Fungsi Ginjal Pada Proses keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,dan asam basa tubuh
Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam-basa dengan cara filtrasi darah,
reabsorsi selektif air, elektrolitnonelektrolit, serta mengeksresi kelebihannya sebagai urin. Organ ini juga
mengeluarkan produk sisa metabolisme, seperti urea, kreatinin, dan asam urat, termasuk juga zat kimia
asing,Ginjal memastikan bahwa jaringan tubuh menerima air yang cukup agar dapat bekerja dengan
baik. Ginjal bereaksi terhadap perubahan kadar air dalam tubuh. Ketika asupan air dalam tubuh
berkurang atau dehidrasi, fungsi ginjal dalam hal ini adalah untuk menahan air, bukan
membuangnya.Ginjal menjaga konsentrasi mineral dan elektrolit penting dalam darah. Di antaranya
natrium, kalium, fosfor, dan kalsium.Semakin rendah pH, maka darah akan semakin asam (asidosis),
sebaliknya semakin tinggi pH maka kondisi disebut basa (alkalosis). pH darah normal memiliki rentang
yang sempit yaitu 7,35 – 7,45. Keseimbangan pH darah penting dipertahankan dalam rentang tersebut
agar proses metabolisme sel di dalam tubuh dapat berjalan dengan baik. Salah satu fungsi ginjal yang
penting adalah memastikan bahwa pH darah tetap normal.
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah.
Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh.
Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya.Fungsi ginjal lainnya
adalah menyaring dan membuang limbah, seperti racun, garam berlebih, dan urea (limbah mengandung
nitrogen hasil dari metabolisme protein). Urea yang terbentuk dalam tubuh diangkut melalui darah ke
ginjal untuk kemudian dibuang. Tanpa ginjal, limbah dan racun akan menumpuk dalam darah.
Mengatur fungsi ginjal dalam mengendalikan tekanan darah Saat renin merangsang pembentukan
angiotensin II, kelenjar adrenal di dekat ginjal akan ikut terstimulasi untuk menghasilkan hormon
aldosteron. Aldosteron ini nantinya akan membuat ginjal lebih banyak menyaring air, elektrolit, serta
garam di dalam darah
Mengatur sel darah merah Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, ginjal akan mengeluarkan
hormon eritropoietin, yaitu hormon yang merangsang produksi lebih banyak sel darah merah pembawa
oksigen. Ketika kadar oksigen atau sel darah merah sudah kembali normal, hormon ini akan berhenti
diproduksi.