Anda di halaman 1dari 13

USAHA KOSMETIK

Oleh :

Ekameiman P.Buulolo
(1814201051)

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

(UIM)

T.A

2020/2021
DAFTAR ISI

Daftar isi .....................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................1


B. TUJUAN .........................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................2

2.1 Kosmetik .........................................................................................2


a. Pengertian kosmetik ...................................................................2
b. Sejarah kosmetik ........................................................................2
c. Klasifikasi dan penggolongan kosmetik .....................................3
d. Pemanfaatan komestik bagi manusia ..........................................3
e. Bahan berbahaya dalam pembuatan kosmetik ...........................4

BAB III PROBLEM ANALISIS MASALAH ........................................5

BAB IV PEMBAHASAN ..........................................................................6

A. Pengertian kosmetik ........................................................................6


B. Penggolongan kosmetik ..................................................................6
C. Strategi pemasaran kosmetik ..........................................................7

BAB V PENUTUP .....................................................................................8

A. Kesimpulan .....................................................................................8
B. Saran ................................................................................................8

Daftar Pustaka ...........................................................................................9


BAB I

USAHA KOSMETIK

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berkembangnya ilmu pengetahuan di segala bidang, kemajuan di bidang


teknologi, perkembangan sosial budaya, telah membawa perubahan dalam sikap
hidup seseorang. Kemajuan peradaban dan taraf kehidupan manusia, telah
membawa manusia kearah pemenuhan kebutuhan, baik bersifat primer maupun
bersifat sekunder. Pada zaman modern ini, kelainan kulit estetik telah merupakan
problema yang mendapat perhatian khusus dalam kehidupan manusia. Pemakaian
kosmetik merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang, sejak usia bayi-
sampai usia lanjut, tidak terkecuali pria maupun wanita dengan tujuan untuk
mendapatkan kulit yang sehat, wajah yang cantik, penampilan pribadi yang baik
dan kepercayaan pada diri sendiri. Perhatian yang berlebihan terhadap masalah
kulit estetik, meluasnya pemakaian kosmetika oleh masyarakat dengan segala
dampak positif dan negatif yang diterima oleh kulit, telah membawa
perkembangan pula dalam ilmu Kedokteran pada umumnya, di bidang
Dermatologi pada khususnya.

B. TUJUAN

Agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang kosmetik yang


baik untuk dijadikan usaha.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kosmetik

a. Pengertian kosmetik

Kosmetik di kenal manusia sejak berabad-abad yang lalu.Pada abad ke-19


pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian. Selain digunakan untuk
kecantikan, kosmetik juga digunakan untuk kesehatan. Kosmetik berasal dari kata
Yunani yaitu kosmetikos yang berarti menghias, mengatur. Pada dasarnya
kosmetik adalah bahan campuran yang kemudian diamplikasikan pada anggota
tubuh bagian luar seperti epidermis kulit, kuku, rambut, bibir, gigi dan sebagainya
dengan tujuan untuk menambah daya tarik, melindungi, memperbaiki sehingga
penampilannya lebih dari semula.

Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1175/MENKES/PER/2010 Pasal 1 Kosmetika adalah bahan atau sediaan
yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membrane
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik.

b. Sejarah Kosmetik

Kosmetik sangat memainkan peran yang begitu besar dalam kemajuan


manusia dari sejak peradaban kuno hingga sekarang ke peradaban
modern.Kosmetik sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Manusia
mengenal kosmetik berdasarkan naluri alamiahnya yang senantiasa ingin selalu
tampil cantik, sehingga akhirnya manusia terus menerus melakukan riset dan
penyelidikan untuk bisa menemukan cara yang tepat untuk menunjukan
kecantikannya. Dari sebuah data arkeologi di Mesir membuktikan bahwa adanya
pemakaian ramuan dari berbagai bahan alami untuk mengawetkan jasad yang
telah meninggal agar tetap utruh dan sebuah salep aromatic digunakan berabad-
abad yang lalu, dimana tindakan pembalseman ini dianggap sebagai bentuk awal
adanya kosmetik yang di kenal sampai sekarang ini.

c. klasifikasi dan penggolongan kosmetik

Berdasarkan bahan dan penggunaanya serta untuk maksud evaluasi kosmetik


dibagi menjadi 2 (dua) golongan :

 Kosmetik golongan 1 adalah :


- Kosmetik yang digunakan untuk bayi;
- Kosmetik yang digunakan disekitar mata, rongga mulut dan mukosa
lainnya
- Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta
belum diketahui keamanan dan kemanfaatannya.
 Kosmetik golongan ii adalah kosmetik yang tidak termasuk golongan 1

d. Pemanfaatan kosmetik bagi manusia

Kosmetik digunakan oleh konsumen sebagai pembersih, pelembab, pelindung,


penipisan, rias atau dekoratif dan wangi-wangian yang bertujuan untuk
mempercantik atau memperindah diri. Lipstik misalnya, diperlukan untuk
menambah warna pada wajah agar terlihat segar dan untuk memperindah
penampilan seseorang Berdasarkan kegunaannya, kosmetik dapat di bagi menjadi

 Kosmetik perawatan kulit

Jenis kosmetik ini digunakan untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit
termasuk di dalamnya adalah kosmetik untuk membersihkan kulit, melindungi,
melembabkan kulit, dan untuk menipiskan kulit (peeling)

 Kosmetik riasan atau dekoratif

Jenis kosmetik ini digunakan untuk merias, menutup cacat sehingga menimbulkan
penampilan yang lebih menarik dan menimbulkan efek psikologis yang baik,
disini peran zat pewarna dan pewangi sangat besar.
e. Bahan berbahaya dalam pembuatan kosmetik

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan POM RI No. 18 Tahun 2015


tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik, penambahan bahan berbahaya
dilarang dalam pembuatan kosmetika karena bersiko menimbulkan efek negatif
bagi kesehatan, antara lain :

Pertama, Merkuri. Banyak disalahgunakan pada produk pemutih atau


pencerah kulit. Merkuri bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan
teratogenik (mengakibatkan cacat pada janin).

Kedua, Asam Retinoat. Banyak disalahgunakan pada produk pengelupas


kulit kimiawi (peeling) dan bersifat teratogenik.

Ketiga, Hidrokinon. Banyak disalahgunakan pada produk pemutih atau


pencerah kulit. Selain dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, hidrokinon dapat
menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman) yang mulai terlihat setelah 6
bulan penggunaan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat dipulihkan)

Keempat, Bahan pewarna Merah K3 dan Merah K10.Banyak


disalagunakan pada lipstick atau produk dekoratif lain (pemulas kelopak mata dan
perona pipi).Kedua zat warna ini bersifat karsinogenik
BAB III

PROBLEM ANALISIS MASALAH

Dalam keputusan pembelian produk pasti dipengaruhi oleh beberapa


faktor, begitu juga produk kosmetik. Beberapa konsumen memilih produk
kosmetik memiliki alasan-alasan tertentu sesuai dengan preferensi mereka.
Menurut Khraim (2011), terdapat enam faktor produk yang mempengaruhi
keputusan penggunaan produk, yaitu merek, harga, kualitas produk, kualitas
layanan, promosi, dan store enviroment. Selain itu dalam melakukan pemasaran
produk, penjual harus mengetahui sasaran produk. Apabila produk memiliki
sasaran yang tepat maka mampu memberikan hasil yang maksimal dalam
penjualan.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang timbul dalam


Usaha kosmetik ini adalah sebagai berikut.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli


produk kosmetik
 Bagaimana model dari faktor utama yang telah terbentuk terhadap
keputusan membeli kosmetik berdasarkan penggolongan usia?
 Bagaimana saran strategi pemasaran yang tepat kepada penjual kosmetik
untuk meningkatkan volume penjualan kosmetik?

Dalam hal ini, seorang wirausaha yang kreatif harus mampu menciptakan
hal-hal baru agar dapat mengembangkan usahanya tanpa harus putus asa.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kosmetik

Pengertian kosmetik dan bentuk-bentuk kosmetik di kemukakan oleh


beberapaahli kosmetologi antara lain :

 Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang


mempelajarihukum-hukum kimia, fisika, biologi dan microbiologi tentang
pembuatan, penyimpanandan penggunaan bahan kosmetika.
 Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai dengan
definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men
Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan mengubah
rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak boleh
mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam
definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika dengan obat yang dapat
mempengaruhi struktur danfaal tubuh.
 Dalam perkembangan kosmetika, saat ini pada beberapa produk tertentu
batasantara kosmetika dan obat menjadi kabur. LUBOWE (1955)
mengemukakan istilah Cosmedics disusul oleh FAUST (1975) dengan
istilah Medicated Cosmetics untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan
obat. Kosmedik adalah kosmetika yang kedalamnya ditambahkan bahan-
bahan aktif tertentu seperti zat-zat anti bakteri atau jasa drenik lainnya,
anti jerawat, anti gatal, anti produkkeringat, anti ketombe dan lain-
laindengan tujuan profilaksis,desinfektan, terapi dan lain-lain.
 Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di dalamnya tidak
mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi
sensitasi. Kosmetika jenis inibila dapat terwujud akan merupakan
kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit.Banyak bahan-bahan
yang sering menimbulkan reaksi iritasi dan sensitasi telah dikeluarkan dari
daftar kosmetika hipoalergik seperti arsenic compounds, aluminiumsulfat ,
aluminium klorida, balsam of peru, fenol, fern)] formaldehide, gum
arabic,lanolin, mercury compounds, paraphenylennediamin, bismuth
compounds,oil ofbergamot, oil of lavender, salicylic acid, resoisinol,
heksaklorofen dan lain-lain.
 Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan
yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu,
terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-zat
kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-
lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk
pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih
memerlukanp enelitian lebih lanjut.

B. Penggolongan Kosmetik

Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macam bentuk dan


nama, telah membingungkan baik para pemakai maupun pihak-pihak lain yang
berperan sertadi dalamnya. Untuk itu para ahli berusaha mengelompokkan
kosmetika sesederhana mungkin. Tetapi penggolongan yang dibuatmasing-masing
ahli ternyata tidak beda satu dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk
penggolongan sebagai berikut :

 Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.berdasarkan


kegunaandan lokalisasi pemakaian pada tubuh,kosmetika digolongkan
menjadi 13 golongan.
1 Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lainlain.
2 Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, danlain-lain.
3 Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
4 Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lainlain.
5 Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeritingrambut dan
lain-lain.
6 Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, danlain-lain.
7 Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir, pemerah pipi, bedak
mukadan lain-lain.
8 Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pastagigi, breath
freshenerdan lain-lain.
9 Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminismhygiene spray
danlain-lain
10 Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, danlain-lain.
11 Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, danlain-lain.
12 Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindungdan lain-lain.
13 Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sunscreenfoundation
danlain-lain.
 Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-kawan berdasarkan
kegunaannya :
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
2. Rias : make up, hair color.
3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.
4. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.
 Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi IlmuPenyakit Kulit dan
Kelamin, berdasarkan kegunaan dan carabekerjanya kosmetika dibagi
dalam kelompok.
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :
a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasarair (face
tonic, skin freshenerdan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar
minyak (cleansing cream, clean sing milk, dan lain-lain), pembersih
dengan bahan dasar padat (masker).
b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream,moisturizing,
basemake up dan lain-lain.
c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream,dan lain-lain.
d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain.
 Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang dipakai untuk make
up seperti : pemerah pipi, pemerah bibir,eye shadow dan lain-lain.
 Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran,vaginal spray,
aftershave dan lain-lain.

C. Strategi pemasaran Kosmetik

 Ketahui Target Pasar Anda Sebelum Mulai Menerapkan Strategi


Pemasaran Produk Anda
 Optimalkan Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan Social Media

 Menawarkan Produk Secara Gratis Adalah Salah Satu Contoh


Strategi Pemasaran Yang Efektif

 Memilih Tempat Strategis Adalah Salah Satu Cara Memasarkan


Produk Yang Tepat
 Memberi Insentif untuk Rekomendasi
 Menjalin Hubungan Baik dengan Konsumen
 Manfaatkan Teknik Pemasaran Mulut ke Mulut
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kosmetik adalah bagian dari kehidupan manusia yang semakin


berkembang, Kosmetik sangat mempunyai peran penting bagi kecantikan, tapi
juga untuk memperbaiki, mencegah dan juga untuk tetap menjaga kesehatan kulit
bagi penggunanya. Bahan utama yang dapat digunakan untuk kosmetik adalah
bahan dasar yang berkasiat, bahan aktif dan di tambah bahan tambahan lain
seperti bahan pewarna, bahan pewangi, pada pencampuran bahan-bahan tersebut
harus memenuhi kaidah pembuatan kosmetik ditinjau dari berbagai segi teknologi,
kimia teknik dan lainnya.

B. SARAN

Menjadi seorang kewirausahaan dalam bidang kosmetik sangatlah mudah


untuk dijalankan jika benar-benar ditekuni. Apalagi jika wirausaha untuk bidang
kosmetik berasal dari dunia pendidikan kesehatan yang telah memiliki banyak
pengaalaman tentang kesehatan terutama kesehatan kulit. Namun demikian
kreativitas dan inovasi adalah pendukung penting majunya sebuah usaha.
Daftar pustaka

Balsam MS and Sagarin E. Cosmetics science and technology vol. 1, 2nd ed.New
York, London, Sydney, Toronto : Wiley Inter science, 1972.2.

Balsam MS and Sagarin E. Cosmetics science and technology vol. 3, 2nd ed.New
York, London, Sydney, Toronto : Wiley Interscience, 1974.3

Faust RE. The Chemistry and Manufacture of Cosmetics, vol IV 2nd ed.Orlando
Flourd : Continental Press, 1975.4.

Frost P and Horwitz SN. Principles of Cosmetics for dermatologist. St


Louis,Toronto, London : The CV Mosby Co, 1982.5.

Goodman H. Cosmetic Dermatology. New York, London : Mc Graw Hil BookCo,


1936.6.

Yellinex YS. Formulation and function of cosmetics 2nd ed. New York,
London :Wiley Interscience, 1970.7.

Karnen B. Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika. Rapat Konsultasi


KeamananKosmetika. Dirjen POM Depkes RI, Jakarta 1979.8.

Leitz G. Cosmetic and the supply of fats to the skin. In : Soap, Perfumery
andCosmetic, vol XLIII 2nd ed, 1968.

Anda mungkin juga menyukai