PENDAHULUAN
manusia disebut sebagai makhluk yang unik, yang memiliki kemampuan sosial
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Di sisi lain, karena manusia adalah
makhluk sosial, maka manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri di dalam
dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik dalam konteks sosial-budaya. Terutama
dengan lainnya. Karena pada dasarnya suatu fungsi yang dimiliki oleh manusia
satu akan sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia lainnya (Bungin, 2006:
25-26).
manusia lain. “One cannot not communicate” adalah pernyataan yang dinyatakan
oleh Paul Watzlawick yang merupakan sebuah gambaran dari kebutuhan seorang
manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Salah satu hubungan yang
menyatakan bahwa secara historis, studi komunikasi termasuk dua atau tiga
1
disiplin ilmu tertua yang dapat diidentifikasikan dan yang ada dewasa ini. Akan
tetapi, jalannya proses evolusi studi komunikasi telah meluas dan menyempitkan
bidang studi ini sampai ia mencapai bentuknya yang sekarang, yaitu tradisi
retorika sebagai sesuatu yang secara inheren diresapi oleh semua orang. Ia
persuasi yang mungkin dapat diperoleh dan selanjutnya menskematiskan sara itu
dibawah rubik etos, patos, dan logos yang luas (Nurjaman dan Umam, 2012:19-
20).
yang dilakukan oleh Paul Lazardsfield, Bernard Barelsonm Hazel Gauder, dan
massa tidak hanya berlangsung satu tahap, tetapi juga banyak tahap. Ini yang
kemudian dikenal dengan two step flow communication dan multistep flow
antara dua atau lebih individu yang saling bergantung satu sama lain. Komunikasi
2
saling terkait karena beberapa hal. Oleh karena itu komunikasi antar personal
terjadi dalam hubungan antara orang tua dengan anaknya, seorang manajer dengan
antara teman. Walapun komunikasi antar personal mayoritas terjadi antara dua
mereka juga bergantung satu sama lain. Apa yang dilakukan oleh seseorang akan
berdampak kepada orang lain. Perilaku dari satu orang individu akan memiliki
konsekuensi terhadap individu lain. Sebagai contoh, dalam sebuah keluarga ketika
sang anak bermasalah dengan pihak berwajib akan berdampak kepada seluruh
personal tidak dapat dihindari dan sangat penting dalam menjalin sebuah
adalah bagian dari fungsi sebuah hubungan. Oleh karena itu, cara seorang
3
Dalam sebuah hubungan, terkadang manusia mendapati dirinya dalam
mencoba untuk membantu pertumbuhan dan perubahan orang lain. Kapan pun
dalam apa yang Carl Rogers sebut dengan hubungan tolong-menolong (helping
sama lain.
orang lain.
yang terpisah.
4
10. Setiap pelaku komunikasi menyadari bahwa orang lain berubah dan cukup
luwes untuk membolehkan orang yang lain berubah (Littlejohn dan Foss,
2009).
yang dikarenakan mereka tidak terlalu saling mengenal, seperti hubungan antara
pelayan dan pelanggan. Namun di posisi yang sudah sangat personal, komunikasi
terjadi di antara dua orang indvidu yang sudah saling kenal dan berhubungan.
Seperti komunikasi antara ayah dengan anaknya atau antara dua orang teman baik
(DeVito, 2009).
adalah penetrasi sosial. Teori penetrasi sosial adalah sebuah teori yang membahas
bukan tentang kenapa sebuah hubungan berkembang, tapi tentang apa yang terjadi
melalui berapa banyak topik yang bicarakan dan seberapa personal dari topik-
antara dua individu yang saling bergantung yang saling menguntungkan secara
5
mengambil tempat diantara kedua individu tersebut. Selanjutnya hubungan
antara tiga tipe yaitu, Pertemanan dari hubungan timbal-balik yang dapat dilihat
dari loyalitas, pengorbanan, saling menyayangi, dan kemurahan hati. Yang kedua
adalah Pertemanan dari penerimaan yang dapat dilihat dari kenyaman dan adanya
ketidakseimbangan yang bersifat positif dalam memberi dan menerima. Dan yang
terakhir adalah Pertemanan dari asosiasi yang lebih berisfat sementara dan lebih
kepada hubungan yang baik dibandingkan pertemanan. Selain dari ketiga tipe
lebih menjalin hubungan dengan individu lain yang memenuhi kebutuhan mereka.
berteman dengan seseorang yang juga bersifat extrovert atau setidaknya dapat
sebuah pertemanan adalah dua individu yang asing yang baru saja bertemu. Di sisi
6
lain, adalah sebuah hubungan teman dekat. Setelah hubungan pertemanan
berkembang dari tahap awal menuju teman dekat tingkat dalam dan luas dari
komunikasi itu sendiri meningkat. Kedua individu itu akan mulai membicarakan
isu-isu yang lebih bersifat pribadi. Begitu pula dengan topik dari pembicaraan,
semakin dekat kedua individu tersebut maka tingkat kepuasan dari hubungan
Dalam setiap hubungan, pasti ada pula saat-saat dimana kualitas dari
teman atau pasangan. Tahap awal dari deterioration adalah ketidakpuasan secara
yang penting karena hubungan yang baik berdasarkan interaksi yang baik. Dalam
akan terjadi. Oleh karena itu setiap interaksi akan menentukan bagaimana sebuah
hubungan terjalin.
Gudykunst (2004) dan Yamada (1997) seperti yang dikutip oleh Samovar
yang membedakan antara satu budaya dengan budaya lain. Triandis (1994) dalam
7
dalam buku yang berjudul Communication Between Cultures karya Samovar
yang paling menggambarkan arti dari sebuah budaya adalah Budaya adalah
hidup dan menghasilkan kepuasan kepada para partisipan yang berada dalam
sebuah lingkungan tertentu. Yang kemudian tersebar kepada mereka yang dapat
berkomunikasi satu sama lain karena kesamaan bahasa dan saat mereka hidup dan
ini, namun sering kali elemen-elemen ini yang akan membantu untuk
berpengaruh. Bukan hanya dari sisi pesan, tapi juga dari sisi komunikator dan
komunikan. Perbedaan budaya dapat membuat pemberian arti yang berbeda antara
komunikator dan komunikan. Komunikasi antar budaya terjadi hampir setiap hari
hingga tiba di titik dimana masyarakat di seluruh dunia telah terjalin dalam sebuah
kain ekonomi, teknologi, politik, dan hubungan sosial yang kompleks. Saling
8
ketergantungan ini yang menjadi salah satu ciri-ciri dari dunia yang kita tinggali
saat ini, dan masa depan menjanjikan dunia yang lebih bergantung satu sama lain,
yang membuat kita membutuhkan pengetahuan yang lebih banyak tentang budaya
perbedaan persepsi antara komunikan dan komunikator dalam hal pesan ataupun
kedua pihak. Nakayama dan Martin pada tahun 1999 yang dikutip dalam buku
guru dari persepsi. Chen dan Stratosa juga menyatakan bahwa budaya
(West & Turner, 2006:77). Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, West dan
Turner dalam bukunya menyatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
menghormati budaya lain, memberi pelajaran tentang budaya kepada diri anda
9
melakukan komunikasi tentang diri mereka sendiri. Sebuah self disclosure terjadi
ketika seseorang secara sengaja menceritakan tentang dirinya kepada manusia lain
(West & Turner, 2006:213). Tujuan dari self disclosure adalah agar seorang
manusia dapat dikenal oleh manusia lain, ini akan berpengaruh kepada seberapa
personal komunikasi yang dijalaninya. Salah satu konsep dari self disclosure
adalah penetrasi sosial. Penetrasi sosial sendiri adalah konsep yang diperkenalkan
oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Penetrasi sosial sendiri menyatakan bahwa
manusia yang berkisar dari yang bersifat publik hingga yang sangat personal.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan studi deskriptif mengenai
budaya dapat tinggal di satu rumah kost dan dapat beradaptasi dan berfungsi
dalam sebuah lingkungan yang berbeda dari budaya asal mereka. Selain itu
peneliti ingin mengetahui penetrasi sosial dalam komunikasi antar budaya yang
Penulis akan melakukan penelitian terhadap pola komunikasi dari para responden
dan bagaimana para responden melakukan konsep self disclosure melalui model
budaya.
10
1.2 Rumusan Masalah
Setiap penelitian atau riset pasti memiliki tujuan-tujuan tertentu yang akan
budaya.
11
Lalu penulis juga berharap penelitian ini dapat menjadi sumber informasi
dalam memahami dampak dari penetrasi sosial terhadap komunikasi antar budaya.
antar budaya adalah sebuah hal yang penting. Namun tidak dapat menyampingkan
pahaman. Oleh karena itu diharapkan melalui konsep self disclosure dapat
12