Anda di halaman 1dari 5

RESUME PENGHITUNGAN PPH PASAL 21

PTKP UNTUK KARYAWATI


1. Status Kawin :
 hanya untuk diri sendiri,yaitu RP.54.000.000 setahun
2. Status Kawin,Suami tidak Menerima/Memperoleh Penghasilan
 Untuk diri sendiri
 Status kawin
 Tanggungan maks 3 orang
SYARAT : MENUNJUKAN KETERANGAN TERTULIS DARI PEMERINTRAH DAERAH
SETEMPAT SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI TIDAK
MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN
3. Status tidak kawin
 Untuk diri sendiri
 Tanggungan maks 3 orang

TARIF UNTUK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PASAL 17 AYAT (1) a UU No.36/2008 (UU PPH)
 5% : S.d Rp.50.000.000
 15% : Di atas Rp.50.000.000, - s.d. Rp.250.000.000
 25% : Di atas Rp.250.000.000,- s.d. Rp.500.000.000
 30% : Di atas Rp.500.000.000

PTKP = PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK


MULAI 1 JANUARI 2016 SAMPAI SEKARANG
 Untuk diri pegawai ( tidak kawin)
Setahun : Rp.54.000.000
Sebulan : Rp.4.500.000
 Untuk diri pegawai yang kawin atau nikah
Setahun : Rp.58.500.000
Sebulan : Rp.4.875.000
 Untuk pegawai yang kawin & memiliki 1 tanggungan
Setahun : Rp.63.000.000
Sebulan : Rp.5.250.000
 Untuk pegawai yang kawin & memiliki 2 tanggungan
Setahun : Rp.67.500.000
Sebulan : Rp.5.625.000
 Untuk pegawai yang kawin & memiliki 3 tanggungan
Setahun : Rp.72.000.000
Sebulan : Rp.6.000.000

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASANNYA


PEGAWAI TETAP YANG KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIFNYA SEBAGAI SUBJEK DALAM
NEGERI SUDAH ADA SEJAK AWAL TAHUN KELENDER TETAPI BARU BEKERJA PADA
PERTENGAHAN TAHUN
Rahmat bekerja pada PT Sinar Jaya sebagai pegawai tetap sejak 1 september
2020.Rahmat belum menikah tanpa tanggungan.Gaji sebulan sebesar Rp.17.000.000
dan iuran pensiun yang dibayarkan tiap bulan sebesar Rp.150.000
PERHITUNGAN PPH PASAL 21
Gaji sebulan Rp.17.000.000
Pengurangan :

 Biaya Jabatan ( 5% x Rp.17 jt ) ….maks Rp.500.000


 Iuran Pensiun Rp.150.000 Rp.650.000
Penghasilan Neto Sebulan Rp.16.350.000
Penghasilan Neto ( 4 x Rp.16.350.000) Rp.65.400.000
PTKP :
Untuk WP sendiri RP.54.000.000
PKP Setahun RP. 11.400.000
PPH PASAL 21 TERUTANG : 5% X RP.11.400.000 RP.570.000
PPH PASAL 21 SEBULAN : RP.570.000/4 RP.142,500

RESUME PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

Subjek pajak Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah Pengusaha Kena Pajak
(PKP).PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
(BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP).

OBJEK PAJAK
PPN dikenakan atas:
1. Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha
2. Impor BKP
3. Penyerahan JKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha
4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean
5. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean
6. Ekspor BKP oleh PKP
7. Kegiatan membangun sendiri yang tidak dilakukan dalam kegiatan usaha atau
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan
8. Penyerahan aset oleh PKP yang menurut tujuan semula aset tersebut tidak
untuk diperjualbelikan,sepanjang PPN yang di bayar pada saat perolehannya
dapat dikreditkan

BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


Kelompok barang yang tidak dikenakan PPN :
- Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran,yang di ambil langsung dari
sumbernya
- Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak
- Makanan dan Minuman yang disajikan di hotel,restoran,rumah
makan,warung,dan sejenisnya
- Uang,Emas batangan,dan surat-surat berharga
Kelompok jasa yang tidak dikenakan PPN adalah :
- Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik
- Jasa di bidang pelayanan sosial
- Jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko
- Jasa di bidang perbankan,asuransi,dan sewa guna usaha dengan hak opsi
- Jasa di bidang keagamaan
- jasa di bidang pendidikan
- jasa di bidang kesenian dan hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan
- Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat iklan
- Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di air
- Jasa di bidang tenaga kerja
- Jasa di bidang perhotelan
- Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan
secara umum

MEKANISME PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


- Pajak masukan dan pajak keluaran
- pengkreditan pajak

PENGHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


Tarif Pajak
1. Tarif PPN adalah 10%
2. Tarif PPN atas ekspor BKP adalah 0%
3. Dengan peraturan pemerintah,tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)dapat diubah menjadi serendah-rendahnya 5% dan setinggi-tingginya 15%
Dasar Pengenaan Pajak
Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang diperlukan adanya dasar
pengenaan pajak (DPP).Pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak
dengan DPP.DPP adalah jumlah harga jual,penggantian,nilai impor,nilai ekspor,atau nilai
lain yang ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan,yang dipakai sebagai dasar
untuk menghitung pajak yang terutang.
Pengkreditan Pajak Masukan
1. Pajak masukan dalam suatu masa pajak dikreditkan dengan pajak keluaran untuk
masa pajak yang sama
2. Dalam hal belum ada pajak keluaran dalam suatu masa pajak,maka pajak
masukan tetap dapat dikreditkan
3. Apabila dalam suatu masa pajak pajak keluaran lebih dari pada pajak
masukan,maka selisihnya merupakan PPN yang harus dibayar oleh PKP.
4. Apabila dalam suatu masa pajak pajak masukan yang dapat dikreditkan lebih
dari pada pajak keluaran,maka selisihnya merupakan kebijakan pajak yang dapat
dimintakan kembali atau dikompensasikan ke masa pajak berikutnya
Pajak Penjualan Barang Mewah
Yang dimaksud dengan BKP yang tergolong mewah adalah:
1. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok
2. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
3. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi
4. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukan status
5. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat,serta mengganggu
ketertib an masyarakat,seperti minuman beralkohol

Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah


1. Tarif PPNBM adalah paling rendah 10% dan paling tinggi 75%
2. Atas ekspor BKP yang tergolong mewah dikenakan pajak dengan tarif 0%
3. Jenis barang yang dikenakan PPNBM atas BKP yang tergolong mewah ditetapkan dengan
keputusan menteri keuangan

Menghitung Pajak Pertambahan Nilai


Contoh :
PKP PT Devina mengimpor BKP dengan nilai impor RP.10.000.000.BKP tersebut,selain
dikenakan PPN,juga dikenakan PPNBM dengan tarif 20%.Dengan demikian,
penghitungan pajak pertambahan nilai dan PPNBM yang terutang atas impor BKP
tersebut adalah :
 Dasar pengenaan pajak = RP.10.000.000
 PPN ( 10% x RP.10.000.000) = RP. 1.000.000
 PPnBM (20% x RP.10.000.000) = RP. 2.000.000

Anda mungkin juga menyukai