Anda di halaman 1dari 9

JURNAL INFORMATIKA, Vol.5 No.1 April 2018, pp.

34~42
ISSN: 2355-6579
E-ISSN: 2528-2247 34

Pengaruh Internet Banking Terhadap Minat Nasabah


Dalam Bertransaksi Dengan Technology
Acceptance Model
1 2 3 4
Evi Yani , Ade Fitria Lestari , Hilda Amalia , Ari Puspita
1
STMIK Nusa Mandiri Jakarta
email: viyaviyaviyaibu@gmail.com
2
AMIK BSI Jakarta
email: ade.afr@bsi.ac.id
3
AMIK BSI Jakarta
email: hilda.ham@bsi.ac.id
4
STMIK Antar Bangsa
email: ari.puspita@gmail.com

Abstrak
Internet banking merupakan salah satu teknologi transaksi perbankan yang ditawarkan oleh
bank-bank komersial di Indonesia untuk para nasabah dalam melakukan transaksi seperti
transfer, pembayaran, dan sebagainya dengan mudah dan cepat. Sebagian besar nasabah
lebih memilih melakukan transaksi dengan internet banking dibandingkan harus mendatangi ke
bank, hal ini berdasarkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mencatat bahwa jumlah pengguna e-
banking meningkat sebesar 270 % dari 13,6 juta nasabah pada tahun 2012 menjadi 50,4 juta
nasabah pada tahun 2016. Peningkatan terjadi dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat
dalam memanfaatkan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh internet
banking terhadap minat nasabah dengan TAM (Technology Acceptance Model)yaitu persepsi
kemudahan dan persepsi kegunaan. Metode pengumpulan data dengan kuesioner secara
random sampling sebanyak 104 responden nasabah BRI dengan menggunakan skala Likert,
pengujian data melalui uji validitas, reabilitas, normalitas, linearitas, uji regresi dan koefisien
determinasi dan pengolahan kuesioner dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi kemanfaatan penggunaan internet banking terhadap persepsi kemudahan dalam
bertransaksi bagi nasabah Bank BRI.Semakin banyak manfaat yang dirasakan para
nasabah,maka akan mempengaruhi kemudahan bagi nasabah setiap bertransaksi
menggunakan internet banking.

Kata Kunci: Internet banking, Technology Acceptance Model, persepsi kemudahan, persepsi
kegunaan.

Abstract
Internet banking is one of the banking transaction technology offered by commercial banks in
Indonesia for customers in transactions such as transfers, payments, and so on easily and
quickly. Most customers prefer to make transactions with internet banking rather than go to
banks, according to OJK (Financial Services Authority) noting that the number of e-banking
users increased by 270% from 13.6 million customers in 2012 to 50.4 million customers in the
year 2016. Increases occur due to the needs of the community in utilizing technology. This
study aims to determine the effect of internet banking on customer interest with TAM
(Technology Acceptance Model) that is perception of ease and perception of usability. Methods
of collecting data with questioner by random sampling of 104 respondents of BRI customers by
using Likert scale, testing data through validity test, reliability, normality, linearity, regression test
and coefficient of determination and questionnaire processing with SPSS. The results showed
that the perception of the usefulness of internet banking usage on the perception of ease in

Diterima 25 September 2017; Revisi 14 Januari 2018; Disetujui 17 Januari 2018


35

transactions for customers of Bank BRI. The more benefits perceived by customers, it will affect
the convenience for every customer to transact using internet banking.

Keywords : Internet banking, Technology Acceptance Model, perceived ease of use, perceived
usefulness

1. Pendahuluan Dalam laporan tahunan yang


Internet Banking merupakan salah dikeluarkan APJII, bank BCA menjadi bank
satu bentuk produk jasa yang mulai banyak yang paling sering digunakan dalam
ditawarkan oleh bank-bank komersial di transaksi internet banking, pada urutan
indonesia. Pada saat ini penggunaan kedua disusul oleh bank mandiri sedangkan
Internet-Banking bagi nasabah meluas ketiga dan keempat ditempati oleh bank
karena memberikan manfaat yang sangat BNI dan bank BRI. Data terbaru yang
besar bagi kelancaran proses-proses dikutip pada situs sharingvision.com
transaksi. proses transfer, penarikan, dan (Selasa, 6 Desember 2016) bahwa
pembayaran transaksi yang dilakukan Berdasarkan data pengguna dari 6 bank
melalui Internet-Banking akan besar di Indonesia, pada tahun 2014 total
mempermudah dan mempercepat jumlah pengguna Internet banking
penyelesaian transaksi tersebut. mencapai 10 juta pengguna. Menurut
Salah satu produk berbasis internet prediksi Sharing Vision, jumlah pengguna
yang saat ini menjadi perhatian dikalangan Internet banking akan meningkat hingga
perbankan dunia adalah internet banking. 12,2 juta pengguna.
(Chan & M, 2004) Untuk mengetahui minat nasabah
Internet banking memberikan solusi terhadap penggunaan internet banking
penghematan biaya operasional (cost dalam bertransaksi maka dilakukan
effective) dalam penggunaannya penelitian dengan menggunakan model
dibandingkan dengan saluran lainnya. penerimaan teknologi ( Technology
Dikarenakan internet banking mampu Acceptance Model ) atau biasa disebut
mengurangi biaya transaksi ke titik dengan model TAM dengan persepsi
terendah yaitu dapat menghemat 79% kemudahan dan kegunaan/manfaat.
biaya dibandingkan dengan biaya transaksi Salah satu teori mengenai
perbankan yang lainnya. (Sanusi, 2000) penggunaan sistem informasi yang
Banyak layanan yang telah ditawarkan dianggap sangat berpengaruh dan
pihak bank kepada nasabah dalam hal ini umumnya digunakan untuk menjelaskan
seperti sms banking, mobile banking, penerimaan individual terhadap
Berdasarkan OJK (Otoritas Jasa penggunaan system informasi adalah
Keuangan) mencatat bahwa jumlah model penerimaan teknologi informasi
pengguna e-banking meningkat sebesar Technology Acceptance Model (TAM).
270 % dari 13,6 juta nasabah pada tahun Technology Acceptance Model (TAM)
2012 menjadi 50,4 juta nasabah pada merupakan suatu model penerimaan sistem
tahun 2016. Peningkatan terjadi informasi yang akan digunakan oleh
dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat pemakai (user). (Hartono, 2007)
dalam memanfaatkan teknologi. Persepsi manfaat pengunaan
Internet banking adalah nasabah merupakan sejauh mana seseorang
BRI KCP Unit Jagakarsa dengan berbagai percaya bahwa menggunakan suatu
kemudahan dan kelebihan dalam teknologi akan meningkatkan kinerja dari
melakukan transaksi, tetapi banyak pula pekerjaannya. (Hartono, 2007)
nasabah yang lebih memilih untuk Persepsi Kemudahan Penggunaan
melakukan transaksi dengan langsung (Perceived Ease of Use) adalah persepsi
mendatangi kantor bank baik kantor cabang kemudahan penggunaan berarti keyakinan
maupun kantor pusat bank yang individu bahwa menggunakan sistem
bersangkutan. Hal ini menimbulkan sudut teknologi informasi tidak akan merepotkan
pandang yang berbeda dalam persepsi atau membutuhkan usaha yang besar pada
manfaat yang diterima nasabah melalui saat digunakan (free of effort).
layanan Internet banking. Pada dasarnya, Minat perilaku (behavioral intention)
sebuah layanan yang mampu memberikan adalah suatu keinginan atau minat
manfaat pada nasabah pasti akan diterima seseorang untuk melakukan suatu perilaku
dengan baik. tertentu. Minat berhubungan dengan
perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan,

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


36

akan tetapi minat dapat berubah menurut mempunyai pengaruh yang positif dan
waktu, semakin lebar interval waktu, signifikan terhadap minat ulang
semakin dimungkinkan terjadi perubahan- menggunakan layanan internet banking,
perubahan minat seseorang. (Hartono, kecuali pada variabel persepsi kemudahan
2007) yang tidak mempunyai pengaruh yang
Berdasarkan penelitian signifikan terhadap minat ulang nasabah
sebelumnya bahwa Tujuan utama dari dalam menggunakan internet banking.
penelitian ini adalah untuk menganalisis (Ahmad & Pambudi, 2014)
faktor-faktor yang mempengaruhi minat Aspek perilaku dalam
seorang nasabah untuk mau menggunakan pengadopsian teknologi informasi adalah
Sistem Informasi Akuntansi Perbankan sebuah hal penting untuk diperhatikan,
berupa Internet Banking dengan karena interaksi antara pengguna dengan
menggunakan Technology Acceptance perangkat komputer merupakan hasil dari
Model (TAM). Selain itu, peneliti juga persepsi, sikap, afeksi, sebagai aspek
menambahkan konstruk laten berupa keprilakuan yang ada pada diri individu
persepsi keamanan kedalam TAM. Objek sebagai pengguna. (Devi & Suartana,
dalam penelitian ini adalah nasabah Bank 2014)
Central Asia yang ada di kota Palembang
dengan pertimbangan bahwa Bank Central 2. Metode Penelitian
Asia merupakan Bank pelopor Internet Dalam penelitian ini, penulis melakukan
Banking di Indonesia sejak tahun 2000 dan tahapan penelitian sebagai berikut:
mempunyai volume transaksi perbankan Identifikasi Masalah
yang tertinggi pada akhir tahun 2012
dibandingkan dengan Bank lainnya.
Sebanyak 194 sampel diambil dan Tujuan dan Ruang Lingkup
dianalisis dengan menggunakan Structual
Equation Model (SEM). Hasilnya
menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, Perumusan Hipotesa

persepsi kemudahan penggunaan, persepsi


keamanan, dan sikap berhubungan positif
Skala Likert
secara signifikan dengan minat nasabah
Bank Central Asia di Kota Palembang untuk
menggunakan Internet Banking. Selain itu
juga ditemukan fenomena bahwa ternyata Manfaat Penggunaan Kemudahan Penggunaan
Internet Banking Internet Banking
persepsi kegunaan tidak berpengaruh
secara langsung terhadap minat, melainkan
berpengaruh secara tidak langsung melalui
sikap. Fenomena ini sebenarnya Pengumpulan Data dan Informasi
disebabkan oleh faktor demografis berupa
perbedaan tempat dan waktu dilakukannya
penelitian menjadi penyebab utama Analisis Data

terjadinya perbedaan hasil penelitian ini


dengan dasar teori yang ada dan penelitian
terdahulu. (Gunawan, 2014) Kesimpulan Dan Saran

Berdasarkan pemaparan hasil


Gambar.1. Tahapan Penelitian
penelitian maka dapat disimpulkan terjadi
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
pengaruh dari persepsi manfaat, persepsi
kemudahan, keamanan, dan ketersediaan
Metode Pengumpulan Data
fitur terhadap minat ulang menggunakan
Dalam metode penelitian ini,
internet banking secara signifikan. Artinya
penulis melakukan pengumpulan data
bahwa responden menyatakan semua
dengan beberapa tahap yaitu :
variable bebas tersebut dianggap penting
a. Observasi
untuk dapat meningkatkan minatnya dalam
Melakukan pengumpulan data secara
menggunakan layanan internet banking.
langsung melalui pengamatan objek
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
penelitian yang berkaitan dengan
bahwa ada hipotesis yang tidak dapat
adanya persepsi manfaat dan
diterima yang artinya bahwa secara parsial
kemudahan nasabah dalam
menunjukkan bahwa persepsi manfaat,
penggunaan Internet banking di BRI
keamanan dan ketersediaan fitur
KCP Unit Jagakarsa.

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


37

b. Wawancara X1 dan memprediksi variabel Y dari


Melakukan tanya jawab secara tatap variabel X2. Analisis regresidigunakan
muka dengan pihak karyawan BRI KCP untuk memprediksi variabel Y jika salah
Unit Jagakarsa yang menjadi sumber satu variabel X dimanipulasi.Teknik analisis
informasi untuk mengetahui data regresi memakai teknik analisis varians.
nasabah BRI yang menggunakan Koefisien determinasi digunakan
fasilitas internet banking BRI. untuk menganalisis seberapa besar
c. Studi Pustaka presentase variabel bebas terhadap
Penelitian yang dilakukan penulis untuk variable terkait.Perhitungan koefisien
mempelajari serta mengumpulkan dan determinasi dilakukan pada hubungan
memperoleh data-data melalui studi antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, serta
pustaka teori yang berkaitan dengan X1 dan X2 secara bersama-sama dengan
objek penelitian dari berbagai sumber. Y.
Kuesioner
Kuesioner yang ditujukan para 3. Hasil dan Pembahasan
nasabah BRI dalam bertransaksi Penelitian ini mengambil sampel
menggunakan internet banking 104 responden di bank BRI KCP Unit
menggunakan skala likert. Jagakarsa. Pengujian yang dilakukan yaitu:
Populasi dan Sampel Penelitian 3.1. Uji Validitas
Populasi diartikan sebagai wilayah Konstruk adalah kerangka dari
generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek suatu konsep, validitas konstruk adalah
yang mempunyai kualitas dan karakteristik validitas yang berkaitan dengan
tertentuyang ditetapkan oleh peneliti untuk kesanggupan suatu alat ukur dalam
dipelajari dan kemudian ditarik mengukur pengertian suatu konsep yang
kesimpulannya. (Sugiyono, 2010). Sampel diukurnya. (Siregar, 2015)
adalah sebagian atau wakil populasi yang Validitas menunjukkan sejauh
diteliti. (Arikunto, 2010). Sampel adalah mana alat pengukur untuk mengukur apa
bagian dari jumlah dan karakeristik yang yang diukur Valid tidaknya suatu item
dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, instrumen dapat diketahui dengan
2014) membandingkan indeks korelasi product
Dalam penelitian ini, populasi yang moment Pearson pada level signifikansi 5%
diteliti adalah nasabah bank BRI KCP Unit dengan nilai tabelnya (0.194, n=104). Bila
Jagakarsa yang menggunakan internet nilai r hitung yang didapatkan lebih besar
banking dengan jumlah sampel yang dari r tabel sebesar 0.194 maka item
diambil sebanyak 104 responden tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya
berdasarkan populasi 140. jika lebih rendah dari r tabel dinyatakan
Metode Analisis Data tidak valid.
Analisis data kuantitatif digunakan
jika data yang diperoleh dalam jumlah Tabel 1. Uji Validitas Instrumen
besar dan mudah diklasifikasikan dalam Variabel X
kategori-kategori atau diubah dalam bentuk
X
angka-angka. X1.1 Pearson Correlation .498**
Uji distribusi normal adalah uji Sig. (2-tailed) .000
untuk mengukur apakah data kita memiliki N 104
distribusi normal sehingga dapat dipakai X1.2 Pearson Correlation .496**
dalam statistik parametrik (statistik Sig. (2-tailed) .000
N 104
inferensial). Cara yang biasa dipakai untuk
X1.3 Pearson Correlation .516**
menghitung masalah ini adalah Chi Square. Sig. (2-tailed) .000
Tapi karena tes ini memiliki kelemahan, N 104
maka kita pakai adalah Kolmogorof- X1.4 Pearson Correlation .328**
Smirnov. Sig. (2-tailed) .001
Uji linearitas bertujuan untuk N 104
X1.5 Pearson Correlation .508**
mengetahui apakah dua variabel Sig. (2-tailed) .000
mempunyai hubungan yang linear atau N 104
tidak. Uji tersebut digunakan sebagai X1.6 Pearson Correlation .581**
prasyarat dalam analisis korelasi atau Sig. (2-tailed) .000
regresi linear. (Kasmadi & Sunariah, 2014) N 104
X1.7 Pearson Correlation .712**
Analisa regresi sederhana digunakan Sig. (2-tailed) .000
untuk memprediksi variabel Y dari variabel N 104

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


38

X1.8 Pearson Correlation .598** N 104


Sig. (2-tailed) .000 Y1.6 Pearson .461**
N 104 Correlation
X1.9 Pearson Correlation .498** Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000 N 104
N 104 Y1.7 Pearson .393**
X1.10 Pearson Correlation .533** Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 104 N 104
X Pearson Correlation 1 Y1.8 Pearson .380**
Sig. (2-tailed) Correlation
N 104 Sig. (2-tailed) .000
Sumber : Hasil Penelitian (2017) N 104
Y1.9 Pearson .400**
Correlation
Tabel 2. Hasil Pengujian Instrumen Sig. (2-tailed) .000
Variabel X N 104
Item R Sig. Keterangan Y1.10 Pearson .384**
Correlation
X1.1 0.498 0.000 Valid Sig. (2-tailed) .000
N 104
X1.2 0.496 0.000 Valid
Y Pearson 1
X1.3 0.516 0.000 Valid Correlation
Sig. (2-tailed)
X1.4 0.328 0.001 Valid N 104
X1.5 0.508 0.000 Valid Sumber : Hasil Penelitian (2017)
X1.6 0.581 0.000 Valid
Tabel 4. Hasil Pengujian Instrumen
X1.7 0.712 0.000 Valid Variabel Y
X1.8 0.598 0.000 Valid Item R Sig. Keterangan

X1.9 0.498 0.000 Valid Y1.1 0.345 0.000 Valid

X1.10 0.533 0.000 Valid Y1.2 0.576 0.000 Valid


Y1.3 0.651 0.000 Valid
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Y1.4 0.587 0.000 Valid
Dari tabel 2 diatas, didapatkan Y1.5 0.592 0.000 Valid
bahwa semua item dari variabel X sudah
valid. Terlihat dari nilai correlation (r) untuk Y1.6 0.461 0.000 Valid
masing-masing item valid yang lebih besar Y1.7 0.393 0.000 Valid
Y1.8 0.380 0.000 Valid
dari nilai r tabel sebesar 0.194, atau
dengan nilai signifikansi yang lebih kecil Y1.9 0.400 0.000 Valid
dari 0.05. Oleh karena itu, maka dapat Y1.10 0.384 0.000 Valid
diambil 10 item sudah valid dan dapat Sumber : Hasil Penelitian (2017)
digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Tabel 3. Uji Validitas Instrumen Variabel Y Reliability Statistics


Cronbach's
Y
Y1.1 Pearson .345** Alpha N of Items
Correlation .614 10
Sig. (2-tailed) .000 Y1.10 0.384 0.000 Valid
N 104
Y1.2 Pearson .576**
Correlation Dari tabel 4 diatas, didapatkan
Sig. (2-tailed) .000 bahwa semua item dari variabel Y sudah
N 104 valid. Terlihat dari nilai correlation (r) untuk
Y1.3 Pearson .651**
Correlation masing-masing item valid yang lebih besar
Sig. (2-tailed) .000 dari nilai r tabel sebesar 0.194, atau
N 104 dengan nilai signifikansi yang lebih kecil
Y1.4 Pearson .587** dari 0.05. Oleh karena itu, maka dapat
Correlation diambil 10 item sudah valid dan dapat
Sig. (2-tailed) .000
N 104 digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Y1.5 Pearson .592**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


39

3.2. Uji Reabilitas terikat dan variabel bebas keduanya


Reabilitas analisis adalah analisis mempunyai distribusi normal atau tidak.
yang banyak digunakan untuk mengetahui Model regresi dapat dikatakan memenuhi
konsistensi alat ukur yang menggunakan asumsi normalitas jika residual yang
skala, kuesioner atau angket. (Priyatno, diperoleh dari model regresi berdistribusi
2009) normal. Hipotesis yang digunakan dalam
Pengujian reabilitas dilakukan pengujian adalah:
untuk menguji tingkat ketetapan suatu H0 : Sebaran residual berdistribusi normal
instrumen akurat atau tidak. Dari data H1 : Sebaran residual tidak berdistribusi
kuesioner yang diperoleh maka dapat dicari normal
reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Untuk menguji asumsi ini, dapat
Cronbach’s Alpha.Instrumen dapat digunakan grafik histogram dan Normal P-P
dikatakan handal (reliabel) bila memiliki plot serta One-Sample Kolmogorov-
koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0.6 Smirnov Test sebagai berikut:
atau lebih.Uji reliabilitas yang digunakan
adalah dengan Cronbach’s Alpha.Bila alpha
lebih kecil dari 0.6 maka dinyatakan tidak
reliabel dan sebaliknya dinyatakan reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua
variabel ditunjukkan tabel di bawah ini:

Tabel 5. Uji Reabilitas Instrumen Variabel X


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 104 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 104 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure. Gambar 2. Grafik Histogram Uji
Reliability Statistics NormalitasAntara Variabel Persepsi
Cronbach's Pengaruh Kegunaan (X) dengan Variabel
Alpha N of Items Persepsi Kemudahan
.703 10 Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Tabel 6 Uji Reabilitas Instrumen Variabel Y


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 104 100.0
Excludeda 0 .0
Total 104 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Tabel 7. Hasil Pengujian Reliabilitas


Variabel
Koefisien
Variabel Butir Keterangan
Alpha
X 10 0.703 Reliabel
Y 10 0.614 Reliabel Gambar 3. Normalitas Probability Plot
Sumber : Hasil Penelitian (2017) Antara Variabel Persepsi Kemanfaatan
Pengguna (X) dengan Variabel Persepsi
Berdasarkan tabel 7 di atas dapat Kemudahan (Y)
diketahui bahwa variabel X dan Y memiliki Sumber : Hasil Penelitian (2017)
nilai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar
dari 0.6 sehingga dapat dikatakan variabel Tabel 8. Uji one sampleKolmogorov-
yang digunakan dalam penelitian ini sudah SmirnovUntuk Persepsi Kemanfaatan
reliabel atau dapat dihandalkan dan dapat Pengguna terhadap Persepsi Kemudahan
dilanjutkan ke analisis selanjutnya. Residual Signifikansi

Model 1 0.394
3.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk Sumber : Hasil Penelitian (2017)
menguji apakah dalam regresi variabel

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


40

Dari Histogram pada gambar 2 kemanfaatan pengguna).


menunjukkan bahwa diagram batang
mengikuti kurva normal yang terbentuk dan Tabel 11.Hasil Uji Regresi
dari grafik P-P plot pada gambar 3 Variabel Entered atau Removed
didapatkan bahwa data observasi berada di Model Variables Variables
sekitar garis diagonal, dan dari tabel 8 Entered Removed Method
1 Kemanfaatan . Enter
diatas, didapatkan nilai signifikansi dari (X)a

pengujian one sample Kolmogorov-Smirnov a. All requested variables entered.


sebesar 0.394 lebih besar dari α (0.05). b. Dependent Variable: Kemudahan (Y)
Berdasarkan ketiga pengujian tersebut, Sumber : Hasil Penelitian (2017)
diambil keputusan terima H0 yang artinya
sebaran residual berdistribusi normal Tabel 12.Model Summary
(asumsi tepenuhi).
Mode Adjusted Std. Error of
l R R Square R Square the Estimate
3.4. Uji Linearitas 1 .546 a
.298 .291 2.05979
Uji lineritas bertujuan untuk menguji a. Predictors: (Constant), Kemanfaatan (X)
apakah bentuk hubungan antara variabel b. Dependent Variable: Kemudahan (Y)
bebas dan variabel terikat adalah linier atau
tidak.Hubungan kedua variabel dikatakan Sumber : Hasil Penelitian (2017)
linier apabila nilai signifikansi uji lebih kecil
dari alpha yang digunakan.Hasil pengujian Tabel 12 menjelaskan besarnya
disajikan berikut ini. nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu
sebesar 0,546 dan dijelaskan besarnya
Tabel 9. Uji Linieritas dengan Curve Fit presentase pengaruh variabel bebas
Dependent Variable:Kemudahan (Y) terhadap variabel terikat yang disebut
Equati Parameter koefisien determinasi yang merupakan hasil
on Model Summary Estimates dari pengkuadratan R. Dari output tersebut
R diperoleh koefisien determinasi (R2)
Squa df df Si Consta
re F 1 2 g. nt b1 sebesar 0,298, yang mengandung
Line .298 43.3 1 10 .00 15.692 .51 pengertian bahwa pengaruh variabel bebas
ar 14 2 0 3 (Persepsi kemanfaatan pengguna)
The independent variable is Kemanfaatan (X). terhadap variabel terikat (Persepsi
kemudahan) adalah sebesar 29,8 %,
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
sedangkan sisanya diperoleh dari variabel
Tabel 10. Hasil Pengujian Linieritas Dengan yang lain.
Curve Fit
Keteranga Tabel 13. Hasil Pengujian dengan Annova
Variabel Signifikansi Sum of Mean
n
X1 terhadap Y1 0.000 Linier Model Squares Df Square F Sig
1
Sumber : Hasil Penelitian (2017) Regressi 43.3 .00
on 183.770 1 183.770 14 0*
Pengujian asumsi linieritas pada 1
tabel 9 dilakukan dengan metode Curve Fit 0
Residual 432.759 2 4.243
dengan melihat bentuk hubungan antara
1
variabel bebas dan variabel terikat. Hasil 0
pengujian menunjukkan bahwa nilai Total 616.529 3
signifikansi pada hubungan X  Y sebesar a. Predictors : (Constant), Kemanfaatan (X)
0.000. Dapat disimpulkan bahwa nilai b. Dependent Variabel : Kemudahan (Y)
signifikansi untuk 1 pasang hubungan Sumber : Hasil Penelitian (2017)
tersebut lebih kecil dari α 5%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat Tabel 13 menjelaskan apakah ada
hubungan linier antar variabel yang pengaruh yang nyata (signifikan) variabel
digunakan. persepsi kemanfaatanpengguna (X)
terhadap variabel persepsi kemudahan (Y).
3.5. Analisis Regresi Sederhana Dari tabel di atas terlihat bahwa F hitung =
Analisis regresi sederhana 43,314 dengan tingkat signifikansi atau
digunakan untuk menguji bagaimana probabilitas 0,000<0,005, maka model
variabel dependen (variabel persepsi regresi dapat dipakai untuk memprediksi
kemudahan) dapat diprediksi melalui variabel persepsi kemudahan.
variabel independen (variabel persepsi

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


41

3.5. Analisis Regresi Linier Sederhana menjelaskan sumbangan atau kontribusi


Analisis regresi yang berguna dari variabel X (persepsi kemanfaatan)
untuk mendapatkan pengaruh variabel X yang disertakan dalam persamaan regresi
(persepsi kemanfaatan) terhadap variabel Y terhadap variabel Y (persepsi kemudahan)
(persepsi kemudahan).Dalam pengolahan adalah sebesar 29.8%, sedangkan 70.2%
data dengan menggunakan analisis regresi lainnya disumbangkan oleh variabel lainnya
linier sederhana, dilakukan beberapa yang tidak dimasukkan ke dalam
tahapan untuk mencari hubungan antara persamaan ini.
variabel independen dan dependen. B. Uji hipotesis (uji-F)
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan Pengujian model regresi ini
menggunakan software SPSS 18 digunakan untuk mengetahui apakah
didapatkan ringkasan seperti berikut: variabel independen memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel
Tabel 14. Uji Regresi Linier Sederhana dependen.
Variabel B Fhitun Signifika Keterang Hipotesis:
g nsi an H0:tidak terdapat pengaruh yang signifikan
Konstanta 15.6
92 antara variabel independentterhadap
X(persepsi 0.51 43.3 0.000 Signifikan variabel dependen;
kemanfaat 3 14 H1: terdapat pengaruh yang signifikan
an) antara variabel independentterhadap
A = 0.050 variabel dependen.
Koefisien Determinasi (R2) = 0.298
F-tabel (F1,102,0.05 ) = 3.934 Pengambilan keputusan :
Sumber : Hasil Penelitian (2017) H0 ditolak jika Fhitung> Ftabel, atau nilai
Berdasarkan tabel 14 di atas, diperoleh signifikansi < α
model regresi sebagai berikut : H0 diterima jika Fhitung< Ftabel, atau nilai
Y = 15.692 + 0.513 X + ei signifikansi > α
Interpretasi model regresi tersebut adalah Berdasarkan tabel 14 didapatkan bahwa
sebagai berikut : variabel X (persepsi kemanfaatan) memiliki
1. β0 = 15.962. Koefisien regresi ini statisitik uji F sebesar 43.314dengan
menunjukkan bahwa tanpa adanya signifikansi sebesar 0.000. Nilai statistik uji
pegaruh dari variabel-variabel bebas Fhitung tersebut lebih besar daripada Ftabel
terhadap variabel Y, maka skor total (43.314 > 3.934) dan nilai signifikan F lebih
dari variabel Y sudah meningkat kecil dari α (0.05). Pengujian ini
(variabel persepsi kemudahan sudah menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga
meningkat sebelumnya). dapat disimpulkan bahwa variabel X
2. β2 = 0.513. Koefisien regresi yang (persepsi kemanfaatan) berpengaruh
bernilai positif memiliki arti pengaruh secara signifikan (nyata) terhadap variabel
searah antara variabel X (persepsi Y (persepsi kemudahan). Atau dengan kata
kemanfaatan) terhadap variabel Y lain variabel persepsi kemanfaatan memiliki
(persepsi kemudahan), yang artinya pengaruh yang nyata dan cukup besar
apabila terjadi peningkatan pada terhadap variabel persepsi kemudahan
variabel X, maka variabel Y akan dalam penelitian ini.
meningkat, dan sebaliknya bila terjadi
penurunan pada variabel X, maka 4. Kesimpulan
variabel Y akan menurun pula. Berdasarkan hasil penelitian dan
A. Koefisien Determinasi (R )
2 pembahasan dapat diambil kesimpulan
2
Koefisien determinasi (R ) adalah bahwa dari hasil uji validitas menunjukkan
ukuran ketepatan atau kecocokan garis semua item pertanyaan sudah valid,
regresi yang diperoleh dari hasil pendugaan dibuktikan dengan lebih besarnya nilai (r)
parameter berdasarkan contoh. Selain itu, hitung dari nilai (r) tabel sebesar 0.194,
koefisien determinasi juga dapat digunakan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien
untuk mengukur besar proporsi keragaman variabel x sebesar 0.703 dan nilai koefisien
total di sekitar nilai tengah yang dapat variabel y sebesar 0.614 sehingga kedua
dijelaskan oleh garis regresi. variabel reliabel, dibuktikan bahwa variabel
Besarnya kontribusi dari variabel x dan y memiliki nilai koefisien Cronbach’s
independen terhadap variabel dependen, Alpha lebih besar dari 0.6.
berdasarkan hasil perhitungan pada tabel Hasil uji normalitas didapatkan nilai
IV.7 dengan nilai koefisien determinasi (R signifikansi sebesar 0.394 dari pengujian
Square) sebesar 0.298. Hasil tersebut One Sample Kolmogrov-Smirnov, hasil uji

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42


42

linearitas terdapat hubungan linier antar Devi, & Suartana. (2014). Analisis
variabel, dibuktikan bahwa hubungan Technology Acceptance Model
variabel x terhadap variabel y nilai (TAM) Terhadap Penggunaan
signifikansi sebesar 0.000 dan diperoleh Sistem Informasi Di Nusa Dua
nilai frekuensinya sebesar 43.314 Beach Hotel dan SPA ISSN: 2302-
Hasil koefisien determinasi bahwa 8558. E-Jurnal Akuntansi
persamaan regresi (persepsi manfaat) Universitas Udayana .
terhadap variabel (persepsi kemudahan)
memiliki pengaruh antar variabel sebesar Gunawan, A. (2014). Aplikasi Technology
29.8%, sedangkan sisanya diperoleh dari Acceptance Model Pada Minat
variabel yang lain hasil uji hipotesis analisis Nasabah Untuk Menggunakan
varians untuk regresi dengan Internet Banking. Jurnal Nominal
membandingkan nilai signifikansi dengan Vol 3 No.2 .
probabilitas 0,05 diperoleh nilai Fhitung =
43,314 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05. Hartono, J. (2007). Metodologi Penelitian
Maka dapat diputuskan bahwa Bisnis: Salah Kaprah dan
hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan Pengalaman-Pengalaman.
terdapat pengaruh yang signifikan positif Yogyakarta: BPFE.
persepsi kemanfaatan pengguna terhadap
persepsi kemudahan penggunaan internet Kasmadi, & Sunariah, N. S. (2014).
banking bagi para nasabah dan hipotesis Panduan Modern Penelitian
(H0) ditolak, hasil penelitian menunjukkan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
bahwa variabel persepsi kemanfaatan
penggunaan internet memiliki pengaruh Priyatno, D. (2009). 5 Jam Belajar Olah
secara langsung terhadap persepsi Data dengan SPSS 17.
kemudahan penggunaan internet dalam Yogyakarta: Andi Offset.
bertransaksi bagi nfasabah Bank BRI KCP
Unit Jagakarsa. Semakin banyak manfaat Sanusi, A. (2000). Prospek Internet
yang dirasakan para nasabah, maka akan Banking di Era Millenium III.
mempengaruhi rasa kemudahan bagi Jakarta: Elex Media Komputindo.
nasabah setiap bertransaksi menggunakan
internet banking. Siregar, S. (2015). Statistik Parametrik
Saran untuk penelitian kedepan Untuk Penelitian Kuantitatif.
ditambahkan variabel penelitian yang ada Jakarta: Bumi Aksara.
pada TAM, menggunakan metode yang lain
selain TAM dan jumlah sampel yang lebih Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
besar yaitu nasabah bank BRI KCP per Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
wilayah atau seluruh Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Referensi Sugiyono. (2010). Statistika Untuk


Ahmad, & Pambudi, B. S. (2014). Pengaruh Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Persepsi Manfaat, Persepsi
Kemudahan, Keamanan dan
Ketersediaan Fitur TerhadapMinat
Ulang Nasabah Bank Dalam
Menggunakan Internet Banking
(Studi Kasus Pada Program
Layanan Internet Banking). Jurnal
Studi Manajemen Vol. 8 No.1 .

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian,


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.

Chan, S., & M, L. (2004). Understanding


Internet Banking Adoption and use
Behaviour. Journal of Global
Information Management .

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 34-42

Anda mungkin juga menyukai