Disusun oleh :
Nurul Aeni ID - C1886206007
Lizza Zalfa A
Ai Nurhayati
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat, rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang membahas
tentang “Bimbingan Bagi Murid Berkelainan”
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………..
BAB I PENDAHLUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………..
B. Saran ……………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 72
Tahun 1991 tanggal 31 Desenber 1991 tentang pendidikan luar biasa ,
sebagaiaman tercantum dalam UUSPN NO .2 tahun 1989 pasal 8 ayat (1)
dan (2) menyatakan bahwa : Warga Negara yang memiliki kelainan fisik
atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa Warga Negara yang
memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh
perhatian khusus Merujuk kepada pengertian di atas maka dapat dijelaskan
bahwa yang dimaksud siswa berkelainan ,yaitu anak yang mengalami
penyimpangan dari anak rata – rata atau anak normal , baik dari segi fisik ,
kecerdasan , indera, komunikasi, perilaku, atau gabungan dari hal – hal
tersebuk sehingga ia membutuhkan program dan layanan pendidikan
secara khusus guna mengembangkan potensi secara optimal. Tujuan
layanan secara khusus melaluio pendidikan luar biasa ini : membantu
siswa yang meyandang kelainan fisik dan mental agar mampu
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale balik
dengan lingkungan social, budaya, dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti
pendidikan lanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebutuhan dan jenis-jenis anak berkelainan?
2. Factor apakah yang menyebabkan siswa berkelainan?
3. Bagaimanakah teknik bimbingan bagi anak berkelainan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kebutuhan dan jenis-jenis anak berkelainan.
2. Untuk mempelajari faktor-faktor penyebab siswa berkelainan.
3. Untuk mengetahui teknik bimbingan bagi anak berkelainan.
BAB II
PEMBAHASAN
e. Pengguguran Kandungan
Kegagalan pengguguran kandungan dapat menyebabkan
gangguan pada janin tergantung bagian organ mana yang
terganggu.
f. Bayi Lahir Premature
Bayi premature sangat rentan terhadap penyakit infeksi
sehingga kondisi bayi yang terkena infeksi akan mudah menjadi
Sepsis (racun masuk ke berbagai bagian tubuh melalui darah).
2. Saat Dilahirkan
a. Proses kelahiran yang lama
Pada kasus ini kepala bayi terjepit dijalan lahir sehingga
pembuluh darah dikepala tidak cukup mendapat oksigen. Apabila
keadaan berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan sel-sel
syaraf otak.
b. Kelahiran dengan alat
Kasus kelahiran dengan mempergunakan alat, mempunyai
resiko yang tidak kecil terhadap bayi karena pada saat kepala bayi
diangkat dengan tang (forcep) banyak kesalahan yang dilakukan
(seharusnya bagian rahang ditarik tetapi hal ini tidak mudah
sehingga yang tertarik pada umumnya bagian kepala).
c. Kehamilan lama
Kehamilan lebih dari 40 minggu dapat mengakibatkan
kelainan pada bayi karena sejak usia ini fungsi tembuni mulai
berkurang.
3. Setelah Melahirkan
a. Penyakit infeksi
Pada kasus ini biasanya anak terinfeksi oleh kuman, baik
bakteri atau virus. Biasanya bakteri atau virus masuk kedalam
tubuh karena tubuh tidak cukup mampu mempertahankan
serangan infeksi.
b. Kekurangan zat makanan tertentu
Dalam pola makanan sehari-hari dapat menyebabkan
kelainan apabila hal tersebut berlangsung cukup lama.
c. Kecelakaan
Kecelakaan yang menimpa kepala tidak dapat dianggap
ringan karena memiliki resiko yang sangat besar.
d. Keracunan
Bayi dan anak-anak yang masih muda kalau sering
menghirup udara yang telah tercemar oleh logam dapat
menyebabkan kecacatan.
F. Alternatif Bantuan serta Bimbingan Khusus yang di Berikan Bagi
Murid Berkelainan
Secara khusus layanan bimbingan bagi anak berkelainan bertujuan
untuk :
1. Memahami dirinya dengan baik yaitu mengenal segala kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki berkenaan dengan bakat, minat, sikap,
perasaan dan kemampuannya.
2. Memahami lingkungan dengan baik. Meliputi lingkungan pendidikan
disekolah dan lingkungan sosial di masyarakat.
3. Membuat pilihan dan keputusan yang didasarkan kepada pemahaman
yang mendalam tentang diri sendiri dan lingkungannya.
4. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari, baik disekolah maupun di luar sekolah.
a. Tuna Netra
Alternatif bantuan yang diberikan terutama pada saat memasuki
lingkungan baru seorang anak tuna netra harus diberikan bantuan
tentang proses komunikasi verbal, mengembangkan semangat, dan
konsep diri yang positif (rasa percaya diri dan mau menerima
ketunanetraannya) serta mengenal gambaran lingkungan sekitarnya
dengan sejelas-jelasnya.
b. Tuna Rungu
Tujuan utama bimbingan terhadap anak tunarungu adalah untuk
mengembangkan potensi sesuai dengan kemampuan yang dimilikiny.
Usaha ini berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan fisik,
psikologi, kestabilan emosi, serta kemampuan pribadi.
Jenis-jenis bimbingan yang diberikan kepada anak tunarungu
adalah sebagai berikut:
1) Bimbingan komunikasi, bertujuan membantu anak dalam
memperlancar komunikasi.
2) Bimbingan pribadi, bertujuan agar anak dapat mengenal
dirinya, menyadari kemampuan dan kekurangannya,
memiliki sikap positif terhadap keadaan dirinya, serta
memiliki kestabilan emosi.
3) Bimbingan sosial, bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan anak agar dapat bergaul dengan orang lain
secara positif.
c. Tuna Daksa
Alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada anak tunadaksa
diantaranya :
1) Mengembangkan diri sendiri.
2) Menghargai anak dengan cara menerima apa adanya
sehingga anak merasa bahwa dirinya adalah sebagai sorang
pribadi yang berharga.
3) Dukungan keluarga dan masyarakat terhadap anak tuna
daksa memiliki pengaruh yang besar terhadap
perkembangan kepribadiannya.
d. TunaGrahita
Pemberian bantuan kepada anak tunagrahita, lebih difokuskan
kepada pihak orang tuanya. Kepada mereka diberikan bimbingan
tentang :
1) Upaya menghilangkan perasaan kecewa karena memiliki
anak yang cacat.
2) Mengembangkan sikap respect terhadap anak.
3) Mengembangkan kemandirian anak dengan cara tidak
memberikan perlakuan yang belebihan.
PENUTUP
A. Simpulan
Pada dasarnya kebutuhan siswa berkelainan adalah sama dengan
kebutuhan anak normal ,hanya saja ia mempunyai kebutuhan khusus yang
disebabkan oleh kelainannya.
Secara umum penyebab kelainan dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu:
gangguan genetika, infeksi ibu hamil, dan usia ibu hamil.
Mengingat jenis dan karakteristik siswa berkelainan sangat bervariasi ,
begitu pula factor –faktor penyebabnya cenderung berbeda maka dalam
alternative bantuan serta teknik – teknik yang digunakan dalam layanan
bimbingan pun cenderung berbeda.
Adapun layanan bagi anak berkelainan bertujuan untuk memahami dirinya
dengan baik, memahami lingkungan dengan baik, membuat pilihan dan
keputusan, dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Berdasarkan uraian materi diatas maka diharapkan melalui makalah ini
pendidik mampu mengetahui cara-cara pembelajaran yang tepat pada
pemberian bimbingan bagi anak yang berkelainan. Sehingga tidak ada lagi
pendidik yang men-asosialisasikan peserta didik yang berkelainan atau
yang berkebutuhan khusus.