Anda di halaman 1dari 15

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM

KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN BOJONGSARI DEPOK


JAWA BARAT

Proposal Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk


Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh :

METY ANDRIYANI
NIM: 11150540000007

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440H/2019 M
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk yang sangat padat
terutama di kota-kota besar, dengan jumlah penduduk yang sangat pada penduduk
tersebut, membuat Indonesia banyak mengalami masalah-masalah sosial. Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada, yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu
seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat di
tetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,
pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain-lain.
Salah satu penyebab masalah sosial adalah disebabkan oleh faktor ekonomi yang
menimbulkan kesenjangan di masyarakat hingga lahirlah kemiskinan, pengangguran
dan lain.lain. kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam kesejahteraan masyatakat
di Indonesia sejak lama. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang
tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok da
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut (Seorjono, 2000)
Kemiskinan juga dapat diartikan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan,
dan kesehatan. Kemiskinan juga merupakan masalah global, sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihat dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahami dari sudut ilmiah yang telah
mapan.
Secara Nasional, angka kemiskinan 2008-2015 mengalami penurunan. Penurunan
tersebut tidak lepas dari upaya keras pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan
melalui berbagai program pro rakyat dan memberikan efek positif bagi peningkatan
kemampuan masyarakat. Pemerintah juga menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok
karena jika terus mengalami kenaikan akan menyebabkan inflasi dan berakibat kepada
pendudukan yang tergolong tidak miskin dengan penghasilan disekitar kemiskinan akan
bergeser menjadi penduduk miskin.
Menurut Sharp (Kuncoro, 2006), terdapat beberapa gejala kemiskinan yaitu
rendahnya sumber daya manusia yang disebabkan karena rendahnya pendidikan.
Pendidikan merupakan kebutuhan paling asasi bagi semua orang karena masyarakat
yang berpendidikan setidaknya dapat memiliki kemampuan untuk membebaskan diri
dari kemiskinan. Tingkat pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk
1
melihat kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin
baik pula kualitas sumber daya mansianya.
Pendidikan sebagai faktor terpenting yang membuat seseorang keluar dari
kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan
untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan. Faktor lain dari
kemiskinan adalah kesehatan yang rendah. Masalah kesehatan merupakan hal yang
rentan dihadapi oleh masyarakat miskin. Hal ini di akibatkan karena keterbatasan
ekonomi mereka dalam upaya mempersehat diri dan memenuhi kebutuhan masing-
masing. Tingkat kesehatan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan
masyarakat dan memiliki keterkaitan yang erat denga kemiskinan.
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam menyukseskan
pembangunan terutama untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Masyarakat memiliki
tingkat kesehatan yang baik akan memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi,
tingkat pendapatan tinggi, tingkat pendidikan tinggi dan sejumlah hal positif lainnya
(Suryawati, 2005) Pemecahan kemiskinan adalah sebagai bentuk nyata dari saling
tolong karena sebagai sesama muslim adalah saudara, maka jika ada saudara yang
sedang mengalami kesulitan tugas sesama manusia adalah menolongnya dan
membimbing agar bisa mandiri dalam ekonomi dan bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya, hal ini telah di serukan dalam Al-Quran dalam ayat dibawah, firman Allah
swt Q.S Al-Hujurat: 10-11

َّ ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوة فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَخ ََو ْي ُك ْم َواتَّقُوا‬
‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬-٠١- َ‫ّللاَ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬
‫َل يَسْخَ رْ قَوم ِّمن قَوْ م َع َسى أَن يَ ُكونُوا خَ يْرا ِّم ْنهُ ْم َو َل نِ َساء ِّمن نِّ َساء َع َسى أَن يَ ُك َّن َخيْرا ِّم ْنه َُّن َو َل‬
‫ان َو َمن ل َّ ْم يَتُبْ فَأُوْ لَئِكَ هُ ُم‬ ُ ‫ال ْس ُم ْالفُسُو‬
ِ ْ ‫ق بَ ْع َد‬
ِ ‫اْلي َم‬ ِ ‫س‬ ِ ‫ت َْل ِم ُزوا أَنفُ َس ُك ْم َو َل تَنَابَ ُزوا بِ ْاْلَ ْلقَا‬
َ ‫ب بِ ْئ‬
٠٠- َ‫الظَّالِ ُمون‬-

Artinya: “10. orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu


damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. 11. Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang
lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang
direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk

2
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang
tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”.

Menurut Kementrian sosial (2016), PKH merupakan program perlindungan sosial


yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah tangga sangat miskin (RTSM) dengan
persyaratan tertentu. Tujuan dari program ini adalah mengurangi angka dan memutus
rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta merubah perilaku
yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok paling miskin.
Peserta PKH diwajibkan memenuhi persyaratan dan komitmen yang terkait dengan
upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yaitu pendidikan dan kesehatan.
Sasaran peserta PKH adalah keluarga miskin dan yang memiliki komponen kesehatan
(ibu hami, nifas, balita, anak prasekolah) dan komponen pendidikan (SD, sederajat,
SMP sederajat, SMA sederajat) atau anak 7-21 Tahun yang belum menyelesaikan
pendidikan wajib 12 tahun, penyandang disabilitas berat, dan lanjut usia di atas 70
tahun.

Menurut Rahayu (2012) dalam jangka pendek maupun jangka panjang, manfaat
PKH adalah pertama, dalam jangka pendek yaitu memberikan income effect melalui
pengurangan beban pengeluaran rumah tangga miskin; kedua, dalam jangka panjang
dapat memutus rantai kemiskinan RTM melalui peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi,
pendidikan dan kapasitas pendapatan anak (price effect) dan memberikan kepastian
akan masa depannya (insurance effect); ketiga, mengubah perilaku keluarga miskin
yang relative kurang mendukung peningkatan kesejahteraan antara lain disebabkan oleh
kurangnya informasi mengenai hak, manfaat, keuntungan, dan kesempatan, serta,
tingginya biaya tidak langsung (transfort, seragam, dan lain-lain) dan opportunity cost
(anak bekerja lebih “menguntungkan” dari anak sekolah); keempat, mengurangi pekerja
anak, yaitu turunnya anak-anak bekerja di jalanan, serta mencegah RTM menjadi tuna
sosial dan penyandang masalah kesejahteraan sosial; kelima, peningkatan kualitas
pelayanan publik memalui complementary perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan
(supply side), pengembangan sistem perlindungan sosial masyarakat miskin, sekaligus
penguatan destralisasi dan, keenam percepatan MDGs memalui indicator kemiskinan,
pendidikan, ibu hamil, pengurangan kematian balita, dan peningkatan kesetaraan
gender.

3
Dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) terdapat pendamping yang
merupakan aktor penting dalam mensukseskan program PKH. Pendamping keluarga
harapan (PKH) adalah sumberdaya manusia yang di rekrut dan dikontrakkerjakan yang
ditetapkan oleh kementrian sosial sebagai pelaksana pendamping di tingkat kecamatan.
Keberhasilan PKH dipengaruhi oleh implementasi pemberdayaan masyarakat miskin
dan peran pendamping. Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi
masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masyarakat
yang didampinginya. Membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikan
informasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat adalah
tugas yang berkaitan dengan peran pendidik. Peran lain yaitu dalam keterampilan
representasi/perwakilan masyarakat. Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan
interaksi antara pendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas nama dan demi
nama kepentingan masyarakat dampingannya (Evi, Jurnal NFECE No. 2, 2017).

Pemerintah Kota Depok yang di bawah naungan Kementrian Sosial sangat serius
dalam pemecahan kemiskinan dengan meluncurkan beberapa program yang berupaya
mengurangi kesenjangan sosial. Setelah lepas dari dinas tenaga kerja, dinas sosial
(Dinsos) kini lebih fokus dalam merumuskan program sosial di kota depok. Kepala
Dinas sosial menjelaskan dibentuknya dinas sosial merupakan amanah undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah. Dalam undang-undang tersebut
dijelaskan, bahwa urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
yang dalam hal ini urusan sosial wajib menjadi kewenangan pemerintah. Kebijakan
pemerintah ini selaras dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim
hadits no 2699

ْ‫س َعنْ م ُْؤ ِم ٍن ُُـرْ َبً مِن‬ ‫صلهى ه‬


َ ‫َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسله َم َقا َل َمنْ َنـ هف‬ َ ِّ‫َّللا ُ َع ْن ُه َع ِن ال هن ِبي‬ ‫َعنْ أَ ِبيْ ه َُري َْر َة َرضِ َي ه‬
‫هـر َّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ‫ َيس‬، ‫ َو َمنْ َيس َهر َعلَـى مُـسْ سِ ٍر‬،ًِ‫ب َي ْو ِم ْال ِي َيا َم‬ ِ ‫ـر‬ َ ُُ ْ‫س َّللاُ َع ْن ُه ُُـرْ َبً مِن‬ َ ‫ َنـ هف‬، ‫ب ال ُّد ْن َيا‬
ِ ‫ُُ َر‬
‫ َوَّللاُ فِـي َع ْو ِن ْال َس ْب ِد َما‬، ‫ـرهُ َّللا ُ فِـي ال ُّد ْن َيا َو ْاْلخ َِر ِة‬ َ ‫ َس َت‬، ‫ـر مُسْ لِمـا‬ َ ‫ َو َمنْ َس َت‬، ‫فِـي ال ُّد ْن َيا َو ْاْلخ َِر ِة‬
َ ‫ َسههـ َل َّللا ُ لَ ُه ِب ِه َط ِرييا إِلَـى ْال‬، ‫ك َط ِرييا َي ْل َتمِسُ فِي ِه عِ ْلمـا‬
ًِ ‫ـَ هن‬ َ َ‫ َو َمنْ َسل‬، ‫ان ْال َس ْب ُد فِي َع ْو ِن أَخِي ِه‬ َ َُ
‫ت َعلَي ِْه ُم‬ ْ َ‫ـزل‬َ ‫ إِ هَّل َن‬، ‫ارسُو َنـ ُه َب ْي َن ُه ْم‬
َ َ‫ َو َي َتد‬، ‫َّللا‬
ِ ‫اب‬ َ ‫ون ُِ َت‬ َ ُ ‫َّللا َي ْتل‬
ِ ‫ت‬ ِ ‫ت مِنْ بُـيُو‬ ٍ ‫ َو َما اَْ َت َم َع َق ْـو ٌم فِـي َبـ ْي‬،
‫ َو َمنْ َب هطـأ َ ِبـ ِه‬، ُ‫ـر ُه ُم َّللا ُ فِي َمنْ عِ ْندَ ه‬ َ َُ ‫ َو َذ‬، ًُ َُ ‫ َو َح هفـ ْتـ ُه ُم ْالـ َمالَ ِئ‬، ًُ ‫ َو َغشِ ـ َيـ ْتـ ُه ُم الره حْ ـ َم‬، ًُ ‫ال هسُِي َن‬
َ ‫ لَـ ْم يُسْ ِرعْ ِبـ ِه َن‬، ‫َع َملُـ ُه‬
‫ـسبُـ ُه‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang
Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.

4
Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah
hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia
dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan
menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang
hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh
jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju
Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk
membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan
ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat
mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang
berada di sisi-Nya. Barangsiapa ya diperlambat oleh amalnya maka gais
keturunannya tidak mempercepatnya.

Salah satu yang menjadi program dari dinas sosial Kota Depok adalah program
keluarga sebagai program dari bidang perlindungan dan jaminan sosial dinas sosial Kota
Depok. Program keluarga harapan (PKH) memberikan bantuan tunai bersyarat untuk
meringankan beban keluarga sangat miskin (KSM). Pemerintah menyiapkan anggaran
Rp34 triliun untuk bantuan sosial PKH atau meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan
dengan Rp19 triliun pada 2018. Jumlah penerima bantuan PKH ini sebanyak 10 juta
keluarga pada 2018 dan 2019.

Nilai bantuan dana tunai melalui PKH, sebelumnya dipatok Rp 1,89 juta per tahun
dan kini berubah menjadi bervariasi. Mulai 2019, nilai bantuan tetap untuk setiap
keluarga senilai Rp 550.000 per tahun. Untuk PKH akses atau bantuan PKH untuk
warga yang tinggal di daerah terpencil, nilainya mencapai Rp1 juta per tahun. Apabila
anggota keluarga itu terdapat siswa SD, maka keluarga penerima PKH akan
mendapatkan tambahan dana Rp900.000, siswa SMP (tambahan Rp1,5 juta) siswa
SMA/SMK Rp2 juta, penyandang disabilitas berat (Rp2,4 juta), warga lanjut usia
(Rp2,4 juta), balita (Rp2,4 juta) dan ibu hamil (Rp2,4 juta).

Berdasarkan masalah diatas maka dari itu penulis mengangkat sebuah judul
penelitian ini “Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keluarga
Harapan Di Kecamatan Bojongsari Depok Jawa Barat”.

5
B. Identifikasi Masalah
1. Masyarakat Kota Depok yang kurang mandiri dari segi ekonomi sehingga kurang
mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
2. pendidikan yang sering tersendat akibat kurangnya biaya pendidikan dari
orangtua murid.
3. kesehatan yang menurun akibat kurangnya kesadaran dari masing-masing warga
dan tidak terjangkaunya biaya kesehatan yang mahal.
4. kurang sadar dalam pengembangan keterampilan usaha sehingga masyarakat
menjadi pasif dan banyak pengangguran.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk lebih memfokuskan masalah dalam penelitian skripsi ini, maka penulis
membatasi permasalahan ini pada “Proses Pemberdayaan Masyarakat melalui Program
Keluarga Harapan di Kecematan Bojongsari Depok”

Dari pembatasan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu


adanya penyususnan perumusan masalah dalam penelitian ini, rumusan masalah itu
adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui program keluarga harapan


di Kecamatan Bojongsari Depok?
2. Bagaimana hasil pemberdayaan masyarakat melalui program keluarga harapan
di Kecamatan Bojongsari Depok?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun yang menjadi tujuan dari dilakukannya kegiatan ini, antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui program
keluarga harapan di Kecamatan Bojongsari Depok.
2. Mengetahui hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui program keluarga
harapan di Kecamatan Bojongsari Depok.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Manfaat akademik

6
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu dan
pengetahuan baru yang berkaitan dengan bidang sosial yang khususnya dalam
bidang pemberdayaan masyarakat.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini dapat sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut dan
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa atau masyarakat umum bagaimana
Proses pemberdayaan masyarakat melalui program keluarga harapan di
Kecamatan Bojongsari Depok.

E. Landasan Teoritis
 Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah Bahasa Inggris yaitu
empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata power yang
berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.
Awalan ‘em’ berasal dari Bahasa latin dan yunani, yang berarti kekuatan dalam
diri manusia, suatu sumber kreativitas (Lili, dkk, 2005)
Dengan kata lain, pemberdayaan (empowering) adalah memampukan dan
mendirikan mereka. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu
anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya, menanamkan nilai-nilai
budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban,
adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini.
Konsep pemberdayaan menurut Friedman (1992) dalam hal ini
pembangunan alternative menekankan keutamaan politik melalui otonomi
pengambilan keputusan untuk melindungi kepentingan rakyat yang
berlandaskan pada sumberdaya pribadi, langsung melalui partisipasi, demokrasi
dan pembelajaran sosial melalui pengamatan langsung.
Menurut (Edi, 2005) Pemberdayaan merujuk kepada kemampuan orang,
khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga memiliki kemampuan dan
kekuatan dalam hal berikut ini
a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan,
bukan hanya bebas dalam mengemukakan pendapat, melainkan bebas
dari kelaparan, bebas dari kebodohan, dan bebas dari kesakitan.

7
b. Menjangkau sumbersumber produktif yang memungkinkan mereka
dapat meningkatkan pendapatannya serta memperoleh barang dan jasa
yang mereka perlukan.
c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan
yang mempengaruhi mereka.
Dalam pemberdayaan diharapkan masyarakat yang kurang berdaya
menjadi masyarakat yang berdaya dan kuat (mempunyai daya kekuatan) dengan
menggali serta mengoptimalkan potesni yang dimilikinya. Dengan kata lain,
pemberdayaan adalah untuk mencapai tujuan akhir yang disebut dengan
masyarakat sejahtera dan mandiri yang mempunyai kekuatan hidup di atas
potensinya sendiri (Owin, 2005).
Tahapan-tahapan Pemberdayaan
Isbandi Rukminto Ali dengan rumusan strateginya yang menjadikan
beberapa tahap dalam melakukan pemberdayaan yaitu :
a. Tahapan Persiapan (engagement), tahap persiapan ini memiliki substansi
penekanan pada dua hal elemen penting yakni penyiapan petugas dan
penyiapan lapangan
b. Tahap Pengkajian (assessment), sebuah tahapan yang telah terlibat aktif
dalam pelaksanaan program pemberdayaan karena masyarakat setempat yang
sangat mengetahui keadaan dan masalah ditempat mereka berada.
c. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan (Designing). Dalam
tahapan ini program perencanaan di bahas secara maksimal dengan
melibatkan peserta aktif dari pihak masyarakat guna memikirkan solusi atau
pemecahan atas masalah yang mereka hadapi di wilayahnya (Adi, 2013)
d. Tahap Perfomulasian Rencana Aksi (designing), pada tahap masyarakat dan
fasilitator menjadi bagian penting dalam bekerjasama secara optimal
e. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan Implementasi, tahap ini
merupakan bentuk pelaksanaan serta penerapan program yang telah
dirumuskan sebelumnya bersama para masyarakt. Tahapan ini berisi tindakan
aktualisasi bersinergi antara masyarakat dengan petugas pemberdayaan.
f. Tahap Evaluasi, tahapan yang memiliki substansi sebagai proses pengawasan
dari warga dan petugas terhadap program pemberdayaan masyarakat yang
sedang berjalan dengan melibatkan warga. Tahapan ini juga akan
merumuskan berbagai indikator keberhasilan suatu program yang telah di
8
implemntasikan serta dilakukan pula bentuk-bentuk stabilisasi terhadap
perubahan atau kebiasaan baru yang diharapkan terjadi.
g. Tahap Terminasi (disengagement).sebuah tahapan dimana seluruh program
telah berjalan secara optimal dan petugas fasilitator pemberdayaan
masyarakat sudah mengakhiri kerjanya.

F. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pencarian tinjauan pustaka seta
penepatan konteks sebagai langkah untuk proses penyusunan skripsi, hal ini bertujuan
untuk memperkuat konten hasil penelitian dan temuan peneliti di lapangan serta
menghindari kesamaan karya milik orang lain. Berikut adalah bahan referensi yang
berkaitan dengan permasalahan yang peneliti angkat :
1. Rizka Arfenia, NIM 111054000002 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas dakwah dan komunikasi 2016 M. dengan judul “Proses Pemberdayaan
Yatim Dhu’afa Di Pondok Pesantren Al-Amanatul Huda, Kelurahan Tajur
Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Selatan”
Dalam skripsi ini membahas tentang pemberdayaan anak yatim yang dhuafa
dengan memeberikan pendidikan secara gratis dengan pendidikan formal dari
pendidkan madrasah tsanawiyah (MTS) sampai Madrasah Aliyah (MA) anak
yatim dhuafa ini diberikan pendidikan secara gratis.
Persamaan dengan skripsi ini adalah sama-sama membahas proses pemberdayaan
yang dilakukan oleh lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat,
sama juga kaitan dengan teori pemberdayaan masyarakat. Berbeda dengan penulis
yang penelitiannya di lembaga lain dengan program yang berbeda.
2. Jamilah, NIM 1113054000040 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas Dakah Dan Ilmu Komunikasi 2017 M. dengan judul “Proses
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Pembuatan Tempe D Rt 04 Rw 20
Keluarahan Kedaung Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan”
Skripsi ini membahas tentang keberadaan usaha tempe di kampung tempe
kelurahan kedaung kecamatan pamulang yang keberadaannya menjadi
pemberdaya masyarakat warga sekitar. Selain pembuatan tempa Pemberdayaan
ini juga menyadarkan akan potensi para pekerja bahwa mereka mampu untuk
menjalankan usahanya sendiri yang selanjutnya para pengusaha tempe ini
mengajarkan pembuatan tempe ini epada para pekerja.
9
Dalam skripsi ini sama-sama membahas tentang proses pemberdayaan agar
masyarakat mampu berdaya dalam bidang ekonomi dan bisa mandiri dalam
memenuhi kebutuhannya.
Berbeda dengan penelitian penulis yang proses pemberdayaannya melalui
program keluarga harapan dengan jaminan kesehatan, pendidikan dan
pendampingan dalam usaha kecil menengah.
3. Ade Fauzan, NIM 111 3054000036 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komuikasi 2018 Dengan Judul “Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga Melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Eka Cipta
Mandiri”
Dalam skripsi ini membahas pemberdayaan ekomoni yang dilakukan oleh
UMKM Eka Cipta Mandiri dengan peningkatan ekonomi masyarakat kecil
menengah melalui pembatan tas dan UMKM tersebut merekrut karyawannya dari
arga sekitar serta dari beberapa kampung yang masih berada di wilayah desa kadu
genap untuk dilatih menjadi pengrajin tas. UMKM ini juga bergerak di bidang
industri dan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
UMKM tersebut memiliki tujuan meningkatkan warga sekitar yang dikhususkan
dikampung itu sendiri.
Persamaan dalam skripsi ini adalah sama dengan melakukan pemberdayaan
ekonomi, memberdayakan masyarakat sekitar agar mampu mandiri dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Berbeda dengan penelitian penulis yaitu
pemberdayaan melalui program keluarga harapan selain memberdayakan dalam
bidang ekonomi juga memberdayakan dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

G. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil jenis penelitan grounded teori.
Grounded teori adalah metodologi penelitian kualitatif yang berusaha membangun
teori berdasarkan data yang dikumpulkan dan di analisis. Grounded teori juga di
definisikan sebagai metodologi yang berusaha secara induktif menemukan teori
dengan cara peneliti mengembangkan teori dari suatu topic dan secara simultan
mendasarkan teori pada data atau observasi empiris. Kekuatan utama grounded
teori adalah pengembangan induktif teori dari data yang tersedia untuk menjelaskan

10
suatu fenomena sosial. Jadi teori ini dibangun hanyalah teori yang mampu
menjelaskan secara ilmiah suatu fenomena yang di amati (Samiaji, 2012).
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Kirk dan Miller, penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan
peristiwanya (Nurul, 2007)
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk tempat penelitian lapangan dalam program keluarga harapan yang
bertempat di Kecamatan Bojongsari Depok Jawa Barat. Waktu penelitian dimulai
dari bulan Juni sampai September 2019.
4. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Bojongsari
Depok yang menjadi sasaran pengembangan masyarakat dari program keluarga
harapan.
5. Obyek Penelitian
Untuk obyek penelitian ini adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui
Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Boongsari Kota Depok.

H. Teknik Pengumpulan Data


a) Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra
lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu observasi
adalah kemampuan seseorag untuk menggunakan pengamatan melalui hasil kerja
pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya, peneliti secara langsung
melihat atau mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian. Selama di lapangan
peneliti meakukan observasi untuk menggambarkan secara umum situasi sosial dan
apa yang terjadi. Kemudian melakukan catatan tertulis, merekam, dan menganalisis
data pertama, penelitian memfokuskan penelitian data (Rusady, 2003).

11
b) Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambal bertatap muka antara pewawancara dan
responden atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara. Inti dari teknik pengumpulan data dengan wawancara ini
bahwa setiap penggunaan teknik ini selalu ada beberapa wawancara, responden,
materi wawancara, dan pedoman wawancara. Pewawancara adalah orang yang
menggunakan metode wawancara sekaligus bertindak sebagai pemimpin dalam
proses wawancara tersebut.
c) Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pegumpulan data yang di
gunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data historis.
Sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, catatan harian, kenang-
kenangan, dan laporan. Sifat utama dari bentuk data-data tersebut tidak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui
hal-hal yang lalu. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen, dalam arti
luas termasuk monument, artefak, foto tape, mikrofon, CD dan hardisk (Elvinaro,
2010).

I. Teknik analisis Data


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara terus menerus dari awal
hingga akhir penelitian, dengan induktif dan mencari pola, model, tema serta teori.
Kegiatan pengumpulan dan analisis data berlangsung secara simultan atau berlangsung
serempak. Prosesnya berbentuk siklus, yang di dalamnya terlihat sifat interaktif
pengumpulan (koleksi) data dengan analisis data (Andi, 2016).

J. Teknik Keabsahan Data


Keabsahan data merupakan merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan data (validitas) dan keandalan (reabilitas). Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. teknik triangulasi
yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi

12
dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga
dilakukan untuk memperkaya data.(Nasution, 2003)

K. Outline Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Metodologi Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
G. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian pemberdayaan
B. Tahapan-tahapan pemberdayaan
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profile Dinas Sosial
B. Program Keluarga Harapan (PKH)
C. Konteks Masyarakat dalam program keluarga harapan (PKH)
BAB IV ANALISIS DATA
A. Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keluarga Harapan
(PKH)
B. Hasil dari Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keluarga
Harapan (PKH)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

13
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Ardianto, Elvinaro. (2010). Metode penelitian untuk public relation kuantitatif dan
kualitatif. Bandung: Simbiosa rekatama media.
Bariadi, lili dkk. (2005). Zakat Dan Wirausaha. Jakarta: centre for entrepreneurship
develovement.
Jamasy, Owin. (2004). Keadilan, Pemberdayaan, dan Penanggulangan
Kemiskinan. Jakarta: Belantik.
Kuncoro, Mudrajat. (2006). Ekonomi Pembangunan, Teori Masalah dan kebijakan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito,
Owin, Jamasy.(2004) Keadilan, Pemberdayaan, dan Penanggulangan Kemiskinan
Jakarta: Belantik
Prastowo, Andi. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Rahmawati, Evi. (2017). Peran Pendamping Masyarakat Miskin melalui Program
Keluarga Harapan, jurnal of Nonformal Education and Community
Empowerment volume 1 nomor 2 ( Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Ruslan, Rusady. (2015). Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi.
Jakarta: PT RajaGrafindo persada.
Sarosa, Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar. Jakarta: indeks.
Seokanto, Serjono. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
persada.
Seotomo. ( 2006). pembangunan masyarakat Yogyakarta : Pstaka pelajar.
Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung:
Reflika Aditama.
Suryawati. Memahami Kemiskinan secara Multidimensial. JMPK. Vol 08/No
03/September/2015
Zuriah, Nurul. (2007). Metodoloogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai