Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL INTERVENSI KEPERAWATAN

THE INFLUENCE OF STRUCTURED ROM EXERCISE AND


PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) EXERCISE ON THE
FUNCTIONAL ABILITY OF STROKE PATIENTS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Dapartmen Keperawatan
Gerontik
Dosen Pengampu: Dr. Yati Haryati, S.Kp.M.Kes

Disusun Oleh:

Eka Nurjannah

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stroke adalah gangguan fungsional akut fokal atau global akibat
terhambatnya aliran darah ke otak akibat perdarahan (stroke
hemoragik) atau penyumbatan (iskemik stroke) dengan gejala dan
tanda sesuai dengan bagian otak yang terkena, yang bisa sembuh
dengan sempurna, pulih dengan kecacatan atau kematian (Chen et
al. , 2015). Menurut Black & Hawks (2010), stroke adalah kondisi
yang digunakan untuk menjelaskan perubahan neurologis yang
disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke bagian tubuh
otak. Secara umum hal ini dapat menyebabkan neurologis fokal
kelainan yang bisa timbul secara sekunder karena patologis proses di
pembuluh darah otak.
Menurut laporan American Heart Association (AHA), sekitar
700.000 orang di Amerika Serikat mengalaminyastroke setiap tahun.
Saat ini ada 4 juta orang diAmerika Serikat yang hidup dengan
keterbatasan fisik karenaterkena stroke, dan 15-30% di antaranya
menderita penyakit permanendisabilitas (Mozaffarian et al.).
Prevalensi strokedi Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatandengan 7 per mil dan mereka yang didiagnosis dengan
pekerja kesehatan ataugejala sebesar 12,1 per mil. Sejalan dengan
data tersebut, dalam Dr.RSUD Soekardjo Tasikmalaya, peringkat
kasus strokepertama pada kasus yang paling umum di ruang
perawatan saraf. Kejadian stroke di RSUD Dr. SoekardjoTasikmalaya
setiap tahunnya selalu meningkat. Selama 2016 Ada 652 kasus
stroke yang dirawat di RS Dr RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan. Dunia
Organisasi Stroke melaporkan bahwa stroke adalah penyebab
utamanya hilangnya hari kerja dan kualitas hidup yang buruk.
Disabilitas karena stroke tidak hanya menyerang orang yang
mengalaminya saja tetapi juga untuk anggota keluarganya. Korban
stroke dihadapi kesulitan di kemudian hari karena cacat fisik,
gangguan kognitif dan gangguan emosional. Memang, prevalensi
gangguan kognitif setelahnya stroke tinggi, 58% pasien stroke secara
kognitif terganggu. Gangguan kognitif dilaporkan disekitar 72% pada
18 bulan setelah serangan stroke (Zulkifly dkk. , 2016).
Mayoritas penderita stroke sudah sangat parah status fungsional
disabilitas. Bentuk defisit motorik dari hemiparesis atau hemiplegia
yang dialami oleh stroke pasien dapat mengakibatkan imobilitas.
Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan kekuatan otot yang dapat
menyebabkan ketidakmampuan otot ekstremitas secara umum,
penurunan fleksibilitas dan kekakuan sendi yang bisa mengakibatkan
untuk kontraktur sehingga pada akhirnya pasien akan melakukannya
mengalami kecacatan, terutama dalam menjalankan aktivitas
kehidupan sehari-hari (Lewis et al., 2007).
Kemampuan fungsional pasien stroke bisa dilatih sedini mungkin
melalui senam stroke pasien mulai fase akut. Pasien stroke dengan
fase akut di rumah sakit bisa diberikan dengan baik pelatihan dengan
membantu mobilisasi dini dan terprogram dengan latihan ROM.
Pelatihan ROM telah terbukti meningkatkan kekuatan otot penderita
stroke. Kekuatan otot yang meningkat secara konseptual dapat
meningkat kemampuan fungsional pasien stroke di rumah sakit,
sehingga ketika pasien kembali ke rumah tingkat ketergantungan
pasien bisa dikurangi.
Sejauh ini sudah ada beberapa peneliti yang mengembangkan
latihan ROM dengan menerapkan metode ini Neuro-Developmental
Approach (NDA). Dengan ini metode, latihan ROM dilakukan pada
keduanya ekstremitas pasien, baik yang mengalaminya hemiparesis
dan mereka yang sehat. Sehat ekstremitas pasien perlu dilatih untuk
mendukung peningkatan kekuatan otot pasien. Peneliti tertarik untuk
mengembangkan ROM bilateral ini latihan dengan menerapkan
latihan Otot Progresif Relaksasi (PMR) ke ekstremitas sehat pasien
Relaksasi otot progresif atau Progresif Relaksasi Otot (PMR) adalah
teknik mengurangi kecemasan dengan cara menegangkan dan
mengendurkan otot bergantian (Hahn & Kim, 2006). Penerapan
metode pelatihan ROM bilateral terstruktur dengan akombinasi latihan
PMR secara konseptual dapat membantu mempercepat peningkatan
kemampuan fungsional pasien stroke. Ini karena latihan ROM
bilateral telah terbukti meningkatkan keterampilan motorik dalam
stroke pasien. Jika dikombinasikan dengan kelelahan latihan PMR,
aktivitas mental, dan / atau latihan fisik yang tertunda bisa jadi atasi
lebih cepat dengan menggunakan latihan relaksasi. Selain itu,
relaksasi otot progresif adalah salah satunya terapi non-farmakologis
yang dapat digunakan dipasien hipertensi, karena respon teknik
relaksasi dapat menurunkan detak jantung dengan cara menghambat
respon stres saraf simpatis. Seperti yang diketahui kebanyakan orang
pasien stroke memiliki riwayat hipertensi. Ini Latihan PMR dapat
mendukung proses penyembuhan hipertensi yang merupakan
penyebab stroke. Pelajaran ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pengaruh latihan ROM terstruktur dan latihan relaksasi otot progresif
dikemampuan fungsional pasien stroke.

1.2. Tujuan Penulisan


Mengetahui pengaruh latihan ROM terstruktur dan relaksasi otot
progresifmelatih kemampuan fungsional pasien stroke.
BAB II
ANALISA JURNAL

2.1 Topik
Judul : The Influence Of Structured Rom Exercise And Progressive
Muscle Relaxation (Pmr) Exercise On The Functional Ability Of Stroke
Patients
Penulis : Yanti Cahyati, Ida Rosdiana, Tetet Kartilah.
Identitas : The Malaysian Journal Of Nursing, VOL. 10 (2) October
2018.
Access : https:// doi:10.31674/mjn.2018.v10i02.014
2.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh latihan ROM terstruktur dan
relaksasi otot progresifmelatih kemampuan fungsional pasien stroke.

2.3 Metode
Jenis penelitian kuantitatif dengan kuasi-desain eksperimental
sebelum dan sesudah tes dan penggunaan kelompok kontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek latihan ROM
terstruktur dan progresif latihan relaksasi otot pada kemampuan
fungsional pasien stroke. Penelitian dilakukan oleh memilih responden
yang memenuhi kriteria, kemudian padahari kedua pengobatan
dilakukan ROM terstruktur latihan dan latihan relaksasi otot progresif
sampai hari ke 7 dirawat pada kelompok intervensi. Untuk kelompok
kontrol dilakukan latihan ROM sesuai dengan prosedur yang biasa
dilakukan di rumah sakit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien stroke dirawat di ruang Neuroscience Nursing Dr. Soekardjo
RSUD Tasikmalaya. Pengambilan sampel dilakukan secara berurutan
sampling, dengan kriteria inklusi sampel penelitian ini adalah:
1) Pasien stroke dengan GCS > 12
2) Pasien mendapat terapi medis dalam bentuk obat anti hipertensi
dan pelindung saraf
3) Diobati minimal 7 hari di rumah sakit
4) Bersedia menjadi responden
Kriteria pengecualian sampel adalah:
1) Pasien yang mengalami penurunan level kesadaran
2) Pasien tidak mentolerir Latihan ROM
3) Pasien terpaksa pulang sebelum dibawa diizinkan pulang
4) Hasil kegiatan penelitian diperoleh 26 responden di kelompok
kontrol dan 26 dikelompok intervensi

2.4 Hasil Penelitian Dalam Jurnal


Hasil menunjukkan nilai rata-rata kemampuan fungsional
sebelum dan sesudah senam pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi meningkat. Pada kelompok intervensi nilai rata-rata
kemampuan fungsional setelahnya latihan meningkat lebih tinggi dari
kelompok kontrol. Ini menunjukkan bahwa latihan ROM yang
dimodifikasi dengan Latihan relaksasi otot progresif dapat
meningkatkan kemampuan fungsional pasien stroke. Latihan ini perlu
diterapkan pada pasien stroke untuk meningkatkan kemandirian
pasien dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden baik
dalam kelompok kontrol dan kelompok intervensi memiliki penyakit
penyerta seperti hipertensi, hiperkolesterolemia dan DM. Ini kondisi
hipertensi berisiko menyebabkan terjadinya pecahnya pembuluh darah
yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke. Menurut konsepnya,
semakin tinggi darahnya semakin tinggi kemungkinan terkena stroke,
keduanya nonhemorrhagic dan hemorrhagic. Meningkatnya level
kolesterol, terutama LDL dalam darah merupakan risikofaktor untuk
timbulnya aterosklerosis. Pada penderita diabetes pasien, kadar gula
darah tinggi pada saat stroke akan meningkatkan kemungkinan infark
meluas karena pembentukan asam laktat karena anaerobik
metabolisme glukosa yang merusak jaringan otak. Hasil penelitian
menunjukkan mayoritas responden baik di kelompok kontrol dan
kelompok intervensi kasus stroke dengan serangan pertama. Hasil ini
studi sejalan dengan survei statistik yang dilakukan di Amerika Serikat
yang mengungkapkan hal itu setiap tahun sekitar 700 ribu orang di
Amerika mengalami stroke. Dari jumlah itu, sekitar 500 seribu adalah
serangan pertama dan 200 ribu adalah serangan stroke berulang
(Lloyd-Jones et al. , 2009). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
nilai rata-rata dari kemampuan fungsional pasien setelah intervensi.
Kelompok kontrol melakukan ROM latihan sesuai standar di rumah
sakit. Setelah melakukan latihan ROM selama 7 (tujuh) hari, terjadil
adalah peningkatan skor kemampuan fungsional rata-rata dari 66,96
menjadi 72,62. Latihan ROM dapat meningkatkan kekuatan otot
pasien stroke. Beberapa penelitian membuktikan efek positif dari
latihan ROM meningkat kekuatan otot pasien stroke. Dengan
meningkat kekuatan otot kemampuan pasien untuk bergerak akan
meningkat. Kekuatan otot pasien akan memiliki berdampak baik pada
kemampuan gerak. Seseorang yang Mampu beraktivitas secara
maksimal tentunya akan mampu menggendongnya keluar dari
aktivitas sehari-hari. Kemampuan pasien dalam mobilitas akan
mengurangi tingkat ketergantungan pasien pada memenuhi kebutuhan
sehari-hari mereka. Hasil penelitian dijelaskan di atas sesuai dengan
teoritis konsep yang peneliti gambarkan. Ada yang signifikan
perubahan nilai rata-rata kemampuan fungsional responden dalam
kelompok kontrol setelah latihan ROM. Nilai rata-rata kemampuan
fungsional sebelumnya latihan pada kelompok intervensi adalah
70,96, sedangkan nilai rata-rata kemampuan fungsional setelah
latihan dikelompok intervensi adalah 15,92. Ini menunjukkan bahwa
latihan yang dilakukan pada kelompok intervensi memiliki berdampak
positif bagi perkembangan fungsional kemampuan pasien stroke.
Kelompok intervensi adalah diberikan latihan ROM terstruktur 2 kali
sehari dan dikombinasikan dengan latihan Otot Progresif Relaksasi
(PMR). Setelah melakukan olah raga selama 7 hari terjadi peningkatan
nilai rata-rata kemampuan fungsional responden dari 70,96 menjadi
86,88. Sebagai dijelaskan di atas, latihan ROM dapat meningkatkan
kekuatan otot penderita stroke, yang pada akhirnya bisa meningkatkan
kemampuan fungsional pasien. Dalam intervensi ini kelompok, latihan
ROM dikombinasikan dengan PMR olahraga. Relaksasi Otot Progresif
adalah metode untuk membantu Kurangi ketegangan otot sehingga
tubuh rileks. Pertama diperkenalkan oleh Edmund Jacobson pada
tahun 1938 dalam bukunya, menjelaskan bahwa ketegangan otot
secara signifikan menurun, kemungkinan munculnya penyakit bisa
dikurangi. Jacobson juga mengatakan bahwa relaksasi adalah
tindakan langsung negatif dari kegembiraan gugup. Ini adalah
ketiadaan impuls saraf-otot (Snyder & Lindquist, 2010). Latihan PMR
ini telah dipelajari oleh banyak orang dan secara signifikan memiliki
pengaruh positif terhadap darah pengurangan tekanan. Seperti
diketahui hipertensi merupakan salah satu penyebabnya risiko kasus
stroke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok
mengalami peningkatan skor kemampuan fungsional setelah latihan.
Intervensi kelompok dari penelitian ini menerima dua kali sehari
terstruktur Latihan ROM dikombinasikan dengan latihan PMR. Ini
adalah sebuah faktor penting dalam mendukung kemampuan
fungsional pasien stroke. Latihan PMR telah terbukti memberikan efek
relaksasi, menghindari stress yang bisaakhirnya menurunkan tekanan
darah. Tekanan darah pengurangan berkontribusi sangat baik pada
status neurologis pasien. Latihan ROM yang diperkuat dengan Latihan
PMR akan memberikan dukungan yang lebih baik untuk peningkatan
kemampuan fungsional pasien stroke.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-ratakemampuan
fungsional sebelum dan sesudah latihan dalam pengendalian
kelompok dan kelompok intervensi mengalami peningkatan. Dalam
kelompok intervensi, nilai rata-rata fungsional kemampuan setelah
latihan meningkat lebih tinggi dari pada kontrol kelompok. Ini
menunjukkan bahwa latihan ROM yang dimodifikasi dengan latihan
relaksasi otot progresif dapat meningkatkan kemampuan fungsional
pasien stroke. Latihan ini perlu untuk diterapkan pada pasien stroke
untuk meningkatkan pasien kemandirian dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena hanya
dilakukan disatu kota kecil di Indonesia jadi perlu dilakukan penelitian
lain dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih luas

3.2 Daftar Pustaka


1) Black, J.M. & Hawks, J. (2010). Medical surgical nursing clinical
management for positive outcomes. Elsevier
2) Saunders, St Louis Missouri. Chen, J., Jin, W., Zhang, X.X., Xu, W.,
Liu, X.N. & Ren, C.C. (2015). Telerehabilitation Approaches for
Stroke Patients: Systematic Review and Meta-analysis of
Randomized Controlled Trials. Journal of Stroke and
Cerebrovascular Diseases, 24(12), pp 2660–2668.
3) Hahn, K. & Kim, S. (2006). Effect of progressive muscle relaxation
technique on hypertension. American Journal of Hypertension, 6(2),
pp 335–339.
4) Jacobson, E. (1938). Progressive Relaxation. University of Chicago
Press, USA.
5) Lemone, P. & Burke, K. (2004). Medical-Surgical Nursing Critical
Thinking in Client Care. Third Edition, Pearson Education, New
Jersey.
6) Lewis, S.L., Sandstrom, S.A., Bucher, L., Harding, M.M,
Heitkemper, M.M., Kwong, J. & Roberts, D. (2007). the Medical-
surgical nursing: assessment & management of clinical problems. 7
Edition, Mosby-Year Book Inc, St. Louis, Missouri.
7) Lipska, K., Sylaja, P.N., Sarma, P.S., Thankappan, K.R., Kutty,
V.R., Vasan, R.S. & Radhakrishnan, K. (2007). Risk factors for
acute ischaemic stroke in young adults in South India. Journal of
Neurology, Neurosurgery & Psychiatry. 78 (9), pp 959-963.
8) Lloyd-Jones, D., Adams, R., Carnethon, M., De Simone, G.,
Ferguson, T.B., Flegal, K., Ford, E., Furie, K., Go, A., Greenlund,
K., Haase, N., Hailpern, S., Ho, M., Howard, V., Kissela, B., Kittner,
S., Lackland, D., Lisabeth, L.,Marelli, A., McDermott, M., Meigs, J.,
Mozaffarian, D., Nichol, G., O'Donnell, C., Roger, V., Rosamond,
W.,Sacco, R., Sorlie, P., Stafford, R., Steinberger, J., Thom, T.,
Wasserthiel-Smoller, S., Wong, N., Wylie-Rosett, J.,Hong, Y. &
American Heart Association Statistics Committee and Stroke
Statistics Subcommittee (2009). Heart disease and stroke
statistics--2009 update: a report from the American Heart
Association Statistics Committee and Stroke Statistics
Subcommittee. Circulation, 119(3), pp e21-e181.
9) Mozaffarian, D., Benjamin. E.J., Go, A. S., Arnett, D.K., Blaha, M.J.,
Cushman, M., de Ferranti, S., Després, J.P.,Fullerton, H.J.,
Howard, V.J., Huffman, M.D., Judd, S.E., Kissela, B.M., Lackland,
D.T., Lichtman, J.H., Lisabeth, L. D., Liu, S., Mackey, R. H.,
Matchar, D. B., McGuire, D. K., Mohler, E. R., Moy, C. S., Muntner,
P.,Mussolino, M. E., Nasir, K., Neumar, R. W., Nichol, G.,
Palaniappan, L., Pandey, D. K., Reeves, M. J.,Rodriguez, C. J.,
Sorlie, P. D., Stein, J., Towfighi, A., Turan, T. N., Virani, S. S.,
Willey, J. Z., Woo, D., Yeh, R.W., Turner, M. B. & American Heart
Association Statistics Committee and Stroke Statistics
Subcommittee (2015). Heart disease and stroke statistics–2015
update: a report from the American Heart Association. Circulation,
131(4), pp e29-e322.
10) the Price, S.A. & Wilson, L.M. (2006). Pathophysiology of the
clinical concept of disease process. 6 Edition, EGC, Jakarta.
11) Snyder, M., Lindquist, R. & Tracy, M.F. (2010). Complementary
Alternative Therapies in Nursing. Springer Publishing Company
Inc., New York.
12) Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L. & Cheever, K.H. (2010).
Brunner & Suddarth’s Textbook of medicalth surgical nursing. 11
Edition, Lippincott William & Wilkins, Philadelphia.
13) Zulkifly, M.F.M., Ghazali, S.E., Che Din, N. & Subramaniam, P.
(2016). The influence of demographic, clinical, psychological and
functional determinants on post-stroke cognitive impairment at day
care stroke center, Malaysia. The Malaysian journal of medical
sciences, 23(2), pp 53-64.

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Singkatan
    Daftar Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Singkatan
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Singkatan
    Daftar Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Singkatan
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Aaaaaaaaaa
    Aaaaaaaaaa
    Dokumen10 halaman
    Aaaaaaaaaa
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Ayu Wulandari
    Ayu Wulandari
    Dokumen35 halaman
    Ayu Wulandari
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Singkatan
    Daftar Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Singkatan
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
    Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
    Dokumen17 halaman
    Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen1 halaman
    5
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Contoh Intervensi
    Contoh Intervensi
    Dokumen1 halaman
    Contoh Intervensi
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Pencegahan Infeksi
    Pencegahan Infeksi
    Dokumen1 halaman
    Pencegahan Infeksi
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Dokumen6 halaman
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 5 Medikal
    5 Medikal
    Dokumen10 halaman
    5 Medikal
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • RKM MINGGUAN MAHASISWA KMB
    RKM MINGGUAN MAHASISWA KMB
    Dokumen2 halaman
    RKM MINGGUAN MAHASISWA KMB
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Dokumen6 halaman
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Loogbook Minggu 1 (Medikal) - Farizka Ari Aisyah - 200070300011019
    Loogbook Minggu 1 (Medikal) - Farizka Ari Aisyah - 200070300011019
    Dokumen6 halaman
    Loogbook Minggu 1 (Medikal) - Farizka Ari Aisyah - 200070300011019
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Sop CKD Stemi Kelompok 2b
    Sop CKD Stemi Kelompok 2b
    Dokumen21 halaman
    Sop CKD Stemi Kelompok 2b
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kelompok 2
    Kasus Kelompok 2
    Dokumen9 halaman
    Kasus Kelompok 2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Sepsis (Revisi) - Hidah Rohmahwati
    ASKEP Sepsis (Revisi) - Hidah Rohmahwati
    Dokumen32 halaman
    ASKEP Sepsis (Revisi) - Hidah Rohmahwati
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Revisi M3
    Revisi M3
    Dokumen15 halaman
    Revisi M3
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Laporan M 1
    Laporan M 1
    Dokumen7 halaman
    Laporan M 1
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Keaslian Penilitian MADANI
    Keaslian Penilitian MADANI
    Dokumen3 halaman
    Keaslian Penilitian MADANI
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Revisi M1
    Revisi M1
    Dokumen7 halaman
    Revisi M1
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • DISKUSI
    DISKUSI
    Dokumen1 halaman
    DISKUSI
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen119 halaman
    TUGAS
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Revisi M2
    Revisi M2
    Dokumen1 halaman
    Revisi M2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Surat Propsal
    Surat Propsal
    Dokumen5 halaman
    Surat Propsal
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Madani
    Madani
    Dokumen4 halaman
    Madani
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kelompok 2
    Kasus Kelompok 2
    Dokumen9 halaman
    Kasus Kelompok 2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat