TINJAUAN KASUS
c. Kebiasaan : pasien telah berhenti merokok sejak 7 tahun yang lalu. Pasien dengan suku jawa
selalu meminum jamu racikan anaknya karena dianggap dapat membuat badannya lebih
bersemangat ketika akan melakukan aktifitas.
g. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada nyeri saat menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi
h. Dada : Simetris, terdapat retraksi dinding dada, pasien tampak sesak
nafas, terdapat suara nafas tambahan rongki pada kanan lobus bawah.
i. Sistem pernafasan : Pola nafas tidak efektif, pasien sesak, RR 29
x/menit, suara nafas ronkhi, terpasang nasal canul 2 lt
j. Sistem kardiovaskuler : TD 135/80 mmHg, nadi 103 x/m
k. Sistem gastrointestinal : Tidak ada
masalah pada sistem gastrointestinal pasien
l. Sistem perkemihan : tidak ada masalah pada sistem
perkemihan pasien
Interpretasi hasil:
a. Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu salah satu sehingga disimpulkan Tn. M
memiliki fungsi intelektual utuh.
Penilaian:
Nilai 1 jika menjawab sesuai kunci berikut :
a. Tidak i. Ya
b. Ya j. Ya
c. Ya k. Tidak
d. Ya l. Ya
e. Tidak m. Tidak
f. Ya n. Ya
g. Tidak o. Ya
h. Ya
Skor 2
5-9 : kemungkinan
depresi 10 atau lebih : depresi
Kesimpulan : Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 2
sehingga disimpulkan Tn. M tidak ada depresi.
pneumonia
Peningkatan produksi
secret
Akumulasi sekret
Obstruksi jalan
nafas
Ketidakektifan
bersihan jalan nafas
2. Ds : pasien mengatakan tidak bisa Bakteri, virus, jamur Gangguan pola tidur
tidur, pasien gelisah dan tidak nyaman dan aspirasi
diruangan rawat inap yang pengap
dan panas, pasien mengatakan hanya
tertidur 5 menit kemudian tidur lagi Saluran nafas bagian
Do : bawah
o pasien terlihat pucat dan
malise
parenkim paru
terjadinya proses
inflamasi dan poliferasi
pneumonia
Peningkatan produksi
secret
Akumulasi sekret
Obstruksi jalan
nafas
Gangguan ventilasi
Peningkatan
frekuensi nafas
Susah tidur
Gangguan pola
tidur
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Gangguan pola tidur
D. Rencana Keperawatan
NO Diagnosa NOC NIC
1. Ketidakefektifan bersihan Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Manajemen jalan napas (3140)
Napas (0410) Posisikan pasien
jalan nafas
memaksimalkan ventilas
Kriteria Hasil : Identifikasi pasien per
Mendemonstrasikan batuk pemasangan alat jalan
efektif dan suara nafas yang buatan
bersih Lakukan fisioterapi dada
tidak ada sianosis dan perlu
dyspneu (mampu Keluarkan sekret de
mengeluarkan sputum, batuk atau suction
mampu bernafas dengan Auskultasi suara nafas,
mudah, tidak ada pursed lips) adanya suara tambahan
Menunjukkan jalan nafas Berikan bronkodilator
yang paten (klien tidak perlu
merasa tercekik, irama nafas, Berikan pelembab
frekuensi pernafasan dalam Kassa basah NaCl Lemb
rentang normal, tidak ada Atur intake untuk c
suara nafas abnormal) mengoptimalkan
Mampu mengidentifikasikan keseimbangan.
dan mencegah factor yang Monitor respirasi dan sta
dapat menghambat jalan O2
nafas memposisikan pasien
semaksimalkan ventilasi
mengidentifikasi pasien
pemasangan alat jalan na
2. Gangguan pola tidur Dalam 1X24 jam masalah pola Manajemen lingkungan
tidur dapat diatasi dengan
kenyaman 6482
karakteristik :
status kenyamanan : ciptakan lingkungan y