Anda di halaman 1dari 2

Akuntabilitas dan Transparansi Pelaporan Dana Desa sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Masa

Pandemi

Dampak pandemi di bidang ekonomi tidak hanya terjadi di kota tetapi juga menyebar sampai ke
pedesaan. Pemberlakuan social distancing atau pembatasan sosial menyebabkan banyak sektor
usaha di desa yang mengalami kemacetan misalnya sektor pariwisata di desa yang sudah ditutup
karena kebijakan lockdown yang sebelumnya ditetapkan oleh pemerintah karena semakin
meningkatnya penyebaran virus corona, dimana dalam kebijakan ini pemerintah berupaya
mengunci akses keluar masuk para wisatawan dan menutup beberapa sector usaha lainnya yang
menyebabkan perkumpulan dan memiliki peluang penyebaran virus. Bahkan terjadi PHK
karyawan secara massal oleh perusahaan karena perusahaan tidak dapat lagi membayar gaji
karyawan akibat menurunnya penjualan. Dampak lain dari pandemic ini bagi masyarakat desa
adalah sector pertanian, warga desa banyak mengalami kerugian karena hasil tani yang siap
dijual tidak diditribusikan dengan baik ke kota dikarenakan kebijakan lockdown tersebut
sehingga hasil tani menumpuk di desa dan hargannya pun juga menjadi murah sementara barang
industry dari luar semakin mahal.Walaupun sekarang sudah memasuki masa New Normal akan
tetapi dampak Pandemi masih sangat dirasakan oleh warga kota maupun desa. Kenaikan harga-
harga barang dan jasa era new normal malah menyebabkan masyarakat semakin mengalami
kesulitan ekonomi sementara pendapatan perkapita mereka semakin menurun.

Oleh karena itu pemerintah mengupayakan pemulihan ekonomi dengan cara menyalurkan
bantuan ekonomi bagi mayarakat yang terdampak pandemi Covid 19 di kota maupun di desa. Di
desa bantuan ekonomi oleh pemerintah disalurkan melalui dana desa. Dalam rangka penggunaan
Dana Desa untuk menekan dampak Covid 19, pemerintah mengalokasikan Rp72 T untuk dana
desa 2020. Hal ini terkait dengan dikeluarkannya surat edaran nomor 535/2020, tertanggal 31
Maret 2020 tentang penggunaan dana desa tahun anggaran 2020. Selain itu, bantuan terhadap
masyarakat desa yang terdampak Covid 19 tersebut dapat berupa Bansos ataupun PTKD
(program Padat Karya Tunai Desa) yang diharapkan mampu meringankan beban bagi
masyarakat desa yang terdampak Covid 19.

Penyaluran bantuan ekonomi kepada masyarakat yang terdampak pandemi ini membutuhkan
pencatatan yang akuntabel sehingga transparansi dalam pelaporan dana desa dapat terwujud.
Tranparasi pelaporan dana desa dapat dibuktikan melalui laporan anggaran dan laporan realisasi
anggaran yang terbuka. Dalam hal ini transparan berarti dikelola secara terbuka, akunrtabel
berarti dipertanggungjawabkan secara hukum, dan partisipatif bermakna melibaatkan msyarakat
dalam posesnya. Disamping itu, keuangan desa harus dibukukan dan diaporkan sesuai dengan
kaidah sistem akuntansi keuangan pemerintahan.

Kompartemen Akuntan Sektor Publik Ikatan Indonesia (KASP IAI) sebagai wadah organisasi
profesi bagi akuntan di sector public (pemerintahan), merasa terpanggil untuk dapat memberika
kotribusi positif bagi pengelolaan keuangan Negara di tengah pandemic Covid 19 yang sedang
dihadapi negeri ini. Dana desa merupakan komponen dari keuanga Negara yang artinya
pemeriksaan akuntansi juga dilakukan oleh KASP IAI yang kemudian diwakilkan oleh
BPK(Badan Pemeriksa Keuangan). Pemeriksaan dana desa dipandang dari sudut kelembagaan
pemeriksa antara lain Inspektur Jenderal, Satuan Pemeriksa Internal Pemda dan Camat, aparat
pemeriksa desa sendiri, BPKP, BPK, Kepolisian dan KPK.

Peyaluran bantuan Covid melalui dana desa haruslah tepat sasaran kepada warga desa yang
terdampak Covid 19 serta dalam penyalurannya terhindar dari tindak korupsi maupun
kecurangan oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga diperlukan proses auditing
(pemerikaan akuntansi) terhadap dana desa.

Proses audit yang dilakukan oleh BPK ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik laporan
anggaran dan laporan realisasi anggaran dana desa. Selain itu, pemeriksaan dana desa terkait
aliran dana desa adalah penerimaan dana desa, pengeluaran atau belanja dana desa, penangguhan
pengeluaran dana desa dan SiLPA terkait dana desa, bila ada. Desa yang tidak akuntabel akan
menerima pelatihan sistem keuangan desa yang lebih intensif. Dan jika terdapat tindak korupsi
atau kecurangan maka pihak BPK akan menindak lanjuti untuk segera dip roses dan diberi sanksi
yang tegas kepada oknum yag bersangkutan.

Alokasi dana desa yang transparan akan mempercepat pemulihan ekonomi di desa. Hal ini
dikarenakan jika proses penyalurannya merata akan membuat sector usaha dan kegiatan ekonomi
di desa segera kembali normal. Warga desa yang diberikan bantuan akan mempuyai cukup
modal dapat membuka usaha baru atau melanjutkan usahanya yang sempat macet karena dampak
pandemic ini guna memenuhi kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai