PENYAKIT STROKE
Kurniawan S. Latjompo
Miranti Abdullah
Erika Detuage
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Gerontik yang berjudul
“Penyakit Stroke”
Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Keperawatan Gerontik Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen Pengampuh yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang tekuni.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. I
DAFTAR ISI.............................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Definisi…………………………………............................................ 2
2.2 Penyebab Dan Faktor Resiko……………………............................. 2
2.3 Tanda Dan Gejala……………………………................................... 2
2.4 Pengobatan Stroke………………………………………...…........... 2
2.5 Stroke Pada Lansia…………………………….………......................... 2
2.6 Manifestasi Klinis..…………………………….………......................... 2
2.7 Pathway………….…………………………….………......................... 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………
………………………………………............. 2
3.2 Saran……………
……………………………………………............. 2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari kehidupan dan merupakan
proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Proses alami ditandai
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Contantinides, 1994 dalam Nugroho, 2000). Usia lanjut merupakan suatu periode
dari rentang kehidupan yang ditandai dengan perubahan atau penurunan fungsi
Secara umum, populasi penduduk lansia 60 tahun ke atas pada saat ini di
penduduk lanjut usia di dunia saat ini diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-
rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Antara
tahun 2007 dan 2050, presentasi jumlah penduduk lansia di Amerika Afrika
perkiraan peningkatan jumlah populasi lansia juga terjadi di Asia antara tahun
2007 dan 2050 dari 2,3% mencapai 7,8% (Meiner, 2011). Peningkatan populasi
lanjut usia di Indonesia dimulai pada tahun 1971 sebesar 4,48%, pada tahun 2000
menjadi 9,77%, dan pada tahun 2020 diproyeksikan menjadi sebesar 11,34%
(Astuti et al, 2007). Dilihat sebaran penduduk lansia menurut provinsi, persentase
penduduk lansia paling tinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa
berbagai aspek kehidupan, baik bagi individu lansia itu sendiri, keluarga,
dilihat pada kemunduran fungsi organ yang menyebabkan kelompok ini rawan
Menurut Menkes (2012) masalah yang sering ditemui pada lansia dalam kehidupan
sehari€hari yaitu penyakit jantung koroner (32 %), hipertensi (31,7%), arthritis
setelah penyakit kardiovaskular dan kanker. Setiap tahun, lebih dari 700.000 orang
Amerika mengalami stroke, dan 150.000 orang meninggal akibat stroke atau akibat
komplikasi segera setelah stroke. Setiap saat 4,7 juta orang di Amerika Serikat
dengan stroke mengeluarkan biaya lebih $18 milyar setiap tahun (Goldszmidt ,
survey tahun 2004, stroke menyerang 35,8% pasien usia lanjut dan 12,9% pada
usia yang lebih muda. Penelitian lain mengatakan lebih dari 80 % stroke non
hemoragik terjadi pada lanjut usia (Chen, 2010). Insidens stroke karena perdarahan
(Hemoragik) lebih sering terjadi pada usia 40 € 60 tahun sedangkan akibat infark
(Non perdarahan) lebih sering dijumpai pada usia 60 € 90 tahun. Jumlah total
penderita itu sekitar 2,5% / 250.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini
C., 2002)
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Susilo,
2000)
lagi menjadi dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik (Wanhari,
2008).
2. Stroke Hemoragik
dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak. Akibatnya adalah penghentian suplai
- Hipertensi
- Penyakit kardiovaskuler
- Kolesterol tinggi
- Obesitas
- Peningkatan hematokrit
- Diabetes
- Kontrasepsi oral
- Merokok
- Penyalahgunaan obat
- Konsumsi alkohol
lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang
perfusinya tidak adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau
aksesori). Fungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan
• Gangguan persepsi
1. Phase Akut :
dan sirkulasi.
dexamethason.
berkurang
b. Program fisiotherapi
(Sonatha, 2012). Teori tentang perawatan diri yang diperkenalkan oleh Orem
dapat dijadikan dasar dalam pemberian perawatan pada pasien pasca stroke dalam
kelemahan atau kelumpuhan separo badan (90%), kesulitan berjalan atau gangguan
pasien tersebut. Kelemahan atau kelumpuhan ini seringkali masih dialami pasien
sewaktu keluar dari rumah sakit. Oleh karena itu, hal yang perlu dipertimbangkan
Mulyatsih (2008).
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari /ADL (activity daily living) adalah fungsi dan
aktivitas individu yang normalnya dilakukan tanpa bantuan orang lain (Wallace
dalam Triswandari, 2008). ADL pasien pasca stroke merupakan masalah yang
menarik perhatian para professional kesehatan. Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002)
terdapat kira-kira 2 juta orang bertahan hidup dari stroke yang mempunyai
kecacatan, dari angka ini 40% memerlukan bantuan dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari. Hal ini di dukung oleh penelitian Haqhqoo et al, (2013) menemukan
pendukung utama pemberi pelayanan langsung pada setiap keadaan (sehat- sakit)
bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya,
sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan,
2008).
dukungan, pelayanan serta kenyamanan bagi lansia (Depkes RI: 2003). Dukungan
keluarga terbagi atas 4 jenis yaitu; dukungan emosional, dukungan yang diberikan
keluarga dalam bentuk perhatian, kasih sayang pada lansia pasca stroke non
dalam bentuk menghargai, mendengarkan, dan berbicara pada lansia pasca stroke
dalam bentuk pemberian informasi terkait tentang stroke pada lansia pasca stroke
dalam bentuk bantuan tenaga, waktu, dan biaya untuk mengontrol kesehatan lansia
pasca stroke non hemoragik. Dukungan tersebut bertujuan agar lansia tetap dapat
O
1 Resiko Perfusi Setelah di lakukan tindakan Manajemen peningkatan tekanan
Teraupeutik
Kolaborasi
jika perlu
O
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Promosi komunikasi : deficit bicara
8. Apraksia Teraupeutik
meminimalkan bantuan
Edukasi
Kolaborasi
terapis
4. Nyeri ambulasi
bantu ( tongkat,kruk)
jika perlu
Edukasi
toleransi.
ekspirasi ( gurgling,mengi,wheezing,ronkhi
4. Ortopnea kering )
anterior-posterior 15 detik
forsep mcgill
Edukasi
Kolaborasi
PATHWAY
STROKE
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi
stroketergantung pada beberapa elemen yaitu jumlah dan lokasi otak yang rusak,
emosional pasien. Demikian juga dukungan dari keluarga dan kawan-kawan serta
yang terpenting adalah pengobatan yang diterimanya.
3.2 Saran
Dalam pencegahan Stroke agar kiranya kita dari sekarang menjaga pola makan
yang memicu penyakit stroke. Kurangi makan makanan junkfood dan atur pola tidur
DAFTAR PUSTAKA
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1202116016-2-BAB%20I.pdf
http://digilib.isi.ac.id/590/5/bab%205.pdf
http://repository.unand.ac.id/22456/3/bab%201.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2136/3/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA
%20STROKE.pdf