Anda di halaman 1dari 17

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Gambaran Kasus


Tn. M tinggal dengan anak nya di rumah yang berdekatan dengan aliran sungai cingkarek
dengan kondisi air yang kumuh serta menjadi tempat pembuangan sampah, hingga menjadi
tempat cucu nya berendam dikala panas terik, Tn. M yang berumur 72 tahun memiliki riwayat
penyakit Hipertensi sejak usia 38 tahun dan penyakit Asma yang sering kambuh belakangan ini,
Tn. M mampu melakukan aktivitas hygiene secara mandiri, istirahat dan tidur dengan cucu nya,
dan mampu memenuhi makan dan minum secara mandiri, Tn. M yang selalu mengenakan
tongkat ketika akan melakukan aktivitas kesehariannya. kondisi fisik Tn. M akhir-akhir ini
sering mengeluhkan sakit kepala, batuk berdahak hijau kekuningan yang tak kunjung sembuh
sejak 2 bulan yang lalu dan hanya mengkonsumsi obat bebas yang di beli oleh anaknya di
warung terdekat rumah. Tn. M sudah jarang ke masjid karena merasa menggunakan tongkat
akan lama sampainya sehingga hanya melaksanakan sholat di rumah saja. anak Tn. M kurang
memperhatikan nya dikarenakan kondisi ekonomi yang kurang memadai dan perlu biaya
banyak jika membawa nya ke RS . Tn. M sendiri mengaku sudah berhenti merokok sekitar 7
tahun yang lalu dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak memadai untuk membelinya dan tidak
ingin merepotkan anaknya karena dia sudah 12 tahun tidak bekerja sejak pensiunan dari suatu
perusahaan yang berjarak 10 Km dar rumahnya. Tn. M dengan suku jawa selalu meminum jamu
racikan anaknya karena dianggap dapat membuat badannya menjadi lebih bersemangat ketika
akan melakukan aktivitas. Tn. M mengaku bahwa dirinya memiliki kekurangan dalam
pendengaran sehingga ketika dipanggil oleh anaknya ia selalu lama dalam merespon. 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit Tn. M merasa nafsu makannya hilang, sering sakit kepala, malas
untuk melakukan aktivitas apapun, sering demam dan nyeri pada dada hingga sesak napas. 1
Hari SMRS pasien mengalami penurunan kesadaran dan demam yang tinggi karena sebelumnya
batuk berdahak yang makin parah, anak Tn. M membawanya ke IGD Puskesmas dan
mengatakan bahwa Tn. M sesak napas dikarenakan batuk berdahak yang terus menerus hingga
dengan kondisi Tn. M yang masih mampu berjalan dan di iringi oleh menantunya. ketika
sampai ke IGD rumah sakit Tn.M diberikan penanganan segera dan setelah di indikasikan
dokter dirawat Tn.M dirawat diruang rawat inap hingga 3 hari kedepan. kondisi Tn. M dihari
pertama di rawat batuknya sudah mulai berkurang, terpasang nasal kanul 2 l/mnt. TTV paien
RR: 29x/menit, Suhu 37.7 C, TD 135/90, Nadi 103x/menit, terdapat sekret, terdengar bunyi
nafas ronchi pada paru kanan lobus bawah, terdapat retraksi dinding dada. dan dilakukan
pemeriksaan penunjang dan tes laboratorium Hemoglobin 12.0 g/dL, Eritrosit 5.60 10^6/uL,
Hematokrit 39.9%, Monosit 10.8%, Neutrofil 3.25 10^3/uL, Limfosit 7.79 10^3/uL, Trombosit
276 10^3/uL. Saat perawatan, pasien mendapatkan obat-obatan Dextrose 5% 1⁄2 NaCl
1000cc/24 jam (14 tetes per menit), Dexametazole 2 x 2 mg per IV, Amoxycilin 3x 11⁄2 ctg per
NGT, Cefotaxime 3 x 300 mg per IV. Selama berada di Ruang rawat inap pasien tidak bisa
tidur, pasien gelisah dan tidak nyaman berada diruangan tersebut. pasien tertidur 5 menit
kemudian bangun dan mencoba membawa anaknya untuk bicara tetapi anaknya tidak merespon
karena sudah tertidur sejak jam 11 malam. hingga hari kedua pasien dirawat pasien terlihat
pucat, malaise, dan saat dikaji pasien mengatakan tidak bisa tidur karena gelisah dan tidak
nyaman dengan ruangannya yang pengap dan panas. perawat melakukan asuhan keperawatan
secara komprehensif untuk mengatasi masalah yang dialami oleh lansia dengan 72 tahun
tersebut.

3.2 Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
1. Identitas klien
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 72 Tahun
c. Alamat : didekat aliran sungai cingkarek
d. Pendidikan :-
e. Jenis kelamin : Laki-laki
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Status perkawinan : Menikah
i. Tanggal pengkajian : Sen, 03 Desember 2020

2. Status kesehatan saat ini


Pasien akhir-akhir ini sering mengaluh sakit kepala, batuk berdahak hijau
kekuningan yang tak kunjung sembuuh sejak 2 bulan yang lalu dan hanya
mengkonsumsi obat bebas yang dibeli anaknya diwarung terdekat rumah.
Pasien dibawa oleh anaknya ke IGD PUSKESMAS dengan keluhan sesak
nafas dikernakan batuk berdaahak yang terus menerus.
3. Riwayat kesehatan dahulu
a. Penyakit : Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak usia 38 tahun dan
penyakit asma yang sering kambuh belakangan ini.

b. Alergi : pasien tidak memimiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan

c. Kebiasaan : pasien telah berhenti merokok sejak 7 tahun yang lalu. Pasien dengan suku jawa
selalu meminum jamu racikan anaknya karena dianggap dapat membuat badannya lebih
bersemangat ketika akan melakukan aktifitas.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit menular maupun menahun.
5. Tinjauan sistem
a. Keadaan umum : Composmentis (E4V5M6).
b. Integumen : Kulit terlihat keriput warna kulit sawo matang.
c. Kepala : Bentuk bulat, distribusi rambut merata, warna rambut
putih, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, kulit
kepala bersih.
d. Mata : Simetris, sklera ikterik, konjungtiva tidak
Anemis, reflek kornea baik.
e. Telinga : Simetris,Tampak bersih, pendengaran berkurang,
tidak ada benjolan, tidak cairan yang keluar.
f. Mulut & tenggorokan : Mulut bersih, gigi tidak lengkap, bibir tampak kering.

g. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada nyeri saat menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi
h. Dada : Simetris, terdapat retraksi dinding dada, pasien tampak sesak
nafas, terdapat suara nafas tambahan rongki pada kanan lobus bawah.
i. Sistem pernafasan : Pola nafas tidak efektif, pasien sesak, RR 29
x/menit, suara nafas ronkhi, terpasang nasal canul 2 lt
j. Sistem kardiovaskuler : TD 135/80 mmHg, nadi 103 x/m
k. Sistem gastrointestinal : Tidak ada
masalah pada sistem gastrointestinal pasien
l. Sistem perkemihan : tidak ada masalah pada sistem
perkemihan pasien

6. Pengkajian Psikososial dan spritual


a. Psikososial
Kemampuas bersosialisasi pasien baik. Pada saat terbangun pasien mencoba anaknya untuk
berbicara tetapi anaknya tidak merespon karena sudah tertidur sejak jam 11 malam.
b. Masalah emosional
Selama berada dirawat inap pasein tidak bisa tidur, pasien tertidur hnya 5 menit kemudia terbangun,
pasien gelih dan tidak nyaman diruangan yang pengab dan panas.
c. Spiritual
Sebelum masuk rumah sakit pasien sudah jarang ke masjid karena merasa menggunaan
tongkat akan lama sampainya, sehingga hanya melaksanakan sholat dirumah saja.

7. Pengkajian Fungsional Klien


a. KATZ Indeks
Klien termasuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa dilakukan secara mandiri
tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan dari orang lain di antaranya yaitu makan,
kontinensia (BAK,BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
mandi, pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan.

b. Modifikasi dari bartel indeks


Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan 10 Frekuensi: 3x sehari
Jumlah: ½ porsi
Jenis, nasi, sayur, lauk
2 Minum 10 Frekuensi: 5-7 kali
sehari
Jumlah: secangkir
kecil
Jenis: air putih
3 Berpindah dari satu tempat 10 Mandiri
ketempat lain
4 Personal toilet (cuci muka, 10 Frekuensi: 3xsehari
menyisir rambut, gosok gigi).
5 Keluar masuk toilet ( mencuci 10 Frekuensi:2-3 kali
pakaian, menyeka tubuh, sehari.
meyiram)
6 Mandi 10 3x sehari pada pagi
hari siang hari dan sore
hari sebelum Ashar .
7 Jalan dipermukaan datar 10 Setiap ingin
melakukan sesuatu
misalnya mengambil
minum atau ke kamar
mandi.
j8 Naik turun tangga 10 Baik tapi harus pelan-
Pelan
9 Mengenakan pakaian 10 Mandiri dan rapi
10 Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi: 1x sehari
Konsistensi: padat
11 Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi: 4x sehari
Warna: kuning
12 Olah raga/ latihan 10 Klien mengikuti
senam yang diadakan
di kompleks
Perumahan
13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu 10 Jenis: rekreasi keluar 1
luang tahun sekali bersama
keluarga
Keterangan:
a. 130 : mandiri
b. 65-125 : ketergantungan sebagian
c. 60 : ketergantungan total
Setelah dikaji didapatkan skor : 130 yang termasuk Tn. M dalam kategori mandiri

8. Pengkajian Status Mental Gerontik


a. Short Portable Status Mental Questioner (SPSMQ)
Benar Salah No Pertanyaan
√ 01 Tanggal berapa hari ini?
√ 02 Hari apa sekarang?
√ 03 Apa nama tempat ini?
√ 04 Dimana alamat anda?
√ 05 Berapa umur anda?
√ 06 Kapan anda lahir?
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 09 Siapa nama ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun

Interpretasi hasil:
a. Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu salah satu sehingga disimpulkan Tn. M
memiliki fungsi intelektual utuh.

b. MMSE (Mini Mental Status Exam)


No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 3 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun : 2020
b. Musim : Hujan
c. Tanggal: 20
d. Hari : minggu
e. Bulan : juli
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang?
a. Negara : Indonesia
b. Provinsi: Jawa
c. Kota : Cingkarek
d. Di : RSUD
2 Registras 3 3 Sebutkan nama tiga obyek (oleh pemeriksa) 1
i detik dan mengatakan masing-masing obyek.
a. kursi, meja, Buku.
*Klien mampu menyebutkan kembali
obyek yang di perintahkan
3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali / tingkat:
kalkulasi (93, 86, 79, 72, 65)
*Klien dapat menghitung pertanyaan
semuanya.
4. Menging 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
at pada no 2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point
masing-masing obyek.
*Klien mampu mengulang obyek yang
disebutkan

5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan


tanyakan nama pada klien
a. Misal buku
b. Misal kursi
Minta klien untuk mengulangi kata berikut:
“tidak ada, jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar
nilai satu poin
a. Pertanyaan benar 2 buah: tak ada, tetapi
Minta klien untuk menuruti perintah berikut
terdiri dari 3 langkah.
“ ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”
a. Ambil kertas ditangan anda
b. Lipat dua
c. Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut ( bila
aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
a. “tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
b. Tulis satu kalimat
c. Menyalin gambar
*Klien bisa menyebutkan benda yang
ditunjuk pemeriksa. Selain itu, klien bisa
mengambil kertas, melipat jadi dua, dan
menaruh di bawah sesuai perintah. klien dapat
menulis satu
kalimat.
Total 30
Nilai

Interpretasi hasil : 28 (>23)


Keterangan : kognitif pasien normal

9. Pengkajian Depresi Geriatrik (YESAVAGE)


PERTANYAAN JAWABAN SKOR
YA/ TIDAK
Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? Tidak 1
Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan atau minat Ya 1
atau kesenangan anda?
Apakah anda merasa bahwa hidup ini kosong belaka? Tidak 0
Apakah anda merasa sering bosan? Tidak 0
Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya 0
Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Tidak 0
anda?
Apakah anda merasa bahagia di sebagian besar hidup anda? Ya 0
Apakah anda merasa sering tidak berdaya? Tidak 0
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada pergi Tidak 0
keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan Tidak 0
daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya 0
menyenangkan?
Apakah anda merasa berharga? Tidak 0
Apakah anda merasa penuh semangat? Ya 0
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Tidak 0
Apakah anda pikir orang lain lebih baik keadaanya daripada Tidak 0
anda?
Jumlah 2

Penilaian:
Nilai 1 jika menjawab sesuai kunci berikut :
a. Tidak i. Ya
b. Ya j. Ya
c. Ya k. Tidak
d. Ya l. Ya
e. Tidak m. Tidak
f. Ya n. Ya
g. Tidak o. Ya
h. Ya
Skor 2
5-9 : kemungkinan
depresi 10 atau lebih : depresi
Kesimpulan : Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 2
sehingga disimpulkan Tn. M tidak ada depresi.

10. Pengkajian Skala Resiko Dekubitus


Persepsi 1 2 3 4
Sensori Terbatas penuh Sangat terbatas Agak Terbatas Tidak terbatas
Kelembapan Lembab Sangat lembab Kadang lembab Jarang
konstan Lembab
Aktifitas Di tempat tidur Dikursi Kadang jalan Jalan Keluar
Mobilisasi Imobil penuh Sangat terbatas Kadang terbatas Tidak
Terbatas
Nutrisi Sangat jelek Tidak Adekuat Adekuat Sempurna
Gerakan/ Masalah Masalah Resiko Tidak Ada Sempurna
cubitan Masalah
Total skor = 22
Keterangan :
Paisien dengan total nilai :
a. <16 mempunyai risiko terkena dekubitus
b. 15/16 risiko rendah
c. 13/14 risiko sedang
d. <13 risiko tinggi

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan total skor : 22


sehingga disimpulkan klien tidak mempunyai resiko
dekubitus.
11. Pengkajian Risiko Jatuh : Test Skala Keseimbangan Berg
a. Pengkajian Skala Resiko Jatuh dengan Postural Hypotensi
Reach Test (FR test) Hasil
Mengukur tekanan darah lanisa dalam tiga Diperoleh hasil pengukuran dalam tiga
posisi yaitu: posisi pada Tn. A sebagai berikut:
a. Tidur a. Tidur : 135/90 mmHg
b. Duduk b. Duduk : 137/90 mmHg
c. Berdiri c. Berdiri : 145/90 mmHg
Catatan jarak antar posisi pengukuran
kurang lebih 5 – 10 menit.
KESIMPULAN
Dari hasil skoring pada Tn. M diperoleh hasil skoring total = 1 mmHg maka dapat
dikatakan bahwa Tn. M memiliki resiko jatuh mengingat sia Tn. M juga sudah
semakin tua dan kemunduruan fungsi organ karena usia tua serta penyakit yang di
derita.

b. Fungsional reach test (FR Tests)


Reach Test (FR test) Hasil
1. Minta lansia untuk menempel 1. Lansia kesulitan untuk berdiri karena
ditembok pasien sesak nafas.
2. Minta lansia untuk
mencondongkan badannya ke
depan tanpa melangkahkan
kakinya.
3. Ukur jarak condong antara
tembok dengan punggung lansia
dan biarkan kecondongan terjadi
selama 1 – 2 menit.
KESIMPULAN
Pasien memiliki risiko jatuh

c. The Time Up Ana Go (TUG Test)


Berdasarkan pengkajian, didapatkan data bahwa Klien masuk dalam kategori
varable mobility yaitu dengan jumlah score 24 detik.
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Ds: pasien mengatakan sasak nafas Bakteri, virus, jamur Ketidakefektifan
dikarnakan batuk berdahak yang terus dan aspirasi
bersihan jalan nafas
menerus
Do:
Saluran nafas bagian
o Suara nafas ronci
bawah
o Rr :29, Td : 135/90 mmhg, n :
103
parenkim paru
o Terpasang nasal canul 2 lt
o Tedapat sekret
terjadinya proses
inflamasi dan poliferasi

pneumonia

Peningkatan produksi
secret

Akumulasi sekret

Obstruksi jalan
nafas

Batuk, Sesak nafas

Ketidakektifan
bersihan jalan nafas
2. Ds : pasien mengatakan tidak bisa Bakteri, virus, jamur Gangguan pola tidur
tidur, pasien gelisah dan tidak nyaman dan aspirasi
diruangan rawat inap yang pengap
dan panas, pasien mengatakan hanya
tertidur 5 menit kemudian tidur lagi Saluran nafas bagian
Do : bawah
o pasien terlihat pucat dan
malise
parenkim paru

terjadinya proses
inflamasi dan poliferasi

pneumonia

Peningkatan produksi
secret

Akumulasi sekret

Obstruksi jalan
nafas

Gangguan ventilasi

Peningkatan
frekuensi nafas

Susah tidur

Gangguan pola
tidur
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Gangguan pola tidur

D. Rencana Keperawatan
NO Diagnosa NOC NIC
1. Ketidakefektifan bersihan Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Manajemen jalan napas (3140)
Napas (0410)  Posisikan pasien
jalan nafas
 memaksimalkan ventilas
Kriteria Hasil :  Identifikasi pasien per
 Mendemonstrasikan batuk pemasangan alat jalan
efektif dan suara nafas yang buatan
bersih  Lakukan fisioterapi dada
 tidak ada sianosis dan perlu
dyspneu (mampu  Keluarkan sekret de
mengeluarkan sputum, batuk atau suction
mampu bernafas dengan  Auskultasi suara nafas,
mudah, tidak ada pursed lips) adanya suara tambahan
 Menunjukkan jalan nafas  Berikan bronkodilator
yang paten (klien tidak perlu
merasa tercekik, irama nafas,  Berikan pelembab
frekuensi pernafasan dalam Kassa basah NaCl Lemb
rentang normal, tidak ada  Atur intake untuk c
suara nafas abnormal) mengoptimalkan
 Mampu mengidentifikasikan keseimbangan.
dan mencegah factor yang  Monitor respirasi dan sta
dapat menghambat jalan O2
nafas  memposisikan pasien
semaksimalkan ventilasi
 mengidentifikasi pasien
pemasangan alat jalan na

Peningkatan (manajemen) batuk


(3250)
 Monitor fungsi paru,teru
kapasitas vital,tekanan
maksimal,tekanan volum
ekspirasi Sesuai denagan
kebutuhan
 Dampingi pasien untuk b
duduk pada posisi denga
kepala sedikit lurus,bahu
rileks dan lutut ditekuk a
posisi ditekuk.
 Dukung pasien menarik
napas dalam beberapa ka
 Dukung pasien untuk
melakukan napas
dalam,tahan 2
detik,bungkukkan kedep
tahan 2 detik dan batukk
3 kali.
 Minta pasien untuk mena
napas dalam ,bungkukka
kedepan, lakukan 3-4 ka
hembusan 9 untuk memb
area glottis)
 Lakukan teknik chest wa
spring selama fase ekspi
melalui manuver batuk,s
dengan kebutuhan
 Tekan perut dibawah xip
dengan tangan terbuka
sembari membantu pasie
untuk fleksi kedepan sela
batuk
 Minta pasien untuk batuk
dilanjutkan dengan bebe
periode napas dalam
 Dukung penggunaan
incentive spirometry ses
dengan kebutuhan
 Dukung hidrasi cairan ya
sistemik,sesuai dengan
kebutuhan
 Dukung pasien menggun
bantal atau selimut yang
dapat dilipat untuk mena
perut saat batuk

Monitor pernapasan (3350)


 Monitor
kecepatan,irama,kedalam
an kesulitan bernapas
 Catat pergerakan dada,ca
ketidaksimetrisan,
penggunaan otot-otot ba
napas,dan retraksi pada o
ngorok atau mengi
supraclaviculas dan
interkosta
 Monitor suara napas
tambahan seperti
 Monitor pola napas (mis
bradipnea,takipnea,hiper
lasi,pernap
 Monitor saturasi pada pa
yang asan kusmaul) terse
 Perkusi torak anterior da
postarior ,dari apeks ke b
paru kanan gaan kiri
 palpasi kesimetrisan eks
paru
 catat lokasi trakea
 monitor kelelahan otot-o
diapragma dengan
pergerakan parasoksial
 auskultasi suara napas,ca
area napas dimana terjad
penurunan atau tidak ada
ventilasi dan keberadaan
suara napas tambahan
 kaji perlunya penyedotan
pada jalan napas dengan
auskultasi suara napas ro
diparu
 monitor kemampuan bat
efektif klien
 monitor keluhan sesak n
pasien,termasuk kegiata
yang meningkatkan atau
memperburuk sesak nap
tersebut
 monitor hasi fhoto thorak
 berikan terapi napas jika
diperlukan (nebulizer)
 berikan bantuan resusita
jiga diperlukan
 monitor suara krepitasi p
pasien

2. Gangguan pola tidur Dalam 1X24 jam masalah pola Manajemen lingkungan
tidur dapat diatasi dengan
kenyaman 6482
karakteristik :
 status kenyamanan :  ciptakan lingkungan y

lingkungan tenang dan mendukung

a. suhu ruangan  sediakan lingkungan yang a


dari 2 menjadi 5 dan bersih
b. lingkungan yang
 tentukan tujuan pasien
kondusif untuk
tidur dari 2 keluarga dalam menge
menjadi 5 lingkungan dan kenyama
c. kepuasan dengan yang optimal
lingkungan fisik
 pertimbangkan sumber- sum
2 menjadi 5
ketidak nyamanan sep
 kelelahan : efek yang
lingkungan yang mengganggu
mengganggu
a. malaise dari 3  sesuaikan suhu ruangan y
menjadi 5 plaing menyamankan individu

 tidur menejemen meningkatan tid


a. jam tidur dari
 tentukan pola tidur atau akti
1 menjadi 5
tidur
b. pola tidur dari  monitor atau catat pola t
2 menjadi 5
pasien dan jumlah jam tidu
c. kualiatas tidur
dari 2 menjadi  monitor pola tidur pasien
5 catat kondisi fisik (m
d. suhu rungan sumbatan jalan na
yang nyaman ketidaknyamanan, upnea ti
dari 2 menjadi
 dan keadaan y
5
menggannggu tidur
e. tidur yang
terputus dari 1  sesuaikan lingkungan
menjadi 5 meningkatkan tidur

 ajarkan pasien bagaim


melakukan relaksasi
autogenik untuk meman
tidur

 dorong penggunaan obat t


mengandung (zat pene
tidur REM)

Anda mungkin juga menyukai