Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 01-10-2018


Jam :

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama (inisial) : Tn.S
- Usia : 59th
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. Beringin Rt 21
- Suku/bangsa : Banjar
- Status Pernikahan : Menikah
- Agama/keyakinan : Islam
- Pekerjaan :-
- Diagnosa medik : TBC
- Tanggal Masuk : 01-10-2018
2. Penanggung jawab
- Nama : Ny. R
- Usia :
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : Karyawan RSIB
- Hubungan dengan klien : Keluarga

II. KELUHAN UTAMA


Saat dikaji Pasien mengeluh susah tidur, dan masih batuk namun sudahtidak
mengeluarkan darah

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh batuk terus menerus selama kurang lebih 3 bulan dan
mengeluarkan darah. Awalnya batuk biasa dan bertambah parah hingga
mengeluarkan darah, kemudian pasien memutuskan untuk berobat ke dokter praktek
dan diberikan obat resep, disamping itu juga pasien mengkonsumsi obat obatan
herbal. Namun sudah 3 dokter yang dikunjungi pasien mengatakan tak ada
perubahan hingga akhirnya memutuskan untuk berobat ke rumah sakit.
2. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengidap penyakit TBC, Pasien
memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus, Pasien mengatkan tidak memiliki
alergi obat.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengidap penyakit yang sama seperti
yang dialami pasien
Genogram :

Keterangan :
Laki-Laki Perempuan ? Meninggal Pasien

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


Pasien terganggu dan gelisah dengan sakitnya. Saat ini pasien tidak merasa puas dan
ingin segera sembuh. Pasien selalu disupport keluarga dan selalu ditemani istrinya

V. RIWAYAT SPIRITUAL
Selama di Rs Pasien tidak melaksanakan ibadah

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum klien:
Kesadaran : Apatis
Nilai GCS : 4-3-6
Ket E : 4 (Spontan)
V : 3 (Bisa bersuara tapi tidak teratur)
M : 6 (Mengikuti Perintah)
- Tanda-tanda dari distress :
- Penampilan dihubungkan dengan usia : Pasien tampak letih.
- Ekspresi wajah, bicara, mood : pasien tampak letih, bicara terengah engah
- Berpakaian dan kebersihan umum : Pasien tampak cukup rapi
- Tinggi badan, BB, IMT : 160 cm, 50Kg
- Gaya berjalan : Pasien hanya beristirahat dibed.
2. Tanda-tanda vital:
- Suhu : 36,9° C
- Nadi : 103x/menit
- Pernapasan : 27x/menit
- Tekanan Darah : 125/76 mmhg
3. Sistem pernafasan:
Pasien batuk berdahak dan nafas terengah engah serta menggunakan otot bantu
napas
- Hidung : Hidung tampak simetris dan pasien memakai masker
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar ataupun tumor
- Dada :
 Bentuk dada normal
 Dada simetris
 Pasien terlihat menggunakan otot bantu nafas
 Suara nafas ronkhi
 Tidak ada nafas tambahan
 Tidak ada clubbing finger
4. Sistem pencernaan
- Bibir tampak kering dan pucat
- Abdomen bunyi timfani
5. Sistem indra
- Mata: simetris tidak ada kelainan, konjugtiva anemis, sclera mata merah
- Hidung: Tidak ada trauma hidung, tidak ada secret.
- Telinga: keadaan telinga bersih, tidak ada kelainan pada bentuk telinga
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
- status mental : Pasien berbicara dengan baik, dan masih memiliki daya ingat
yang baik
- kesadaran E : 4 V : 3 M : 6
- bicara : Pasien berbicara namun terengah engah
8. Sistem integumen
- rambut : Distribusi rambut normal, kepala bersih
- kulit : Kulit Sawo Matang, suhu tubuh normal dan tidak terdapat ruam
- kuku : Kuku berwarna kebiru biruan dan tampak bersih.
10. Sistem reproduksi
a. Laki-laki
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada genetalianya.
13. Sistem imun
Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat maupun makanan tertentu.

VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Kebutuhan Nutrisi
- Selera makan: Pasien selalu menghabiskan makanan yang diberikan
- Menu makan dalam 24 jam: bubur, ikan dan sayur
- Frekuensi makan dalam 24 jam: Pasien mengatkan makan dengan teratur
yaitu 3x sehari
- Makanan yang disukai dan makanan pantangan: Tidak ada makanan yang
pantang untuk dimakan pasien
- Cara makan: Pasien makan dengan menggunakan sendok
- Ritual sebelum makan : Baca doa
B. Kebutuhan Cairan
- Jenis minuman yang dikomsumsi dalam 24 jam : Air Putih
- Frekuensi minum : setiap pasien merasa haus pasien minum
C. Kebutuhan Eliminasi (BAB & BAK)
- Tempat pembuangan : WC
- Frekuensi? Kapan? Teratur?: 2X sehari, Pagi dan siang, Teratur
- Konsistensi:
- Kesulitan dalam cara menanganinya : Pasien tidak mengalami kesulitan
dalam BAB & BAK
- Obat-obat untuk memperlancar BAK/BAB:
D. Kebutuhan istirahat tidur
- Apakah cepat tertidur : Pasien mengeluh susah tidur dan selalu terbangun
dimalam hari karena batuk yang dialami
- Jam tidur (siang/malam) : Kadang jam 12
- Bila tidak dapat tidur apa yang dilakukan : Biasanya pasien minum air dan
mencoba untuk tidur kembali
- Apakah tidur secara rutin : Pasien mengatakan tidur rutin meski tidak
nyenyak
E. Rokok/Alkohol dan obat-obatan
- Pasien merokok kadang sehari sebungkus.
- Pasien tidak minum minuman keras
- Pasien mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter dan obat herbal untuk
penyakitnya
F. Personal hygiene
- Mandi : Pasien mandi dengan teratur dan mandiri(mandi sendiri)
- Cuci rambut: pasien selalu mencuci rambutnya saat mandi
- Gunting kuku: Kuku Pasien sedikit panjang
- Gosok gigi: Pasien menggosok gigi dengan teratur
G. Aktivitas/mobilitas fisik
- Kegiatan sehari-hari: berbaring di bed dan menonton tv
- Pengaturan jadwal harian: tidak ada
- Penggunaan alat bantu untuk aktivitas: Pasien tidak menggunakan alat bantu
untuk beraktivitas
- Kesulitan pergerakan tubuh: Tidak ada kesulitan dalam bergerak
VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal pemeriksaan:
- Laboratorium :
Darah Rutin :
Erythocyt : 4.09 (Normal : 3.50-5.50 juta/ul)
Trombosit : 142 (Normal : 150-450 ribu/ul)
Hematokrit : 30.5 (Normal : 33.0-48.0 vol%)
RDW-CV : 9.9 (Normal : 11.5-14.5%)
MCV : 74.5 (Normal : 82.0-99.0 FI)
MCH : 26.6 (Normal : 26.0-32.0 Pg)
MCHC : 35.7 (Normal : 32.0-36.0g/dl)
GRAND% : 71.1 (Normal : 50.0-70.0%)
LYM% : 21.9 (Normal : 20.0-40.0%)
MID% : 7.0 (Normal : 1.0-15.0%)
Hemoglobin: 10,9 (Normal : 11.0-16.0g/dl)
Leukosit : 7.1 (Normal : 4.0-10.0 ribu/ul)
Kimia Darah :
GDS : 316 (Normal 75-200 mg/dl)
Lemak Darah :
Chorestrol : 103 (Normal150-200 mg/dl)
Tryglyseride: 78 (Normal 60-150 mg/dl)
Tes Faal Ginjal :
Blood Urea : 32.2 (Normal 10-50 mg/dl)
Creatinina : 1.0 (Normal 0.5-1.1 mg/dl)
Urid Acid : 12.1 (Normal 3.4-7.0 mg/dl)
Tes Faal Hati :
SGOT : 24 (Normal 0-45 u/l)
SGPT :8 (Normal 0-45 u/l)
- Ro foto :
Thorax AP (33 x 33) :
Cor : Bentuk, ukuran dan posisi normal
Paru : Corakan brochovaskular normal, fibroinfiltrasi lapangan atas paru D-
S dan Paracardial dextra, konsolidasi paru dextra hilus D/9 normal.
Trachea di tengah, Skeletal dalam batas normal
Kesimpulan : TB paru dengan infeksi sekunder.
IX. THERAPY SAAT INI

Nama obat Komposisi Golongan Obat Indikasi/Kontraindikasi Dosis Cara


Pemberian
Drip injeksi carbazochrome Obat keras  Kecenderungan 1 amp/kolf Injeksi Iv
Adona Na sulfonate 5 Pendarahan akibat Parenteral
mg/dl penurunan resitensi
kapiler.
 Perdarahan pada kulit,
membrane mukosa dan
selaput internal,
perdarahan disekitar
area mata. Perdarahan
nefritis dan
methorhagia

 Jangan digunakan
untuk pasien yang
memiliki riwayat alergi
obat carbazochrome
Amaryl 1 Glimperid 2mg sulfonylurea ge  Pasien dengan gagal 3mg 1-0-0 oral
3mg nerasi ke 2 fungsi hati;
 Pasien dengan gagal
fungsi ginjal;
 Pasien dalam
keadaan koma diabetik
, yaitu keadaan
penurunan kesadaran
akibat kadar gula darah
yang terlalu tinggi;

Codein Tiap 10 mg Analgesik  Antitusif 3x10 mg Injeksi Iv


mengandung Opioid  Analgetik Parenteral
codein fosfat
hemihidrat  Asma
setara kodein 10 Bronkial,emfisema
mg paru, trauma kepala.
Hp Pro Schizandrae  Hepatitis terinduksi 3x1 mg oral
fructus extract obat dan hepatitis virus
7,5 mg akut
 Hepatitis kronik B/C.

 Wanita hamil dan ibu


menyusui
Rifampicin Tiap kapsul Obat resep  Tuberkolosis 1x3 (di os) oral
mengandung  Kusta tiap pagi
rifampicin 450
mg  Memiliki penyakit
kuning
Drip carbazochrome Obat Keras  Kecenderungan 1 amp/kolf Injeksi Iv
Inj,.Adona Na sulfonate 5 Pendarahan akibat Paenteral
mg/dl penurunan resitensi
kapiler.
 Perdarahan pada kulit,
membrane mukosa dan
selaput internal,
perdarahan disekitar
area mata. Perdarahan
nefritis dan
methorhagia

Jangan digunakan untuk


pasien yang memiliki
riwayat alergi obat
carbazochrome
Amaryl Glimperid 2mg sulfonylurea ge  Pasien dengan gagal 3mg 1-0-0 oral
nerasi ke 2 fungsi hati;
 Pasien dengan gagal
fungsi ginjal;
 Pasien dalam
keadaan koma diabetik
, yaitu keadaan
penurunan kesadaran
akibat kadar gula darah
yang terlalu tinggi

Codein Tiap 10 mg Analgesik  Antitusif 3x10 mg Injeksi Iv


mengandung Opioid  Analgetik Parenteral
codein fosfat
hemihidrat  Asma
setara kodein 10 Bronkial,emfisema
mg paru, trauma kepala.
Hp Pro Schizandrae  Hepatitis terinduksi 3x1 oral
fructus extract obat dan hepatitis virus
7,5 mg akut
 Hepatitis kronik B/C.

Wanita hamil dan ibu


menyusui
Rifamficin Tiap kapsul Obat resep  Tuberkolosis 1x3 (di os) oral
mengandung  Kusta tiap pagi
rifampicin 450
mg  Memiliki penyakit
kuning
Codein Tiap 10 mg Analgesik  Antitusif 3x10 mg Injeksi Iv
mengandung Opioid  Analgetik Parenteral
codein fosfat
hemihidrat  Asma
setara kodein 10 Bronkial,emfisema
mg paru, trauma kepala.

X. ANALISA DATA

No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem


1 01/10/2018 Ds: Pasien mengeluh Batuk berdahak Akumulasi secret yang Ketidak efektifan
selama 3 bulan disertai darah. berlebihan bersihan jalan
Do: Pasien tampak menggunakan otot Nafas
bantu nafas, pasien tampak letih. Pada
auskultasi Paru terdengar bunyi ronkhi
TTV : - S : 36,9
- N: 103
- P: 27
- TD: 125/76
Cor : Bentuk, ukuran dan posisi
normal
Paru : Corakan brochovaskular
normal, fibroinfiltrasi lapangan
atas paru D-S dan Paracardial
dextra, konsolidasi paru dextra
hilus D/9 normal. Trachea di
tengah, Skeletal dalam batas
normal
Kesimpulan : TB paru dengan
infeksi sekunder.

2 01/10/2018 Ds: Pasien mengeluh susah tidur dan Pola Tidur Tidak Gangguan Pola
selalu terbangun tiap malam Menyehatkan Tidur
Do: Pasien tampak letih dan mata
pasien tampak merah
TTV : - S : 36,9
- N: 103
- P: 27
- TD: 125/76

3 01/10/2018 Ds : Pasien tidak tau bagaimana batuk Kurang Informasi Defisien


yang efektif untuk mengeluarkan Pengetahuan
dahak, pasien juga tidak menghabiskan
obat yang diresepkan dari dokter
dimana pasien berobat.
Do : Pasien bertanya tentang
penyakitnya dan apakah bisa segera
sembuh.

XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b.d Akumulasi sekret yang berlebihan
2. Gangguan Pola Tidur b.d Pola Tidur Tidak Menyehatkan
3. Defisiensi Pengetahuan b.d Kurang Informasi

XII. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No No Diagnosa Diagnosa Nursing Nursing Intervention Rasional


Keperawatan Outcome
1 00081 Ketidakefe Bersihan jalan 1. Manajemen Jalan Nafas 1. Manajemen Jalan
ktifan napas kembali a. Posisikan pasien untuk Nafas
Bersihan efektif setelah memaksimalkan ventilasi a. Posisi
Jalan nafas diberikan b. Identifikasi kebutuhan memaksimalkan
tindakan actual/potensial pasien ekspansi paru dan
keperawatan untuk memasukan alat menurunkan upaya
selama 3 hari membuka jalan nafas pernafasan.Ventilasi
dengan kriteria c. Lakukan fisioterapi dada, maksimal membuka
hasil : sebagaimana mestinya area atelektasis dan
-Batuk berlendir d. Buang secret dengan meningkatkan
berkurang atau memotivasi pasien untuk gerakan secret ke
hilang melakukan batuk atau jalan napas besar
-sekret encer menyedot lendir untuk dikeluarkan
-tanda tanda e. Motivasi pasien untuk b. Penghisapan dapat
vital dalam bernafas pelan, dalam, diperlukan bila klien
batas normal berputar dan batuk tidak mampu
Ronchi -/- f. Instruksikan bagaimana mengeluarkan secret
agar bisa melakukan batuk sendiri
efektif c. Mempermudah
g. Auskultasi suara nafas, pengeluaran secret
catat area yang d. Mmembebaskan
ventilasinya menurun atau jalan nafas dari
tidak ada dan adanya suara sekret
nafas tambahan e. Mengoptimalkan
h. Lakukan penyedotan pernapasan
melalui endotrakhea atau f. Agar pasien mandiri
nasotakhea sebagaimana g. Adanya ronkhi
mestinya menandakan
terdapat
2. Monitor Pernafasan penumpukan secret.
a. Monitor kecepatan, irama, h. Mencegah obstruksi
kedalaman, dan kesulitan atau aspirasi
bernafas
b. Catat pergerakan dada, 2. Monitor Pernafasan
catat ketidaksimetrisan, a. Mengetahui
penggunaan otot-otot permasalahan jalan
bantu nafas dan retraksi napas yang dialami.
pada otot supraclaviculas b. Untuk mengetahui
dan interkosta segera jika ada
c. Monitor suara nafas kelainan pada
tambahan ngorok atau pernapasan
mengi c. Mengidentifikasi
d. Monitor saturasi oksigen jika ada suara
pada pasien yang tersedasi tambahan
sesuai dengan protocol d. Memantau oksigen
yang ada agar
e. Palpasi kesimetrisan segeramengetahui
ekspansi paru jika pasien kesulitan
f. Perkusi torak anterior dan bernapas
posterior, dari apeks ke e. Mengetahui jika ada
basis paru kanan dan kiri kelainan di paru
g. Kaji perlunya penyedotan f. Mencari tempat
pada jalan nafas dengan akumulasi secret
auskultasi suara nafas disetiap lobus
ronkhi diparu. g. Membebaskan jalan
h. Auskultasi suara nafas napas
setelah tindakan, untuk h. Evaluasi untuk
dicatat. intervensi lanjutan
i. Monitor kemampuan i. Batuk yang efektif
batuk efektif pasien. membebaskan jalan
j. Monitor sekresi apa dari akumulasi
pernafasan pasien. sekret berlebih
j. Mengevaluasi jalan
napas
2 00198 Gangguan Setelah 1. Peningkatan Tidur 1.Peningkatan Tidur
Pola Tidur dilakukan a. Tentukan Pola a. Untuk Mengetahui
tindakan tidur/aktivitas pasien. kemudahan dalam tidur
keperawatan b. Perkirakan tidur/siklus b. Mengatur pola tidur
selama 2x24 bangun pasien didalam pasien
jam diharapkan perencanaan. c. Memberikan
pasien dapat c. Jelaskan pentingnya tidur pemahaman agar pasien
istirahat tidur selama penyakit, tekanan berupaya seoptimal
malam optimal psikososial dll. mungkin untuk tidur
dengan criteria d. Tentukan efek dari obat dengan teratur
hasil : yang dikonsumsi pasien d. Memahami agar tidak
-Melaporkan terhadap pola tidur salah dalam
istirahat tidur e. Monitor/catat jumlah jam memberikan obat yang
malam optimal tidur pasien. bisa membuat tetap
-sklera tidak f. Monitor pola tidur pasien, terjaga
lagi merah dan catat kondisi fisik e. Memantau peningkatan
- (misalnya, sumbatan jalan tidur pasien
mempertahanka napas, f. Mencari sumber
n pola tidur nyeri/ketidaknyamanan, penyebab susah tidur
yang dan frekuensi buang air g. Memudahkan pasien
memberikan kecil) dan atau psikologis agar tidur lebih cepat
energy yang (misalnya, ketakutan atau h. Melakukan pemberian
cukup untuk kecemasan) keadaan yang obat dengan tepat tanpa
beraktivitas mengganggu tidur. mengambil waktu tidur
sehari hari g. Bantu untuk pasien
menghilangkan situasi i. Agar pasien tidak
stress sebelum tidur terjaga
h. Sesuaikan jadwal
pemberian obat untuk
mendukung tidur/siklus
bangun pasien
i. Dorong penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung (zat)
penekan tidur(REM)

3 00126 Defisiensi Klien mengerti a Kaji tingkat pengetahuan a Menggali pengetahuan


Pengetahu tentang pasien terkait dengan pasien
an penyakitnya proses penyakit yang b Mengedukasi pasien
setelah spesifik secara ringkas agar
diberikan b Jelaskan patofisiologi pasien mengetahui
penyuluhandeng penyakit dan bagaimana proses penyakitnya
an criteria hasil : hubungannya dengan c Mendengarkan apa yang
Klien anatomi dan fisiologi, diketahui pasien tentang
mengungkapkan sesuai kebutuhan penyakitnya
pemahaman c Review pengetahuan d Mengidentifikasi
tentang pasien mengenai pengetahuan pasien
penjelasan yang kondisinya e Agar pasien mengerti
diberikan d Kenali pengetahuan pasien kondisi terkait
Klien dapat mengenai kondisinya f Menari tau apa saja
menjelaskan e Jelaskan tanda dan gejala penanganan yang sudah
kembali secara yang umum dari penyakit, dilakukan pasien
umum sesuai kebutuhan g Mencari tau penyebab
penjelasan yang f Eksplorasi bersama pasien penyakit
diberikan apakah ia sudah h Membuat pasien
melakukan manajemen mengerti dan paham apa
gejala yang sedang terjadi pada
g Identifikasi kemungkinan dirinya
penyebab, sesuai i Mencari tau jika ada
kebutuhan perubahan yang
h Berikan informasi pada mungkin berhubungan
pasien mengenai dengan penyakit pasien
kondisinya sesuai j Agar tidak
kebutuhan mengecewakan pasien
i Identifikasi perubahan k Menenangkan pasien
kondisi fisik pasien agar tidak memperparah
j Hindari memberikan kondisinya
harapan yang kosong l Memilih penanganan
k Beri ketenangan terkait yang diinginkan pasien
kondisi pasien, sesuai m Menyampaikan agar
kebutuhan pasien tau alas an dibalik
l Diskusikan pilihan pemilihan terapy yang
terapi/penanganan yang direkomendasikan
direkomendasikan
m Jelaskan alas an dibalik
manajemen/penaganan
yang direkomendasikan

XIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari/Tanggal:
N Jam Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
o Tindakan NANDA
16:00 Wita 00081 a. Memposisikan pasien a. Pasien merasa lebih
untuk memaksimalkan nyaman ketika di
ventilasi posisikan
b. Memonitor saturasi semifowler
oksigen pada pasien b. SpO2 pasien
yang tersedasi sesuai adekuat 97%
dengan protocol yang c. Ditemukan bunyi
ada ronkhi
c. Mengauskultasi suara d. Pasien batuk
nafas, catat area yang dengan efektif
ventilasinya menurun
atau tidak ada dan
adanya suara nafas
tambahan
d. Monitor kemampuan
batuk efektif pasien

2 20:00 Wita 00198 a. Memperkirakan a Pasien terbangun


tidur/siklus bangun saat jam 12 malam
pasien didalam b Pasien memahami
perencanaan. dan berusaha tidur
b. Menjelaskan dengan baik
pentingnya tidur c Obat yang
selama penyakit, dikonsumsi pasien
tekanan psikososial dll. menimbulkan efek
c. Menentukan efek dari kantuk
obat yang dikonsumsi d Memberikan obat
pasien terhadap pola sebelum jam tidur
tidur pasien dimalam
d. Menyesesuaikan hari
jadwal pemberian obat
untuk mendukung
tidur/siklus bangun
pasien
3 09:00 Wita 00126 a Mengkaji tingkat a Pasien tidak terlalu
pengetahuan pasien mengetahui
terkait dengan proses bagaimana ia bisa
penyakit yang spesifik terinfeksi penyakit
b Menjelaskan ini
patofisiologi penyakit b Pasien
dan bagaimana mendengarkan
hubungannya dengan dengan seksama
anatomi dan fisiologi, c Pasien sedikit
sesuai kebutuhan banyaknya tau tana
c Menjelaskan tanda dan dan gejala terkait
gejala yang umum dari penyakit
penyakit, sesuai d Pasien hanya
kebutuhan mengkonsumsi
d Mengeksplorasi obat herbal dan
bersama pasien apakah juga resep obat dari
ia sudah melakukan dokter namun tidak
manajemen gejala dihabiskan
e Mengidentifikasi e Pasien tidak tau
kemungkinan apa penyebabnya
penyebab, sesuai
kebutuhan

XIV. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari/Tanggal:
No Jam Nomor Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan Paraf
Evaluasi Diangnosa (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 15:00 00081 Px mengeluh batuk Pasien lemas Ketidakefektif  Observasi ttv
WITA loama kurang lebih ° Pasien an bersihan  Mengajarkan
sudah 3 bulan, lemas jalan napas tekhnik batuk
batuk berdarah Napas cepat efektif
lebih 3 hari R: 27x/menit  Mempertahan
T : 36°C kan
SpO2 : 97% pemberian
cairan infuse
 Monitor
kemampuan
batuk efektif
pasien.
 Monitor
sekresi
pernafasan
pasien.

2 20:00 00198 Px mengatakan Mata pasien Gangguan  Tentukan efek


Wita tidak bisa tidur tampak Pola tidur dari obat yang
nyenyak dan selalu merah dikonsumsi
terbangun dimalam pasien
hari terhadap pola
tidur
 Dorong
penggunaan
obat tidur
yang tidak
mengandung
(zat) penekan
tidur(REM)

3 14:00 00126 Px mengatakan Pasien Defisiensi  Review


Wita tidak tau bagaimana bertanya Pengetahuan pengetahuan
batuk yang efektif tentang pasien
dan pasien tidak penyakitnya mengenai
menghabiskan obat dan apakah kondisinya
yang diresepkan bisa segera  Eksplorasi
dokter dimana sembuh. bersama
pasien berobat pasien apakah
ia sudah
melakukan
manajemen
gejala
 Diskusikan
pilihan
terapi/penang
anan yang
direkomendas
ikan
 Jelaskan alas
an dibalik
manajemen/pe
naganan yang
direkomendas
ikan

Banjarmasin, .......................... 2018


Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(..................................................) (..............................................)

Anda mungkin juga menyukai