TANTANGAN DARI

MEREK MEWAH
Jean-Noel Kapferer

Kemewahan menjadi konsep absolut, merujuk pada sebuah gaya hidup ideal, gaya hidup yang seba berlebihan,
banyak makanan, barang serba banyak dab mahal. Itulah mungkin gambaran mengenai kemewahan
kemewahan, namun untuk definisinya secara pasti tidak ada yang tahu karena banyak perbedaan pendapat
mengenai itu. di masa lalu pertumbuhan kemewahan adalah bidang penelitian khusus, terutama penelitian oleh
sejarawan, filsuf, moralis, sosiolog, dan ekonom, mereka sangat tertarik padanya, dan barang mewah juga
menjadi penelitian produksi karena banyak bidang manajemen. termasuk pemasaran, keuangan, sumber daya
manusia, pembangunan berkelanjutan, strategi, rantai pasokan dan hukum. Luxury Research bahkan memiliki
jurnal sendiri (Luxury Research Journal). barang-barang mewah tidak lagi menjadi industri kecil, hanya
menargetkan orang-orang yang membahagiakan dirinya.
Barang-barang mewah dan merek mereka di seluruh dunia adalah aspek yang sangat jelas dari globalisasi dan
masyarakat konsumen. Pengamatan sederhana pada ritel dengan jelas mengungkapkan bagaimana penetrasi
merek-merek mewah: di setiap ibukota utama dunia, di kota-kota tingkat kedua dan ketiga di China, sebagian
besar bandara dan pusat lainnya memiliki toko-toko merek mewah. Department store mewah dan pusat bisnis
telah dibuka di negara-negara berkembang, yang menandai pertumbuhan dan keinginan mereka untuk
memasuki masyarakat konsumen. Sejak 1990, barang-barang mewah sebagai sebuah industri juga telah
mencapai kesuksesan besar.
Negara-negara Barat telah menunjukkan peningkatan yang konstan dalam konsumsi barang mewah dari waktu
ke waktu; Negara-negara berkembang seperti Brasil, Rusia, India dan Cina (BRIC) telah runtuh dengan cepat
dan cinta kemewahan . Apa yang bisa disebut konsumsi berlebihan di masa lalu telah menjadi kebutuhan nyata
bagi rumah tangga kelas menengah di seluruh negeri. Perkembangan sektor kemewahan juga merupakan tanda
pertumbuhan ekonomi, dari produksi hingga konsumsi.
Di negara-negara dewasa yang menekankan kejenuhan pasar, pertumbuhan barang mewah juga dapat dicapai
melalui "aksesoris mewah" .Dalam proses ini, merek yang tidak dapat diakses menjadi lebih mudah diakses..
Inilah sebabnya mengapa Wall Street menyukai industri mewah, dan menunjukkan keuntungan besar dan
tingkat pertumbuhan.
Status social menjadihal yang penting bagi sebagian orang, bahkan dianggap terlalu penting sehingga tidak
masuk akal. Status social tersebut bisa ditunjukkan dengan penampilan,dengan busana,sepatu ,tas dll. Maka tak
heran banyak orang merogoh kocek sedalam-dalamnya untuk mendapatkan barang barang bermerk dan mewah.
Kemewahan adalah sektor yang tidak ada duanya. Ini adalah ekspresi dari dinamika masyarakat terbuka, di
mana orang berusaha untuk menaiki tangga sosial dan membiarkannya diketahui. Tetapi untuk membangun
merek dan mempertahankan status mewah mereka, harga tidak cukup. Mereka harus dibeli oleh orang yang
tepat, mereka yang menciptakan hierarki rasa. Paradigma pemasaran klasik tidak bisa diterapkan. Secara luas
studi benchmarking dari merek mewah paling menguntungkan.
Kapferer dan Bastien (2012) mengidentifikasi beberapa fitur kunci dari merek-merek mewah, sehingga mereka
membangun kesuksesan mereka secara perlahan, dengan coba-coba, dan telah menemukan pendekatan
pemasaran alternatif, yang secara radikal berbeda dari aturan FMCG. Dari dua puluh empat anti-hukum
pemasaran yang diadopsi oleh merek-merek mewah, kami mengutip beberapa di antaranya di sini untuk
dipertimbangkan oleh para manajer yaitu : Lupakan penentuan posisi; pikirkan saja identitas merek,
Meningkatkan harga rata-rata untuk meningkatkan permintaan (karena meningkatnya daya beli kelas
menengah), Jika produk terjual terlalu banyak atau terlalu cepat, hentikan (jika tidak, merek dapat berubah
Merek fashion), Peran komunikasi bukanlah menjual tetapi menyelesaikan mimpi, Berkomunikasi dengan non-
pembeli, konsekuensi dari "kemewahan untuk orang lain", Jika itu merek mewah tidak diketahui di luar target
pasar utama, tidak dapat membuat nilai statusnya naik.