Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Sistem Imunitas Pada Tubuh Manusia

Disusun Oleh꞉

Kelompok 1

1. Mia Niska indriyana 1914301001


2. Annisa Rahmalia 1914301002
3. Yuza Haura Salsabella 1914301003

Dosen Mata Kuliah꞉

Idawati Manurung,SKp.,M.Kes

Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Tanjung Karang

T.A 2021/2022

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Sistem imunitas Pada Tubuh Manusia ini dengan baik
tanpa ada halangan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharap tegur sapa dan kritik yang membangun dari para pembaca guna
perbaikan dan peningkatan untuk makalah selanjutnya.

Demikian kiranya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
pembaca pada khususnya.

Bandar lampung, 14 Januari 2021

Penyusun

ii
Daftar Pustaka

Judul ...............................................................................................i

Kata Pengantar ..........................................................................ii

Daftar Pustaka ..........................................................................iii

Bab I Pendahuluan ................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................1
C. Tujuan Masalah ......................................................1

Bab II Pembahasan ................................................................2

a. Sistem Imun..........................................................................2
b. Klasifikasi Sistem Imun ......................................................3
c. Bagaimana Sistem Imun Bekerja...........................................4
d. Fungsi Sistem Imun Dalam Tubuh Manusia.........................4

Bab III Penutup ..........................................................................5

a. Saran .....................................................................................5
b. Daftar pustaka ................................................................5

iii
iv
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sistem imun berfungsi dalam mempertahankan kondisi tubuh terhadap benda
asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus dan parasit.
Sistem ini merupakan gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap infeksi.
Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non spesifik
(natural/innate/native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquried).1 Sistem
imun alamiah merespon lebih cepat dan bertindak sebagai pertahanan awal,
seperti mekanisme batuk dan bersin, asam lambung, sistem komplemen, dan
pertahanan selular berupa proses fagositosis.1
Kemampuan pertahanan yang lebih spesifik dimiliki oleh sistem imun adaptif
berupa sistem imun humoral oleh limfosit B dan sistem imun seluler oleh limfosit
T. Sistem imun spesifik memberikan perlindungan lebih baik terhadap antigen
yang sudah pernah terpajan sebelumnya

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sistem imun?
2. Adakah klasifikasi dari sistem imun?
3. Sel imun apasaja yang berperan dalam sistem imun pada manusia?

C. Tujuan Masalah
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang sistem imun pada
manusia
2. Tujuan khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara kerja sistem imun dalam
mempertahankan kesehatan tubuh.

1
BAB II

Pembahasan

a. Sistem Imun
Tubuh manusia memiliki suatu sistem pertahanan terhadap benda asing dan
patogen yang disebut sebagai sistem imun. Respon imun timbul karena adanya reaksi
yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya.

b. Klasifikasi Sistem Imun


Sistem imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non spesifik (natural/innate/native)
dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired). Baik sistem imun non spesifik maupun
spesifik memiliki peran masing-masing, keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan namun sebenarnya ke dua sistem tersebut memiliki kerja sama yang erat.
1. Sistem Imun non Spesifik
Dalam mekanisme imunitas non spesifik memiliki sifat selalu siap dan
memiliki respon langsung serta cepat terhadap adanya patogen pada individu yang
sehat. Sistem imun ini bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi infeksi
dan tidak perlu menerima pajanan sebelumnya, bersifat tidak spesifik karena tidak
ditunjukkan terhadap patogen atau mikroba tertentu, telah ada dan berfungsi sejak
lahir. Mekanismenya tidak menunjukkan spesifitas dan mampu melindungi tubuh
terhadap patogen yang potensial. Manifestasi respon imun alamiah dapat berupa
kulit, epitel mukosa, selaput lendir, gerakan silia saluran nafas, batuk dan bersin,
lisozim, IgA, pH asam lambung.
Pertahanan humoral non spesifik berupa komplemen, interferon, protein fase
akut dan kolektin. Komplemen terdiri atas sejumlah besar protein yang bila
diaktifkan akan memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam respon
inflamasi. Komplemen juga berperan sebagai opsonin yang meningkatkan
fagositosis yang dapat menimbulkan lisis bakteri dan parasit. Tidak hanya
komplemen, kolektin merupakan protein yang berfungsi sebagai opsonin yang
dapat mengikat hidrat arang pada permukaan kuman.
Interferon adalah sitokin berupa glikoprotein yang diproduksi oleh makrofag
yang diaktifkan, sel NK dan berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus dan
dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus.1 Peningkatan kadar C-reactive
protein dalam darah dan Mannan Binding Lectin yang berperan untuk
mengaktifkan komplemen terjadi saat mengalami infeksi akut.
Sel fagosit mononuklear dan polimorfonuklear serta sel Natural Killer dan sel
mast berperan dalam sistem imun non spesifik selular.

Neutrofil, salah satu fagosit polimorfonuklear dengan granula azurophilic


yang mengandung enzyme hidrolitik serta substansi bakterisidal seperti defensins

2
dan katelicidin. Mononuklear fagosit yang berasal dari sel primordial dan beredar
di sel darah tepi disebut sebagai monosit. Makrofag di sistem saraf pusat disebut
sebagai sel mikroglia, saat berada di sinusoid hepar disebut sel Kupffer, di saluran
pernafasan disebut makrofag alveolar dan di tulang disebut sebagai osteoklas.
Sel Natural Killer merupakan sel limfosit yang berfungsi dalam imunitas
nonspesifik terhadap virus dan sel tumor. Sel mast berperan dalam reaksi alergi
dan imunitas terhadap parasit dalam usus serta invasi bakteri

2. Sistem Imun Spesifik


Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda yang
dianggap asing. Benda asing yang pertama kali muncul akan segera dikenali dan
terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut. Benda asing yang sama, bila
terpajan ulang akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan. Respon sistem
imun spesifik lebih lambat karena dibutuhkan sensitisasi oleh antigen namun
memiliki perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sama. Sistem imun ini
diperankan oleh Limfosit B dan Limfosit T yang berasal dari sel progenitor
limfoid.

a. Sistem imun spesifik humoral


Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral yang akan
menghasilkan antibodi guna menyerang bakteri, virus, dan racun.Antibodi
dapat ditemukan di serum darah, berasal dari sel B yang mengalami proliferasi
dan berdiferensiasi menjadi sel plasma. Fungsi utama antibodi sebagai
pertahanan terhadap infeksi ekstraselular, virus dan bakteri serta menetralisasi
toksinnya. Sel B memiliki reseptor yang spesifik untuk tiap-tiap molekul
antigen dan dapat dideteksi melalui metode tertentu melalui marker seperti
CD19, CD21 dan MHC II.

b. Sistem imun spesifik selular


Limfosit T berperan pada sistem imun spesifik selular, sel T bekerja dengan
menyerang sel tubuh yang sudah terpapar virus atau sel kanker.Pada orang
dewasa, sel T dibentuk di sumsung tulang tetapi proliferasi dan diferensiasinya
terjadi di kelenjar timus. Persentase sel T yang matang dan meninggalkan
timus untuk ke sirkulasi hanya 5-10%. Fungsi utama sistem imun spesifik
selular adalah pertahanan terhadap bakteri intraselular, virus, jamur, parasit
dan keganasan.

Sel T terdiri atas beberapa subset dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu sel
Th1, Th2, Tdth, CTL atau Tc, Th3 atau Ts atau sel Tr. CD4+ merupakan
penanda bagi sel T helper dan CD8 merupakan penanda dari CTL yang
terdapat pada membran protein sel.

3
c. Bagaimana sistem imun bekerja
Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut sebagai
antigen alias bibit penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon imun
akan terjadi untuk melindungi tubuh dari terinfeksi.

Pada proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali
antigen dan memberikan respon. Sel-sel ini kemudian merangsang limfosit B
untuk menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang didesain khusus
untuk menempel pada antigen tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen yang
telah ditumpangi dan menghancurkannya. Sel T juga membantu memberi sinyal
pada sel-sel lain (seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya.

Begitu dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama beberapa
waktu, sehingga apabila antigen atau bibit penyakit kembali, antibodi sudah
tersedia untuk melakukan misinya.

Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan
mengaktifkan sekelompok protein yang disebut komplemen. Komplemen adalah
bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri, virus atau sel-sel
yang terinfeksi.

Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun menghasilkan


perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang disebut
imunitas.

d. Fungsi Sistem Imun Dalam Tubuh

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh memiliki berbagai fungsi dan peran
penting dalam tubuh manusia. Berikut ini beberapa yang perlu Anda ketahui:

 Proteksi tubuh dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh patogen,
termasuk jenis penyakit menular.
 Menjaga keseimbangan homeostatis yang berfungsi memenuhi kebutuhan
tubuh melalui interaksi seluruh sistem yang terdapat didalamnya.
 Mendeteksi jaringan sel abnormal dan mengeliminasinya dari tubuh. Juga
menyingkirkan jaringan sel yang rusak atau mati.
 Mampu menghancurkan sel kanker atau zat asing lain yang ingin menginvasi
tubuh.

Sistem imun yang berfungsi baik mampu melindungi tubuh Anda dari berbagai
macam serangan, baik karena faktor internal maupun eksternal. Sebaliknya, bila
kekebalan tubuh melemah, patogen akan mudah menyerang tubuh dan
memperburuk kondisi kesehatan. Bahkan, saat sistem imun melemah, risiko
terkena serangan sel kanker menjadi lebih tinggi.

4
BAB III

Penutup
a. Kesimpulan
Sistem imun adalah suatu sistem yang terdapat dalam tubuh manusia untuk
mempertahankan kondisi tubuh dari benda asing atau patogen.Sistem imun dibagi
menjadi 2,yaitu sistem imun non spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun
non spesifik /alamiah adalah sistem imun yang telah ada dan berfungsi sejak
lahir.sistem imun non spesifik atau sistem imun alamiah memiliki sifat selalu siap
dan memiliki respon langsung serta cepat terhadap adanya patogen pada individu
yang sehatSistem imun ini bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi
infeksi dan tidak perlu menerima pajanan sebelumnya, bersifat tidak spesifik
karena tidak ditunjukkan terhadap patogen atau mikroba tertentu. Sistem imun
spesifik Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda
yang dianggap asing. Benda asing yang pertama kali muncul akan segera dikenali
dan terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut. Benda asing yang sama, bila
terpajan ulang akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan. Respon sistem
imun spesifik lebih lambat karena dibutuhkan sensitisasi oleh antigen namun
memiliki perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sama. Sistem imun
spesifik terdiri dari sel limfosit T dan B. Dimana Limfosit T termasuk dalam
Sistem imun spesifik selular,dan Limfosit B termasuk kedalam sistem imun
spesifik humoral

b. Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/43998/2/Josephine_Rahma_G2A009055_BabIKTI.pdf
https://www.alodokter.com/limfosit-tinggi-perlu-disikapi-dengan-hati-
hati#:~:text=Limfosit%20terbagi%20menjadi%202%20jenis,terpapar%20virus
%20atau%20sel%20kanker.

Anda mungkin juga menyukai