Kelompok 1
Oleh
Nur Ahmad Soim
Nur Fadli Hazhar Fachral
Firda Melaty Herva
Secara terminologi psikodinamika berarti jiwa yang aktif. Bisa kami artikan
bahwa psikodinamika adalah teori mengenai kepribadian yang menitik beratkan
pada kondisi dinamis dari jiwa dan perilaku manusia. Psikodinamika pertama
kali dikembangkan Oleh Sigmud Freud (1856-1939). Psikodinamika dari Freud
ini juga dikenal dengan nama Psikoanalis. Freud dikenal sebagai Bapak
Psikoanalisis. Teori Kepribadian oleh Sigmund Freud ini kemudian banyak
dikembangkan oleh pengikut-pengikut Freud. Pada makalah ini akan dikupas
terlebih dahulu teori-teori Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud.
2
z Prinsip Dorongan Pengulangan (Compulsion Repetition Principle)
Manusia cenderung mengikuti kegiatan yang membawanya kepada keberhasilan.
Manusia melakukan itu berulangkali sehingga menjadi kebiasaan dalam
hidupnya.
Id (Das Es)
Id adalah sistem energi yang fenomenal pada diri manusia yang dibawa sejak
lahir. Id hanya mengikuti prinsip kesenangan untuk memenuhi keinginannya. Id
bersifat murni tidak mengetahui tentang batasan, tidak tahu tentang hukum
ataupun peraturan. Id ini muncul pada bayi yang baru lahir sampai usia 1 tahun.
Muncul rasa lapar dan haus mengakibatkan individu berusaha mempertahankan
keseimbangan hidupnya dengan berusaha memperoleh makanan dan minuman.
Dengan demikian Id memiliki perlengkapan berupa sifat primer.
Libido adalah bagian dari Id yang yang berhubungan dengan energi pada
manusia yang berkenaan untuk melanjutkan keturunannya di muka bumi.
Libido berkaitan dengan keinginan seksual alami pada manusia.
3
berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normatif. Superego ini
terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur berperan, berpengaruh
atau berarti bagi individu.
Aspek kepribadian ini memiliki fungsi :
1. Sebagai pengendali Id agar dorongan-dorongan Id disalurkan dalam aktivitas
yang dapat diterima masyarakat.
2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
moral.
3. Mendorong individu kepada kesempurnaan
Oral
Zona erogen disekitar mulut yang mulai dimiliki oleh bayi yang baru lahir yang
mengikuti prinsip kesenangan. Zona erogen ini memperoleh kesenangannya saat
menggunakan mulut/bibirnya untuk memperoleh makanan, terdapat pada bayi
baru lahir sampai 3 tahun. Bayi yang baru lahir mempunyai keinginan untuk
menyusui dari puting ibunya saat lapar. Saat lapar dia menangis dan saat
kebutuhannya itu terpenuhi bayi merasa senang.
Tahap Anal
Mulai berkembang pada anak usia 2-4 tahun. Di mana pada usia ini anak belajar
toilet training. Tahap anal ini anak mulai mengerti dan bisa mengontrol
keinginan untuk buang air besar (bowel movement)
Tahap Phallic
Setelah melewati masa oral dan anal, anak memasuki masa phallic. Di mana
anak mulai mengenal organ kelaminnya. Dan mengetahui dia berbeda dengan
lawan jenisnya.
Tahap Laten
Kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat
laten atau tertekan.
4
Tahap Genital
Terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini
individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Sadar (Concious)
Bagian dari keadaan mental manusia saat manusia dalam keadaan benar-benar
terjaga/sadar. Dalam keadaan sadar kita tahu siapa diri kita, apa yang kita
lakukan, di mana kita berada, apa yang terjadi di sekeliling kita, bagaimana kita
melakukan sesuatu. Semakin orang menjadi aktif semakin sadar diri kita.
Prasadar (preconcious)
Tingkat berikutnya ada lah prasadar yaitu keadaan antara sadar dan tidak
sadar.
Ego adalah sentral dari kepribadian. Ego menginginkan sesuatu untuk memberi
kesenangan pada seseorang. Saat pemenuhan ego tertunda bahkan terhambat
karena berhadapan dengan kenyataan di dunia luar. Keadaan ini membuat
seseorang bisa membuat seseorang menjadi sangat sedih. Untuk
mempertahankan ego maka munculnya mekanisme pertahanan ego dalam diri
manusia. Karakteristik utama dari mekanisme pertahanan ego yaitu beroperasi
dalam keadaan tidak sadar. Orang yang bersangkutan dalam keadaan tidak
sadar bahwa dia sedang mempertahankan egonya.
Di bawah ini beberapa cara ego untuk mempertahankan diri, yaitu :
Represi
Bisa diartikan sebagai menekan/mengekang ego sehingga masuk dalam keadaan
tidak sadar. Bentuk-bentuk dari represi ini antara lain menghindar, menarik diri
5
atau membendungnya.
Regresi
Berarti kembali ke tahap perkembangan sebelumnya. Misalnya individu menjadi
berperilaku seperti bayi atau anak-anak lagi.
Formation Reaction
Seperti prinsip polaritis, mekanisme pertahanan ini bereaksi sebaliknya dari
yang terjadi pada dirinya. Reaksinya bahkan terlihat ektrem.
Projeksi
Menyertakan dan menyalahkan orang lain atas kesulitan yang seseorang alami,
bahkan orang lain dituduh lebih bersalah dari pada dirinya.
Fiksasi
Hampir sama dengan regresi yaitu terlihat kembali ke tahapan seperti anak bayi.
Namun dalam fiksasi seseorang memang memperoleh kenyamanan melakukan
hal tersebut. Contoh fiksasi oral.
Ke lima di atas merupakan mekanisme pertahanan diri yang sering dibicarakan.
Mekanisme pertahanan diri yang lain adalah
Sublimasi
Mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau meredakan
kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif Id yang
menjadi penyebab kecemasan ke dalam tingkah laku yang bisa diterima
masyarakat.
Displacement
Adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek
aau individu yang kuran berbahaya dibanding individu semula.
6
Lampiran
Tabel 1. Gambar skematis mengenadi 8 fase perkembangan menurut Erikson