Anda di halaman 1dari 13

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

PENDAHULUAN
Mikrobiologi :
Mikro : kecil hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop
Biologi : adalah ilmu yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan evolusi, persebaran dan taksonomi.

Pengertian Mikroba

Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme
atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil,
sehingga sukar dilihat dengan mata biasa tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih
sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi.
Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba
biasanya dinyatakan dalam micron ( µ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya
dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun ada mikroba yang berukuran besar
sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar.

Mikrobiologi Industri

Mikrobiologi Industri merupakan salah satu cabang mikrobiologi yang mengkaji pemanfaatan
mikroorganisme untuk menghasilkan bahan berupa produk” yaitu
(a).Bahan yang dapat dikonsumsi langsung (bahan pangan),
(b).Bahan setengah jadi yang harus dicampurkan dengan bahan lainnya agar dapat dikonsumsi,
(c).Bahan obat-obatan, vaksin, antiobiotik,vitamin, pewarna makanan, penyedap
makanan,enzim,dll.,
(d). Bahan kimia untuk keamananl ingkungan: ethanol, pewarna pakaian, pewarna, cat, plastik
biodegradable,dll
Mikrobiologi industri merupakan satu usaha memanfaatkan aktivitas mikrobia untuk merubah
bahan baku menjadi produk yang diinginkan dalam skala industri.
Penggolongan mikroba diantara jasad hidup

Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia
Binatang (animalia). Jasad hidup yang ukurannya besar dengan mudah dapat digolongkan ke
dalam plantae atau animalia, tetapi mikroba yang ukurannya sangat kecil ini sulit untuk
digolongkan ke dalam plantae atau animalia. Selain karena ukurannya, sulitnya penggolongan
juga disebabkan adanya mikroba yang mempunyai sifat antara plantae dan animalia.
Menurut teori evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau
animalia. Hal ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad berturut-turut oleh Haeckel,
Whittaker, dan Woese. Berdasarkan perbedaan organisasi selnya, Haeckel membedakan dunia
tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia), dengan protista.
Protista untuk menampung jasad yang tidak dapat dimasukkan pada golongan plantae dan
animalia. Protista terdiri dari algae atau ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri
yang mempunyai sifat uniseluler, sonositik, atau multiseluler tanpa diferensiasi jaringan.
Whittaker membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
(1). Jasad prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera),
(2).Jasad eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio
Protista).
(3). Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan
Divisio Animalia.
Sedangkan Woese menggolongkan jasad hidup terutama berdasarkan susunan kimia
makromolekul yang terdapat di dalam sel.
Pembagiannya yaitu terdiri
• Arkhaebacteria,
• Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan dan Binatang),
• Eubacteria.

Ciri umum mikroba


Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun
redusen. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar
matahari. Mikroba yang berperanan sebagai produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik.
Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Contoh mikroba
konsumen adalah protozoa. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup
yang mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik), sehingga di alam terjadi siklus
unsur-unsur kimia.
Contoh mikroba redusen adalah bakteri dan jamur (fungi). Sel mikroba yang ukurannya sangat
kecil ini merupakan satuan struktur biologi. Banyak mikroba yang terdiri dari satu sel saja
(uniseluler), sehingga semua tugas kehidupannya dibebankan pada sel itu. Mikroba ada yang
mempunyai banyak sel (multiseluler). Pada jasad multiseluler umumnya sudah terdapat
pembagian tugas diantara sel atau kelompok selnya, walaupun organisasi selnya belum
sempurna.
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup,
sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu:
1. Prokariota (jasad prokariotik/ primitif), yaitu jasad yang perkembangan selnya belum
sempurna.
2. Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya telah sempurna.

Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus.
Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik.
Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Struktur virus terutama terdiri dari bahan
genetik. Virus bukan berbentuk sel dan tidak dapat membentuk energi sendiri serta tidak dapat
berbiak tanpa menggunakan jasad hidup lain.

PERAN MIKROBA DALAM TRANSFORMASI BAHAN ORGANIK

Suatu bahan yang ditumbuhi oleh mikroba akan mengalami perubahan susunan kimianya.
Perubahan kimia yang terjadi ada yang dikenal sebagai fermentasi (pengkhamiran) dan
pembusukan (putrefaction). Fermentasi merupakan proses yang menghasilkan alkohol atau asam
organik, misalnya terjadi pada bahan yang mengandung karbohidrat. Pembusukan merupakan
proses peruraian yang menghasilkan bau busuk, seperti pada peruraian bahan yang mengandung
protein.

Contoh penggunaan mikroorganisme

• 2 ( C6 H10 O5 ) n + n H2 O n C12 H22 O11


Amilum / pati dengan bantuan enzim amilase amilum dirubah menjadi maltosa melalui reaksi
hidrolisis enzimatis.
• C12 H22 O11 + H2 O 2 C6 H12 O6
Maltosa dengan bantuan enzim maltase dirubah menjadi glukosa
• C6 H12 O6 2 C2H5OH + CO2
Glukosa dioksidasi menjadi alcohol.
Enzim amilase , maltase dan oksidase dapat dihasilkan oleh sel khamir (ragi).

PENEMUAN KEHIDUPAN ANAEROB

Selama meneliti fermentasi asam butirat, Pasteur menemukan adanya proses kehidupan
yang tidak membutuhkan udara. Pasteur menunjukkan bahwa jika udara dihembuskan ke dalam
bejana fermentasi butirat, proses fermentasi menjadi terhambat, bahkan dapat terhenti sama
sekali. Dari hal ini kemudian dibuat 2 istilah :
(1) kehidupan anaerob, untuk mikroba yang tidak memerlukan Oksigen,
(2) kehidupan aerob, untuk mikroba yang memerlukan Oksigen.

Secara fisiologis adanya fermentasi dapat digunakan untuk mengetahui beberapa hal.
Oksigen umumnya diperlukan mikroba sebagai agensia untuk mengoksidasi senyawa organik
menjadi CO2. Reaksi oksidasi tersebut dikenal sebagai “ respirasi aerob” yang menghasilkan
tenaga untuk kehidupan jasad dan pertumbuhannya. Mikroba lain dapat memperoleh tenaga
dengan jalan memecahkan senyawa organik secara fermentasi anaerob, tanpa memerlukan
Oksigen.
Beberapa jenis mikroba bersifat obligat anaerob atau anaerob sempurna. Jenis lain bersifat
fakultatif anaerob, yaitu mempunyai dua mekanisme untuk mendapatkan energi. Apabila ada
Oksigen, energi diperoleh secara respirasi aerob, apabila tidak ada Oksigen energy diperoleh
secara fermentasi anaerob. Pasteur mendapatkan bahwa respirasi aerob adalah proses yang
efisien untuk menghasilkan energi.
REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

• Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme.


• Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual
dan seksual.
• Reproduksi secara seksual hanya dijumpai pada mikroorganisme bersel banyak seperti
jamur.

REPRODUKSI ASEKSUAL
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara :
1. Pembelahan biner
2. Pembentukkan tunas
3. Pembentukkan filamen
Reproduksi mikroorganisme secara aseksual dijumpai pada bakteri dan archaea.

1. Pembelahan Biner
Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner (binary fussion), dimana dari satu sel
bakteri dapat dihasilkan dua sel anakan yang sama besar.
Reproduksi aseksual melalui pembelahan biner umumnya dilakukan secara amitosis. Amitosis
adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap
pembelahan sel.

Pembelahan biner
Waktu generasi
• Dalam pembelahan sel biner, kecepatan pembelahan sel ditentukan dengan waktu
generasi.
• Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah, bervariasi
tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan.

Waktu generasi pada beberapa jenis mikroorganisme


Bila sel tunggal bakteri bereproduksi dengan pembelahan biner, maka secara geometrik
pertambahan populasi bakteri adalah seperti tabel di bawah ini :

Pertambahan populasi bakteri dengan pembelahan biner

2. Pembentukan Tunas

• Pertunasan adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar (sel yang
besar disebut induk dan sel yang kecil disebut anak).
• Reproduksi dengan pembentukan tunas diawali dengan pembentukan tunas yang tumbuh
menjadi cabang.
• Mikroorganisme membentuk tunas, tunas akan melepaskan diri dan membentuk
mikroorganisme baru.
Contoh : Fam. Streptomycetaceae
Proses pembentukan tunas pada ragi

3. Pembentukan Filamen

• Pertumbuhan filamentus adalah pembelahan sel filamen (sel tubulus dan panjang).
• Sel mengeluarkan serabut panjang filamen yang tidak bercabang. Bahan kromosom
kemudian masuk ke dalam filamen. Filamen terputus beberapa bagian, tiap bagian
membentuk bakteri baru.
• Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal.
• Contoh : Bakteri Haemophylus influenzae dibiakkan dalam perbenihan yang basah.

REPRODUKSI SEKSUAL
• Proses reproduksi secara seksual pada mikroba berbeda dengan eukariota lainnya.
• Dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya terjadi pada eukariot, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika
(rekombinasi genetik).
• Pembelahan bakteri didahului oleh peleburan bahan kromosom dari 2 bakteri, sehingga
terjadi sel-sel bakteri dengan sifat yang berasal dari kedua sel induknya.

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

• Tipe pertumbuhan :
1. Pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel dihasilkan peningkatan ukuran
sel.
2. Pembelahan inti diikuti pembelahan sel dihasilkan peningkatan jumlah dan
pembesaran ukuran sel.

• Reproduksi bakteri dengan pembelahan biner dari 1 sel bakteri dapat dihasilkan
2 sel anakan yang sama besar.
• Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi berjumlah 2x lipat
waktu generasi.
• Mayoritas waktu generasi 1-3 jam, E.coli 15-20 menit, M.tuberculosis 20 jam.

PERSYARATAN TUMBUH BAKTERI

Kondisi Fisik Nutrient Uptake Faktor kimia

• Temperatur • Nutrisi
• pH - Makro elemen
• Tekanan Osmose - Mikro elemen
• Oksigen • Media kultur
• Radiasi
Temperatur

Berdasarkan temperatur yang diperlukan untuk tumbuh, mikroorganisme dibedakan atas :


• Psikrofil (cold loving bacteria) optimal 0-15°C, maksimal 20°C.
• Psikofil fakultatif Optimal 20-30°C, maksimal 30°C, dapat tumbuh pada 0°C.
• Mesofil (moderate temperatur loving bacteria) Minimal 15-20°C, optimal 20-45°C,
maksimal 45°C
• Termofil (heat loving bacteria) minimal 45°C, optimal 55-65°C, maksimal 100°C.

pH
• Asidofil 1,0 - 5,5
• Neutrofil 5,5 - 8
• Alkalofil 8,5 - 11,5
• Alkalofil ekstrim ≥ 10

Tekanan Osmose

• Larutan dengan konsentrasi yang sesuai dengan tekanan dalam sitoplasma sel disebut
larutan isotonis.
• Lar. isotonis mengandung 0,75-1% NaCl
• Konsentrasi >> hipertonis
• Konsentrasi << hipotonis

Oksigen

Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri digolongkan :


– Bakteri Aerob mutlak  M.TBC, Pseudomonas aurogenusa
– Bakteri Anaerob fakultatif Yersinia pestis
– Bakteri anaerob mutlak  C. Tetani
– Bakteri mikroaerofilik  Neisseria gonorrhoeae
Radiasi

• Radiasi yang berbahaya untuk mikroorganisme adalah radiasi pengionisasi (ionizing


radiaton).
• Pada level rendah, radiasi pengionisasi dapat mengakibatkan mutasi yang dapat mengarah
pada kematian.
• Pada level tinggi pengaruh radiasi bersifat letal.

Nutrient Uptake

Pertumbuhan bakteri juga tergantung dari kemampuan memindahkan bahan makanan kedalam
sitoplasma
• Pemindahan secara pasif yaitu dengan sistem difusi untuk bahan yang berat molekulnya
kecil
• Pemindahan secara aktif yaitu dengan bantuan carrier (periplasmic binding protein).

Nutrisi

• Makroelemen Elemen2 nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak.


Contoh: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, magnesium, kalsium,
dan besi.
• Mikroelemen (trace element) Elemen2 nutrisi yang diperlukan dalam jumlah
sedikit (takaran mg hingga ppm). Contoh:mangan, zinc, kobalt, molibdenum, nikel, dan
tembaga.
• Accesory nutrient faktor pertumbuhan (growth factor), yaitu bagian yang diperlukan
oleh sel namun tidak dapat disintesis oleh sel tersebut.
• Accesory nutrient meliputi vitamin, asam amino, purin, pirimidin.
FASE PERTUMBUHAN

Lag phase (fase adaptasi)


• Peningkatan ukuran sel tanpa adanya peningkatan jumlah sel.
• Pada fase ini belum terjadi pertumbuhan dan perkembangbiakan.
• Peningkatan sintesis protoplasma.
• Peningkatan asam ribonukleat.
• Peningkatan aktivitas metabolisme.

Log phase atau fase eksponensial


– Kecepatan pertumbuhan dan perkembangbiakan (pembelahan) mikroorganisme
sangat cepat dan maksimum.
Fase stasioner
– Pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan jumlah sel yang membelah
seimbang dengan jumlah sel yang mati.

Death phase
- Jumlah sel yang mati meningkat.

Anda mungkin juga menyukai