongkan
sebagai The Sillent Killer(pembunuh diam–diam).Penyakit ini gejalanya tidak nyata dan harus
diwaspadai serta perlu diobati sedini mungkin karena hipertensi yang kronis jika diabaikan, secara
tiba – tiba akan membawa malapetaka, seperti serangan jantung dan stroke.

Kata kunci : Hipertensi , Kardiovaskular, Jantung

PENDAHULUAN menderitapenyakit hipertensi sebelum

Latar Belakang memeriksakan tekanan darahnya.Selain


itu penderita hipertensi umumnya tidak
Hipertensi merupakan penyakit mengalami suatu tanda atau gejala
yang mendapat perhatian dari semua sebelum terjadikomplikasi (Chobanian,
kalangan masyarakat, mengingat 2004) .Hipertensi mengenai lebih dari
dampak yang ditimbulkannya baik 20% populasi dan merupakan faktor
jangka pendek maupun jangka panjang risiko utama untuk banyak penyakit
sehingga membutuhkan penanggulangan kardiovaskular (Tao .L & Kendall. K,
jangka panjang yang menyeluruh dan 2014).
terpadu. Hipertensi merupakan suatu
penyakit kronis yang sering disebut Selain itu Hipertensi banyak terjadi

silentkiller karena pada umumnya pasien pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-

tidak mengetahui bahwa mereka 54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun
(17,2%). Sedangkan menurut status melainkan hanya dapat dikontrol, maka
ekonominya, proporsi Hipertensi diperlukan ketelatenan dan biaya yang
terbanyak pada tingkat menengah cukup mahal.Sampai saat ini,
bawah (27,2%) dan menengah (25,9%). hipertensi masih merupakan tantangan
Menurut data Sample Registration besar di Indonesia. Betapa tidak,
System (SRS) Indonesia tahun 2014, hipertensi merupakan kondisi yang
Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) sering ditemukan pada pelayanan
merupakan penyebab kematian nomor 5 kesehatanprimer kesehatan. Hal itu
(lima) pada semua umur. merupakan masalah kesehatan dengan
prevalensi yangtinggi, yaitu sebesar
Data World Health
25,8%, sesuai dengan data Riskesdas
Organization (WHO) tahun 2011
2013. Di samping itu,pengontrolan
menunjukkan satu milyar orang di dunia
hipertensi belum adekuat meskipun obat-
menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya
obatan yang efektif banyak tersedia
berada di negara berkembang yang
(Pusat data dan informasi Kemenkes RI,
berpenghasilan rendah sampai sedang.
2013).
Prevalensi Hipertensi akan terus
meningkat tajam dan diprediksi pada Tujuan
tahun 2025 sebanyak 29% orang. dewasa
Penelitian ini bertujuan untuk
diseluruh dunia terkena Hipertensi.
mendeskripsikan perencanaan asuhan
Hipertensi telah mengakibatkan keperawatan pada pasien dengan
kematian sekitar 8 juta orang setiap gangguan hipertensi
tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di
METODE
Asia Tenggara yang 1/3 populasinya
Penelitian ini merupakan penelitian
menderita Hipertensi sehingga dapat
deskriptif observasional. Variabel yang
menyebabkan peningkatan beban
diteliti adalah jurnal – jurnal dan buku-
biaya kesehatan.
buku ajar tentang asuhan keperawatan
Hipertensi merupakan penyakit dengan cara membandingkan tiap isinya
yang tidak dapat disembuhkan satu sama lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Amati warna kulit, kelembaban,
suhu dan masa pengisian kapiler
Asuhan keperawatan adalah metode
dimana suatu konsep diterapkan dalam 5. Catat edema umum.

praktek keperawatan .Hal ini biasa nya


6. Berikan lingkungan tenang,
disebut sebagai suatu pendekatan problem
nyaman, kurangi aktivitas
solving yang memerlukan ilmu teknik dan
keterampilan interversional dan ditujukan 7. Pertahankan pembatasan aktivitas

untuk memenuhi kebutuhan klien. seperti istirahat ditempat tidur/kursi.

Diagnosa keperawatan yang 8. Bantu melakukan aktivitas perawatan

muncul dan Rencana Keperawatan pada diri sesuai kebutuhan.

Klien dengan Hipertensi adalah : 9. Lakukan tindakan yang nyaman


1) Resiko tinggi terhadap penurunan seperti pijatan punggung dan leher.
curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload, vasokonstriksi, 10. Anjurkan tehnik relaksasi,

iskemia miokard,hipertropi ventricular. panduan imajinasi, aktivitas pengalihan.

a. Tujuan : Afterload tidak meningkat, 11. Pantau respon terhadap obat untuk

tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi mengontrol tekanan darah.

iskemia miokard. 12. Berikan pembatasan cairan dan diit

b. Intervensi keperawatan : natrium sesuai indikasi.

1 .Pantau TD, ukur pada kedua tangan, 13. Kolaborasi untuk pemberian obat-
obatan sesuai indikasi.
gunakan manset dan tehnik yang tepat.
c. Hasil yang diharapkan : Berpartisipasi
2. Catat keberadaan, kualitas denyutan
dalam aktivitas yang menurunkan TD,
sentral dan perifer.
mempertahankan TD dalam rentang

3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi yang dapat diterima, memperlihatkan

napas. irama dan frekuensi jantung stabil.


2) Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan b.Intervensi :
dengan peningkatan tekanan vaskuler 1. Pertahankan tirah baring; tinggikan
serebral. kepala tempat tidur

a. Tujuan : Tekanan vaskuler serebral 2. Kaji tekanan darah saat masuk pada
tidak meningkat . kedua lengan; tidur, duduk dengan
b. Intervensi keperawatan : pemantau tekanan arteri jika tersedia
1. Pertahankan tirah baring, lingkungan
3. Pertahankan cairan dan obat-obatan
yang tenang,sedikit penerangan .
sesuai pesanan
2. Minimalkan gangguan lingkungan dan
4. Amati adanya hipotensi mendadak
rangsangan.
5. Ukur masukan dan pengeluaran
3 .Batasi aktivitas .
6. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin
4. Hindari merokok atau menggunkan
sesuai pesanan
penggunaan nikotin .
7. Ambulasi sesuai kemampuan; hibdari
5. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai
kelelahan.
pesanan.

6. Beri tindakan yang menyenangkan c. Hasil yang diharapkan : Pasien


sesuai indikasi seperti kompres es, posisi mendemonstrasikan perfusi jaringan
nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan yang membaik seperti ditunjukkan
imajinasi, hindari konstipasii. dengan : TD dalam batas yang dapat
diterima,tidak ada keluhan sakit kepala,
c. Hasil yang diharapkan : Pasien
pusing, nilai-nilai laboratorium dalam
mengungkapkan tidak adanya sakit
batas normal. pengeluaran urin 30 ml/
kepala dan tampak nyaman.
menit ada tanda-tanda vital stabil.
3) Potensial perubahan perfusi
jaringan: serebral, ginjal, jantung 4) Kurangnya pengetahuan berhubungan
berhubungan dengan gangguan sirkulasi dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit dan perawatan diri
a. Tujuan : sirkulasi tubuh tidak
a. Tujuan ; Klien terpenuhi dalam
terganggu
informasi tentang hipertensi
b. Intervensi keperawatan : c. Hasil yang diharapkan : Pasien
1. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari mengungkapkan pengetahuan dan
pengobatan dan prosedur. ketrampilan penatalaksanaan perawatan
2. Jelaskan pentingnya lingkungan yang dini. Melaporkan pemakaian obat-
tenang,tidak penuh dengan stress. obatan sesuai pesanan.
3.Diskusikan tentang obat-obatan :
nama, dosis, waktu pemberian, tujuan KESIMPULAN DAN SARAN
dan efek samping atau efek toksik. Dengan adanya asuhan keperawatan maka
4. Jelaskan perlunya menghindari dapat membantu pasien mencapai derajat
pemakaian obat bebas tanpa kesehatan yang optimal secara mandiri
pemeriksaan dokter. dalam keadaan sakit maupun dalam keadaan
5. Diskusikan gejala kambuhan atau sehat . Perencanaan asuhan keperawatan
kemajuan penyulit untuk dilaporkan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
dokter : sakit kepala, pusing, pingsan, yang telah ditegakkan
mual dan muntah..
6. Diskusikan
DAFTAR PUSTAKA
pentingnya . .mempertahankan berat
badan stabil. Artinawati,Sri. (2014). Asuhan
7. Diskusikan pentingnya menghindari Keperawatan Gerontik. Bogor: In Media
kelelahan dan mengangkat berat.
Aziza, Lucky. (2007). HipertensiThe
8. Diskusikan perlunya diet rendah
Silent Killer. Jakarta: Yayasan Penerbitan
kalori ,rendah natrium sesuai pesanan.
Ikatan Dokter Indonesia.
9. Jelaskan penetingnya mempertahankan
pemasukan cairan yang tepat, jumlah
Doenges, Maryllin E. (2003). Rencana
yang diperbolehkan, pembatasan
Asuhan Keperawatan Edisi 3. Alih
seperti kopi yang mengandung kafein,
Bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: EGC
teh serta alcohol.
10.Jelaskan perlunya menghindari
konstipasdan penahanan.
Gunawan, Lany. (2005). Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: Buku
Hipertensi. Yogyakarta : Penerbit Kedokteran EGC
Kanisius Simamora, R.H . (2010). Komunikasi
dalam Keperawatan. Jember University
Mutaqqin, Arif . (2009). Asuhan
Press.
Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Simamora, R.H. (2009). Dokumentasi
Medika Proses Keperawatan. Jember University
Press.
Nursalam. (2003). Konsep Dan Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer
Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Peningkatan Kualitas
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Pelayanan Asuhan
Keperawatan .IKESMA.
Priyoto, (2015). Nursing
Intervention Classification NIC Dalam
Keperawatan Gerontik. . Jakarta: Suyono, Slamet. (2003). Buku Ajar Ilmu
Salemba Medika. Penyakit Dalam.Edisi ke 3. Jakarta:
BalaiPenerbit FKUI
Rosdahl, B.C. (2009). Buku Ajar
Keperawatan Dasar , ed: 10 vol 4.
Udjianti, Wajan. (2011). Keperawatan
Penerbit:buku kedokteran
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzerdan Bare.(2002). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Alih

Anda mungkin juga menyukai