Anda di halaman 1dari 2

Adat Perkawinan

Tata cara upacara adat Makassar dalam acara perkawinan memiliki beberapa proses atau tahapan
upacara adat, antara lain:

A’jangang-jangang (Ma’manu’-manu’).A’suro (Massuro) atau melamar.A’pa’nassar (Patenreada’) atau


menentukan hari.A’panaiLeko’ Lompo (erang-erang) atau sirih pinang.A’barumbung (Mappesau) atau
mandi uap, dilakukan selama 3 (tiga) hari.Appassili bunting (Cemmemappepaccing) atau siraman dan
A’bubbu’ ( mencukur rambut halus dari calon mempelai).Akkorontigi (Mappacci) atau malam
pacar.Assimorong atau akadnikah.Allekka’ bunting (Marolla) atau mundumantu.Appa’bajikang bunting
atau menyatukan kedua mempelai.

Adat Kelahiran

Upacara Daur Hidup (Inisiasi)

Masa kehamilan utamanya pada kehamilan pertama pada suatu keluarga merupakan suatu waktu yang
penuh perhatian keluarga kedua belah pihak.

Adat Kematian

Upacara Adat Kematian (Ammateang) dalam adat Bugis Makassar merupakan upacara yang
dilaksanakan masyarakat Bugis Makasar saat ada seseorang dalam suatu kampung meninggal, maka
keluarga, kerabat dekat maupun kerabat jauh, juga masyarakat sekitar lingkungan rumah orang yang
meninggal itu berbondong – bondong menjenguknya. Pelayat yang hadir biasanya membawa sidekka
(Sumbangan kepada keluarga yang ditinggalkan) berupa barang atau kebutuhan untuk mengurus mayat.
Mayat belum mulai diurus seperti dimandikan sebelum semua anggota terdekatnya hadir. Nanti
keluarga terdekatnya hadir semua, barulah mayat dimandikan, yang umumnya dilakukan oleh orang-
orang tertentu yang memang biasa memandikan mayat atau oleh anggota kelurganya sendiri.

Penjelasannya :

Adat perkawinan :
1. A'jangang-jangang

A'jangang-jangang (ayam-ayam-an) seorang lelaki yang berniat ingin melamar pujaan hatinya yang
keturunan Makassar Gowa asli, harus datang sendirian dulu bertamu ke rumah. Tanpa mengutarakan
niatnya secara gamblang, orangtua kami sudah 'akan' tau maksudnya.

Anda mungkin juga menyukai