Anda di halaman 1dari 22

BIOGRAFI HILDEGRAD PEPLAU

 Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma


Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College bidang
interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa (Psychiatrict) 1947 dan
Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR Peplau memiliki pengalaman
kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah, 2 tahun di
Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan praktek paruh waktu di keperawatan jiwa swata.
Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa selama beberapa tahun dan professor emeritus dari
Universitas Rutgers. Lulusan sarjana bidang keperawatan yang pertama eropa pusat di fasilitasi
oleh DR. Peplau di belgia.

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan interpersonal dalam keperawatan” 1952.


Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah professional dengan topic mulai
konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan. Pampletnya “prinsip dasar
bagi konseling keperawatan” yang berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria (pengalaman
kerja).

Dr. Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional
kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan presiden
persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan amerika. Dia telah bekerja
/melanyani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara asing dan bagian bedah
umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam keperawatan.
Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali 1988 (komunikasi pribadi, November 4, 1987).
Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam komunikasi
dan persepsinya mengenai keperawatan.

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi (interpersonal) dalam


keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek keperawatan” Peplau

Teori Hildegrad E. Peplau Page 1


membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi, peran dalam kerja keperawatan,
dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan sebagai satu proses interpersonal.

Karir

Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari Pottstown
Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian bekerja sebagai perawat
staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas sebagai perawat untuk New York
University perkemahan musim panas menyebabkan rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi
perawat sekolah di Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana di
bidang psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan melalui pengalaman lapangan di
Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich Fromm , Frieda
Fromm-Reichmann , dan Harry Stack Sullivan .Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian besar
berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang Sullivan untuk digunakan dalam praktik
keperawatan.

Dari 1943-1945 ia menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan ke Field
Station Hospital di Inggris, di mana American School of Military Psychiatry terletak. Di sini ia
bertemu dan bekerja dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam psikiatri Inggris dan Amerika.
Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki-laki yang sama seperti mereka
bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan mental di Amerika Serikat melalui bagian
dari Undang-Undang Kesehatan Mental Nasional 1946 .

Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia University. Dia
juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih Institute of New York City. Pada
awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan diajarkan kelas pertama untuk lulusan kejiwaan
mahasiswa keperawatan di Teachers College. Dr Peplau adalah anggota fakultas dari College of
Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di Rutgers, Peplau menciptakan program
tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan spesialis klinis di keperawatan jiwa . 

Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama terkenal untuk presentasi, pidato,
dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh semangat menganjurkan bahwa perawat harus
menjadi lebih terdidik sehingga mereka bisa memberikan perawatan yang benar-benar terapi
untuk pasien daripada perawatan kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama

Teori Hildegrad E. Peplau Page 2


tahun 1950 dan 1960-an, ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh
Amerika Serikat, terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia mengajar konsep
interpersonal dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi kelompok individu.

Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di universitas-
universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika Serikat.Seorang pengacara
yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian di bidang keperawatan , ia menjabat
sebagai konsultan untuk US Surgeon General, Angkatan Udara AS, dan National Institute of
Mental Health . Dia berpartisipasi dalam banyak kelompok pembuatan kebijakan pemerintah.
Dia menjabat sebagai presiden American Nurses Association 1970-1972 dan wakil presiden
kedua 1972-1974. Setelah pensiun dari Rutgers, ia menjabat sebagai profesor tamu di University
of Leuven di Belgia dalam 1975 dan 1976. Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya di
rumah di Sherman Oaks, California .

Teori Hildegrad E. Peplau Page 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari
pelayanan kesehatan.
           Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar
manusia mulai dari biologis, psikologis, social dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan profesional. Untuk
tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan, yang disebut “Proses
Keperawatan” dan “Dokumentasi” keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang
penyampaian informasi (komunikasi), penerapansesuaistandart praktik, dan pelaksanaan proses
keperawatan.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah
satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumberkesulitan) dan proses
interpersonal.

1.2 Rumusan Masalah


          Adapun problem yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bagaimanakah
model keperawatanmenurut Hildegard E. Peplau, yakni:

1. Bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E. Peplau?


2. Bagaimanakah tahapan model keperawatan Hildegard E. Peplau?
3. Bagaimanakah teori Peplau dan konsep 4 besar?

Teori Hildegrad E. Peplau Page 4


4. Bagaimanakah hubungan antara tahapan Peplau dan proses keperawatan?
5. Bagaimanakah Peplau bekerjadan karakteristik teori A?

1.3 Tujuan
          Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E. Peplau
2.      Mengetahuibagaimanakah tahapan model keperawatan Hildegard E. Peplau
3.      Mengetahuibagaimanakahteori Peplau dan konsep 4 besar
4.      Mengetahui bagaimanakahhubungan antara tahapan Peplau dan proses keperawatan
5.      Mengetahui bagaimanakahPeplau bekerja dan karakteristik teori A

1.4 Metode Penulisan


          Sistematika penulisan makalh ini terdiri dari 4 bab utama. Bab I berisi tentang latar
belakang dari penulisan makalah ini, rumusan masalah, tujuan diadakannya penulisan dan
metoda penulisan makalah ini. Bab II merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tinjauan
pustaka, yang membahas materi/pokok bahasan makalah ini, yakni tentang ‘’Teori keperawatan
menurut Hildegard E. Peplau”. Bab III merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan. Dan
bab IV adah daftar pustaka atau literatur sumber makalah ini. 

Teori Hildegrad E. Peplau Page 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

          Hildegard E. Peplau (1909) lahir di Reading, Pennsylvania. Dr Peplau lulus dari program
diploma keperawatan di Pottstown, Pennsylvania, pada tahun 1931. Dia lulus dari Bennington
College dengan gelar BA dalam bidang Psikologi interpersonal pada tahun 1943, dan dari
Columbia University di New York dengan MA dalam Keperawatan Psikiatri tahun 1947, dan
Edd dalam Pengembangan Kurikulum pada tahun 1953. Pengalaman keperawatan Dr Peplau
termasuk di rumah sakit swasta dan tugas umum dalam keperawatan jiwa. Dia telah mengajar
pascasarjana keperawatan psikiatri selama bertahun-tahun dan merupakan Profesor Emeritus dari
Rutgers University. Program keperawatan postbaccalaureate pertama di Eropa difasilitasi oleh
Dr Peplau di Belgia.
(Hildegard E. Peplau, R.N., Ed.D., Nursing ’74, 1974, 4, 13.)
            Hildegard E. Peplau, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui” menerbitkan bukunya
“hubungan interpersonal dalam keperawatan” 1952 . ia juga menerbitkan banyak artikel dalam
majalah-majalah professional dengan topic mulai konsep interpersonal sampai issue terkini
dalam bidang keperawatan. Pampletnya “prinsip dasar bagi konseling keperawatan” yang berasal
dari hasil penelitianya dan lokakaria (pengalaman kerja).
Dr.Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional
kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan presiden
persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan Amerika. Dia telah
bekerja/melayani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara asing dan bagian
bedah umum angkatan udara US. 
Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan
kembali 1988 (komunikasi pribadi, November 4, 1987). Kontribusinya yang banyak bagi
keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam komunikasi dan persepsinya mengenai
keperawatan.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 6


Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi (interpersonal) dalam
keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek keperawatan” Peplau
membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi, peran dalam kerja keperawatan,
dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan sebagai satu proses interpersonal.
Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni menyembuhkan,
menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Keperawatan dapat
dipandang sebagai satu proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih
individu dengan tujuan yang sama. Dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong
kearah proses terapeutik dimana perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain
sebagai individu, kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi.
Belajar menempatkan diri saat individu mendapat stimulus dalam lingkungan dan
berkembang penuh sebagai reaksi kepada stimulus tersebut.
Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-tujuan yang lain di capai melalui penggunaan
serangkaian langkah-langkah dan pola yang pasti. Saat hubungan perawat dan pasien
berkembang pada pola terapeutik ini, ada cara yang fleksibel dimana fungsi perawat dalam
berpraktek – dengan membuat penilaian – dengan keahlian yang didapatkan melalui ilmu
pengetahuan, dengan menggunakan kemampuan teknis dan peran asumsi.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan mulai
focus pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan latar-belakang
dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur yang unik bio-psyko-
spri-sos yang satu dengan yang lain tidak bertentangan. 
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan, dan kepercayaan
yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang datangdari (pemikiran)
sudut pandang yang berbeda sehingga mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat
pentingdalam proses interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang
pendidikan, yang mengerti tentang teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon
konflik, juga wawasan yang luas tentang peran keperawatan professional dalam proses hubungan
interpersonal. Sebagai perawatdanpasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing-
masing dan factor sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling berbagi atau
berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 7


Perawat dan klien bekerja sama dan hasilnya akan saling mengenal dan akan matang
secara proses. Peplau memandang keperawatan sebagai “ kekuatan yang matang dan
instrument yang mendidik”. Dia percaya bahwa keperawatan adalah hasil pengalaman belajar
mengenai diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam hubungan interpersonal. Konsep ini
didukung oleh Genevieve Burton (1950) penulis lain tentang keperawatan mengatakan : “
tingkah laku orang lain harus dimengerti agar dapat mengerti diri sendiri secara jelas”. Orang-
orang yang tersentuh dengan diri sendiri akan lebih sadar terhadap berbagai ragam jenis reaksi
bujukan individu yang lain.
Sebagai perawat ialah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah yang dihadapi
setiap hari, sehingga metode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam berpraktek secara
professional akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan akan mempengaruhi
kepribadian perawat dan meningkatkan professionalisme. Inilah cirri diri perawat yang memiliki
perubahan langsung dalam terapeutik, hubungan interpersonal.
Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1)
orientasi, (2) identifikasi,  (3) eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling
melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah. 

1. ORIENTASI
          Pada tahap awal orientasi, perawat dan pasien bertemu sebagai dua orang asing. Pasien
dengan keluarga memiliki "kebutuhan yang dirasakan", oleh karena itu bantuan profesional
dicari. Namun, kebutuhan ini tidak dapat dengan mudah diidentifikasi atau dipahami oleh
individu-individu yang terlibat.Ini sangat penting bahwa perawat bekerja sama dengan pasien
dan keluarga dalam menganalisis situasi, sehingga mereka bersama-sama dapat mengenali,
memperjelas, dan mendefinisikan masalah yang ada. Contoh: Perawat dalam peran konselor
membantu gadis remaja yang merasa "sangat down". Untuk menyadari bahwa perasaan ini
adalah hasil dari sebuah pertengkaran dengan ibunya kemarin malam. Sebagai seorang perawat
terus mendengarkan, ada faktor yang membuat gadis itu berdebat dengan ibunya dan perasaan
tertekan. Karena perasaan ini dibahas, gadis itu mengakui berdebat sebagai faktor pencetus yang
menyebabkan depresi.
Dengan demikian perawat dan pasien telah menetapkan masalah. Anak dan orang tua kemudian
setuju untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan perawat. Jadi dengan saling menjelaskan

Teori Hildegrad E. Peplau Page 8


dan mendefinisikan masalah dalam fase orientasi, pasien dapat mengarahkan energi yang
terakumulasi dari kecemasan kebutuhan yang tak terpenuhi untuk lebih konstruktif berhadapan
dengan masalah yang diajukan. Hubungan didirikan dan terus diperkuat sementara kekhawatiran
sedang diidentifikasi.
          Saat pasien dan keluarga berbicara dengan perawat, keputusan bersama perlu dibuat
tentang jenis layananprofessional apa yang harus digunakakan.
Perawat sebagai narasumber, dapat bekerja dengan pasien dan keluarga. Sebagai alternatif
perawat membuat kesepakatan bersama dari semua pihak yang terlibat, lihat keluarga untuk
sumber lain seperti psikolog, psikiater, atau pekerja sosial. Pada tahap orientasi, perawat, pasien
dan merencanakan keluarga apa jenis layanan yang dibutuhkan.
          Tahap orientasi secara langsung dipengaruhi oleh sikap pasien dan perawat tentang
memberi atau menerima bantuan. Oleh karena itu, dalam tahap awal perawat perlu menyadari
reaksi diri kepada pasien. Perawatan adalah proses interpersonal, baik pasien dan perawat
memiliki bagian yang sama penting dalam interaksi terapeutik.
          Perawat, pasien, dan keluarga bekerja sama untuk mengenali, memperjelas, dan
mendefinisikan masalah yang ada. Hal ini dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan terkait
dengan kebutuhan yang dirasakan dan rasa takut yang tidak diketahui. Penurunan ketegangan
dan kecemasan mencegah masalah lain yang timbul sebagai akibat dari represi. Situasi stres
diidentifikasi melalui interaksi terapeutik. Sangat penting bahwa pasien mengenali dan mulai
bekerja melalui apa yang dirasakan terkait dengan penyebab penyakitnya.
          Dengan demikian, pada awal fase orientasi, perawat dan pasien bertemu sebagai orang
asing. Pada akhir fase orientasi, mereka secara bersamaan berusaha untuk mengidentifikasi
masalah dan menjadi lebih nyaman satu sama lain. Para perawat dan pasien sekarang siap untuk
maju ke tahap berikutnya.

2. IDENTIFIKASI
          Tahap berikutnya identifikasi, adalah Di mana pasien merespon selektif untuk orang-orang
yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien merespon berbeda dalam fase ini. Pasien
secara aktif mungkin mencari perawat keluar atau dengan tenang menungguinya. Tanggapan
untuk perawat adalah tiga: (1) berpartisipasi dan saling bergantung dengan perawat, (2) otonom

Teori Hildegrad E. Peplau Page 9


dan independen dari perawat, atau (3) menjadi pasif dan tergantung pada perawat. Contoh:
Seorang pria tujuh puluh tahun yang ingin merencanakan baru 1600 kalori diet diabetes.
Jika hubungan adalah saling bergantung, perawat dan pasien berkolaborasi pada perencanaan
makan. Jika hubungan menjadi independen, pasien akan berencana diet sendiri dengan masukan
minimal dari perawat. Dalam hubungan tergantung, perawat melakukan perencanaan makan
untuk pasien.
          Sepanjang fase identifikasi, baik pasien dan perawat harus menjelaskan persepsi masing-
masing dan harapan. Bagian pengalaman dari pasien dan perawat akan memiliki titik tengah, apa
harapan mereka selama proses interpersonal. Seperti disebutkan dalam fase orientasi, sikap awal
dari pasien dan perawat sangat penting dalam membangun hubungan kerja untuk
mengidentifikasi masalah dan memutuskan bantuan yang tepat.Persepsi dan harapan pasien dan
perawat dalam fase identifikasi lebih kompleks dari pada fase sebelumnya. Pasien sekarang
menanggapi pembantu selektif. Hal ini memerlukan hubungan terapeutik lebih intens.
          Untuk menggambarkan, seorang pasien yang telah memiliki mastektomi mungkin
menyebutkan kepada perawat ketidakmampuannya untuk memahami latihan lengan, yang
sebelumnya telah menjelaskan kepadanya sebagai rejimen yang penting setelah operasi. Perawat
mengamati lengan terpengaruh untuk menjadi edema (bengkak). Sementara perawat sedang
menjajaki kemungkinan alasan untuk edema, pasien mengaku tidak melakukan latihan lengannya.
Dalam rangka untuk memfasilitasi pemahaman pasien dan kembalinya latihan berikutnya, perawat
dapat mengidentifikasi orang-orang profesional, seperti terapis fisik, perawat dan dokter, yang
akan mengklarifikasi kesalahpahaman pasien. Umumnya adalah yang terbaik jika perawat obyektif
membahas peran setiap orang dan keuntungan dan kerugian dari konsultasi dengan masing-masing.
Namun, dalam kasus ini, pasien mungkin menyatakan bahwa dia tidak peduli untuk mendiskusikan
latihan dengan perawat atau ahli terapi fisik karena dia merasakan hanya dokter memiliki informasi
yang diperlukan.
          Sementara bekerja melalui fase identifikasi, pasien mulai memiliki rasa dan kemampuan
menghadapi masalah, yang menurunkan perasaan tidak berdaya. Hal ini pada gilirannya
menciptakan sikap optimistis dari mana kekuatan batin terjadi kemudian.
Setelah identifikasi, pasien bergerak ke tahap eksploitasi, di mana keuntungan dari semua layanan
yang tersedia diambil. Tingkat dimana layanan ini digunakan adalah berdasarkan pada kepentingan
dan kebutuhan pasien. Individu mulai merasakan dan bagian integral dari lingkungan membantu.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 10


Contoh: Wanita dengan lengan pembengkakan. Selama fase ini pasien mulai menyerap informasi
yang diberikan kepadanya untuk latihan lengan. Dia membaca pamflet dan sebuah film yang
menggambarkan latihan, ia membahas pertanyaan dengan perawat, dan ia mungkin menanyakan
tentang bergabung dengan kelompok latihan melalui departemen terapi fisik.
          Perawat harus berurusan dengan kekuatan bawah sadar yang menyebabkan imbulnya
tindakan pasien. Prinsip-prinsip teknik wawancara harus digunakan dalam rangka untuk
menggali, memahami, memecahkan masalah yang mendasari. Penting bahwa perawat
mengeksplorasi penyebab yang mungkin untuk perilaku pasien. Hubungan terapeutik harus
dijaga dengan menyampaikan sikap penerimaan, perhatian, dan kepercayaan. Perawat harus
mendorong pasien untuk mengenali dan menjelajahi perasaan, pikiran, emosi, dan perilaku
dengan memberikan suasana tidak menghakimi dan emosional terapeutik.
          Beberapa pasien mungkin mempunyai minat aktif dan terlibat lebih dalam, dengan
perawatan diri. Pasien tersebut akan menjadi lebih mandiri dan akan menunjukkan inisiatif
dengan membentuk perilaku yang sesuai untuk pencapaian tujuan. Melalui penentuan nasib
sendiri, pasien semakin mengembangkan tanggung jawab untuk diri sendiri, kepercayaan pada
potensi, dan penyesuaian menuju kemandirian dan kemerdekaan. Pasien-pasien ini realistis mulai
membangun tujuan mereka sendiri terhadap status kesehatan. Mereka berjuang untuk mencapai
pola atau arah hidup mereka kepada kesehatan. Hal ini dicapai dengan menjadi produktif, dengan
percaya dan tergantung pada kemampuan mereka sendiri. Akibatnya, kepribadian mereka terus
terbentuk, mereka mengembangkan sumber-sumber kekuatan batin yang menghadapi masalah
baru atau tantangan.
            Jenis perilaku intermiten dapat dibandingkan dengan reaksi penyesuaian remaja dalam
konflik dependensi independensi.
Pasien mungkin dalam peran dependen sementara kebutuhan simultan untuk kemerdekaan ada.
Berbagai penyebab dapat memicu timbulnya ketidakseimbangan psikologis ini. Pasien akan
terombang-ambing dan akan muncul perasaan bingung dan cemas. Dalam merawat pasien yang
berfluktuasi antara ketergantungan dan kemandirian, perawat harus terlibat dengan perilaku
tertentu untuk menangani masalah inkonsistensi komposit.
Perawat harus memberikan suasana ancaman, di mana seseorang bisa menghadapi dirinya
sendiri, mengenali kelemahannya, menggunakan kekuatannya tanpa memaksakan mereka pada
orang lain, dan menerima bantuan dari orang lain.Perawat juga harus sepenuhnya menyadari

Teori Hildegrad E. Peplau Page 11


berbagai aspek komunikasi termasuk mengklarifikasi, mendengarkan, menerima dan
menafsirkan. Penggunaan yang benar dari semua faktor ini akan membantu pasien untuk
memenuhi tantangan-nya dan akan membuka jalan menuju penyesuaian yang maksimal. Jadi
perawat membantu pasien dalam memanfaatkan semua jalan, membantu dan kemajuan dibuat ke
arah langkah-final fase resolusi.
(Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing, 1952.)

3. EKSPLOITASI
          Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
(http://www.semangateli.blogspot.com/2008/04/teori-peplau.html.)

4. RESOLUSI
            Tahap terakhir dari proses antarpribadi Peplau adalah resolusi. Kebutuhan pasien telah
dipenuhi oleh upaya kolaboratif dari perawat dan pasien. Pasien dan perawat sekarang perlu
untuk mengakhiri hubungan terapi mereka dan membubarkan hubungan antara mereka.Secara
bertahap klien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi.
            Seringkali ini sangat sulit bagi kedua pasien dan perawat. Ketergantungan kebutuhan
dalam hubungan terapeutik sering melanjutkan psikologis setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi.
Pasien mungkin merasa bahwa belum waktunya untuk mengakhiri hubungan. Contih: Seorang
ibu yang telah melahirkan sudah diperbolehkan pulang.Namun, setelah satu minggu, perawat
menelfon untuk menanyakan mengenai perawatan bayi.
Resolusi akhir juga mungkin sulit bagi perawat. Dalam contoh di atas, ibu mungkin bersedia
untuk mengakhiri hubungan itu, tapi perawat dapat terus mengunjungi rumah untuk melihat
bagaimana bayi berkembang. Perawat mungkin tidak dapat menjadi bebas dari ikatan ini dalam
hubungan mereka. Kecemasan akan meningkat pada pasien dan perawat jika ada penyelesaian
gagal.
(Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing, 1952.)

Teori Hildegrad E. Peplau Page 12


2.2 Teori Peplau dan Konsep Empat Besar

          Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu, kesehatan,
masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme kesehatan,
didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses-
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung di arah yang produktif, kreatif,
konstruktifberusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh
kebutuhan "pribadi, dan komunitas yang hidup".
          Meskipun tidak secara langsung, Peplau mendorong perawat untuk mempertimbangkan
budaya dan adat-istiadat pasien ketika pasien menyesuaikan dengan rutinitas rumah sakit. Saat
ini ketika seorang perawat mempertimbangkan lingkungan pasien, dia menganggap banyak
faktor yang lebih, seperti latar belakang budaya dan rumah dan lingkungan kerja, bukan hanya
mempertimbangkan penyesuaian pasien ke rumah sakit. Persepsi yang sempit Peplau tentang
masyarakat / lingkungan adalah keterbatasan utama dari teorinya. Teori ini tidak meneliti
pengaruh-pengaruh lingkungan yang luas pada orang, tetapi lebih memfokuskan pada tugas-
tugas psikologis. Pandangan ini pada tahun 1949 ketika buku itu ditulis "dalam orang itu".
Dalam memeriksa kecenderungan historis dalam keperawatan jiwa, pandangan ini dikategorikan
sebagai "orang dalam" sebagai kontras dengan pandangan kemudian "dalam hubungan" dan
"dalam sistem sosial" yang mempertimbangkan pengaruh lingkungan yang lebih luas pada orang.
          Hildegard Peplau menganggap menyusui wanita mendefinisikan sebagai hubungan
manusia antara individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan dan seorang perawat
terutama dididik untuk mengenali dan untuk merespon kebutuhan untuk signifikan, terapi, proses
interpersonal. "Membantu"perawat membantu pasien dengan proses interpersonal. Mayor konsep
dalam kebutuhan, kecemasan, ketegangan dan frustrasi.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 13


Tabel 4-1. Fase Hubungan Perawat-Pasien
Fase Fokus
Orientasi Masalah terdefinisi fase
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah alternatif
Pemutusan hubungan profesional
Resolusi

(Peplau, Interpersonal Relations.)

2.3 Hubungan AntaraTahapan Peplau dan Proses Keperawatan

          Dari empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat dibandingkan dengan
proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 4-2). Proses keperawatan didefinisikan
sebagai "aktivitas’’, yang disengaja intelektual dimana praktek keperawatan didekati secara
tertib, sistematis.
          Ada kesamaan mendasar antara proses keperawatan dan fase antarpribadi Peplau itu.
Kedua fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik.
Menggunakan kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan pasien untuk berkolaborasi
pada tujuan akhir. Keduanya pergi dari umum ke khusus, misalnya, perasaan yang samar-samar
pasien terhadap fakta-fakta spesifik tentang perasaan samar-samar. Kedua meliputi observasi,
komunikasi, dan rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat.
          Ada perbedaan juga, antara fase Peplau dan proses keperawatan. Ketika
mempertimbangkan perbedaan, harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal dalam
Hubungan Keperawatan’’ diterbitkan pada tahun 1952. Keperawatan profesional saat ini
berfungsi dengan tujuan lebih jelas. Gerakan jauh dari perawat sebagai pembantu dokter dan
perawat sebagai advokat konsumen. Misalnya, hari ini bagian dari proses keperawatan diagnosis.
Asosiasi Perawat Amerika dalam Standar Praktik Keperawatan, menyatakan: "Diagnosis
keperawatan berasal dari data status kesehatan".Peplau menyatakan (dalam 1952) bahwa fungsi
utama dokter adalah "mengakui impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan profesional yang
dibutuhkan" yang hasil untuk dokter dalam" tugas mengevaluasi dan mendiagnosa masalah
muncul". Ini bertentangan dengan pengakuan sekarang dari fungsi keperawatan mandiri.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 14


Tabel 4-2. Perbandingan Proses Keperawatan dan Tahapan Peplau
Proses Keperawatan Tahapan Peplau
    Penilaian     Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien datang bersama-
Tidak perlu selalu berarti sama sebagai orang asing, pertemuan
"kebutuhan yang dirasakan" yang diprakarsai oleh pasien yang
mungkin perawat dimulai. mengungkapkan "kebutuhan yang
dirasakan", bekerja sama untuk
    Diagnosa keperawatan mengenali, memperjelas, dan
Ringkasan pernyataan berdasarkan mendefinisikan fakta terkait dengan
analisis. kebutuhan.
(Catatan: pengumpulan data kontinu.)
    Perencanaan Pasien menjelaskan "kebutuhan yang
Saling menetapkan tujuan. dirasakan."

    Identifikasi
Saling tergantung penetapan tujuan.
Pasien memiliki rasa memiliki dan
selektif menanggapi mereka yang bisa
    Pelaksanaan memenuhi kebutuhan.
Rencana memulai ke arah      Pasien-dimulai.
pencapaian tujuan yang saling
ditetapkan.Dapat dicapai dengan     Eksploitasi
perawatan pasien, kesehatan Pasien secara aktif mencari dan
profesional, atau keluarga pasien. menggambar pada pengetahuan dan
keahlian dari mereka yang dapat
    Evaluasi membantu.
Berdasarkan saling didirikan
perilaku akhir yang diharapkan.     Resolusi
Dapat menyebabkan penghentian Terjadi setelah fase lain yang berhasil

Teori Hildegrad E. Peplau Page 15


diselesaikan dan telah dipenuhi.
atau inisiasi rencana baru.
Menyebabkan diberhentikan.
          Perawatan menurut Peplau, termasuk klarifikasi dari informasi dokter, serta pengumpulan
data tentang pasien yang mungkin menunjukkan masalah daerah lainnya. Hari ini,
bagaimanapun, dengan peran keperawatan diperluas, kami telah praktisi perawat independen
yang mungkin atau tidak mungkin merujuk pasien ke dokter, tergantung pada kebutuhan pasien.
Melalui peran diperluas seperti ini, keperawatan menjadi lebih akuntabel dan bertanggung jawab
memberikan kemerdekaan keperawatan profesional yang lebih besar. Proses keperawatan
menyediakan modus untuk mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan yang diberikan yang
merupakan inti dari akuntabilitas hukum.
          Peplau memberikan variabel dalam situasi keperawatan sebagai kebutuhan, frustrasi,
konflik dan kecemasan. Variabel-variabel ini harus ditangani untuk pertumbuhan yang terjadi,
sebagai perawat memfasilitasi perkembangan yang sehat dari kepribadian masing-masing. Hal
ini mudah dilihat bahwa Peplau dipengaruhi oleh beberapa teori waktu, terutama teori Harry S.
Sullivan interpersonal dan teori Sigmund Freud tentang psikodinamika.
          Dalam keperawatan saat ini, variabel seperti dinamika intrafamily, kekuatan sosial
ekonomi (misalnya, sumber daya keuangan), pertimbangan ruang pribadi dan sumber daya
pelayanan masyarakat sosial harus diperhitungkan untuk setiap pasien. Variabel-variabel ini
memberikan perspektif yang lebih luas untuk melihat situasi keperawatan daripada faktor pribadi
Peplau dari kebutuhan, frustrasi, konflik dan kecemasan. Saat ini, bahkan keluarga, kelompok
atau komunitas dapat secara kolektif didefinisikan sebagai pasien.
          Perawatan juga telah memperluas perspektif dalam membantu pasien mencapai potensi
kesehatan lebih lengkap melalui penekanan lebih besar pada pemeliharaan kesehatan dan
promosi. Martha Rogers menyatakan, "Pemeliharaan dan promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosis keperawatan, intervensi, dan rehabilitasi mencakup lingkup tujuan jompo".
Perawat secara aktif mencari untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di berbagai komunitas
dan pengaturan kelembagaan ini.
          Komponen spesifik dari proses keperawatan dan fase Peplau sekarang akan dibahas. Lihat
lagi untuk Tabel 4-2. Tahap orientasi Peplau yang sejajar dengan awal fase penilaian bahwa baik
perawat dan pasien datang bersama-sama sebagai orang asing. Pertemuan ini diprakarsai oleh
pasien yang menyatakan kebutuhan, meskipun kebutuhan tidak selalu bisa dipahami. Secara

Teori Hildegrad E. Peplau Page 16


bersama, perawat dan pasien mulai bekerja melalui mengenali, memperjelas dan mendefinisikan
fakta terkait kebutuhan ini. Langkah ini disebut sebagai pengumpulan data dalam tahap penilaian
dari proses keperawatan.
            Orientasi dan penilaian yang tidak sama, tidak harus bingung. Mengumpulkan data
kontinyu sepanjang fase Peplau. Dalam proses keperawatan, pengumpulan data awal adalah
pengkajian keperawatan, dan pengumpulan data lebih lanjut menjadi bagian integral dari
penilaian kembali.
          Diagnosis keperawatan berkembang pada masalah kesehatan atau defisit diidentifikasi.
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan ringkasan dari data yang dikumpulkan. Ini melukiskan
masalah pasien atau masalah potensial. Peplau menyatakan bahwa "selama periode orientasi
pasien menjelaskan pertama, kesan keseluruhan masalahnya", sedangkan dalam proses
keperawatan, perawat menyimpulkan diagnosis dari data yang dikumpulkan.
            Ketika perawat dan pasien berkolaborasi pada tujuan, mungkin ada bentrokan didasarkan
pada prasangka dan harapan setiap orang, seperti dijelaskan sebelumnya dalam fase identifikasi
Peplau. Perbedaan ini harus diselesaikan sebelum tujuan yang saling menyatakan dapat
disepakati. Penetapan tujuan harus saling berkaitan antara perawat dan pasien.
          Dalam tahap perencanaan proses keperawatan, perawat secara khusus merumuskan
bagaimana pasien akan mencapai tujuan yang akan ditetapkan. Pasien masukan secara aktif
dicari oleh perawat sehingga pasien merasa merupakan bagian integral dari rencana dan
kepatuhan. Pada langkah ini, perawat mempertimbangkan kemampuan pasien sendiri untuk
menangani masalah-masalah pribadinya.
Peplau menekankan bahwa perawat ingin mengembangkan hubungan terapeutik sehingga
kecemasan pasien akan disalurkan secara konstruktif untuk mencari sumber daya, sehingga
menurunkan perasaan putus asa. Langkah dalam perencanaan masih dapat dipertimbangkan
dalam fase identifikasi Peplau.
          Pada tahap implementasi, seperti dalam eksploitasi, pasien akhirnya menuai manfaat dari
hubungan terapeutik dengan menggambar pada pengetahuan dan keahlian perawat. Dalam kedua
fase (implementasi dan eksploitasi), rencana individual telah terbentuk, berdasarkan kepentingan
dan kebutuhan pasien. Oleh karena itu, dalam kedua tahap rencana yang diprakarsai menuju
penyelesaian tujuan yang diinginkan. Ada perbedaan, namun antara eksploitasi, di mana pasien
adalah orang yang aktif mencari berbagai jenis layanan dalam memperoleh manfaat maksimal

Teori Hildegrad E. Peplau Page 17


yang tersedia dan implementasi.Eksploitasi adalah pasien berorientasi, sedangkan
pelaksanaannya dapat dilakukan oleh pasien atau oleh orang lain termasuk para profesional
kesehatan dan keluarga pasien.
          Pada fase resolusi Peplau, fase-fase lainnya telah berhasil bekerja melalui kebutuhan telah
dipenuhi, resolusi dan pemberhentian adalah hasil akhir. Meskipun Peplau tidak membahas
evaluasi. Evaluasi merupakan faktor yang melekat dalam menentukan status kesiapan pasien
untuk melanjutkan melalui fase resolusi.
          Dalam proses keperawatan, evaluasi merupakan langkah terpisah, dan diharapkan saling
berkaitan.  Dalam evaluasi, jika situasinya jelas, masalah bergerak ke arah penghentian. Jika
masalah tidak terselesaikan, bagaimanapun tujuan dan sasaran tidak terpenuhi, dan jika
perawatan tidak efektif, penilaian ulang harus dilakukan. Tujuan-tujuan baru, perencanaan,
implementasi dan evaluasi kemudian didirikan.
(Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing, 1952.)

2.4 Peplau Bekerja dan Karakteristik Dari Teori A

          Saat ini di literatur, ada ketidaksepakatan tentang apakah buku Peplau adalah sebuah teori
seperti yang diusulkan dalam edisi 1980, model konseptual atau teori besar. Karya Peplau akan
dibandingkan dengan karakteristik teori yang diperkenalkan dalam bab pertama buku ini.
Umumnya, teori Peplau adalah sebuah teori keperawatan.
          1. Teori dapat saling berhubungan sedemikian rupa untuk menciptakan cara berbeda dalam
memandang suatu fenomena tertentu. Fase orientasi, identifikasi, eksploitasi dan resolusi saling
berhubungan komponen yang berbeda dari setiap tahap. Keterkaitan ini menciptakan perspektif
yang berbeda dari interaksi perawat-pasien dan transaksi pelayanan kesehatan. Interaksi perawat-
pasien dapat berlaku untuk konsep manusia, kesehatan masyarakat dan keperawatan. Misalnya,
dalam fase orientasi ada komponen perawat, pasien, orang asing, masalah dan kecemasan.
          2. Teori harus logis di alam. Teori Peplau menyediakan cara yang logis sistematis melihat
situasi keperawatan. Keempat fase progresif dalam hubungan perawat-pasien yang logis, dimulai
dengan kontak awal dalam fase orientasi dan berakhir dengan terminasi fase resolusi.
Konsep kunci dalam teori seperti kecemasan, ketegangan, tujuan dan frustrasi yang jelas
didefinisikan dengan hubungan eksplisit antara mereka dan fase progresif.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 18


          3. Teori harus relatif sederhana namun digeneralisasikan. Fase memberikan kesederhanaan
dalam hal perkembangan alami dari hubungan perawat-pasien. Kesederhanaan ini menyebabkan
kemampuan beradaptasi dalam setiap interaksi perawat-pasien, sehingga memberikan
generalisasi. Sifat dasar keperawatan masih dianggap sebagai proses interpersonal.
          4. Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji. Teori Peplau telah
dihasilkan hipotesis diuji. Sebagian besar penelitian telah berpusat di sekitar konsep kecemasan,
bukan hubungan perawat-pasien yang merupakan inti dari pekerjaannya.
Umumnya, penelitian keperawatan telah sedikit dan kebanyakan deskriptif (lihat Tabel 4-3).
Banyak penelitian yang memiliki ukuran sampel yang sangat kecil dan dilakukan sebelum 1970.

Tabel 4-3. Perawatan Penelitian Menggunakan Kerja Peplau

Data &
Penelitian Temuan
Penulis
1961      Analisis lisan kelompok
     Memberikan deskripsi tahapan dan
Hays, D. mengungkapkan bahwa bila
langkah-langkah pengajaran
diajarkan dengan metoda
pengalaman pasien dari konsep
pengalaman, pasien mampu
kecemasan. Ukuran sampel adalah
menerapkan konsep kecemasan
6 pasien kejiwaan wanita.
setelah kelompok ini dihentikan.
1963      Dikembangkan dan diuji kerangka      Siswa dapat mengembangkan
Burd, S.F. intervensi keperawatan untuk kompetensi mahasiswa baru
bekerja dengan pasien cemas. dimulai pada hubungan
Sampel 25 mahasiswa keperawatan interpersonal. Semakin awal
     jiwa yang terdiri dari 15 pengetahuan teoritis siswa,
mahasiswa dan 10 mahasiswa      semakin siswa menyadari
pascasarjana. kecemasannya sendiri. Saat siswa
bekerja dengan pasien, pasien
merespon dengan pergi melalui
tahap berurutan termasuk
penolakan, ambivalensi dan
kesadaran kecemasan.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 19


        
          5. Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara umum dalam
disiplin melalui penelitian dilaksanakan untuk memvalidasi mereka. Karya Peplau telah
memberikan kontribusi besar terhadap tubuh pengetahuan, tidak hanya dalam psikiatri-mental
perawatan kesehatan, tetapi juga dalam keperawatan pada umumnya. Contohnya adalah
karyanya tentang kecemasan. Sehubungan dengan kontribusinya untuk penelitian dalam
keperawatan jiwa-mental kesehatan, pada 1950-an dua-pertiga dari penelitian keperawatan
berkonsentrasi pada hubungan perawat-pasien. Pada Teachers College, Columbia University
(1952) Pekerjaan dipengaruhi sifat interpersonal dan arah kerja klinis dan studi. Saat ini, seperti
di masa lalu, peneliti terus menguji teorinya.
          6. Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan praktek
mereka. Perawatan masih didefinisikan sebagai proses interpersonal yang dibangun di atas
perawat-pasien fase progresif. Seperti yang diusulkan Peplau, komunikasi dan keterampilan
wawancara tetap alat keperawatan mendasar. Kontinum kecemasan Peplau masih digunakan
untuk intervensi keperawatan dalam bekerja dengan pasien cemas.
            7. Teori harus konsisten dengan teori divalidasi lainnya, hukum dan prinsip-prinsip, tetapi
akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka yang perlu diselidiki. Secara umum, teori ini
konsisten dengan teori-teori saat ini dan penelitian. Teori interpersonal, termasuk Sullivan dan
itu Fromme adalah fondasi dalam teori. Teori sistem umum juga dapat secara luas diterapkan
pada empat fase dari hubungan perawat-pasien.
          Singkatnya, teori memiliki tujuh karakteristik. Dalam memeriksa karakteristik ini, (1952)
karya Peplau yang memiliki karakteristik teori.Kekuatan termasuk menciptakan cara unik untuk
melihat keperawatan dan meningkatkan pengetahuan keperawatan. Keterbatasan teori ini adalah
bahwa beberapa daerah perlu lebih dikembangkan untuk dapat menghasilkan hipotesis diuji, dan
bahwa teori ini lemah dalam aplikasi untuk pasien dengan karakteristik tertentu. Penelitian
keperawatan harus fokus pada pengujian hipotesis teori untuk validasi.
(Peplau, Interpersonal Relations.)

Teori Hildegrad E. Peplau Page 20


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

           Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas
sebagai narasumber, konselor dan wali.

Teori Hildegrad E. Peplau Page 21


DAFTAR PUSTAKA

http://siti-oktiya.blogspot.co.id/2012/01/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau.html
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

Teori Hildegrad E. Peplau Page 22

Anda mungkin juga menyukai