NIM : 19108102
APN
Genitalia eksternal, secara gabungan disebut dengan vulva, memanjang dari mons
pubis di anterior ke perineum di posterior. Secara lateral, genitalia eksternal memanjang
sampai keluar labia mayora. Mons pubis merupakan lapisan jaringan lemak yang
terletak di atas simfisis pubis pada panggul, yang di tutupi oleh kulit dan setelah
pubertas di tutupi oleh rambut. Mons pubis bukan merupakan struktur sistem
reproduksi tetapi fungsinya sebagai bantalan tulang panggul bawah. Perineum adalah
area dengan otot kuat yang menyongkong organ internal rongga panggul.
b. Persendian Panggul
Tulang panggul yang terdiri dari 4 buah tulang berhubungan erat melalui
persendian. Di samping persendian tulang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat
berupa ligamentum sehingga seluruhnya merupakan dan membentuk jalan lahir yang
kuat. Jaringan ikat yang menghubungkan tulang tersebut adalah :
1) Permukaan belakang tulang sakrum ke tulang usus : Ligamentum sacro-iliaka
posterior
2) Permukaan depan tulang sakrum ke tulang usus : Ligamentum sacro-iliaka
anterior, Ligamentum illiolumbalis, Ligamentum sacro-iliaka interossea.
3) Tulang sacrum ke spina ischiadica : Ligamentum sacrospinosum.
4) Tulang sacrum ke tuber ossis ischiadica : Ligamentum sacrotuberosum.
5) Tulang pangkal paha kanan dan kiri dihubungkan oleh : Simfisis Pubis.
c. Panggul Kecil (Pelvis Minor)
Pelvis minor adalah bagian terletak du bawah linea terminalis atau di sebut
true pelvis. Bentuk pelvis minor menyerupai suatu saluran yang mempunyai sumbu
melengkung ke depan. Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting
karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan
lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda, sehingga dapat
menentukan posisi dan letak bagian terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut :
1) Terdiri dari 4 bidang yaitu Pintu atas panggul, Bidang terluas panggul, Bidang
tersempit panggul, Pintu bawah panggul.
2) Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan (Sumbu Carus)
3) Pintu atas panggul (PAP)
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan
dibatasi oleh :
a) Promontorium
b) Sayap os sakrum
c) Linea terminalis kiri dan kanan
d) Pinggir atas simfisis pubis
Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu:
1) Ukuran muka belakang (Conjugata Vera) : Panjangnya sekitar 11 cm, tidak
dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya diperhitungkan melalui
pengukuran Conjugata diagonalis. Panjang Conjugata diagonalis antara
promontorium dan tepi bawah simfisis pubis. Conjugata Vera (CV) = CD – 1,5
CM.
2) Ukuran melintang (Diameter Transversa) : Jarak antara kedua linea terminalis
(12,5 cm)
3) Ukuran serong (Diameter Obliqua) : Jarak antara artikulasio sacro-iliaka
menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat
diukur pada wanita yang masih hidup.
d. Bidang luas panggul
5. Mekanisme Persalinan
Perubahan Dalam Proses Persalinan
Mekanisme persalinan merupakan pergerakan janin yang berturut-turut untuk
menyesuaikan diri dengan jalan lahir.
Sebab terjadinya mekanisme persalinan:
1. Jalan kelahiran merupakan tabung yang melengkung ke depan.
2. PAP dan PBP berlainan dalam ukuran melintang
2. Fleksi: Pada permulaan persalinan kepala janin biasanya berada dalam sikap fleksi.
Dengan adanya his atau tahanan dari dasar panggul yang makin besar, maka kepala janin
akan makin turun dan semakin fleksi sehingga dagu janin menekan dada dan belakang
kepala (oksiput) menjadi bagian terbawah, keadaan ini dinamakan fleksi maksimal.
3. Putaran paksi dalam: Makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan
berputar sedemikian rupa sehingga diameter terpanjang rongga panggul atau diameter
antero posterior kepala janin akan bersesuaian dengan diameter terkecil tranversal (oblik)
Pintu Atas Panggul, dan selanjutnya dengan diameter terkecil antero posterior Pintu
Bawah Panggul. Hal ini dimungkinkan karena pada kepala jainin terjadi gerakan spiral
atau seperti skrup sewaktu turun dalam jalan lahir. Bahu tidak berputar bersama-sama
dengan kepala, sehingga sumbu panjang bahu dengan sumbu panjang kepala akan
membentuk sudut 450. Keadaan demikian disebut putaran paksi dalam dan ubun-ubun
kecil berada di bawah symfisis.
4. Ekstensi: Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai didasar panggul,
terjadilah ekstensi atau defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada
Pintu Bawah Panggul mengarah ke depan dan ke atas, sehingga kepala harus mengadakan
ekstensi untuk melaluinya.
5. Putaran paksi luar: Setelah ekstensi kemudian diikuti dengan putaran paksi luar yang pada
hakikatnya kepala janin menyesuaikan kembali dengan sumbu panjang bahu, sehingga
sumbu panjang bahu dengan sumbu panjang kepala janin berada dalam satu garis lurus.
6. Ekspulsi: Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah symfisis dan menjadi
hipomoklion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu belakang menyusul dan
selanjutnya seluruh tubuh bayi lahir searah dengan paksi jalan lahir.