Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keperawatan Kritis

Keperawatan kritis merupakan perawatan yang mengkhususkan pada hal-hal yang


mengancam nyawa. Pasien dengan sakit yang parah beresiko tinggi untuk mengalami atau
berpotensi terhadap kondisi yang mengancam nyawa (Black & Jane, 2014). Keperawatan
perwatan kritis merupakan bidang praktik keperawatan yang kompleks di mana keahlian
klinis dikembangkan dari waktu ke waktu dengan mengintegrasi pengetahuan perwatan kritis,
keterampilan klinis, dan praktik perawat (AACN, 2014) Keperawatan kritis merupakan
seseorang yang secara langsung memberikan asuhan keperwatan kepada pasien yang sakit
kritis atau cedera (terry & Aurora,2011).

Perawat perwatan kritis adalah praktek dalam pengaturan dimana pasien memerlukan
pengkajian yang kompleks, terapi intensitas tinggi dan interpensi yang berkesinambungan
kewaspadaan keperawatan. Perawatan kritis mengandalkan tubuh khusus pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman untuk memberikan perwatan pada pasien dan keluarga dan
menciptakan lingkungn yang menyembuhkan, manusiawi dan peduli. Association of critikal
care. Mendefinifikan keperawatan perwatan kritis sebagai spesialisasi dlam keperwatan yang
berhubungan khusus dengan manusia tanggapan terhadap masalah yang mengancam jiwa.
Unit perawatan kritis berkisar dari unit pemulihan jantung terbuka, unit luka terbuka, dan unit
perwatan intensif neorologis Intensiv Care Unit (AACN 2010 Landrum 2012). Keperawatan
kritikal adalah suatu bidang yang memelukan perwatan pasien yang berkualitas tinggi dan
konfhensifuntuk pasien yang kritis waktu adalah vital. Proses keperawatan memberikan suatu
pendekatan yang sistematis, dimana perawat keperwatan kritis dapat mengevaluasi masalah
pasien dengan cepat. keperawatan kritis merupakan spesialisasi dibidang keperawatan yang
secara khusus menanangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup.
Seorang perawat kritis adalah perawat proposional yang bertanggung jawab untuk menjamin
pasien yang kritis dan bserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperwatan yang optimal.

Pengertian keperawatan kritis pada intinya adalah kegiatan tidak hanya menanagani
keperwatan pada lingkungan kushus atau perwatan peralatan khusus namun lebih pada proses
pengambilan keputusan dan kemauan untuk mengambil keputusan oleh perawat
(Musliha,2010). Untuk dapat mencapai hal tersebut maka seorang perawat yang bertugas
dibagian ke kritisan haruslah memiliki kemampuan: Pengetahuan fisiologi dan patofisiologi
tubuh, Proses keperawatan, dasar pengetahuan untuk dapat menginterpretasikan dan dapat
berespon terhadap masalah-masalah klinis dengan keterampilan yang tinggi.

2.2 Proses Keperawatan Kritis

Proses keperawatan juga mempunyai sifat-sifat yaitu dinamis, siklikal, interdependen,


dan fleksibel. Pada proses keperawatan ada lima tahapan yaitu: pengkajian, diagnosis,
perencnaan, implementasi dan evaluasi.

Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu sama lain.
Perawat harus mampu melaksanakan proses keperawatan dengan baik dan benar karena mutu
pelayanan keperawatan itu sendiri ditentukan oleh perawat yang kompeten dalam bidangnya
sehingga kualitas praktik keperawatan dapat ditingkatkan dan Dalam proses keperawatan
mengandung banyak elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat membuat penilaian
dan melakukantindakan berdasarkan nalar.

Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respond untuk individu
suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik actual
maupun potensial. Menurut YuraWalsh ( 1978) , proses keperawatan itu adalah Langkah-
langkah sistematis untuk menentukan dan merencanakan penyelesaian masalah klien lalu
mengimflementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang cukup efektif dalam
menyelesaiakan masalah yang terjadi.

2.3 Konsep Berfikir Kritis

Anda mungkin juga menyukai