Anda di halaman 1dari 5

Anti-Histamin

Generasi 1: CTM

Generasi 2: Cetirizin

Bedanya: G1 ada sedasi, G2 kerjanya lebih lama, yg memiliki efek spt atropin G1

Obat TB yg memengaruhi system indra  Etambutol menyebabkan

Antubiotik yang dapat menurunkan pendengaran: aminoglikosida

AH  memengaruhi system keseimbangan

Pada Palpebra  diberi obat sistemik bisa krn ada vaskularisasinya

Pada kornea  Topikal dr depan masi bisa

Kalo COP  gabisa dr depan

Farmakokinetik

Absorbsi

- Berada lama tidaknya obat di tempat


- Masuk ke mata  berikatan protein
- Difusi pasif menembus konjung dan kornea tp tidak sampai dalam

Mata  akan terserap ke hidung juga

Prinsip topikal pada kulit  dosis besar jangka lama  ada efek sistemik

Distribusi
Tujuan pemberian obat topikal

- Langsung ke sasaran infeksi


- Mencegah efek samping sistemik

Metabolisme

- Obat glaucoma yg lebih permeable untuk glaucoma (latanoprost)

GAMBAR

GLAUKOMA

- Peningkatan TIO
- Prinsip pengobatan: menurunkan TIO dengan cara mengurangi produksi aqueous humor dan
meningkatkan aliran aqueous humor (spy lebih lancar)

Glaukoma akut  3B

Glaukoma kronik 

Obat

Antagonis beta adrenergic: non selektif dan selektif

- Timolol  NS beta-2
- Betaksolol  selektif beta-2
- Misal pada pasien dengan Riwayat penyakit
- Tidak selektif pada pasien dengan asma  bronkokonstriksi  asma makin berat jd pilih
obat glaukosa yg selektif

Kondisi emergensi  pilihan beta blocker, obat kolinergik: prinsip kerjanya sama

Obat kolinergik

- Yg menyebabkan midriasis atau miosis


- Yg menyebabkan miosis  obat pilokarpin

Hyperosmotics

Diuretik (carbonic anhydrase inhibitor)

- Asetazolamid  oral
- Dorzolamide dan brizolamide: topikal

Glaukoma akut  bisa beri mannitol  diuretic osmotic


Pemberian kortikosteroid jangka Panjang!!!!

- Obat tetes
- Ab + steroid
- Pasien jangan sembarangan menggunakan steroid
- Pasien asma yg dapet kortikosteroid  monitor

Kortikosteroid jangka Panjang

- Autoimun: SLE

Succinyl colin  pelemas otot

Pada pemasangan ETT  diberi succinyl colin

Obat2 tertentu dapat meningkatkan TIO

- Topikal antikolinergik dll

Ipratorium

- Antagonis muskarinik  buat asma sebagai bronkodilator

Reaksi inflamasi

- Tidak bisa diberi steroid


- Maka beri NSAID

AH-2 lebih banyak untuk mata

OBAT PADA HIDUNG

Dekongestan juga bisa pada mata u ngurangin edema

Dekongestan topikal di hidung R phenomen  jd maksimal 3-5 hari

Kalo mau lebih aman dekong oral

Tetapi dekongestan oral

Palpitasi  reseptor beta-1

Bodrex PE  untuk flu dan batuk

PE  phenylephrine (agonis alfa 1 selektif)  risiko ke jantung lebih kecil

Komix isinya efedrin  lebih keras karena kerjanya di semua reseptor


Topikal dekongestan

- Beta phenylethylamine
- Imidazolin

OBAT TELINGA

OM

- Obat yg diberikan sistemik


- Membran timpani perforasi bisa topikal

Misal pasien datang dengan Riwayat pernah keluar cairan

- Lihat ada supuratif aktif atau tdk

Otorrhea masih selama 3 mgg  antibiotic oral kalo gabisa IV

OME

- Antibiotik sistemik krn gabisa masuk ke middle ear

OBAT – KESEIMBANGAN

- Dimenhydrinate  AH-1

Digoxin  Atrial fibrilasi

OTOTOKSIK

- Aminoglikosida

OMA

- Kotrimoksazol tidak jadi pilihan  tidak krn dia buat gram


- Empiris
Amoksiklav  penggabungan tsb untuk memperluas spektrum agar bisa membasmi bakteri yg
menhasilkan betalaktam krn klavulanat menghambat enzim beta lactamase

Gol. Sefalosporin

- Generasi 3:

Mengapa penggunaan dekong terlalu lama bisa rebound

Kortiko menyebabkan peningkatan TIO

Anda mungkin juga menyukai