Anda di halaman 1dari 8

Nama :kusmawati hasanah

Nim : A022818023
Prodi :DIII kebidanan
Smester : 5

1. D
2. B
3. C
4. B
5. B
6. B
7. B
8. A
9. B
10. C
11. D
12. B
13. B
14. C
15. D
16. A
17. D
18. A
19. B
20. C
21. A
22. C
23. A
24. B
25. B
26. D
27. A
28. D
29. C
30. C
31. D
32. D
33. D
34. D
35. B
36. C
37. D
38. C
39. B
40. A
41. B
42. B
43. A
44. A
45. B
46. C
47. A
48. C
49. B
50. D

Asai :
1. Hadikusuma, Hilman. 1988. Bahasa Hukum
Indonesia. Jakarta: alumni 23 & 24
2.Membaca kritis adalah membaca yang
bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta yang
terdapat dalam bacaan kemudian memberikan
penilaian terhadap fakta itu.
Membaca kritis adalah cara membaca dengan
melihat motif penulis kemudian untuk
kemudian menilai informasi yang terdapat
dalam bacaan tersebut.
Teknik membaca kritis :
1.Mengerti isi bacaan
2.Menguji sumber penulis
3.Intraksi antara penulis dan pembaca
4.Terbuka terhadap gagasan penulis

3.
A.Fungsi daftar pustaka :
Daftar pustaka memiliki arti penting,
karena dengan adanya daftar pustaka
pembaca dapat melihat kembali pada
sumber asli yang membuat tulisan
tersebut .

B.Fungsi catatan kaki : Catatan kaki biasa


digunakan untuk memberikan keterangan
dan komentar, menjelaskan sumber
kutipan atau sebagai pedoman
penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

C. Fungsi kutipan :

Kutipan adalah Pengambilan alihan Satu


kalimat atau lebih dari karya tulisan lain
untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh
argument dalam tulisan itu sendiri.

4.Sintesis merupakan suatu gagasan atau ide


baru yang disajikan oleh penulis. Penyajian ini
diperoleh dari berbagai sumber rujukan yang
digunakan oleh penulis dalam menyusun
suatu karya ilmiah.

Syarat penulisan :

 penulis harus objektif dalam mengutip


pendapat ahli,
 penulis harus kritis terhadap sumber
rujukan,
 penulis dapat membentuk dan
mempertajam sudut pandangnya,
 penulis harus mencari kaitan antar sumber
rujukan, dan
 penulis mencari bagian dari sumber
rujukan yang sesuai dengan kebutuhan
karya ilmiahnya.
5.
A. Latar belakang
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan
bebas dari kotoran, termasuk didalamnya, debu,
sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah
kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan
dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang
menyangkut masalah kebersihan lingkungan
setiap tahunya terus meningkat.

Promblem tentang kebersihan lingkungan


yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat
selalu tidak sadar akan hal kebersihan lingkungan.
Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan
dan dirawat dengan baik, akibatnya masalah diare,
penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan
dan penyakit lain. Penyakit tersebut yang
disebabkan air dan udara sering menyerang
golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai
upaya pengembangan kesehatan anak secara
umum pun menjadi terhambat.

B. Identifikasi masalah

1. Kasus kebersihan lingkungan

2. Tempat pembuangan kotoran tidak di


pergunakan dan di rawat dengan baik

3. Upaya Pengembangan kesehatan anak secara


umum menjadi lambat

C. Pembatasan masalah

1.Penulisan karya ilmiah ini membahas terkait


tentang kebersihan lingkungan yang tidak di jaga
oleh manusia

2. Akibat dari tempat pembuangan kotoran yang


tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik,
akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit
usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain.
Penyakit tersebut yang disebabkan air dan udara
sering menyerang golongan keluarga ekonomi
lemah

D. Perumusan masalah
1.Apa definisi lingkungan hidup?
2.Apa saja unsur-unsur lingkungan hidup ?
3.Mengapa lingkungan hidup sangat urgen bagi
kehidupan manusia?
4.Apa bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup
dan penyebabnya?
5.Bagaimana upaya melestarikan lingkungan hidup?

E. Tujuan pembahasan
1.Mengetahui definisi lingkungan hidup.
2.Mengetahui unsur-unsur lingkungan hidup.
3.Memahami urgensi lingkungan bagi kehidupan
manusia.
4.Mengetahui bentuk-bentuk kerusakan lingkungan
dan penyebabnya.
5.Mengetahui upaya pelestarian Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai