Anda di halaman 1dari 42

MIDDLE-RANGE

THEORY

Oleh: Eleni Kenanga P


STIKes Indramayu
Sistematik Holarki Keperawatan
• Paling abstrak s.d paling konkrit:
metaparadigma, filosofi, model konseptual
dan teori-teori (Fawcett, 1997, 2000).
• Tipe teori-teori paling abstrak s.d paling
konkrit:
Grand theory mengidentifikasi teori-teori
yang abstrak
Middle range theory diantara grand teori
dan practice teori.
Practice theory yang paling konkrit
Metaparadigma
• Metaparadigma (konsep global yang mengidentifikasi
fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin ilmu, dalil global
yang menggambarkan konsep, dan menyatakan hubungan
antara konsep (Fawcett, 2000)

• Konsep dan dalil dari metaparadigma merupakan suatu hal


yang sangat abstrak dan tanpa memberikan arahan yang pasti
pada aktivitas penelitian dan prakteknya.
Filosofi dan Model Konseptual
• Filosofi (kepercayaan atau keyakinan dan
prinsip-prinsip tentang sifat pengetahuan dan
kebenarannya (epistemologi) dan tentang
sifat (entitas) dari paradigma tersebut.

Model konseptual (sekumpulan dari abstrak dan


konsep umum yang merupakan fenomena dari
suatu disiplin ilmu).

Fungsi setiap model konseptual adalah


menyediakan suatu kerangka
acuan yang khusus yang dikatakan pada suatu
disiplin ilmu bagaimana mengamati dan
menginterpretasikan fenomena dari disiplin
ilmu.
Teori
Teori (sebagai satu atau lebih
konsep secara relatif konkrit dan spesifik
yang diperoleh dari model konseptual.

Teori adalah kumpulan konsep-konsep, defenisi


dan usulan yang memproyeksikan sebuah
pandangan sistematis atas fenomena dengan
merancang hubungan-hubungan khusus diantara
konsep-konsep untuk keperluan penggambaran,
penjelasan, perkiraan dan atau mengendalikan
fenomena. )
Klasifikasi Perkembangan Teori
1. Metha Theory
2. Grand Theory
3. Midlle Range Theory
4. Micro/Practice Theory
Meta-Theory
(Metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan
dijelaskan dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan
pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau “melebihi”
dan merujuk pada body of knowledge tentang body of
knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran
seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell
dan Kalofissudis, 2004)
Metateory sangat abstrak dan tidak mudah untuk
diuji coba.

Meta theory menyediakan arti-arti, kalimat-


kalimat, bahkan observasi oleh perawat-perawat
dalam skala global.

Meta theory dapat terdiri dari beberapa grand


theory, middle range theory, bahkan practice
theory.
Meta theory dapat dikritik, terbatas, abstrak dan
sangat sulit untuk diaplikasikan dalam praktik.
2. Grand Theory

• Fawcett (1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004)


mendefinisikan grand theory sebagai teori yang
memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak
dibanding model konseptual tetapi tersusun atas
konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris.
Grand theory
• Cakupannya luas dan kompleks.
• Membutuhkan penelitian yang
spesifik sebelum dapat sepenuhnya di
ujicobakan.
• Tidak memberikan panduan
terhadap intervensi keperawatan yang
spesifik, namun memberikan kerangka
kerja struktural dan ide yang abstrak
• Grand theory dapat menyediakan dasar bagi
middle range theory.
• Contohnya
• Teori “Self care deficit” Orem adalah middle
range theory dengan Self care sebagai grand
theory,
• Model adaptasi Roy dengan konsep manusia
adalah sistem adaptif sebagai middle range
theory dengan Manusia sebagai Grand Teori
1.Grand Theory
• Merupakan satu atau beberapa konsep
yang spesifik yang didapatkan dari model
konseptual.
• Grand theory kurang abstrak dan lebih
spesifik dibanding model konseptual tetapi
tidak se-konkrit dan sespesifik middle
range theory (Fawcett, 2005).
• Grand theory menyebutkan tujuan, misi
dan aturan nursing care yang dihasilkan
dari observasi/insight.

• Tujuan dari grand theory adalah untuk


mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep atau point penting
serta menghubungkannya dengan praktik
keperawatan.
• Manfaat grand theory adalah sebagai
alternatif panduan untuk praktik selain
tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk
pendidikan dengan mengusulkan fokus
dan struktur kurikulum, dan bantuan untuk
profesional keperawatan dengan
menyediakan dasar praktek (McKenna,
1997).
• Meskipun grand theory masih sangat
abstrak dan normatif sehingga sulit untuk
mengaplikasikannya secara empiris,
namun grand teory lebih mudah dijadikan
dasar untuk perkembangan dari middle
range theory dan teori praktis yang lebih
spesifik dan merupakan dasar bagi
perkembangan teori yang lebih spesifik.
• Contohnya, dari model konseptual Rogers’s Science of
Unitary Human Beings dihasilkan tiga grand theory yaitu:
1. Theory of Accelerating Evolution,
2. Theory of Rhythmical Correlates of Change, dan
3. Theory of Paranormal Phenomena (Fawcett, 2005).
Contoh grand theory lainnya yaitu:
1. King’s theory of goal attainment, Leininger’s theory of
culture care and universality,
2. Newman ‘s theory of health as expanding
consciousness,
3. Orem’s self care deficit theory,
4. Parse’s theory of human becoming (Peterson & Bredow,
2004).
3. Middle-Range Theory
• Teori Middle Range yang merupakan level
kedua dari teori keperawatan.
• Middle range theories dapat didefinisikan
sebagai serangkaian ide/ gagasan yang saling
berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi
terbatas yaitu pada realitas keperawatan
• Teori Middle Range cukup spesifik untuk
memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup
umum pada populasi klinik dan mencakup
fenomena yang sama.
• Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan
dan dapat digambarkan dalam suatu model. Middle range theories
dapat dikembangakan pada tatanan praktek dan riset untuk
menyediakan pedoman dalam praktik dan riset/penelitian yang
berbasis pada disiplin ilmu keperawatan. (Smith dan Liehr, 2008).

• Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih


banyak digunakan dari pada grand theory, dan dapat diuji dalam
pemikiran empiris
Middle Range Theory
• Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, Middle Range theory cukup
spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, sebagai
petunjuk riset dan praktik , Middle Range Theory lebih banyak
digunakan dari pada Grand Theory, dan dapat diuji dalam
pemikiran empiris.

• Middle Range Theory memiliki hubungan yang lebih kuat dengan


penelitian dan praktek. Hubungan antara penelitian dan
praktek menurut Merton (1968), menunjukan bahwa Middle Range
Theory amat penting dalam disiplin praktek, selain itu
• Walker and Avant (1995) mempertahankan bahwa Middle Range
Theory menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep
secara normal yang nampak dalam Grand Theory.
• Middle Range Theory memberikan manfaat bagi
perawat, mudah diaplikasikan dalam praktek dan cukup
abstrak secara ilmiah.
• Middle Range Theory, tingkat
keabstrakannya pada level pertengahan, inklusif, memili
ki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji secara
langsung.
• Bila dibandingkan dengan Grand theory, Middle Range
Theory ini lebih konkrit.
• Merton (1968) yang berperan dalam
pengembangan Middle Range Theory mendefinisikan
teori ini sebagai sesuatu yang minor tetapi
penting dalam penelitian dan pengembangan
suatu teori.
• Ruang lingkupnya lebih sempit (Fawcett, 2000)
• Fenomena yang disajikan lebih spesifik dan
kurang abstract (Fawccet, 2000)
• Teridri dari konsep dan proposisi yang konkrit
dan realitas (Fawccet, 2000, Walker, 1995)
• Merepresentasikan bidang
keperawatan yang lebih spesifik /nyata ( Jacox,
1974)
• Lebih dapat diuji secara empiris (Parker, 2001)
• Lebih dapat diaplikasikan secara langsung
dalam tatanan klinik (Renpening, 2001)
• Contoh middle range theory yaitu Pender’s health
promotion in nursing practice, Beck’s postpartum
depression theory, dll (Peterson & Bredow, 2004).
Penggunaan Middle Range
Theory
• Middle range theory telah digunakan dalam bidang
praktek dan penelitian. Teori ini mampu
menstimulasi dan mengembangkan pemikiran
rasional dari penelitian serta membimbing dalam
pemilihan variable dan pertanyaan
penelitian (Lenz,1998)

• Middle Range Theory dapat membantu praktek dengan


memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien dan
memungkinkan untuk menjelaskan beberapa efektifitas
dari intervensi.
Menurut Meleis, A. I. (1997) :
• Ruang lingkup terbatas
• Memiliki sedikit abstrak
• Membahas fenomena atau konsep yang
lebih spesifik, dan
• Merupakan cerminan praktik (administrasi,
klinik, pengajaran)
Menurut Whall (1996) :

• Konsep dan proposisi spesifik tentang


keperawatan
• Mudah diterapkan
• Bisa diterapkan pada berbagai situasi
• Proposisi bisa berada dalam suatu
rentang hubungan sebab akibat

3. Middle-Range Theory
Menjelaskan fenomena spesifik atau konsep dan
mencerminkan praktek keperawatan
Menurut Mc. Kenna (1997) :

1. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi.


2. Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
3. Tanpa indikator pengukuran
4. Masih cukup abstrak
5. Konsep dan proposisi yang terukur
6. Inklusif
7. Memiliki sedikit konsep dan variabel
3. Middle-Range Theory
Menurut Mc. Kenna (1997) :
8. Dalam bentuk yang lebih mudah diuji
9. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10. Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara
induktif menggunakan studi kualitatif.
11. Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik.
12. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
13. Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu
contohnya adalah : middle range theory dari “self care deficit” diturunkan
dari grand theory “self care” oleh Orem.
14. Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring in
perinatal nursing” dari Swansons.
Perkembangan Middle Range
Theory
Liehr & Smith (1999) menjelaskan bahwa perkembangan middle range
theory bersumber pada proses intelektual yang meliputi:

a. Teori induktif yang membangun teori melalui riset

b. Teori deduktif yang berasal dari grand theory

c. Kombinasi dari teori keperawatan dan non keperawatan

d. Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah terpublikasi

e. Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik


• Untuk menjembatani
kesenjangan antara grand
theory dengan nursing practice maka
muncullah pemikiran tentang middle
range theory yang dapat di manfaatkan
untuk riset dan praktek.
• Peterson, Bredow (2004) dalam
riset middle range theory digunakan
sebagai panduan dalam memilih
variabel dan pertanyaan-pertanyaan
penelitian. .
• Dalam praktik middle range
theory memfasilitasi
pemahaman terhadap perilaku
klien, menekankan intevensi, dan
menjelaskan tingkat efektifitas sebuah
intervensi.
• Melalui penelitian ilmiah middle range
theory ini akan menjadi lebih spesifik dan
aplikatif yang dijabarkan dalam nursing
practice.
• Meskipun teori keperawatan relevan untuk praktek
keperawatan tetapi tidak semua teori dapat diterapkan
dalam praktek.
• Marinner Tomey(1994) mendeskripsikan tentang teori
bahwa “Theoritical models of reality, often a reality that
is not directly observable”.
• Teori keperawatan dibuat berdasarkan kondisi
sesungguhnya di masyarakat, namun keadaan yang
sesungguhnya sering tidak diobservasi secara
langsung, sehingga tidak semua teori keperawatan
dapat di aplikasikan secara langsung pada tatanan
klinik.
4. Micro Range Theory
Merupakan teori yang paling informal
dibandingkan dengan yang lain.
Teori ini paling konkrit dan dapat diaplikasikan.
Mikro range teori juga sering disebut sebagai
praktikal teori.
Teori ini memiliki 2 level:
1. Level I: menghubungkan dengan middle range
theory
2. Level II: mendesain sebuah hipotesa
• Teori praktek/ micro theory adalah teori
yang memberikan arahan langsung pada
perawat untuk mencapai tujuan, artinya
teori ini memberikan suatu produk
intervensi spesifik yang harus dilakukan
perawat agar dapat memberi efek pada
kondisi pasien.
• Practice theory menetukan
1. Tindakan atau intervensi keperawatan
yang cocok untuk mencapai tujuan tertentu,
2. Fokus pada fenomena keperawatan yang
spesifik dengan memberikan arahan
langsung pada praktek keperawatan dan
mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan
fenomena.
• Practice theory berkembang dari :middle range
theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji
empiris, karenanya teori ini lingkupnya lebih
sempit dan lebih konkrit keabstrakannya
dibandingkan dengan ketiga teori dalam
tingkatan teori. (Jacox, 1974 dalam McKenna,
1997).

• Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi


sumber utama untuk pengembangan practice
theory keperawatan.
• Idealnya teori praktik berhubungan erat dengan konsep
dari middle range theory dan dibawah kerangka kerja
dari grand theory.

• Contohnya tindakan keperawatan yang dapat


dikembangkan menjadi teori praktik yaitu perawat
mengetahui bahwa mereka dapat mengurangi nyeri
pada pasien dengan melakukan intervensi yang spesifik
dan mengurangi kerusakan kulit karena tekanan dengan
perubahan posisi yang teratur (Parker & Smith, 2010).
PERBEDAAN TEORI
Philosoph Falsafah keperawatan merupakan karya
NOV

awal yang mendahului era teori. 16

ical Falsafah berkontribusi umtuk pengetahuan


theory keperawatan dengan memberikan arahan untuk
disiplin dan membentuk dasar untuk
keilmuan professional, yang mengarah
kepada pemahaman teoritis baru.

Grand Cakupannya luas dan kompleks.


Membutuhkan penelitian yang spesifik sebelum
theory dapat sepenuhnya di ujicobakan
Tidak memberikan panduan terhadap intervensi
keperawatan yang spesifik, namun memberikan
kerangka kerja struktural dan ide yang abstrak.
PERBEDAAN TEORI
Middle Cakupannya lebih terbatas dan kurang abstrak
NOV

Menjelaskan fenomena spesifik atau konsep


16 dan
range mencerminkan praktek keperawatan
theory

Practice Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya


lebih sempit di bandingkan dengan middle
Theory range theory.
Berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk
tujuan yang spesifik.
Fokus kepada fenomena keperawatan
spesifik yang mencerminkan praktek klinis dan
hanya terbatas kepada populasi atau bagian dari
situasi pada teori.
• Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.

• Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional


akan berkembang bila didukung oleh teori dan model
keperawatan serta pengembangan riset keperawatan

dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan.


Level Teori dan Pakar Keperawatan
Filosofi Model Teori Middle Range
Keperawatan Konseptual dan Keperawatan Teori
Grand Theory
1. Nightingale 1. Levien 1. Orlandi 1. Mercer
2. Watson 2. Rogers 2. Pennder 2. Mishel
3. Benner 3. Orem 3. Leininger 3. Reed
4. Martinsen 4. King 4. Newman 4. Wiener dan
5. Eriksson 5. Neuman 5. Parse Dodd
6. Calista 6. Erickson, 5. Eakes,
Roy Tomli dan Burke dan
Swain Hainsworth
6. Swanson
DAFTAR PUSTAKA

1. Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work (8th ed.).


St. Louis, Missouri : Elsevier Mosby
2. Asmadi (2008). Konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC
3. Budiono & Pertami, S. B. (2015), Konsep dasar keperawatan.
Jakarta : Bumi Medika
4. Fawcett, J. (2005). Contemporary nursing knowledge : Analysis
and evaluation of nursing models and theories (2nd ed.).
Philadelphia : FA Davis Company.
5. McEwen, M., & Wills, E. M. (2011). Theoretical basis for nursing
(3rd ed.). Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai