Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.

S DENGAN RESIKO
BUNUH DIRI DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMONO
GONDOHUTOMO SEMARANG

DIAH AULIA
NOFIASARI G3A019141

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.S DENGAN RESIKO BUNUH DIRI


DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMONO GONDOHUTOMO
SEMARANG

PENGKAJIAN GANGGUAN JIWA

Ruangan Citro Anggodo, Tanggal dirawat 19 Januari 2020


A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. S (P) Tanggal Pengkajian : 20 Januari 2020
Umur : 36 tahun No. RM : 00146712
Pendidikan : Tamat
SMP Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Alamat : Ds. Kerep Angaswangi Rt.4 Rw.2 Grobogan Jateng

B. ALASAN MASUK
Ny. S mengatakan putus asa ingin mati.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Pasien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu Juni 2019 dengan

diagnosa medis Halusinasi.


2. Pengobatan sebelumnya
Pasien sudah pernah menerima pengobatan untuk mengatasi gangguan jiwa nya,
seminggu terakhir obatnya habis sebelum kontrol.
3. Trauma
Pasien mengatakan trauma dengan kondisi penyakit gangguan jiwa yang diderita sudah
6 bulan tak kunjung sembuh.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Ny. S mengatakan dulu pernah dirawat di ruang citro anggodo pada juni 2019, dan

sampai sekarang tak kunjung sembuh. (Masalah keperawatan : harga diri rendah)

D. STRESOR PRESIPITASI
Ny. S seringkali mengatakan putus asa ingin mati saja jika harus terus minum obat, karena
tidak bisa bekerja dan selama 6 bulan penyakit gangguan jiwa tidak kunjung sembuh.
(Masalah Keperawatan : Resiko Bunuh Diri)

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/70 mmHg, N : 88 x/menit , S : 36,4 ºc, RR : 20 x/menit.
2. Ukur : TB : 160 cm , BB : 64 kg
3. Pengkajian fisik
a. Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada lesi, rambut kotor dan berwana hitam
b. Mata : Isoskor dan konjungtiva anemis
c. Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak terdapat sariawan
d. Leher : Simetris tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
e. Dada : Pengembangan dada simetris, suara nafas vesikuler
f. Tangan :Ekstremitas atas baik, turgor kulit baik
g. Kaki : Ekstremitas bawah baik, tidak terdapat lesi, turgor kulit baik

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Ket :
: Klien

: Laki-laki

: Laki-laki meninggal

: Perempuan

: Perempuan meninggal

: Tinggal serumah

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien merasa cemas dengan kondisinya menderita gangguan jiwa.
b. Identitas
Pasien merasa senang dengan kondisi dirinya sebagai perempuan dan mampu berperan
sesuai dengan identitas dirinya.
c. Peran
Pasien tidak bisa menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga pada umumnya karena
kondisi sakit jiwa yang diderita.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan setelah keluar nanti pasien ingin minum obat teratur agar dapat
berkerja.
e. Harga diri
Pasien merasa malu/ minder dengan orang lain karena menderita gangguan jiwa.
(Masalah Keperawatan : Harga diri rendah)
3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti bagi pasien adalah bojo (suami)


b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /
masyarakat Tidak ada peran dalam
kelompok/masyarakat
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain
Pasien merasa minder karena menderita gangguan
jiwa.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Tidak ada nilai dan keyakinan yang berarti didalam keluarga/ pasien.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan terkadang berdoa untuk kesembuhannya.

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien berpakaian rapi sesuai (memakai seragam), rambut pasien terlihat kusut.
2. Pembicaraan
Pasien saat bicara lambat dengan suara yang pelan, alur pembicaraan pasien kooperatif,
dan pasien tidak mampu memulai pembicaraan bila tidak di tanya oleh orang-orang
sekitarnya
3. Aktivitas Motorik
Pasien terlihat kurang aktif, dalam melakukan aktivitas, pasien lebih sering diam dan
tidur karena kangen orang-orang dirumah.
4. Alam perasaaan
Pasien tampak sensitive dan murung ketika ditanya kondisinya.

5. Afek klien datar/negatif, kadang-kadang berubah, klien apatis pada orang yang belum
dikenal. Pandangan mata baik selama lnteraksi wawancara
6. lnteraksi selama wawancara
Pasien kooperatif saat diajak berbicara, akan tetapi kadang jawaban pesimis dan
mengulang- ulang jawaban.
7. Persepsi
Pasien selalu berpikir buruk tentang kondisinya dan putus asa.
8. Proses Pikir
Pembicaraan klien baik hanya mudah emosi ketika ditanya penyebab sakit.
9. Isi Pikir
Berfikir negative tentang kondisinya dan mengancam bunuh diri dengan diucap
berkali- kali.
10. Tingkat kesadaran
Klien mampu menyebutkan sekarang berada di RSJ Semarang klien dibawa ke sini
karena melamun, menangis dan bicara ingin mati.
11. Memori
Klien mampu mengingat dengan baik.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Konsentrasi baik, berhitung baik pasien mampu menjawab pertanyaan 400-200=200,


100-50=50
13. Kemampuan penilaian
Tidak ada gangguan bermakna (mampu merencanakan setelah bangun tidur klien akan
melakukan kegiatan apa)
14. Daya tilik diri
Ny. S menyadari kondisi psikologisnya terganggu.

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Mandiri, klien mampu makan sendiri tanpa di bantu oleh orang lain
2. BAB/BAK
Tidak ada keluhan dalam ketergantungan atau dalam hal bantuan, pasien mandiri
3. Mandi
Mandiri, klien mampu mandi sendiri tanpa di bantu oleh orang lain
4. Berpakaian/berhias
Pasien mandiri, klien mampu berpakaian sendiri tanpa di bantu orang lain
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang 4 jam, tidur malam 8 jam
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal, klien minum obat mampu mandiri namun harus di awasi perawat
karena kada obatnya di muntahkan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ny.S mengatakan selalu sehat karena makan dan istirahat teratur

8. KNye.gSiamtaendgiatdaklanmkreugmiathan di dalam rumah, hanya berdiam diri dan lihat tv


9. Kegiatan di luar rumah
Ny.S mengatakan kegiatan di luar rumah tidak ada

I. MEKANISME KOPING
1. Adaptif
Pasien tidak mampu mengendalikan kondisi psikologisnya.
2. Maladaftif
Pasien mengancam ingin mati saja karena gangguan jiwa yang tak kunjung sembuh.

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Tidak ada masalah berarti
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan,
spesifik Tidak ada masalah berarti
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik
Tidak ada masalah berarti
4. Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Tidak ada masalah berarti
5. Masalah dengan perumahan,
spesifik Tidak ada masalah berarti
6. Masalah ekonomi, spesifik
Tidak ada masalah berarti, hanya saja pasien tidak bekerja
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Tidak ada masalah berarti

K. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Pasien jarang berinteraksi dengan kelompok, lebih sering melamun dan tidur.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan,
spesifik Tidak ada masalah berarti
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik
Tidak ada masalah berarti
4. Masalah dengan pekerjaan,
spesifik Pasien tidak bekerja
5. Masalah dengan perumahan,
spesifik Tidak ada masalah berarti
6. Masalah ekonomi, spesifik
Tidak ada masalah berarti, hanya saja pasien sudah tidak bekerja
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan,
spesifik Tidak ada masalah berarti

L. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Pengetahuan pasien yang kurang tentang koping yang adaptif.

M. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa Medik : Resiko Bunuh Diri
2. Terapi Medik : Diazepam 10 mg/ extra
Trihexipandil 2mg/12
jam Olanzepin 5mg/12
jam Stelazin 5mg/12 jam

Pemeriksaan EKG
NSR (Normal Synus Rhytm)

ANALISA DATA
Data Masalah
Resiko Bunuh Diri
Data Subyektif:

Ny.S Mengatakan hidupnya tak


berguna lagi
Inggin mati
Ny.S mengatakan putus asa sakit gangguan jiwa dan harus minum obat terus menerus
Mengancam bunuh diri Obyektif:
Ekspresi murung
Tak bergairah

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh
diri Pohon
masalah Resiko Bunuh Diri

Harga diri rendah

O. RENCANAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial klien : Ny.S Dx Medis : RBD


No RM : 00146712 Ruangan : R3 Citro Anggodo

NoDx kepTujuan Tujuan Intervensi


Umum(TUM) Khusus(TUK)

1 RBD Klien tidak Klien dapat Sp I


mencederai diri membina hubungan saling percaya
- Membina
hubungan saling percaya dengan klien

Mengajarkan cara mengendalikan


dorongan bunuh diri

Mengidentifikasibenda-bendayang dapat membahayakan pasien


Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

Sp II

Mengidentifikasi Hal-hal positif yang


dimiliki pasien
Membantu pasien untuk berpikir positif terhadap diri sendiri
Mendorong pasien untuk menghargai diri sendiri sebagai individu y

Sp III
- Mengidentifikasipola biasa koping
diterapkan pasien
yang

- Menilai polakopingyangbiasa
dilakukan

- Mengidentifikasipola koping yang


kontstruktif

-Mendorongpasienmemilihpola
koping yang kontstruktif

-Menganjurkan pasien menerapkan


pola koping yang kontstruktif dalam
kegiatan harian

P. TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI

Inisial klien : Ny.S Dx Medis : RBD


No RM : 00146712 Ruangan : R3 Citro Anggodo

Hari Senin, 20 Januari 2020

Jam Diagnosa Implementasi Respon Pasien Ttd


Keperawatan Perawat
11.00 RBD SP 1 S:Ny.S mengatakan dirinya

wib - Membina mengetahuibendayangdapat


membahayakan diri.
hubungan saling percaya de ngan klien

O:Klien aktif dan


- Mengajarkan cara
mengendalikan dorongan bunuh diri
memperhatikan.

A: Masalah teratasi SP I.
- Mengidentifikasi benda-
benda yang P: Lanjutkan Sp II.
dapat membahayakan pasien.

-Melatih cara mengendalikan


dorongan bunuh diri.

Hari Selasa, 21 Januari 2020

Jam Diagnosa Implementasi Respon Pasien Ttd


Keperawatan Perawat
16.0 wib RBD SP II S:

- Mengidentifikasi
Hal-hal positif Ny.S mengatakan sudah belajar cara
mengendalikan dorongan untuk bunuh
yang dimiliki
pasien diri
- Membantu pasien
untuk berpikir Ny.S mengatakan dirinya sebagai istri
positif terhadap rajin melakukan pekerjaan rumah
diri sendiri
- Mendorong pasien tangga seperti wabita sewajarnya.
untuk menghargai
diri sendiri sebagai O:Klien kooperatif mau bercerita.
individu yang
berharga A: Masalah teratasi SP II.

P: Lanjutkan Sp III.
Hari Rabu, 22 Januari 2020

Jam Diagnosa Implementasi Respon Pasien Ttd


Keperawatan (EVALUASI) Perawat
16.30 wib RBD SP III S:

- Mengidentifikasi pola Ny.S mengatakan akan


koping yang biasa
diterapkan pasien membiasakan berfikir positif agar
- Menilai pola koping tidak mudah stress dan harapannya
yang biasa dilakukan
bisa bekerja
- Mengidentifikasi pola
koping yang Ny.S mengatakan saat ini sudah

kontstruktif tenang pikirannya tidak seperti awal


- Mendorong pasien masuk.
memilih pola koping
yang kontstruktif Ny.S mengatakan akan rajin minum
obat demi kesehatannya.
- Menganjurkan pasien
menerapkan pola O:

koping yang
Klien kooperatif mau bercerita.
kontstruktif dalam
kegiatan harian Klien tampak tenang
A: Masalah teratasi SP III.

P: Pertahankan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai