Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MARTINA YUNI SERA, AM.

Kep
GOL/ANGKATAN : II/ ANGK.IV
NDH : 23

KOMITMEN MUTU

1. Identifikasi penyelenggaraan pemerintah yang tidak efektif dan


efisien, inovatif dan berorientasi mutu, berikan contoh dan
konsekuensinya?
Jawaban :
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
Karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur
tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga
dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan.
Oleh karena itu, jika dalam pelaksanaan tugas tidak
memperhatikan efektivitas dan efisiensi maka akan berdampak pada
ketidaktercapaian target kerja, menurunkan kredibilitas institusi tempat
bekerja, dan bahkan akan menimbulkan kerugian.
Berikut contoh penyelenggaran pemerintah yang tidak efektif dan
efisien:
1. Ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu layanan aparatur
2. Pembangunan sarana fisik yang masih terbengkalai
3. Kasus korupsi
4. Sering terlambatnya pegawai untuk masuk kerja

Konsekuensi
Pada dasarnya efisiensi dapat diukur dari ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar dari alur. Jika hal tersebut tidak terlaksana
dengan baik maka bnyak terjadi pembangunan infrastruktur yang tidak
tepat waktu sehingga terjadi ketidakpuasan masyarakat terhadap
pemerintah. Sedangkan jika pegawainya tidak datang tepat waktu
mengakibatkan terhambatnya pelayanan di suatu organisasi dan tidak
tecapainya target pekerjaan.

Konsep inovasi dan berorientasi mutu


Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik mesti menjadi
tanggung jawab para penyelenggara pelayanan, bahkan semua
aparatur pada setiap level organisasi dituntut untuk dapat memahami
esensi dan manfaat inovasi tersebut, serta dapat melaksanakannya
dengan baik. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi
organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa esensi yang
terkandung dalam istilah inovasi adalah perubahan.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh
lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
Contoh:
Dalam menjalankan pekerjaan sebagai perawat kita harus
mengikuti perkembangan teknologi agar terjadi perbaikan dalam
melayani pasien/klien, seperti rujukan pasien sekarang sudah
menggunakan system online. Sehingga pembuatan rujukan bias lebih
cepat dan system rujukan bisa terkoordinir dengan baik. Sedangkan
masyarakat bias puas dengan kinerja kita.
2. Deskripsikan nilai-nilai dasar orientasi mutu terkait pelayanan
public, berikan contoh!
Jawaban :
 Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan pelanggan
 Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar pelanggan tetap setia
 Menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi: tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
 Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan pelanggan maupun
perkembangan teknologi
 Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
 Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
Contoh :
Sebagai contoh nilai – nilai orientasi mutu terkait pelayanan publik di
tempat kerja saya yaitu bahwa sebagai perawat harus memberikan
pelayanan baik kepada pasien yang sesuai dengan tupoksi agar
meningkatkan kepuasan klien/pasien, memelihara agar klien/pasien
tetap setia memakai jasa layanan kita, jika meningkatkan tingkat
kepuasan klien/pasien maka akan meningkatkan daya jual tempat
pelayanan publik tersebut.
3. Deskripsikan pendekatan inovatif dalam penyelenggaraan
pelayanan public, berikan contoh !
Jawaban :
Inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan akan senantiasa
dikaitkan dengan aspek kebaruan yang terjadi dalam layanan yang
diberikan. Pemutakhiran data penduduk, pemetaan lokasi sekolah,
penyusunan program kerja baru, evaluasi kinerja berkelanjutan,
catatan laporan keuangan, merupakan bukti adanya kebutuhan untuk
terus memperbaharui data dan informasi di lingkungan instansi
pemerintah. Dengan berbekal data yang akurat dan dapat diakses
dengan cepat, maka keputusan yang diambil pimpinan akan tepat
pada sasaran, tetap aktual, dan sesuai dengan kondisi nyata (bersifat
kontekstual).
Sebagai contoh pada pelayanan publik di Kantor Catatan Sipil di
suatu daerah, dalam pembuatan KTP/KK tidak harus datang ke kantor
langsung, masyarakat dapat mengurus KTP/KK melalui online.
Sehingga dengan adanya program tersebut masyarakat bisa lebih
meminimalisir waktu dan uang, karena bisa dari mana saja masyarakat
tersebut mengurus KTP/KK nya. Sehingga dari program tersebut maka
akan meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kantor
tersebut.

4. Jelaskan upaya perbaikan mutu yang dapat dilakukan ditempat


kerja!
Jawaban:
Dalam sebuah dunia kerja dalam lingkup perusahaan tentulah
banyak elmen-elemen yang andil dalam organisasi tersebut mulai dari
pimpinanan yang paling atas hingga pekerja biasa semua itu
membutuhkan sebuah koordinasi semua elemen agar apa yang
dijadikan visi dan misi perusahaan tersebut bisa berjalan dengan baik
dan akhirnya tujuan bisa dicapai sesuia dengan harapan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perbaikan mutu, antara
lain: motivasi, kepemimpinan, lingkungan kerja, insentif (ada upaya
penghargaan), budaya kerja, komunikasi, jabatan, fasilitas
perusahaan, pelatihan, dan masih banyak yang lainnya yang
semuanya bisa meberikan kenyamanan para pekerja. Dalam
kehidupan berorganisasi terutama dalam perusahaan aspek motivasi
kerja wajib mendapat perhatian serius dari para pemimpin perusahaan
karena sangat berpengaruh untuk kelancaran perusahaan tersebut.
Hal ini mutlak karena ada beberapa seperti halnya yang telah
dijelaskan diatas adanya perbedaan karakteristik antar individu pekerja
selain itu faktor kejenuhan dalam bekerja  juga sering kali menjadi
salah satu kendala dalam sebuah perusahaan. Kebutuhan manusia
tidak saja mementingkan materi dalam konteks ini bisa gaji, akan tetapi
juga butuh sebuah perhatian yang bersifat psikologis yang didalamnya
mencakup perhatian seorang pemimpin maupun perhatian antar
pekerja sehingga tercipta lingkungan yang harmonis yang semuanya
akan kembali memberikan efek terhadap kelancaran perusahaan
tersebut. Semakin baik pelayanan kebutuhan pekerja baik materi
maupun psikologi akan semakin baik juga kinerja para karyawannya
dalam perusahaaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai