Anda di halaman 1dari 2

Page 1

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2021‐07‐11

Words 807

Characters 5882
3% 97%
Plagiarised Unique

Content Checked For Plagiarism

2.1.1.4 Patofisiologi COVID‐19


Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak ﴾civet cats﴿ ke manusia dan MERS dari unta ke
manusia, Coronavirus ini merupakan zoonosis ﴾ditularkan antara hewan dan manusia﴿. Adapun, hewan yang menjadi
penyebab penularan COVID‐19 ini masih belum diketahui. ﴾Kemenkes RI, 2020﴿. Masa inkubasi COVID‐19 kurang lebih 5‐6
hari, dengan jarak antara 1 dan 14 hari namun bisa mencapai lebih dari 14 hari. Resiko penularan tertinggi didapatkan
pada hari pertama penyakit yang disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Proses penularan nya
seseorang dapat tertular COVID‐19 dari orang lain yang terinfeksi virus ini. COVID‐19 dapat menyebar mulai dari orang
pertama ke pihak kedua dan seterusnya, melalui hidung atau mulut yang terjadi saat orang yang terinfeksi COVID‐19
batuk, bersin atau berbicara satu sama lain dan bahkan bila bersentuhan atau kontak langsung dengan orang yang
terinfeksi COVID‐19. Orang yang dapat terinfeksi COVID‐19 jika menghirup atau terkena percikan orang yang terinfeksi
virus ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Percikan‐percikan
tersebut ini dapat menempel di benda dan bahkan dipermukaan lainnya di sekitar orang yang terinfeksi jika sudah
tersentuh seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang yang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau
permukaan tersebut yang sudah tersentuh oleh orang yang terinfeksi tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau
mulut mereka sekalipun. WHO terus mengkaji dan meneliti setiap perkembangan penelitian tentang cara penyebaran
COVID‐19 dan akan menyampaikan temuan‐temuan terbarunya yang ditemukan. Coronavirus Disease 2019 ﴾COVID‐19﴿
terutama menyebar melalui percikan saluran pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang batuk atau memiliki gejala
lain seperti demam atau rasa lelah. Karena itu, COVID‐19 dapat menular dari orang yang hanya bergejala ringan, seperti
batuk ringan, tetapi merasa sehat bahkan bisa menular dengan orang yang tidak ada gejala sama sekali yang sangat
dikhawatirkan menyebarkan virus tersebut. Beberapa laporan menunjukkan bahwa orang yang tanpa gejala dapat
menularkan virus ini namun belum diketahui seberapa jelas dan sering penularan dengan cara tersebut yang terjadi saat
ini.
Istilah pada status orang yang diduga terinfeksi COVID‐19 yang berlaku di Indonesia yaitu antara lain; Pasien Dalam
Pengawasan yang disebut dengan ﴾PDP﴿, Orang Dalam Pemantauan yang disebut ﴾ODP﴿, dan Orang Tanpa Gejala yang
disebut dengan ﴾OTG﴿. Pasien Dalam Pengawasan yang disebut dengan ﴾PDP﴿. Pasien Dalam Pengawasan yang di sebut
dengan ﴾PDP﴿ yaitu Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang disebut dengan ﴾ISPA﴿ yaitu dengan disertai
demam ﴾≥380C﴿ atau riwayat demam sebelumnya; disertai salah satu gejala atau tanda penyakit pada sistem pernapasan
seperti: batuk atau sesak pada saat nafas terasa sakit pada tenggorokan disertai dengan pilek dan pneumonia ringan
hingga berat dan tidak ada penyebab lainnya berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara wilayah pada daerah tersebut. 2﴿ Orang dengan
demam ﴾≥38 ℃﴿ atau riwayat demam atau ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala yang memiliki riwayat
kontak dengan orang yang terinfeksi COVID‐19. 3﴿ orang yang mengalami gangguan ISPA berat bahkan pneumonia berat
yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut dirumah sakit dan serta di pantau mengenai perkembangan lebih lanjut
yang akan di tindak lanjuti oleh tenaga kesehatan. Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran secara klinis dan rincian
untuk meyakinkan penularan. Sedangkan ODP, yaitu merupakan Orang yang mengalami demam ﴾≥380C﴿ atau riwayat
demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek hingga terasa sakit ditenggorokan dan disertai batuk dan
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. Selain itu, ODP adalah Orang yang mengalami
Page 2
gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek yang terasa sakit ditenggorokan dan batuk. Dikarenakan pada 14 hari
terakhir melakukan kontak dengan orang yang terkonfirmasi COVID‐19. Dan OTG yaitu Seseorang yang tidak bergejala
dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID‐19. Orang yang memiliki tanpa gejala disebut dengan ﴾OTG﴿
merupakan kontak erat dengan kasus yang telah terkonfirmasi COVID‐19.﴾Kemenkes RI,2020﴿.
2.1.1.5 Manifestasi Klinis
Gejala‐gejala yang ditimbulkan dari COVID‐19 biasanya muncul dengan secara bertahap. Mulai dari asimptomatik, gejala
ringan, hingga kondisi klinis seperti kegagalan respirasi akut dan mengharuskan penggunaan ventilasi mekanik atau
support Intensive Care Unit ﴾ICU﴿ ﴾Fitriani, 2020﴿. Sebagian orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda gejala apapun
dan merasa sehat. Gejala COVID‐19 yang sering dialami dengan di tandai demam, rasa letih, dan batuk tanpa berdahak.
Beberapa pasien mungkin mengalami hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, rasa nyeri dan sakit, konjungtivitis, sakit
tenggorokan, diare, hingga hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit.
Menurut Negara yang terkena dampak pada awal pandemic didapatkan data, 40% kasus mengalami penyakit ringan, 40%
penyakit sedang termasuk pneumonia, 15% kasus penyakit parah, dan 5% kasus akan mengalami kondisi kritis. Pada kasus
yang berat akan mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome ﴾ARDS﴿, sepsis dan syok septik, gagal multi‐ organ,
termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga menyebabkan kematian. Lansia dan orang dengan kondisi medis
yang sudah ada sebelumnya seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, paru, diabetes dan kanker berisiko lebih
besar mengalami komplikasi ﴾Kemenkes RI, 2020﴿.

Matched Source

Similarity 5%
Title: SEBARAN COVID‐19 KOTA CILEGON UPDATE : 27 Maret ...
Mar 27, 2020 — Orang yang mengalami demam ﴾≥38C﴿ atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan
seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk ...
http://dinkes.cilegon.go.id/web/detailpengumuman/33

Anda mungkin juga menyukai