Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

DIRUANG RAWAT MAWAR RUMAH SAKIT PASTI SEHAT

CT : Ns. Lenny Gannika, M.Kep.

Di Susun Oleh :

FRALDY R. MAIS, S.KEP. 20014104023


MAJESTY A. KOWURENG, S.KEP. 20014104032
ANGGUN D. P. MOCHTAR, S.KEP. 20014104006
SAPTA PADATI, S.KEP. 20014104013
NENENG TRI AFRIANI, S.KEP. 20014104028

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MANADO 2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 2

PERSPEKTIF PELAYANAN KEPERAWATAN DIRUANGAN

2.1 Konsep Manajemen Keperawatan


a.Manajemen Keperawatan
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan secara
singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain.
Manajemen mendefinisikan manajemen keperawatan sebagai proses pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui upaya staff keperawatan untuk memberikan
Asuhan Keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga,
kelompok dan masyarakat (Gillies, 2002).
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional yang
merencanakan, mengatur, dan menggerakkan para karyawannya untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang sebaik-baiknya kepada pasien melalui
manajemen Asuhan Keperawatan. Agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan dengan sebaik-baiknya, maka diperlukan suatu Standard Asuhan
Keperawatan (SAK) yang akan digunakan sebagai target maupun alat kontrol
pelayanan tersebut.
Seluruh aktivitas manajemen, kognitif, afektif dan psikomotor berada dalam satu
atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu tujuan.
Sehingga selanjutnya, bagian akhir dalam proses manajemen keperawatan adalah
perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok.
b.Fungsi manajemen keperawatan
Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama yaitu
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (kepegawaian),
Directing (pengarahan), Controlling (pengendalian/evaluasi).
1. Planning (Perencanaan)
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam
manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi
manajemen lainnya.
Swanburg (2000) mengatakan bahwa planning adalah memutuskan
seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang
melakukannya.
Dibidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses untuk
menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah diterapkan tersebut.
a.)Tujuan Perencanaan
● Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan
● Agar penggunaan personel dan fasilitas yang tersedia lebih efektif
● Membantu dalam koping dengan situasi kritis
● Meningkatkan efektivitas dalam hal biaya
● Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang.
● Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah
● Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
b.)Tahap dalam perencanaan :
● Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
● Analisis situasi, bertujuan untuk mengumpulkan data atau fakta.
● Mengidentifikasi masalah dan penetapan prioritas masalah
● Merumuskan tujuan program dan besarnya target yang ingin
dicapai.
● Mengkaji kemungkinan adanya hambatan dan kendala dalam
pelaksanaan program.
● Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO)

c.)Jenis Perencanaan
● Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis merupakan suatu proses berkesinambungan,
proses yang sistematis dalam pembuatan dan pengambilan keputusan masa
kini dengan kemungkinan pengetahuan yang paling besar dari efek-efek
perencanaan pada masa depan, mengorganisasikan upaya-upaya yang
perlu untuk melaksanakan keputusan ini terhadap hasil yang diharapkan
melalui mekanisme umpan balik yang dapat dipercaya. Perencanaan
strategis dalam keperawatan bertujuan untuk memperbaiki alokasi sumber-
sumber yang langka, termasuk uang dan waktu, dan untuk mengatur
pekerjaan divisi keperawatan.
● Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur yang akan
digunakan, serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan
siapa orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas dan
prosedur. Menggambarkan cara menyiapkan orang-orang untuk bekerja
dan juga standard untuk mengevaluasi perawatan pasien.
Di dalam perencanaan operasional terdiri dari dua bagian yaitu rencana
tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap adalah rencana yang sudah
ada dan menjadi pedoman di dalam kegiatan setiap hari, yang terdiri dari
kebijaksanaan, standard prosedur operasional dan peraturan. Sedangkan
rencana sekali pakai terdiri dari program dan proyek.
d.)Manfaat Perencanaan
● Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
● Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan
● Memudahkan kordinasi
● Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
operasional secara jelas
● Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat
● Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah
dipahami
● Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
● Menghemat waktu dan dana
e.)Keuntungan Perencanaan
● Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak
produktif.
● Dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai
● Memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen lainnya
terutama fungsi keperawatan
● Memodifikasi gaya manajemen
● Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan

f.) Kelemahan Perencanaan


1. Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal ketepatan
informasi dan fakta-fakta tentang masa yang akan datang
2. Perencanaan memerlukan biaya yang cukup banyak
3. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis
4. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif
5. Perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan yang perlu
diambil
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-
tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dalam rangka
mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk
memadukan semua kegiatan yang beraspek personil, finansial, material
dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Muninjaya, 2004).
a.)Manfaat Pengorganisasian
Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :
● Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
● Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi
tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya.
● Pendelegasian wewenang.
● Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik.
b.)Langkah-langkah Pengorganisasian
● Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah
tertuang dalam fungsi perencanaan.
● Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan.
● Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan-satuan kegiatan
yang praktis.
● Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf
dan menyediakan fasilitas yang diperlukan.
● Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
● Mendelegasikan wewenang.
3.Staffing (Kepegawaian)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang teratur,
sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk menentukan jumlah
personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu
(Swanburg, 2000). Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen
pengaturan staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff,
penguasaan rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen
yaitu kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan perawatan
pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari pola
program pengaturan staf dan kontrolnya, evaluasi kualitas perawatan yang
diberikan.
Dasar perencanaan untuk pengaturan staff pada suatu unit keperawatan
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam
jumlah yang mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada semua
pasien selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu dalam
setahun. Setiap rencana pengaturan staff harus disesuaikan dengan
kebutuhan rumah sakit dan tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau
rumusan tenaga/pasien yang sederhana. Jumlah dan jenis staff
keperawatan yang diperlukan dipengaruhi oleh derajat dimana departemen
lain memberikan pelayanan pendukung, juga dipengaruhi oleh jumlah dan
komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan
khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-
obatan dan pengobatan, jumlah dan jenis pembedahan akan mempengaruhi
kualitas dan kuantitas personel perawat yang diperlukan dan
mempengaruhi penempatan mereka.
Pengaturan staff kemudian juga dipengaruhi oleh organisasi divisi
keperawatan. Rencana harus ditinjau ulang dan diperbaharui untuk
mengatur departemen beroperasi secara efisien dan ekonomis dengan
pernyataan misi, filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi
dan tanggung jawab, kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan
program staff efektif, dan evaluasi periodik terencana.
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah prinsip rekrutmen,
seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien.
Pengrekrutan merupakan proses pengumpulan sejumlah pelamar yang
berkualifikasi untuk pekerjaan di perusahaan melalui serangkaian
aktivitas. Tujuan orientasi pegawai baru adalah untuk membantu perawat
dalam menyesuaikan diri pada situasi baru. Produktivitas meningkat
karena lebih sedikit orang yang dibutuhkan jika mereka terorientasi pada
situasi kerja. Penjadwalan siklus merupakan salah satu cara terbaik yang
dipakai untuk memenuhi syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk
pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu dasar untuk minggu-minggu
tertentu dan diulang pada siklus berikutnya. Jadwal modifikasi kerja
mingguan menggunakan shift 10-12 jam dan metode lain yang biasa.
4.Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk
dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan
perusahaan yang nyata.
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan manajemen.
Menurut Stogdill dalam Swanburg (2000), kepemimpinan adalah suatu
proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya
menyusun dan mencapai tujuan. Gardner dalam Swanburg (2000),
menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan
memberi contoh sehingga individu (pimpinan kelompok) membujuk
kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan
pimpinan atau usulan bersama.
Seorang manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif harus mampu
untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca,
memiliki kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi, dan
menggerakkan (memotivasi) staffnya agar mereka mampu melaksanakan
tugas-tugas pokok organisasi.
Menurut Lewin dalam Swanburg (2000), terdapat beberapa macam gaya
kepemimpinan yaitu :
● Autokratik
Pemimpin membuat keputusan sendiri. Mereka lebih cenderung
memikirkan penyelesaian tugas dari pada memperhatikan
karyawan. Kepemimpinan ini cenderung menimbulkan
permusuhan dan sifat agresif atau sama sekali apatis dan
menghilangkan inisiatif.
● Demokratis
Pemimpin melibatkan bawahannya dalam proses pengambilan
keputusan. Mereka berorientasi pada bawahan dan menitikberatkan
pada hubungan antara manusia dan kerja kelompok.
Kepemimpinan demokratis meningkatkan produktivitas dan
kepuasan kerja.
● Laissez faire
Pemimpin memberikan kebebasan dan segala serba boleh, dan
pantang memberikan bimbingan kepada staff. Pemimpin tersebut
membantu kebebasan kepada setiap orang dan menginginkan
setiap orang senang. Hal ini dapat mengakibatkan produktivitas
rendah dan karyawan frustasi.
Manajer perawat harus belajar mempraktekkan kepemimpinan
perilaku yang merangsang motivasi pada para pemiliknya,
mempraktekkan keperawatan professional dan tenaga perawat
lainnya. Perilaku ini termasuk promosi autonomi, membuat
keputusan dan manajemen partisipasi oleh perawat professional.
4.Controlling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan atau pengendalian (controlling) merupakan fungsi
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat
dengan fungsi yang lainnya.
Pengawasan merupakan pemeriksaan terhadap sesuatu apakah terjadi
sesuai dengan rencana yang ditetapkan/disepakati, instruksi yang telah
dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan
untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki

2.2 Konsep Pelayanan Keperawatan Di Ruang Perawatan

1.) Standard Asuhan Keperawatan


Standard merupakan suatu tingkat keungulan yang ditentukan sebelumnya yang
bertindak sebagai petunjuk untuk praktik. Standard memiliki karakteristik
pembeda, ditetapkan sebelumnya, dibuat oleh para ahli, dikomunikasikan dan
diterima oleh orang-orang yang terpengaruh olehnya.

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui


kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan
tanggungjawabnya. Sumber-sumber standar keperawatan berupa standar yang
dibuat oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Departemen Kesehatan
RI, rumah sakit, Undang-undang , Keppres, Peraturan Pemerintah.

Tujuan standar keperawatan adalah meningkatkan kualitas asuhan keperawatan,


mengurangi biaya asuhan keperawatan, melindungi perawat dari kelalaian dalam
melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik.
Jenis-jenis standar profesi keperawatan meliputi: standard pelayanan keperawatan,
standard praktik keperawatan, standard pendidikan keperawatan, dan standard
pendidikan keperawatan berkelanjutan.

Selain standard tersebut, perawat yang bekerja di rumah sakitharus melaksanakan


standard asuhan keperawatan di rumah sakit. Standard asuhan keperawatan di
rumah sakit, yang meliputi:

Standard 1: Falsafah keperawatan

Standard 2: Tujuan Asuhan Keperawatan

Standard 3: Pengkajian Keperawatan

Standard 4 : Diagnosa Keperawatan

Standard 5 : Perencanaan Keperawatan

Standard 6: Intervensi Keperawatan

Standard 7 :Evaluasi Keperawatan

Standard 8: Catatan Asuhan Keperawatan

Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan kepada klien digunakan standar


praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Standar praktik keperawatan telah dijabarkan oleh PPNI
(2010) yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang meliputi : (1)
Pengkajian, (2) Diagnosa keperawatan, (3) Perencanaan, (4) Implementasi, (5)
Evaluasi.

Standard I : Pengkajian keperawatan


Pengumpulan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis,
menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan dan data dapat
diperoleh, dikomunikasikan, dan dicatat.

Kriteria Pengkajian meliputi :

● Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnese, observasi,


pemeriksaan fisik, serta dari pemeriksaan penunjang
● Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim
kesehatan, rekam medis dan catatan lain.
● Data yang dikumpulkan difokuskan untuk mengidentifikasi :

1.)Status kesehatan pasien masa lalu

2.)Status kesehatan pasien saat ini

3.) Status biologis-psikologis-sosial-spritual

4.)Respon terhadap terapi

5.)Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal

Standard II : Diagnosa keperawatan

Adapun kriteria proses :

● Proses diagnosa terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi


masalah, perumusan diagnosa keperawatan.
● Diagnosa keperawatan terdiri dari masalah (P), penyebab (E), dan
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
● Bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lainnya untuk
memvalidasi diagnosa keperawatan.
● Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan
data terbaru.

Standard III : Perencanaan keperawatan

Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan


meningkatkan kesehatan pasien.

Kriteria proses, meliputi :

● Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan


rencana tindakan keperawatan
● Bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencana tindakan
keperawatan
● Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien
● Mendokumentasikan rencana keperawatan

Standard IV : Implementasi

Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam proses


Asuhan Keperawatan.

Kriteria proses, meliputi :

● Bekerjasama dengan pasien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan


● Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
● Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien.
● Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai
konsep, keterampilan asuhan diri, serta membantu pasien memodifikasi
lingkungan yang digunakan
● Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan
berdasarkan respon pasien.

Standard V : Evaluasi keperawatan

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam


pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan.

Adapun kriteria prosesnya adalah:

● Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif,


tepat waktu dan terus-menerus
● Menggunakan data dasar dan respon pasien dalam mengukur ke arah
pencapaian tujuan
● Memvalidasi dan menganalisa data baru dengan teman sejawat
● Bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk memodifikasi
perencanaan keperawatan
● Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan
● Melalui aplikasi standard asuhan keperawatan tersebut, maka pelayanan
keperawatan diharapkan akan menjadi lebih terarah.
BAB 3

KAJIAN SITUASIONAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

3.1 Analisa Situasi Ruangan


A. Man
1. Proses Rekruitmen dan Seleksi Tenaga Kerja
Metode rekruitmen yang diterapkan di ruangan Mawar RS Pasti
Sehat, melalui ujian CPNS dari Departemen Kesehatan Pusat RI dan
tenaga honorer yang langsung di rektrut oleh pihak rumah sakit.
2. Orientasi
Proses orientasi pegawai baru diruang Mawar RS Pasti Sehat
dilakukan selama 3 bulan yang kinerjanya dinilai langsung oleh
kepala ruangan, selanjutnya kepala ruangan akan menyampaikan
penilaiannya kepada Kapokja Instalasi dan diteruskan kebidang
keperawatan, selanjutnya pegawai yang sudah diberikan penilaian
akan di tempatkan di ruangan yang sudah di tentukan.
3. Kriteria Staf
Tidak ada data
4. Karakteristik Ketenagaan Berdasarkan Jenis Kelamin.
Tabel 3.1 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Jenis Kelamin
Diruang Rawat Mawar Tahun 2020

No Jenis Kelamin Jumlah Persen

1 Laki-laki 8 29,62

2 Perempuan 19 70,38

Total 27 100

5. Karakteristik Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan.


Tabel 3.2 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi
Pekerjaan Diruang Rawat Mawar Tahun 2020

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persen

1 Kepala Ruangan 1 3,70

2 Perawat Primer 5 18,51

3 Perawat Pelaksana 19 70,39

4 ADM 1 3,70

5 PRT 1 3,70

Total 27 100
6. Karakteristik Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
Tabel 3.3 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Diruang Rawat Mawar Tahun 2020

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen

1 SMA 1 3,70

2 DIII Keperawatan 8 29,66

3 DIII Kebidanan 2 7,40

4 DIV Keperawatan 1 3,70

5 DIV Kebidanan 2 7,40

6 S1 Keperawatan + Ns 12 44,44

7 Tidak ada 1 3,70

Total 27 100

7. Karakteristik ketenagaan berdasarkan Masa Kerja.


Tabel 3.4 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Jenis Kelamin
Diruang Rawat Mawar Tahun 2020

No Jenis Kelamin Jumlah Persen

1 1 3 11,11

2 2 2 7,40

3 4 1 3,70

4 5 6 22,22

5 6 1 3,70

6 8 4 14,81

7 9 3 11,11

8 10 3 11,11

9 12 1 3,70

10 17 1 3,70

11 25 1 3,70

12 33 1 3,70
Total 27 100

8. Analisis Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Mawar


Tabel 3.5 Jumlah Tenaga Perawat Yang di Butuhkan
Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Pasien (Metode Douglas).
N Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga perawat
o.
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan Pasien

1. Minimal care 5 orang 0,85 0,7 0,35

2. Partial care 5 orang 1,35 0,75 0,5

3. Total care 16 orang 5,76 4,8 3,2

Jumlah 26 orang 7,96 🡪 8 6,25 🡪 6 4,05 🡪 4

Berdasarkan perhitungan diatas maka:


Pagi : 8 orang
Sore : 6 orang
Malam : 4 orang +
18 orang

9. Struktur Organisasi di Ruang Rawat Mawar


Struktur Ketenagaan

Adapun uraian tugas yang dimiliki struktur ketenagaan Mawar RS


Pasti Sehat adalah sebagai berikut:
1) Kepala Ruangan
Kedudukan
Kepala ruangan adalah seorang perawat profesional secara teknis
fungsional bertanggung jawab kepada kepala bidang keperawatan
melalui perawat pengawas keperawatan secara operasional
bertanggung jawab kepada kepala instalasi.
Tugas pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan
diruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi perawatan,meliputi:
- Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta
lain sesuai dengan kebutuhan
- Merencanakan jumlah jenis peralatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
- Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan
keperawatan yang akan di selenggarakan sesuai kebutuhan
pasien.
Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi:
- Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat
- Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
- Melaksanakan program oerientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja di ruang
rawat
- Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
standard dan ketentuan.
- Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan diruang rawat.
- Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang beraada di wilayah
tanggung jawabnya.
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.
- Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar
mencapai pelayanan yang optimal.
- Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,obat
dan bahan lain yang di perlukan diruang rawat.
- Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan
agar selalu dalam keadaan siap pakai.
- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan invetarisasi
peralatan.
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarga meliputi penjelasan tentang peraturan rumah
sakit. Tata tertib ruangan,fasilitas yang ada,cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan.
- Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite).
- Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya
diruang rawat inap menurut tingkat kegawatannya,infeksi
dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuha
keperawatan.
- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang di
rawat untuk mengetahui keadaannya dan menampung
keluhan serta membantu memecahkan masalah yang di
hadapinya.
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
- Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien ataupun
keluarga dalam batas kewenangan.
- Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
- Memeliharan dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan
perawatan selanjutnya.
- Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruangan
yang lain,seluruh kepala bidang,kepala bagian,kepala
instalasi dan kepala unit di rumah sakit.
- Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas,pasien dan keluarganya sehingga
memberikan keterangan.
- Meneliti pengisian fomulir sensus harian pasien diruangan.
- Memeriksa dan meneliti pengisian ddaftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien.
Kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat pengkajian
sesuai dengan deritanya.
- Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
- Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan
lain diruang rawat.
- Melaksanakan fungsi pengawasan,pengendalian dan
penilaian,meliputi: mengawasi dan menilai pelaksanaan
asuhan keperawatan yang telah ditentukan.
- Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan .
- Mengawasi dan megendalikan pendayagunaan peralatan
perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien
- Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dna pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain
diruanga rawat.
2) Kepala Grup Atau Perawat Primer
Kedudukan
Perawat ketua grup atau perawat primer adalah seorang perawat
profesional dalam melaksanakan tugas,bertanggung jawab kepada
kepala ruangan.
Tugas pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien atau anggota
keluarga sesuai dengan standard profesi serta menggunakan daftar
memeliharan logistik keperawatan secara efektif dan efisien.
Uraian Tugas
- Melakukan kontrak dengan klien atau keluarga pada awal
masuk ruangan sehingga tercipta hubungan
tepeutik,hubungan ini dibina secara terus menerus pada
saat melakukan pengkajian atau tindakan kepada
klien/keluarga panduan orientasi ini sebaiknya
dilaminating dan digantung di kamar klien sehingga setiap
saat klien/keluarga dapat membaca kembali.
- Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau
melengkapi pengkajian yang sudah ddilakukan pp pada
sore,malam atau hari libur.
- Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan
analisis standard renpra sesuai dengan hasil pengkajian.
- Melaksanakan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA
dibawah tanggung jawabnya sesuai dengna klien yang
dirawat (pre conference).
- Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien
setiap kali giliran jaga (shift) pembagian klien didasarkan
pad ajumlah klien,tingkat ketergantungan klien,dan tempat
tidur yang berdekatan. Bila pada satu tugas jaga (shift) PP
di dampingi oleh 2 orang PA,maka semua klien dibagi
pada kedua PA sebanyak penanggung jawabnya. PP akan
membimbing dan membantu PA dalam memberikan
asuhan keperawatan,bila PP hanya didampingi oleh satu
orang PA pada satu tugas jaga maka jumlah klien yang
menjadi tanggung jawab PP adalah sebanyak 20% dan
klien tersebut termasuk klien dengan tingkat
ketergantungan minimal serta klien lainnya menjadi
tanggung jawab PA penetapan ini dimaksudkan agar PP
memiliki waktu untuk membimbing dan membantu PA
dibawha tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan
keperawatan.
- Melakukan bimbingan dan evaluasi (mengecek) PA dalam
melakukan tindakan keperawatan,apakah sesuai dengan
SOP.
- Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA.
- Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi
keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat
dilakukan oleh PA.
- Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan
laboratorium.
- Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung
jawabnya bersama dengan PA.
- Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung
jawabnya,bila PP tidak ada visite di dampingi oleh PA
sesuai dengna timnya.
- Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat
catatan perkembangan klien setiap hari.
- Melakukan pertemuan dengan klien atau keluarga minimal
setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan klien
(bergantung pada kondisi klien). bila PP cuti atau libur,
tugas-tugas PP di delegasikan kepada PA yang telah
ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan kepala ruang rawat.
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien atau pun
keluarga.
- Membuat perencanaan pulang.

3) Clinical Instructur (CI)


Uraian tugas
- Melihat dan membaca laporan pendahuluan peserta didik.
- Melakukakan pre conference dan membahas laporan
pendahuluan.
- Memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca
rekam medis pasien.
- Membimbing peserta didik untuk meningkatkan
komunikasi terapeutik.
- Membimbing peserta didik dalam menerapkan rencana
tindakan.
- Melakukan bed side teaching.
- Melakukan ronde keperawatan.
- Mengambil alih tindakan yang dilakukan peserta didik
dalam situasi tertentu.
- Melakukan post conference yang membahas tentang
kegiatan peserta didik dalam melakukan asuhan
keperawatan.
- Membimbing peserta didik dalam rangka mengakhiri
praktek disuatu tempat/ruang.
- Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan
kepada diklat apabila peserta didik tidak hadir, memberi
bimbingan peserta didik sesuai dengan tingkat
pendidikanya dalam hal melaksanakan asuhan keperawatan
dengan penerapan proses keperawatan, membimbing
pembuatan laporan kasus.
- Memberi penilaian terhadap hasil kerja peserta didik sesuai
dengan tempat tugasnya.
- Mengkoordinasikan tugas bimbingan kepada penanggung
jawab sore dan malam.

4) Perawat Pelaksana/ Perawat Ahli


Uraian Tugas
- Membaca renpra yang telah ditetapkan PP
- Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PP.
- Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan informasi
format orientasi klien/keluarga jika PP tidak ada di tempat.
- Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya
berdasarkan renpra.
- Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format
tersedia.
- Mengikuti visite dokter bila PP tidak ditempat.
- Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
- Membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai di
paraf.
- Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan
masalah yang perlu diselesaikan.
- Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic,
laboratorium, pengobatan dan tindakan.
- Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan
pada klien/keluarga yang dilakukan oleh PP
- Melakukan investarisasi fasilitas yang terkait dengan
timnya.
- Membantu tim lain yang membutuhkan.
- Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien
yang menjadi tanggung jawabnya dan berkoordinasi
dengan PP.
10. Pengembangan Staf di Ruangan (Pendidikan dan Pelatihan)
Rumah sakit memberikan kesempatan yang seluasnya untuk
mengembangkan dan meningkatkan SDM stafnya yaitu memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan jadwal dinas
disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan
untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang
diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di luar rumah sakit Dr.
Pirngadi. Perawat ruangan Mawar belum dan yang pernah mengikuti
pelatihan infeksi nosokomial dan komunikasi keperawatan

Kepala ruangan Mawar juga menggadakan pertemuan harian,


mingguan, dan bulanan. Pada pertemuan harian dilakukan lebih
kurang 20 menit sebelum atau sesudah pelaksanaan timbang terima.
Pertemuan mingguan yang dilakukan setiap hari selasa atau
membahas masalah yang terjadi di ruangan selama seminggu,
sedangkan pertemuan bulanan dilakukan tiap tga bulan pada hari sabtu
untuk membahas permasalahan yang terjadi selama sebulan di
ruangan Mawar baik yang berhubungan dengan pasien maupun yang
berhubungan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh kepala
ruangan maka diserahkan kepada Kapokja dan diteruskan kepada
instalasi.

Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat


dengan setiap sebulan sekali, selain itu kepala ruangan juga
memberikan teguran/punishment langsung kepada staf yang
kinerjanya bagus, kepala ruangan juga memberikan pujian/reward
secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai role model
terhadap staf yang lain.

B. Material
1. Lokasi dan Denah
Lokasi dan denah ruangan Mawar RS Pasti Sehat terdiri dari :
Nurse Station, Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3 dan Lantai 4, Lantai 5.

2. Sarana dan Prasarana


Pengadaan barang logistik di ruang Mawar RS Pasti Sehat
ditanggungjawabi oleh 2 orang pegawai ruangan. Barang logistik
yang dibutuhkan akan disampaikan kepada kepala ruangan lalu
dilaporkan kepada instalasi. Jika persediaan habis, maka
penanggungjawab peralatan akan mendaftarkannya dan
melaporkan kepada kepala ruangan. Waktu untuk permintaan
logistik dilakukan saat barang logistik diperlukan, tanpa ada
ketetapan waktu yang rutin.
Pengadaan logistik di ruangan Mawar cukup lengkap baik alat
tenun maupun alat-alat kesehatan dan diatur secara terstruktur.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, telah tersedia
pembuangan sampah yang terpisah di ruang Mawar, yaitu tempat
pembuangan sampah medis, tempat pembuangan sampah
domestik, dan tempat pembuangan sampah benda tajam,
penggunaan papan identitas pasien sudah tidak digunakan lagi
namun diganti dengan menggunakan Id Bend. Gelang nama
berwarna biru digunakan pada pasien pria, gelang nama berwarna
pink digunakan pada pasien wanita, dan gelang nama berwarna
merah digunakan pada pasien alergi, penggunaan gelang tangan
sebagai identitas pasien juga telah berjalan dengan baik. Di
Ruangan Mawar juga tersedia obat- obat emergency yang tersusun
rapi di dalam lemari dan perlengkapan alat-alat medis lainnya.
Sistem pengamprahan kebutuhan peralatan medis yang dibutuhkan
di ruangan dilakukan secara terstruktur dan terperinci sesuai
dengan kebutuhan ruangan. Jumlah tempat tidur di ruang Mawar
terdiri dari 26 tempat tidur dan kesemuanya dalam kondisi yang
baik. Inventaris alat rumah tangga juga sudah baik seperti meja dan
bantal pasien sehingga meningkatkan rasa nyaman terhadap pasien
serta pemenuhan oksigen central yang sudah terpenuhi secara
maksimal.
3. Alat dan Bahan
Daftar Nama Alat Keperawatan, Jumlah dan Standar yang tersedia
di Ruangan Mawar RS Pasti Sehat:

No Nama Alat Jumlah Standar Keterangan


Depkes

1 Tensimeter 4 2/ruangan
2 Stetoskop 4 2/ruangan
3 Set irrigator - 2/ruangan
4 Sterilisator 1 1/ruangan
5 Oksigen 2 2/ruangan
6 Slym zuiker (suction) 4 2/ruangan
7 VC set - 1/ruangan
8 Gunting perban 4 2/ruangan
9 Korentang 4 1/ruangan
10 Bak instrumen besar 4 2/raungan
11 Bak instrumen sedang 4 2/ruangan
12 Bak instrumen kecil 4 2/ruangan
13 Blas spuit - 2/ruangan
14 Glaserin spuit - 2/ruangan
15 Bengkok 4 2/ruangan
16 Pispot 4 2/ruangan
17 Urinal 4 2/ruangan
18 Set ganti balutan 4 2/ruangan
19 Termometer 4 2/ruangan
20 Standar infuse 24 1: ½
21 Masker oksigen 8 6/ruangan
22 Nasal kateter 4 6/ruangan
23 Hamer reflec 4 1/ruangan
24 Set infuse 6 6 set

Daftar Obat, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan Mawar


RS Pasti Sehat:

No Nama Jumlah Standar Keterangan


Depkes

1 Dextrose 5% 12 fls
2 Ringer laktat 20 fls
3 Dextrose 10% 12 fls
4 NaCl 0,9% 20 fls
5 D 5% NaCl 0,225% 12 fls
6 D 5% NaCl 0,45% 12 fls
7 KAEN 3B 12 fls
8 Dextrose 40% 12 fls
9 Starquin 20 drip
10 Metronidazole 12 drip
11 Cetadop 1 amp
12 Ceftriaxone 1 GR 20 amp
13 Cefotaxime 1GR 20 amp
14 Viocilin 1 GR 8 amp
15 Kalmetason 20 amp
16 Farsix 20 amp
17 Ranitidin 20 amp
18 Keterolac 20 amp
19 Phaminov 20 amp
20 Tragesik 8 amp
21 Stesolid 12 amp
22 FC 24 1 pcs
23 FC 20 1 pcs
24 FC 18 1 pcs
25 FC 16 1 pcs
26 FC 14 1 pcs
27 SP 5 cc 3 pcs
28 SP 3 cc 3 pcs
29 SP 10 cc 3 pcs
30 SP 60 cc 3 pcs
31 NGT No 18 3 pcs
32 NGT No 16 3 pcs
33 URIN BAG 2 pcs
34 ABB No 18 2 pcs
35 ABB No 20 2 pcs
36 ABB No 22 2 pcs
37 ABB No 24 2 pcs

Daftar Alat Tenun, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan


Mawar RS Pasti Sehat:

No Nama Barang Jumlah Standar Keterangan

1 Gordyn 26 3/bed
2 Sprei 78
3 Baju pasien 26
4 Mitela 26
5 Penutup sprei
6 Piyama
7 Selimut wol
8 Selimut biasa
9 Sarung bantal
10 Sarung kasur
11 Handuk
12 Waslap
13 Taplak meja pasien
14 Taplak meja teras
15 Steek laken
16 Gurita
17 Lap piring
18 Masker
19 Duk
20 Duk bolong

Daftar Alat Rumah Tangga, Jumlah dan Standar yang tersedia di


ruangan Mawar RS Pasti Sehat:

No Nama Barang Jumlah Standar Keterangan

1 Kursi roda
2 Lemari obat emergency
3 Meja pasien
4 Standar infuse
5 Standar waskom double
6 Waskom mandi
7 Lampu sorot
8 Kunci duplikat
9 Tempat fungsional
10 Troly obat
11 Troly pispot
12 Troly suntik
13 Timbangan BB/TB
14 Dorongan oksigen
15 Tempat sampah pasien
16 Tempat sampah tertutup

C. Methods
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi diketahui bahwa ruangan
mawar tidak memiliki visi, misi, tersendiri dimana visi, misi, yang
diterapkan diruangan selalu berpedoman pada visi, misi, dan falsafah RS
Pasti Sehat. Adapun visi, misi dan norma RS Pasti Sehat adalah:

1. Visi dan misi RS. Pasti Sehat


a) Visi RS Pasti Sehat
“Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan dan Unggulan di
Indonesia tahun 2030
b) Misi RS Pasti Sehat
Misi badan pelayanan kesehatan RS Pasti Sehat adalah:
● Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,
profesional dan terjangkau seluruh lapisan masyarakat
● Meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan
ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan lain.
● Mengembangkan manajemen rumah sakit profesional.
2. Visi Misi Ruangan Mawar RS. Pasti Sehat
Belum ada visi misi ruangan
3. Norma RS Pasti Sehat

Sebagai pedoman dan batasan berprilaku dan bertindak dalam


bertugas dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
seluruh staff dan karyawan RS Pasti Sehat akan melaksanakan sesuai
norma:

· Iman dan Takwa

· Kemanusiaan dan Kepeduliaan

· Ramah Berbudi Luhur


· Disiplin dan Bertanggung Jawab

· Bersih dan Sehat

· Setia dan Taat

· Terampil dan Berprestasi

· Kebersamaan dan Persaudaraan

4. MPKP/MAKP
a) Penerapan MPKP
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, metode
asuhan keperawatan yang dipergunakan ruang Mawar RS Pasti
Sehat adalah metode perawatan primer. Setiap perawat primer
memiliki tujuh - empat orang perawat ahli/ perawat pelaksana
dan setiap perawat bertanggung jawab 3 atau 4 orang pasien.

b) Overan
Setiap hari perawat melakukan overan shift pagi, siang dan
malam tetapi mereka masih melakukan overan di meja perawat
menggunakan status pasien. Beradasarkan hasil observasi
selama tanggal 4-6 November 2020 didapatkan bahwa perawat
memang melakukan overran shift tetapi masih di meja perawat
dengan cara membaca buku status pasien. Perawat tidak
mekalukan overran di depan pasien karena menurut mereka
sudah cukup dengan membaca buku status. Setelah melakukan
overan, perawat melakukan pre conference sebelum
melakukan tindakan keperawatan.
c) Ronde Keperawatan
kegiatan ronde keperawatan Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruanganMawar didapatkan informasi bahwa
kegiatan ronde keperawatan jarang dilakukan sebab
pelaksanaannya hanya pada saat ditemukan kasus/masalah
pasien yang sudah terlalu lama dirawat namun tidak ada
perbaikan
d) Pengelolahan logistik dan obat
Pengadaan logistik diruangan mawar cukup lengkap dan
pengadaan logistik diatur secara terstruktur
e) Discharge Planning
Tidak Ada Data
f) Supervisi
Kegiatan Supervisi masih dilakukan oleh kepala ruangan
secara langsung kepada ketua tim dan ketua tim secara
langsung melakukan supervisi kepada perawat pelaksana.
Belum ada umpan balik saat kegiatan supervise berjalan.
Kegiatan pendelegasian hanya dilaksanakan dengan cara
menunjuk ketua tim atau penanggung jawab shif yang bertugas
pada saat itu
g) Dokumentasi Askep
Ruangan Mawar RS Pasti Sehat memiliki standar asuhan
keperawatan (SAK) yang terdiri dari : pengkajian keperawatan,
diagnose keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan dan catatan asuhan keperawatan. Dari hasil
observasi ditemukan bahwa format pengkajian dalam bentuk
pertanyaan terbuka sehingga dari hasil observasi pengisian
format tidak lengkap sehingga data pengkajian tidak optimal.
Ruangan Mawar RS Pasti Sehat juga sudah memiliki format
pengkajian awal secara head to toe namun belum berjalan
secara efektif.
h). Penerimaan Pasien Baru
Pasien baru diterima oleh perawat yang bertugas di ruangan
Mawar RS Pasti Sehat. Prosedur penerimaan pasien baru
diawali dengan penerimaan informasi (pemberitahuan) dari
IGD ataupun poliklinik. Kemudian perawat ruangan akan
mempersiapkan ruangan dan tempat tidur untuk pasien baru.
Penentuan ruangan berdasarkan jenis pembayaran. Pasien
dengan jenis pembayaran BPJS ditempatkan pada Kelas I atau
VIP. Sedangkan pasien umum ditempatkan berdasarkan
keinginan pasien dan keluarga.Saat pasien masuk ke ruangan,
perawat akan menerima RM 8 yaitu identitas pasien rawat
inap, RM 10 yaitu ringkasan pada waktu pasien masuk,
pengkajian pasien diinstalasi gawat darurat, serta stiker nama
pasien. Setiap pasien baru memiliki hak dan kewajiban yang
berlaku di ruangan Mawar RS Pasti Sehat. Oleh karena itu,
pasien dan keluarga mendapatkan orientasi.

D. Money
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, penggunaan papan identitas
pasien sudah tidak digunakan lagi namun diganti dengan menggunakan Id
Bend. Gelang nama berwarna biru digunakan pada pasien pria, gelang
nama berwarna pink digunakan pada pasien wanita, dan gelang nama
berwarna merah digunakan pada pasien alergi, penggunaan gelang tangan
sebagai identitas pasien juga telah berjalan dengan baik.

ruangan Mawar cukup lengkap baik alat tenun maupun alat-alat


kesehatan. Dalam pengadaan logistik baik alat tenun maupun alat
kesehatan diatur secara terstruktur, Jumlah tempat tidur di ruang Mawar
terdiri dari 26 tempat tidur dan kesemuanya dalam kondisi yang baik.
telah tersedia pembuangan sampah yang terpisah di ruang Mawar , yaitu
tempat pembuangan sampah medis, tempat pembuangan sampah
domestik, dan tempat pembuangan sampah benda tajam. Di ruangan
Mawar juga tersedia obat- obat emergency yang tersusun rapi di dalam
lemari dan perlengkapan alat- alat medis lainnya. Sistem pengamprahan
kebutuhan peralatan medis yang dibutuhkan di ruangan dilakukan secara
terstruktur dan terperinci sesuai dengan kebutuhan ruangan.

Setiap pegawai di ruangan Mawar RS Pasti Sehat mendapatkan gaji dan


uang makan perbulan berdasarkan golongan.dalam sebulan diterima
diakhir bulan. Perawat juga mempunyai jaminan pelayanan kesehatan
BPJS dari Depkes. Selain itu, perawat juga mendapat insentif (jasa
medic). Dalam hal pembagian jumlah insentif semua perhitungan diatur
oleh instalasi, disesuaikan dengan kinerja perawat dan diserahkan proses
pembagiannya kepada kepala ruangan

E. Marketing
1. Cara Membuat RS Lebih Dikenal Masyarakat
Tidak Ada Data
2. Mutu RS BOR, LOS, TOI
Mutu BOR
BOR (Bed Ocuping Rate)
Dari hasil pengkajian didapatkan jumlah bed di ruangan Mawar RS
Pasti Sehat adalah 26 bed, rata- rata jumlah BOR periode bulan
September- November tahun 2020 di ruangan Mawar yaitu:
63,32%, dengan rumus (Depkes, 2005):
Diketahui:
Jumlah hari rawatan:
Bulan September : 525
Bulan Oktober : 561 rata-rata/ bulan
Bulan November : 396
Jumlah TT = 26 TT
BOR Bulan Juli = 50,76

Analisa SWOT
Strengths Weakness Opportunities Threat

● proses orientasi ● tidak tersedianya ● rumah sakit ● perawat ruangan


pegawai baru di struktur memberikan mawar belum
ruang Mawar RS organisasi di kesempatan yang ada yang pernah
Pasti Sehat Ruang Mawar RS seluasnya untuk mengikuti
dilakukan secara Pasti Sehat mengembangkan pelatihan infeksi
selektif selama 3 ● diketahui di dan nosokomial dan
bulan ruangan mawar meningkatkan komunikasi
● jumlah tenaga tidak memiliki SDM stafnya keperawatan
perawat visi, misi, moto ● perawat
profesional di RS dan falsafa diberikan
Pasti Sehat sudah tersendiri kebebasan untuk
memadai ● perawat di mengikuti
● pembagin tugas di ruangan mawar pelatihan yang
ruangan mawar tidak melakukan terkait dengan
sudah sesuai overan di depan keperawatan
dengan tupoksi pasien melainkan yang diadakan
masing-masing masih melakukan oleh pihak RS
● kepala ruangan overan di meja maupun di luar
mengadakan perawat dengan RS
pertemuan harian, hanya membaca ● sebanyak 72,2%
mingguan, dan buku saja sangat puas
bulanan untuk ● kegiatan ronde dengan
membahas keperawatan pelayanan di
permasalahan yang jarang dilakukan ruanan mawar
terjadi baik yang ● kegiatan RS pasti sehat
berhubungan supervisi
dengan pasien dilakukan oleh
maupun yang kepala ruangan
berhubungan secara langsung,
dengan masalah tetapi belum ada
yang tidak dapat umpan balik saat
diselesaikan supervisi berjalan
● kepala ruangan ● kegiatan
melakukan pendelegasian
penilaian terhadap yang hanya
kinerja perawat dilaksanakan
setiap sebulan dengan cara
sekali menunjuk
● sebanyak 80% perawat primer
puas dengan kerja atau penanggung
perawat di ruangan jawab sift pada
mawar RS pasti saat itu
sehat ● format
● RS pasti sehat pengkajian yang
memiliki standart digunakan
asuhan berbentuk
keperawatan yang pertanyaan
terdiri dari terbuka sehingga
pengkajian, pengisian format
giagnosa, tidak lengkap dan
intervensi data pengkajian
implementasi dan tidak optimal
catatan asuhan ● ruangan mawar
keperawatan RS sehat sudah
● gaya memiliki format
kepemimpinan pengkajian head
yang diterapkan to toe namun
kepala ruangan belum berjalan
adalah gaya secara efektif
kepemimpinan ● beberapa alat
demokratis kesehatan yang
● strategi untuk tersedia
menyelesaikan jumlahnya tidak
konflik dalam tim sesuai dengan
perawat adalah standart.
smoothing over
● pengadaan logistik
diruangan mawar
cukup lengkap dan
pengadaan logistik
diatur secara
terstruktur
● telah tersedia
pembuangan
sampah secara
terpisah di ruangan
mawar
● penggunaan
gelang tangan
sebagai identitas
pasien telah
berjalan dengan
baik.
● ruangan mawar
juga tersedia obat-
obatan amargency
yang tersusun rapi,
sistem pengatrahan
kebutuhan
peralatan medis
dilakukan secara
tersturktur dan
terperincih sesuai
dengan keutuhan.
semua tempat tidur
dan inventaris alat
rumah tangga
seperti meja dan
bantal pasien di
ruangan mawar
dalam kondisi
yang baik
● pemenuhan
oksigen sentral
yang sudah
terpenuhi secara
optimal

Analisa Data

3.2 Perumusan dan Prioritas Masalah


-
No Masalah Mg Sv M Nc Af Skor Prioritas
n

1 Proses perencanaan yang 4 3 5 2 3 17 III


diterapkan di Ruang Mawar RS
Pasti Sehat belum optimal

2 Model Praktik Keperawatan 5 4 4 5 4 22 I


Profesional yang diterapkan di
Ruang Mawar RS Pasti Sehat
kurang optimal

3 Standar Asuhan Keperawatan 5 5 2 4 5 21 II


yang dimiliki Ruang Mawar RS
Pasti Sehat belum lengkap

3.3 Analisis Fishbone

Perawat di ruangan mawar


tidak melakukan overran
di depan pasien melainkan
Kegiatan ronde masih melakukan overran
keperawatan jarang dimeja perawat dengan
dilakukan hanya membaca status saja Effect

MPKP yang
Cause diterapkan di ruang
mawar RS pasti
sehat kurang optimal

Kegiatan pendelegasian Kegiatan supervise


yang hanya dilaksanakan dilakukan oleh kepala
dengan cara menunjuk ruangan secara langsung,
perawat primer atau tetapi belum ada umpan
penanggung jawab shift balik saat supervisi
pada saat itu berjalan.
3.4 Plant Of Action (POA)
BAB 4

PEMBAHASAN
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai