Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“ASUHAN KEPERAWATAN DHF”

OLEH:

KELOMPOK III

KEPERAWATAN 2016

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2019
Nama- Nama Kelompok :
1. Deyasrin Ratnasari Pakaya
2. Nur Meilani Bouti
3. Sitti Nur Ainun Yahya
4. Nurul Pratiwi Usman
5. Devi Lestari
6. Debby Magdhalena Yahya
7. Dian Fitriani Halid
8. Mutia Nur Magfira Daud
9. Riskawati Abuna
10. Indah Wahyuni Sakriyanto
11. Putri Rahayu
12. Siskawati I Latif
13. Siti Sintiya Palowa
14. Windrawati Ismail
15. Yahya Djakaria
16. Ismail Jauhari
17. Nofianto
18. Liwan S. Giu
19. Pegy Nur Fadilah Daud
20. Ivah Ruskianingsi
21. Fatmiyati Hasan
22. Asri Kimalaha
KONSEP PENYAKIT
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Trombosit pada paasien DHF turun karena beberapa fakor seperti
demam tinggi, nyeri pada bagian-bagian tubuh dan perdarahan yang terjadi.
Trombosit tubuh yang normal adalah pada kadar 100.000 – 400.000 maka
apabila tingkat trombosit sudah di bawah 100.000 mm3 maka sangat penting
untuk mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan trombosit.
DBD Deraja Derajat Laboratorium
t
DD Demam disertai dua atau lebih Leukopenia
tanda: mialgia , sakit kepala, Serologi dengue
nyeri retroorbital, artralgia. positif
Trombositopenia,
tidak ditemukan
bukti ada
kebocoran plasma
DBD I I Gejala diatas ditambah uji Trombositopenia
bendung positif (<100.000/µl) bukti
ada kebocoran
plasma.
DBD II Gejala diatas ditambah
II perdarahan spontan
DBD III Gejala diatas ditambah
III kegagalan sirkulasi (kulit dingin
dan lembab serta gelisah)
DBD IV Syok berat disertai dengan
IV tekanan darah dan nadi tidak
terukur
Jenis transfusi pada pasien DHF berupa tranfusi TC atau Cryoprecipitate
akan diberikan kepada seorang pasien bila pasien tersebut mengalami
perdarahan atau dicurigai akan mengalami perdarahan karena memiliki
gangguan pembekuan darah seperti hemofilia atau trombositopenia.
Cara penularan virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti. Pertama-tama yang terjadi adalah viremia yang
menyebabkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot,
pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bitik-bintik merah pada kulit,
hiperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi pembesaran
kelenjar getah bening, pembesaran hati (hepatomegali).Kemudian virus
bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks virus antibodi. dalam
sirkulasi dan akan mengativasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan
C5 akan akan di lepas C3a dan C5adua peptida yang berdaya untuk
melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor
meningkatnya permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah yang
mengakibtkan terjadinya pembesaran plasma keruang ekstraseluler.
Pembesaran plasma ke ruang eksta seluler mengakibatkan kekurangan
volume plasma, terjadi hipotensi,hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta
efusi dan renjatan (syok). Hemokonsentrasi (peningatan hematokrit >20%)
menunjukan ataumenggambarkan adanya kebocoran (perembesan) sehingga
nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena.
(Noersalam, 2005). Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler di
buktikandengan ditemukan cairan yang tertimbun dalam rongga serosa
yaiturongga peritonium, pleura, dan pericardium yang pada otopsi
ternyatamelebihi cairan yang diberikan melalui infus. Setelah pemberian
cairanintravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukan kebocoran
plasmatelah teratasi, sehingga pemberian cairan intravena harus di
kurangikecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadi edema paru dan
gagaljantung, sebaliknya jika tidak mendapat cairan yang cukup, penderita
akanmengalami kekurangan cairan yang akan mengakibatkan kondisi
yangburuk bahkan bisa mengalami renjatan. Jika renjatan atau hipovolemik
berlangsung lam akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis dan
kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.
Nyamuk Aedes aegypti menularkan virus penyebab demam berdarah
tersebut melalui gigitan kecil ke dalam kulit manusia. Jenis Ketika masuk ke
dalam tubuh manusia, virus dengue akan bereaksi terhadap sistem kekebalan
tubuh kita. Reaksi antara virus dan kompenen kekebalan ini menimbulkan
kerusakan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah menjadi lebih rapuh,
bahkan mengalami kebocoran sehingga isinya 'merembes' ke jaringan
sekitar. Kebocoran ini pun memaksa trombosit untuk menutupinya, semakin
banyak trombosit yang digunakan hingga jumlahnya berkurang mencapai
titik terendah. Jika sudah demikian, maka tubuh tidak mampu lagi untuk
menutup kebocoran tersebut sehingga menimbulkan reaksi perdarahan
spontan. Reaksi perdarahan ringan berupa bintik-bintik perdarahan berwarna
merah keunguan di bawah kulit (petekie). Sedangkan perdarahan spontan
bisa terjadi pada beberapa organ dalam, saluran pencernaan yang ditandai
dengan BAB hitam, serta perdarahan di gusi dan juga mimisan. Kondisi
inilah yang kemudian melatarbelakangi penamaan penyakit ini dengan
sebutan demam berdarah
Virus demam berdarah dengue yang dikeluarjan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti, pada saat digigit nyamuk ini memasukan virus dengue ke
darah manusia yang digigit sehingga terjadi reaksi antara virus masuk ke
dalam darah. Virus dengue merupakan bagian dari family Flaviviridae ada 4
serotipe virus yaitu : DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4.
Kemampaua nyamuk betina terbang rata-rata 40meter maksimal 100 meter.
Deyasrin ratnasari pakaya
Sitti nur ainun yahya
Virus

Nyamuk mengigit
manusia

Viremia

Membentuk Reaksi di
komplek virus hipotalamus
antibody

Suhu tubuh
Depresi tulang menigkat
belakang

Mual dan muntah


Trombositopenia

Gangguan fungsi Resiko


Resiko infeksi
trombosit ketidaseimbangan
elektrolit

Hemoglobin Pendarahan gusi


menurun dengan ptechiae

Suplai O2 dan
nutrisi ke jantung Gangguan
menurun integritas kullit
dan jaringan

Akral teraba
dingin

Perfusi perifer
Lemah
tidak efektif
KASUS
Tn R.M 25 tahun mausuk di rsud oto kabila dengan keluhan demam yang
dirasakan 3 hari yang lalu sebelum masuk rs, mual tapi tidak muntah, tidak ada
nafsu makan, minum sedikit, bibir tampak kering, ekstremitas akral dingin,
lemah, dan mengalami perdarahan di gusi secara terus menerus . td 80/50, mmHg
suhu badan 37,7 , r 26 x/menit, lemah, hasil lab didapatkan hb 8,5 gr/dl, leukosit
3,76, trombosit 58.000, igD dengue (+) kesadaran komposmentis, ptechiae

KATA KUNCI
1. Demam 3 hari yang lalu
2. Mual tapi tidak muntah
3. Tidak ada nafsu makan
4. Minum sedikit bibir kering
5. Ekstremitas akral dingin
6. Lemah
7. Peradarahn di gusi
8. Td : 80/50 mmHg
9. Suhu : 37,7
10. Hb : 8,5 gr/dl
11. Leukosit : 3.76
12. Tromvosit : 58.000
13. igD (+)
14. kesadaran kompesmentis
15. ptechiae

PERTANYAAN
N Pertanyaan Jawaban Nama-nama
O
1. Zat-zat apa saja yang Virus sendiri merupakan suatu
dikeluarkan oleh virus antigen yang dikenali oleh
dengue tersebut, tubuh, sehingga pada saat
sehingga dapat antigen virus masuk, tubuh
menyebabkan respon akan membentuk antibodi
mual muntah? untuk mengikat dan melawan
virus dengan disertai proses
imunologik didalamnya. Oleh
karena itu, seperti uraian 1. Fatmiati hasan
2. Widrawati ismail
diatas, karena proes
3. Liwan s. giu
imunologis dan peradangan 4. Mutiara nur magfira
ini keluhan nyeri perut sampai
mual dan muntah dapat
terjadi.

2. Apa yang dimkasud Infeksi Dengue disebabkan 1. Fatmiati hasan


2. Widrawati ismail
dengan demam dengue? oleh virus. Biasanya muncul
3. Liwan s. giu
dalam bentuk demam. 4. Mutiara nur magfira
Kadang-kadang pasien yang
menderita dengue akan
mengalami perdarahan.
Daerah-daerah perdarahan
yang umum terjadi adalah
dihidung, gusi atau kulit.
Terkadang pasien
mengeluarkan muntah hitam
seperti kopi dan juga tinja
berwarna hitam. Ini
menandakan adanya
perdarahan pada pencernaan
yang serius. Pasien dengue
yang disertai dengan
perdarahan disebut dengue
hemorragik fever (DHF) atau
demam berdarah. Terkadang
penderita dengue akan
mengalami syok: ini disebut
DSS (Dengue Shock
Syndrome).

3. Apa yang dimaksud Hemoglobin adalah molekul 1. Devi lestari


dengan HB, leukosit, didalam eritrosit dan bertugas 2. Ivah rukianingsih
trombosit? untuk mengangkut oksigen. 3. Pratiwi usman
Kualitas darah dan warna 4. Siskawati latif
merah pada darah ditentukan 5. Putrid rahayu
oleh hemoglobin. Nilai 6. Ismail djauhari
normal pada wanita 12-16
gr/dL pada pria 14-18 gr/dL
pada anak 10-16 gr/dL pada
bayi baru lahir 12-24 gr/dL.
Leukosit adalah sel darah
putih yang diproduksi oleh
jaringan hemopoitik yang
berfungsi untuk membantu
tubuh melawan berbagai
penyakit infeksi sebagai
bagian dari sistem kekbalan
tubuh. Nilai normal pada bayi
baru lahir 9000-30000/mm3.
Pada anak 9000-12000/mm3,
pada dewasa 4000-10000/mm3
Trombosit adalah komponen
sel darah yang berfungsi
dalam proses menghentikan
perdarahan dengan
membentuk gumpalan. Nilai
normal 200000-
400000/meldarah.

4. Apa yang menyebabkan Ketika jumlah trombosit 1. Devi lestari


3
trombosit turun pada <100000/mm fungsi 2. Ivah rukianingsih
pasien DHF? trombosit dalam hemostasis 3. Pratiwi usman
terganggu sehingga integritas 4. Siskawati latif
vaskular berkurang dan 5. Putrid rahayu
menyebabkan kerusakan 6. Ismail djauhari
vaskular. Kemudian muncul
manifestasi perdarahan yang
dapat menyebabkan shock dan
memperberat derajat DBD.

5. Apa yang menyebabkan Karena dimana terjadinya 1. Devi lestari


ptechiae? penurunan jumlah trombosit 2. Ivah rukianingsih
dan sel darah putih. Selain itu 3. Pratiwi usman
hematokrit meningkat, yaitu 4. Siskawati latif
adanya peningkatan 5. Putrid rahayu
kekentalan darah akibat 6. Ismail djauhari
keluarnya cairan melalui
pembuluh darah. Saat darah
menjadi kental dan semakin
pekat, maka suplai oksigen
keseluruh tubuh lewat darah
menjadi berkurang, kelamaan
bisa membuat sel dan jaringan
menjadi mati. Selain itu bila
kondisi ini dibiarkan, maka sel
darah merah dan darah putih
pun bisa ikut keluar sehingga
jumlahnya berkurang ditandai
dengan keluarnya bintik
merah dibawah kulit

6. Tanda dan gejala Munculnya bintik-bintik 1. Devi lestari


ptechiae? adalah satu-satunya gejala 2. Ivah rukianingsih
ptechiae. Namun, karena 3. Pratiwi usman
gejala ini sering juga menjadi 4. Siskawati latif
gejala umum kondisi lainnya, 5. Putrid rahayu
seseorang mungkin 6. Ismail djauhari
mengalami gejala lain
meliputi :
a. Kumpulan darah
menggumpal yang
muncul dibawah
kulit (hematoma)
b. Mudah berdarah
atau memar
c. Gusi berdarah
d. Hematrosis
e. Perdarahan
berlebih yang tidak
biasa pada
menstruasi normal
(menorfagia)
f. Mimisan
7. Apa yang menyebabkan Perdarahan pada DHF 1. Dian halid
lemah serta pendarahan disebabkan adanya perubahan 2. Nofianto
pada penyakit DHF? vaskuler, penurunan jumlah 3. Riskawati abuna
trombosit <100.000/mm³ dan 4. Siti sintya palowa
koagulopati trombositopenia
dihubungkan dengan
meningkatnya megakoriosit
muda dalam sumsum tulang
dan pendeknya masa
hidutrombosit tendensi
pendarahan terlihat pada uji
tourniquet positif.

8. Apa yang menyebabkan Jika seorang menderita infeksi 1. Devi lestari


hb turun pada penderita (serius), virus berproduksi 2. Ivah rukianingsih
DHF ? dengan lebih cepat. Dengan 3. Pratiwi usman
semakin banyak virus, 4. Siskawati latif
semakin banyak pula organ 5. Putrid rahayu
(seperti hati dan sumsum Ismail djauhari
tulang) yang terkena
dampaknya. Cairan dari aliran
darah bocor melalui dinding –
dinding pembulu darah kecil
ke dalam rongga – rongga
tubuh. Oleh karena itu , lebih
sedikit darah yang bersikulasi
(atau berputar kedalam tubuh)
didalam pembulu darah.
Tekanan darah penderita DHF
tersebut menjadi sangat
rendah sehingga jantungnya
tidak dapat memasok cukup
darah oragan vital(yang paling
penting).
9. Berikut beberapa gejala Yaitu : 1. Dian halid
demam berdara yang 1. Demam tinggi mendadak. 2. Nofianto
sebaiknya tidak boleh Demam mungkin sering 3. Riskawati abuna
diabaikan? terjadi pada banyak 4. Siti sintya palowa
penyakit
2. Nyeri pada otot
3. Sakit kepala parah dan
sakit pada bagian
dibelakang mata
4. Mual dan muntah
5. kelelahan
10. Cara mencegah sebagai berikut: 1. Dian halid
terjangkitnya penyakit 1. budayakan hidup 2. Nofianto
berdarah, maka perlu sehat, bersama- sama 3. Riskawati abuna
memperhatikan dan menjaga kebersihan 4. Siti sintya palowa
melakukan beberapa lingkungan sekitar
hal? 2. bersihkan tempat
bersarangnya nyamuk,
dengan menutup
penampungan air yang
berpotensi menjadi sarang
jentik nyamuk.
11. Penyebab DHF ? Adalah demam berdarah 1. Dian halid
disebabkan oleh virus dengue 2. Nofianto
yang dibawah oleh nyamuk 3. Riskawati abuna
aedes aegypti dan aedes 4. Siti sintya palowa
albopictus. Virus tersebut
akan masuk kealiran darah
manusia melalui gigitan
nyamuk
12 Berapa nilai normal Yaitu tekanan darah normal 1. Dian halid
dari Tanda-tanda vital ? untuk orang dewasa 120/80 2. Nofianto
mmhg, denyut nadi 60-100 3. Riskawati abuna
x/menit, respirasi normal 4. Siti sintya palowa
untuk orang dewasa 12-
20x/menit, suhu tubuh normal
untuk orang dewasa 36,5 ͦ c.
13 Mengapa eksremitas Pada pemeriksaan fisik dan 1. Debby mahdalena
akral dingin? fital sign di dapatkan adanya yahaya
tanda-tanda syok pada pasien , 2. Sulastri p kimalaha
hal ini juga dapat di perkuat 3. Peggy fadilla daud
denga ditemukannya hematom 4. Yahya djakaria
pada regio preneum sehingga
semakin mengarah padas syok
hipopolemik. Pada keadaan
syok tubuh merespon sebagai
kompensasinya yaitu dengan
mengurangi aliran darah
menuju ekstremitas dan lebih
memfokuskan pada organ-
organ fital seperti otak,
jantung dan paru-paru agar
tidak terjadi kerusakan pada
sel-sel tersebut yang dapat
berakibat fatal.
14 Apa penyebab tidak Karena tubuh kita 1. Debby mahdalena
nafsu makan? mengeluarkan dan yahaya
memproduksi zat kimiawi 2. Sulastri p kimalaha
yang disebut cytokiness yang 3. Peggy fadilla daud
mempunyai berbagai efek dan 4. Yahya djakaria
menyebabkan menurunnya
selera makan.
15 Mengapa pada pasie Jika pasien masih bisa 1. Debby mahdalena
DHF tidak boleh makan minum dan kadar yahaya
2. Sulastri p kimalaha
kurang cairan yang trombosit lebih dari
3. Peggy fadilla daud
menyebabkan bibir 100.000, maka pasien 4. Yahya djakaria
kering bisa rawat jalan tapi harus
lebih banyak minum
minimal 2 liter perhari,
konsumsi obat panas dan
monitor laboratorium
seperti hematokrit dan
trombosit. Meski begitu
pada anak-anak
dibutuhkan perhatian
yang lebih telaten karena
sistim rangsangan anak
terhadap rasa haus belum
sempurna sehingga
kadang ia sedikit minum
yang membuatnya lebih
kecolongan atau
meninggal.
Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif

Fisiologis Respirasi

Sirkulasi Ds :
a. Klien mengeluh lemah dan
mengalami pendarahan gusi secara
terus-menerus
b. Ekstremitas akral dingin
c. Klien mengatakan demam yang
dirasakan 3 hari yang lalu
Do :
a. TD : 80/50 MmHg
b. S : 37,7oC
c. R : 26 x/ menit
d. Hb: 8,5 gr/dl
e. Leukosit 3,76 /ul
f. Kesadardan composmentis
Nutrisi dan cairan Ds :
a. Klien mengatakan mengalami mual
tapi tidak muntah
b. Klien mengatakan tidak ada nafsu
makan
c. Klien mengatakan minum hanya
sedikit
Do : Bibir kering
Eliminasi

Aktivitas dan istirahat

Neurosensori

Reproduksi dan seksualitas


Psikologis Nyeri dan kenyamanan

Integritas ego

Pertumbuhan dan
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri

Penyuluhan dan
pembelajaran
Relasional Interaksi social

Lingkungan Keamanan dan proteksi diri Ds : Klien mengatakan mengalami


pendarahan gusi secara terus menerus
Do :
a. Ptechiae
b. Trombosit 58.000 juta/ul
c. Hb : 8,5 gr/dl

Lakukan analisis data untuk menegakkan diagnosis keperawatan


Data Subjektif dan Objektif Analisis Data Masalah Keperawatan
Ds : Virus aedes aegypty Perfusi perifer tidak efektif
a. Klien mengeluh lemah b.d penurunan konsentrasi
dan mengalami Nyamuk menggigit hemoglobin d.d akral teraba
pendarahan gusi secara manusia dingin
terus-menerus
b. Ekstremitas akral dingin Viremia
c. Klien mengatakan
demam yang dirasakan 3 Membentuk kompleks
hari yang lalu virus antibody
Do :
a. TD : 80/50 MmHg Menyebabkan depresi
b. S : 37,7oC tulang belakang
c. R : 26 x/ menit
d. Hb: 8,5 gr/dl Trombositopenia
e. Leukosit 3,76 /ul
Gangguan fungsi
trombosit

Pendarahan gusi, ptechiae

Hemoglobin menurun

Suplai O2 dan nutrisi ke


jantung menurun

Akral teraba dingin

Lemah

Perfusi Perifer Tidak


Efektif
Ds : Klien mengatakan Virus aedes aegypty Gangguan integritas kulit /
mengalami pendarahan gusi jaringan b.d kekurangan
secara terus menerus Nyamuk menggigit volume cairan d.d kerusakan
Do : manusia jaringan atau lapisan kulit
a. Ptechiae
b. Trombosit 58.000 juta/ul Viremia
c. Hb : 8,5 gr/dl
Membentuk kompleks
virus antibody

Menyebabkan depresi
tulang belakang

Trombositopenia

Gangguan fungsi
trombosit

Pendarahan gusi, ptechiae

Gangguan Integritas Kulit


dan Jaringan

Ds : Virus aedes aegypty Resiko ketidakseimbangan


a. Klien mengatakan elektrolit d.d
mengalami mual tapi Nyamuk menggigit ketidakseimbangan cairan
tidak muntah manusia berupa dehidrasi
b. Klien mengatakan tidak
ada nafsu makan Viremia
c. Klien mengatakan
minum hanya sedikit Reaksi dihipotalamus
Do : Bibir kering
Peningkatan suhu tubuh
Mual dan muntah

Resiko
Ketidakseimbangan
Elektrolit
Ds : Klien mengatakan Virus aedes aegypty Resiko infeksi d.d
mengalami pendarahan gusi ketidakadekuatan pertahanan
secara terus menerus Nyamuk menggigit tubuh primer : kerusakan
Do : manusia integritas kulit, ketidak
a. Ptechiae adekuatan pertahanan tubuh
b. Trombosit 58.000 juta/ul Viremia sekunder : penurunan
c. Hb : 8,5 gr/dl hemoglobin dan leukopenia
d. IgD (+) Membentuk kompleks
e. Leukosit 3,76 /ul virus antibody

Menyebabkan depresi
tulang belakang

Trombositopenia

Gangguan fungsi
trombosit

Resiko Infeksi
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. Perfusi perifer tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, Perawatan Sirkulasi
penurunan konsentrasi maka perfusi perifer meningkat dengan Observasi
hemoglobin d.d akral teraba kriteria hasil : 1. Periksa sirkulasi perifer (mis.nadi perifer,
dingin a. Akral membaik edema, pengisisan kapiler, warna, suhu,
anklebrachial index)
2. Monitor panas, kemerahan, nyeri atau benfkak
pada ekstremitas
Terapeutik
3. Hindarai pemasangan infuse atau
pengambilan darah diarea keterbatasan perfusi
4. Hindarai pengeukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
5. Lakukan pencegahan infeksi
Edukasi
6. Anjurkan berolaraga rutin
7. Anjurkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (mis.rendah lemak jenuh, minyak
ikan Omega 3.
2. Gangguan integritas kulit / Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, Perawatan Integritas Kulit
jaringan b.d kekurangan volume maka integritas kulit dan jaringan Observasi
cairan d.d kerusakan jaringan meningkat, dengan kriteria hasil : 1. Indetifikasi penyebab gangguan integritas
atau lapisan kulit a. Kerusakan jaringan menurun kulit
b. Kerusakan lapisan kulit menurun Terapeutik
c. Perdarahan menurun 2. Gunakan produk berbahan petroleum atau
minyak pada kulit kering
3. Gunakan produk berbahan ringan atau alami
dan hipoalergik pada kulit sensitive
4. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
kulit kering
Edukasi
5. Anjurkan minum air yang cukup
6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
7. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
sayur
3. Resiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, Manajemen Cairan
elektrolit d.d ketidakseimbangan maka keseimbangan cairan meningkat, Observasi
cairan berupa dehidrasi dengan kriteria hasil : 1. Monitor status hidrasi seperti kelembaban
a. Asupan cairan meningkat mukosa, turgor kulit, dan tekanan darah, akral
b. Kelembaban membrane mukosa Terapeutik
meningkat 2. Catat intake/output dan hitung balans cairan
c. Dehidrasi menurun 24 jam
3. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
4. Berikan cairan intravena jika perlu
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian diuretic jika perlu
4. Resiko infeksi d.d Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, Pencegahan infeksi
ketidakadekuatan pertahanan maka tingkat infeksi menurun, dengan Observasi
tubuh primer : kerusakan kriteria hasil : 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
integritas kulit, ketidak a. Kadar sel darah putih membaik sistemik
adekuatan pertahanan tubuh b. Kemerahan menurun Terapeutik
sekunder : penurunan 2. Batasi jumlah pengunjung
hemoglobin dan leukopenia 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan tehnik aseptic pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Indah wahyuni sakriyanto 7. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Nur meiliany bouty 8. Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Anda mungkin juga menyukai