Anda di halaman 1dari 13

Nama : Luh Widya Amrita

Npm : 202032121313

ELASTISITAS

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan


proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan
kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk
meramalkan hal apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan.
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan
sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman
seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan
dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai
contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang
produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum
permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan.
Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan
menutupi biaya produksi sehingga produsen masih akan mendapatkan
keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan
permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang akan diperoleh. Hasil
penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga
ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan
tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia
harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar
konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dan
seterusnya.

JENIS JENIS ELASTISITAS


Elastisitas dibagi menjadi 2:
1. Elastisitas permintaan
2. Elastisitas penawaran
A. Elastisitas permintaan

(Price Elasticity of Demand) adalah ukuran responsibility jumlah barang yang


diminta, disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan satu persen
atau suatu koefisien yang menjelaskan besarnya pengaruh perubahan jumlah
barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jadi, elastisistas harga
permintaan merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang
diminta terhadap persentase perubahan harga.

Elastisitas yang berasal dari bahasa Inggris yakni dari kata elasticity yang
mempunyai arti kepekaan, kelenturan atau keluwesan. Elastisitas permintaan ini
bisa diartikan merupakan sebagai tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan
permintaan dalam menghadapi perubahan suatu harga.

Untuk dapat mengukur tinggi rendahnya suatu tingkat kepekaan permintaan


bisa digunakan suatu angka yang biasa disebut dengan koefisien elastisitas
permintaan yang biasa disimbolkan dengan huruf ( Ed ) jadi koefisien elastisitas
permintaan ialah suatu angka yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat
kepekaan permintaan, angka tersebut merupakan bentuk bilangan positif

Jenis Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan terdiri dari 5 jenis yaitu :

 Permintaan elastis
 Permintaan inelastis
 Permintaan uniter
 Permintaan elastus sempurna
 Dan Permintaan Inelastis sempurna

Permintaan Elastis
Jenis ini terjadi apabila persentase perubahan permintaan lebih besar dari
persentase perubahan dari harga. Dengan kata lain, dalam harga yang berubah A
% diikuti dengan perubahan permintaan lebih dari A%. permintaan elastisitas
ini ditunjukkan dengan koefisien ( Ed ) yang memiliki besarnya lebih dari 1
( Ed>1 ). Sebuah barang yang sifat permintaannya elastis ialah barang-barang
sekunder dan tersier ( mewah ) serta barang yang mempunyai substitusi atau
pengganti.
Permintaan Inelastis
Jenis ini terjadi apabila persentase perubahan permintaan lebih kecil dari
persentase perubahan pada harga. Dengan kata lain harga yang berubah sebesar
A% ternyata diikuti perubahan permintaan kurang A%. permintaan inelastis
ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 ( Ed<1 ). Suatu
barang yang memiliki sifat permintaan inelastis ialah barang kebutuhan pokok,
contohnya seperti beras, jagung dan sebagainya.

Permintaan Unitary
Jenis ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase
perubahan harga. Dengan kata lain harga yang berubah A% diikuti perubahan
permintaan sebesar A% juga. Permintaan unitary ditunjukkan dengan koefisien
( Ed ) yang besarnya sama dengan 1 ( Ed = 1 ) permintaan ini terjadi pada
berbagai macam barang pada saat tertentu secara kebetulan.

Permintaan Elastis Sempurna


Jenis permintaan ini bisa terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar A
% tetapi persentase perubahan harga sebesar 0% ( tidak ada perubahan ) dengan
kata lain meskipun harga tidak berubah, permintaan mengalami perubahan
sebesar X%. Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien ( Ed ) yang besarnya
misalnya, barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna ialah BBM
( Bahan Bakar Minyak ) seperti bensin, minyak tanah dan sebagainya.

Permintaan Inelastis Sempurna


Jenis permintaan ini terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar 0%
sedang persentase perubahan harga sebesar A%. Dengan kata lain meskipun
harga berubah X%, permintaan tetap tidak berubah ( 0% ). Permintaan ini
ditunjukkan dengan koefisien elastisitas permintaan ( Ed ) yang besarnya sama
dengan 0, diperoleh dari Ed = 0, barang yang sifat permintaannya inelastis
sempurna ialah barang yang memiliki harga murah dan relatif tidak penting,
seperti ketumbar dam merica.

Faktor Penentu Elastistitas Permintaan


1. Barang substitusi. Jika suatu barang mengalami kenaikan harga, maka
konsumen akan beralih ke barang substitusi lainnya. Contoh, singkong
diganti dengan ketela atau sebaliknya.

2. Kebutuhan versus barang-barang mewah. Barang yang bersifat kebutuhan


bagi seseorang tidak akan perpengaruh pada harga, tetapi mungkin bagi
orang lain itu adalah merupakan barang mewah dan bila harga naik maka
permintaan akan barang tersebut menurun. Cntoh kapal layar.

3. Definisi pasar, yaitu semakin luas definisi akan pasar maka makin
inelastis permintaan karena tidak terdapat barang substitusi (terlalu luas),
sebaliknya semakin sempit definisi pasar semakin elastis karena mudah
untuk menggantinya. Contohnya, kosmetik (terlalu luas) tapi apabila
menjadi lipstick akan makin sempit.

4. Rentang waktu, semakin lama waktu untuk menganalisis perubahan harga


barang, maka semakin elastis permintaan akan barang tersebut. Contoh,
harga BBM yang naik tidak serta merta menyebabkan konsumen
menghentikan pembelian, akan tetapi konsumen akan mencari solusi
bagaimana menemukan bahan bakar pengganti terlebih dahulu kemudian
baru pelan-pelan mengurangi kebutuhan akan BBM.

Menghitung Elastisitas harga Permintaan


Rumus :
ε
D =  Persentase jumlah barang yang diminta

         Persentase perubahan harga barang tersebut

Atau dengan metode nilai tengah :

Contoh :

 Awal harga Rp 7.000,00              Jumlah permintaan 400 unit

Akhir harga Rp 9.000,00              Jumlah permintaan 150 unit

Penyelesaian :
Nilai tengah dari harga adalah Rp8.000,00, maka (Rp9.000,00 – Rp7.000,00) /
Rp8.000,00 x 100 = 25 %. Dengan demikian, elastisitas apabila jumlah
menurun hingga 25% maka harga meningkat maenjadi 25% dan sebaliknya

Rumus berikutnya adalah:

Elastisitas harga permintaan (εD) = (Q2-Q1) / {(Q2+Q1) / 2 }

                                                         (P2-P1 ) / {(P2+P1) / 2 }

Contoh :

Harga susu anak (1/10) Rp 5.000,00/kg                Permintaan 6.000 kg

Harga susu anak (4/10) Rp 7.000,00/kg                Permintaan 3.500 kg

Penyelesaian :

Elastisitas harga permintaan (εD) = (Q2-Q1) / {(Q2+Q1) / 2 }

                                                         (P2-P1 ) / {(P2+P1) / 2 }

                                                      = (3.500-6.000) / {(3.500+6.000) / 2 }

                                                         (7.000-5.000) /  {(7.000+5.000) / 2 }

                                                      = (- 2.500 ) / (4.750 )

                                                         (2.000 ) / ( 6.000 )

                                                      = 0,526

                                                           0,33

                                                      = 1,57
MACAM MACAM KURVA PERMINTAAN
Pendapatan Total dan Elastisitas Harga Permintaan.
Pendapatan total, adalah jumlah yang dibayar pembeli dan diterima oleh penjual
atau PxQ.

Harga awal $1                               Permintaan      100 unit

Harga akhir $3                              Permintaan      80 unit


Dari kurva (1) pendapatan total adalah $100, sedangkan pendapatan dari kurva
(2) adalah $240. Dengan demikian, kenaikan harga tidak berpengaruh pada
pendapatan total meskipun jumlah unit yang diminta berkurang. Ini disebut
permintaan inelastic (elastisitas harga kurang dari 1). Biasanya pada barang-
barang kebutuhan pokok.

Permintaan Elastis akan berakibat pendapatan berkurang apabila harga naik.


Kurva sbb :

Harga awal $4             Permintaan 50 unit

Harga akhir $5            Permintaan 20 unit

Dari kurva (1) pendapatan total adalah $200, sedangkan pendapatan dari kurva
(2) adalah  $100. Dengan demikian, bahwa kenaikan harga sangat berpengaruh
pada pendapatan total. Harga naik menyebabkan permintaan turun drastic. Ini
disebut permintaan elastic (elastisitas lebih dari 1). Ini terjadi pada barang-
barang yang banyak ditemukan barang-barang substitusinya. Cntoh, margarine
dan mentega.

Faktor Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

1. Banyaknya barang penganti yang tersedia.


Semakin banyak penganti-penganti suatu barang maka elastisitas harga
dari permintaan barang-barang tersebut akan lebih besar/elastis.
Misalnya, anatara shampoo Pantene, Rejoice dan Dimension.

2. Jumlah pengunaan barang tersebut.


Semakin besar jumlah penggunaan suatu barang maka elastisitas harga
permintaannya semakin besar. Misalnya, permintaan kain dibandingkan
dengan permintaan dengan baking powder. Elastisitas kain cenderung
lebih besar karena fungsinya sangat banyak, bisa untuk pakaian, taplak
meja, sprei, korden, dan mukena, sedangkan baking powder hanya untuk
membuat roti atau makanan.

3. Besarnya persentase pendapatan yang dibelanjakan.


Semakin besar presentase pendapatan yang dibelanjakan untuk sesuatu
barang maka permintaannya semakin elastis. Misalnya, permintaan akan
barang-barang elektronik seperti lemari es, TV atau automotif seperti
mobil maka elastisitasnya akan lebih besar dibandingkan permintaan akan
dasi.

4. Jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis.


Semakin lama waktu untuk melakukan pertimbangan maka semakin
tinggi elastisitas suatu barang. Dalam jangka waktu yang relatif singkat
permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang
baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh konsumen. Namun,
perilaku ini akan berubah dalam jangka panjang.
B. Elastitas Penawaran

Pengertian elastisitas penawaran adalah tingkat atau derajat kepekaan


atau elastisitas penawaran dalam menghadapi perubahan harga. Dalam
ilmu ekonomi, definisi elastisitas penawaran ialah ukuran kepekaan
jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Dengan
kata lain, elastisitas penawaran ialah gambaran pengaruh dari harga suatu
barang terhadap jumlah produk atau barang-barang yang akan dijual atau
ditawarkan. Jika kenaikan harga barang dibarengi dengan peningkatan
barang yang ditawarkan maka hal semacam penawaran ini disebut dengan
elastis. Sebaliknya, jika peningkatan harga tidak diikuti dengan adanya
peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian penawarannya
disebut dengan inelastis.

Jenis-jenis elastisitas penawaran:


1. Penawaran Elastis
Penawaran elastis ialah penawaran yang terjadi apabila persentase perubahan
harga lebih kecil  dari persentase perubahan penawaran. Contoh untuk barang –
barang yang biasanya mengalami penawaran elastis ialah barang – barang
produksi pabrik atau barang-barang industri yang tidak tergantung pada masa
panen dan musim serta dapat dengan mudah ditambah atau dikurangi jumlah
produksinya.

2. Penawaran Inelastis

Penawaran inelastis terjadi jika persentase perubahan penawaran lebih kecil dari
persentase perubahan harga atau perubahan harga tidak begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Contoh barang – barang
yang mengalami penawaran inelastis adalah barang – barang pertanian yang
dibatasi oleh masa panen dan musim atau barang-barang yang tidak mudah
untuk ditambah atau dikurangi jumlah produksinya dalam jangka pendek. 
3. Penawaran Inutary
Penawaran Inutary terjadi jika persentase perubahan penawaran sama dengan
persentase perubahan harga. Untuk contoh barang yang mengalami ini tidak ada
yang spesifik karena perubahan penawaran terjadi pada saat tertentu saja,
sebagai contoh perubahan penawaran barang pertanian seperti jagung yang akan
meningkat pada saat tahun baru atau secara kebetulan. Penawaran inutary jarang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena penawaran jenis ini biasanya
terjadi hanya secara kebetulan atau bersifat momentum.

4. Penawaran Inelastis Sempurna


Penawaran inelastis sempurana atau penawaran tidak elastis sempurna ini
terjadi jika perubahan harga tidak mempengaruhi perubahan penawaran.  Dalam
kehidupan sehari-hari, penawaran inelastis sempurna ini agak sulit ditemui
karena biasanya terjadi pada produk/barang-barang yang sudah tidak mungkin
atau sulir ditambah jumlah atau kuantitas produksinya meskipun harga terus-
menerus naik. Contoh barang yang mengalami penawaran inelastis sempurna
ialah tanah dan bensin serta barang – barang yang kapasitas produksinya sudah
optimum atau barang – barang yang jumlah ketersediaannya tidak bisa ditambah
walaupun mengalami kenaikan harga.

5. Penawaran Elastis Sempurna


Penawaran elastis sempurna terjadi apabila perubahan penawaran terus terjadi
meskipun tidak ada perubahan harga atau harga produk tetap. Contoh barang
yang mengalami atau bersifat elastis sempurna ialah barang – barang yang
jumlah produksi terus bertambah karena penggunaan mesin – mesin modern,
sebagai contoh VCD dan buku gambar masuk dalam kategori ini.

Dari jenis – jenis elastisitas penawaran diatas maka dapat disimpulkan beberapa
faktor yang mempengaruhi penawaran selain faktor kuantitas penawaran dan
perubahan harga yaitu:

 Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi. Hal ini


dipengarui oleh dua faktor yaitu biaya produksi dan kapasitas atau jumlah
produksi.
 Stok persediaan. Semakin banyak stok atau persediaan yang dimiliki oleh
produsen maka semakin segera terpenuhi kebutuhan apabila permintaan
semakin banyak.
 Kemudahan substitusi produksi/input barang atau jasa. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan mesin.
Semakin tinggi mobilitas mesin dan tenaga kerja maka semakin mudah
produsen memenuhi kebutuhan konsumen bahkan pada saat terjadinya
perubahan permintaan.

TUJUAN MENGETAHUI BESARAN KOEFISIEN ELASTISITAS

Tujuannya yaitu Ketika kita sudah mengetahui besaran koefisiennya besaran


nilai koefisien elastisitas ini kemudian menjadi penentu apakah terjadi
elastisitas atau tidak (inelastis). Apabila nilai koefisien elastisitas lebih besar
dari 1 persen, maka dapat dikatakan elastisis. Sebaliknya, jika nilai koefisien
elastisitas lebih kecil dari 1 persen, itu artinya inelastis.

Anda mungkin juga menyukai