DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
Abstrak
Etnomatematika merupakan strategi pembelajaran dengan mengaitkan unsur budaya dalam pelajaran
matematika. Pembelajaran berbasis etnomatematika ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai
karakter sekaligus memupuk rasa cinta anak terhadap budaya lokal yang selama ini sudah mulai
ditinggalkan karena kemajuan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur
matematika yang terkandung di dalam permainan tradisional dengklaq. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian etnografi dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini yaitu arena permainan dengklaq,
katuk pemain, aturan bermain, dan pemain dengklaq. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data
triangulasi yang terdiri dari reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan terdapatnya unsur-unsur matematika pada permainan dengklaq berupa geometri bidang,
konsep hubungan antar sudut (sudut bertolak belakang, sudut berpelurus, sudut berseberangan), jaring-
jaring kubus, konsep refleksi, konsep logika matematika, dan konsep peluang.
Abstract
Ethnomatematics is a learning strategy performed by linking cultural elements in mathematics. Learning-
based ethnomatematics is highly important to instil character values as well as fostering children's love
for the local culture which has been starting to be abandoned because of technological advances. The
study aims to describe the mathematical elements contained in the traditional game of Dengklaq. This
research uses ethnographic research with a qualitative approach. The focus of this research is the arena
of dengklaq, players’katuk, rules of the games, and dengklaq players themselves. Data collection
techniques used were observation, interviews, field notes, and documentation. This research uses
triangulation data analysis consisting of data reduction, presentation, and conclusion drawing. The
results showed the existence of mathematical elements in the game of dengklaq in the form of field
geometry, the concept of relationships between angles (vertical angles, straight angles, alternate angles),
cube nets, the concept of reflection, the concept of mathematical logic, and the concept of probability.
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
dadu atau yang disebut dengan katuk matematika yang terdapat pada
oleh masyarakat sasak, aturan bermain, permainan dengklaq baik dari arena
dan pemain dengklaq. permainan, katuk para pemain, aturan
Teknik pengumpulan data yang bermain, maupun pemain dengklaq itu
digunakan yaitu observasi, wawancara, sendiri.
catatan lapangan, dan dokumentasi.
Subjek penelitian ini adalah tiga jenis HASIL PENELITIAN DAN
permainan dengklaq yaitu dengklaq PEMBAHASAN
ember, dengklaq Kasur/sasor, dan Permainan dengklaq merupakan
dengklaq kapal. Dalam penelitian ini salah satu permainan tradisional
yang menjadi narasumber dalam masyarakat sasak yang sangat digemari
wawancara untuk memperoleh oleh anak-anak terutama pada anak usia
informasi mengenai unsur yang 7 tahun sampai 15 tahun. Permainan
terkandung dalam permainan tradisional dengklaq ini memiliki sistem permainan
sasak dengklaq adalah 1 orang dosen yang sederhana, dimana yang menjadi
Pendidikan matematika dan 1 orang pemain dalam permainan dengklaq
dosen seni budaya daerah. berjumlah dua sampai lima orang.
Analisis data yang digunakan Masyarakat sasak menggemari
dalam penelitian ini adalah triangulasi permainan ini tidak hanya sebagai
yaitu reduksi data, penyajian dan hiburan tetapi terdapat nilai edukasi
penarikan kesimpulan. Reduksi data yang terkandung di dalam permainan
merupakan suatu bentuk analisis yang dengklaq tersebut. Dalam permainan ini
menajamkan, menggongkan, menggambarkan perjuangan seseorang
mengarahkan, dan membuang yang dalam memperebutkan daerah
tidak perlu. Dalam penelitian ini, hasil kekuasaannya dengan aturan-aturan
pengumpulan data yang dilakukan bermain yang sudah disepakati bersama.
melalui wawancara, observasi, dan Aturan permainannya sederhana
dokumentasi tentang permainan yaitu (1) pemain harus menggunakan
tradisional dengklaq direduksi dengan satu kaki untuk berpijak disetiap
memilih informasi-informasi yang petakan di arena bermain; (2) pemain
dibutuhkan dalam penelitian ini. Hasil tidak boleh menginjak garis pada arena
reduksi data didapatkan unsur yang bermain; (3) katuk yang dilemparkan
terdapat dalam permainan dengklaq ini harus jatuh tepat pada petakan yang
adalah unsur geometri, jaring-jaring dituju. Jika katuk yang dilemparkan
kubus, hubungan antar sudut, refleksi berada pada garis arena atau petakan
atau pencerminan, dan konsep peluang. yang bukan dituju maka pemain
Kemudian setelah direduksi, tahap dinyatakan kalah; (4) pemain tidak
selanjutnya adalah penyajian data boleh menginjakkan kaki pada petakan
dimana dalam penelitian ini hasil yang berisi katuk lawan; (5) Semua
reduksi data disajikan dengan petakan pada arena harus pernah diisi
menggambarkan sketsa arena oleh katuk pemain; (6) pemain tidak
permainan dengklaq dan kemudian boleh menginjakkan kaki pada daerah
dijelaskan unsur matematika yang kekuasaan yang sudah didapatkan oleh
terdapat di dalamnya. Setelah lawan; (7) permainan dinyatakan selesai
melakukan reduksi dan penyajian data jika semua petakan pada arena dengklaq
dilakukan penarikan kesimpulan untuk menjadi daerah kekuasaan pemain; (8)
mengetahui apa saja unsur-unsur pemain yang mempunyai daerah
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
Pada Gambar 3 terdapat tiga unsur segitiga, dan setengah lingkaran. Jika
bidang yang membentuk petakan pada diperhatikan persegi ABCD jika ditarik
arena permainan dengklaq yaitu persegi, kedua diagonalnya yaitu diagonal AC
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
dan BD akan membentuk empat buah Konsep hubungan antar sudut yang
segitiga siku-siku sama kaki dimana terjadi adalah konsep sudut yang
titik O merupakan penyiku dari keempat bertolak belakang, konsep sudut
segitiga tersebut. Pada segitiga siku- berpelurus, dan sudut berseberangan.
siku sama kaki dapat diketahui besaran Gambar 4 menyajikan ilustrasi petakan
sudut yang terbentuk. Misalkan pada arena permainan dengklaq yang
segitiga BOC, karena siku-siku di titik mengandung unsur konsep hubungan
O maka besar BOC 90 dan besar antar sudut.
OBC = besar OCB 45 .
Selanjutnya unsur matematika lainnya
yaitu konsep hubungan antar sudut.
(a) (b)
Gambar 4. Ilustrasi konsep hubungan antar sudut.
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2303