DI SUSUN OLEH :
ERIKA DETUAGE
C01417041
PRODI S1 KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sejarah Berdirinya
Muhammadiyah Dan Amal-Amal Usaha di Daerah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah IDK 2 Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... I
DAFTAR ISI..........................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan …………............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Cara Pemberian Obat (ORAL)........................................................................ 4
2.2 Cara Pemberian Obat Injeksi Subkutan........................................................ 5
2.3 Cara Pemberian Obat Injeksi Intrakutan................................................................. 6
2.4 Cara Pemberian Obat Injeksi Intravena ................................................................. 7
2.4 Cara Pemberian Obat Injeksi Intramuskular.......................................................... 7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 8
3.2 Saran.............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa memahami pemberiaan obat secara oral, sublingual, parentral dan anal
Agar mahasiswa mudah melaksanakan praktek dengan teori yang telah di paparkan
Agar mahasiswa mampu menerapkannya dalam dunia kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
e. Cara Kerja
Cuci tangan
Dekatkan alat-alat ke klien
Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
Pilih area tempat penyuntikan melalui inspeksi ukuran dan keutuhan otot.
Pertimbangkan area tempat penyuntikan dengan dosis obat yang diberikan.
Tentukan lokasi area penyuntikan SC yang terbebas rasa nyeri, bengkak,
jaringan parut atau peradangan di area perut, scapula, ventrogluteal dan
dorsogluteal.
Pasang pengalas
Pasang sarung tangan terutama pada tangan yang tidak dominan, disesuaikan
dengan kebutuhan.
Bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol swab area yang akan dilakukan
penyuntikan dengan cara melingkar dari pusat ke arah luar atau sekali usap
biarkan agak mengering.
Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari spuit. Pegang
spuit dengan tangan yang dominan.
Tempatkan tangan yang tidak dominan di seberang sisi tempat penyuntikan,
mengangkat otot ke atas (seperti mencubit) area penyuntikan, hati-hati jangan
sampai menyentuh area penyuntikan.
Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang dominan.
Suntikkan dengan cepat pada sudut 45 derajat sampai 90 derajat tergantung
drai banyaknya jaringan adipose. Lepaskan regangan.
Aspirasi dengan perlahan. Jika darah terhisap oleh jarum, cabut jarum tersebut
dan buang serta ganti dengan obat yang baru.
Jika darah tidak terhisap, suntikkan obat tersebut secara perlahan dengan
sedikit tekanan sampai obat habis.
Angkat jarum dengan cepat sambil menekan kulit pada area penyuntikan,
tempatkan kapas alkohol/alkohol swab diatas lokasi penyuntikan.
Tutup jarum spuit dengan penutupnya dengan teknik one hand, lalu buang ke
tempat sampah medis khusus benda tajam.
Lepaskan sarung tangan.
Bantu klien mengatur kembali posisinya.
Evaluasi respon klien setelah pemberian obat subkutan (SC)
Sampaikan salam terminasi
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat SC
2.3 Cara Pemberian Obat (Injeksi Intrakutan)
a. Pengertian
Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukan obat kedalam jaringan kulit
yang di lakukan untuk tes alergi terhadap obat yang akan diberikan .pada umumnya
diberikan pada pasien yang akan diberikan obat antibiotic. Pemberian intrakutan pada
dasarnya dibawah kulit atau dapat dibawah dermis atau epidermis. Secara umum pada
daerah lengan tangan dan daerah ventral.
b. Tujuan Pemberian Obat
Melaksanakan uji coba obat tertentu,yang di lakukan dengan cara memasukan
obat ke dalam jaringan kulit yang di lakukan untuk tes alergi dan skin test
terhadap obat yang akan di berikan.
Memberikan obat tertentu yang pembariannya hanya dapat di lakukan dengan cara
di suntik intrakutan,pada umumnya di berikan pada pasien yang akan di berikan
obat antibiotic.
Membantu menentukan diagnose penyakit tertentu
c. Persiapan Pasien
Sampaikan salam
Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
d. Persiapan Alat
Baki/meja obat
Jarum dan spuit 1 cc.
Kapas alkohol/alkohol swab
Bak spuit
Buku obat/catatan
Bengkok obat
Sarung tangan
Tempat sampah medis khusus
Perlak/pengalas.
e. Cara Kerja
Cuci tangan
Dekatkan alat-alat ke klien
Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
Pilih area tempat penyuntikan untuk intradermal adalah lengan bawah bagian dalam
dan punggung pada area scapula
Pasang sarung tangan
Bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol swab area yang akan dilakukan penyuntikan
dengan cara melingkar dari pusat ke arah luar atau sekali usap biarkan agak
mengering.
Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari spuit. Pegang spuit
dengan tangan yang dominan.
Pegang dan regangkan kulit yang akan dilakukan penyuntikan dengan tangan yang
tidak dominan dan tangan yang dominan memegang spuit kearah klien.
Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang dominan. Suntikkan
dengan sudut 15 derajat pada epidermis, lalu dorong pengokong spuit dengan cairan
obat. Obat ini akan menimbulkan tonjolan di bawah permukaan kulit sebanyak 0,1 cc,
berikan tanda lingkaran dengan pulpen di area penyuntikan. Untuk obat tuberculin
masukan 0,5 cc sampai diameter undurasi 6 mm.
Cabut jarum tersebut, usap pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas antiseptic
tanpa memberikan pijatan, jika tidak ada kontraindikasi (vaksinasi)
Tutup jarum spuit dengan penutupnya dengan teknik one hand, lalu buang ke tempat
sampah medis khusus benda tajam.
Lepaskan sarung tangan.
Bantu klien mengatur kembali posisinya.
Evaluasi respon klien setelah pemberian obat intracutan (IC) dan rencana tindak lanjut
Sampaikan salam terminasi
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IC
3.1 Kesimpulan
Oral adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut. Untuk cara pemberian obat
ini Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena
ekonomis, paling nyaman dan aman.
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit
yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis
Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukan obat kedalam jaringan kulit
yang di lakukan untuk tes alergi terhadap obat yang akan diberikan .pada umumnya diberikan
pada pasien yang akan diberikan obat antibiotic.
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam
pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
Pemberian obat secara intra muskuler adalah Pemberian obat / cairan dengan cara
dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus).
3.2 Saran
Dalam makalah ini menjelaskan tentang bentuk-bentuk pemberian obat, kami penulis
menyarankan kepada pembaca khususnya para petugas medis untuk lebih tahu tentang letak
pemberian obat pada bagian tubuh.
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan
akibatnya bias fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas
kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri
kita sendiri maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, eny ratna, dkk. 2009. KDPK kebudanan teori dan aplikasi. Yogyakarta. Medical
book
A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah. 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia : EGC
A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Hidayat. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik :
Salemba Medika
Dr. Lyndon Saputra. 2013. Keterampilan Dasar Untuk Perawat dan Bidan : Binarupa Aksara
Publisher
Eny Retra Ambarwati, Tri Sunarsih. 2009.KDPK Kebidanan. Jogjakarta : Nuha Medika
Kumiyati, yuni. 2010. keterampilan dasar praktek klinik kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya
Hidayat, A. azis alimul. 2009. Keterampilan praktek klinik untuk kebidanan. Jakarta.
Salemba medica
Potter, Perry. 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 7 : Salemba Medika
http://bersamaperawat.blogspot.com/2018/01/sop-injeksi-pemberian-obat-subkutan-sc.html
http://bersamaperawat.blogspot.com/2018/01/sop-injeksi-pemberian-obat-intracutan-ic.html
https://www.kompasiana.com/noviantinurjamilah/54f94b12a33311b77f8b4abb/prosedur-pemberian-
obat-melalui-intravena-iv
https://www.kompasiana.com/dedimukhibudin/54f9502ba33311ed068b4c8a/prosedur-pemberian-
obat-im-intra-muskuler