Anda di halaman 1dari 5

1. Tuliskan pendapatmu tentang kitab suci weda!

Weda adalah kitab yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi
Wasa melalui para Maha Rsi

2. Tuliskan sifat sifat weda dan jelaskan!


 Weda itu tidak berawal, karena Weda merupakan sabda Tuhan yang telah ada
sebelum alam diciptakan olehNya.
 Weda tidak berakhir karena ajaran Weda berlaku sepanjang zaman, mengingat
Weda tidak berawal dan berakhir sehingga Weda disebut anadi ananta (abadi).
 Weda berlaku sepanjang zaman, maksudnya dari manusia pada zaman
prasejarah sampai manusia modern, dari manusia dengan kecerdasan tinggi
maupun rendah. Weda akan memberikan penjelasan mengenai Tuhan dan Alam
Semesta ini, sesuai dengan kemampuan daya pikir manusia sendiri.
 Weda itu disebut Apauruscyam¸ artinya Weda itu tidak disusun oleh manusia
melainkan diperoleh atau diterima oleh orang-orang suci atau para maharsi. Oleh
karena itu, Weda bukan agama budaya dan bukan hasil ciptaan manusia.
 Weda mempunnyai keluwesan, tidak kaku namun tidak berubah inti dan
hakikatnya. Weda dapat diumpamakan sebagai bola karet yang melengket,
kemanapun ia digelindingkan, maka tanah yang dilalui itu akan melengket,
memberikan warna baru pada bola karet itu, namun inti karet itu sedikitpun tidak
berkurang, demikian pula bentuknya yang bundar hanya warna yang berubah
sesuai dengan daerah yang dilalui.

3. Sebutkan nama nama rsi penerima wahyu weda!


a.         Rsi Grtsamada
Maharsi Grtsamada adalah Maharsi yang banyak dihubungkan dengan turunnya
mantra-mantra Weda, terutama Rg Weda mandala II. Dari beberapa catatan diketahui
bahwa Grtsamada adalah keturunan dari Sunahotra, keluarga Angira, adapula
penjelasan lain yang menyatakan bahwa Grtsamada adalah keturunan Bhrgu. Dengan
demikian sejarahnya tidak diketahui dengan pasti, sedang di dalam Mahabharata, ia
disebutkan keturunan Maharsi Sonaka dan  dinyatakan sebagai keturunan Bharadvaja.
b.         Rsi Visvamitra
Maharsi Visvamitra adalah Maharsi kedua yang banyak disebut-sebut namanya dan
dikaitkan dengan seluruh Rg Weda mandala III. Kitab mandala III Rg Weda ini terdiri
dari 58 Sukta. Setelah diadakan penelitian, ternyata tidak semua Sukta itu dikaitkan
dengan nama Visvamitra karena diantara mantra-mantra itu ada menyebutkan Maharsi
lainnya, seperti Kusika, Isiratha dan lain-lain. Visvamitra adalah putra Rsi Musika.
Disamping itu dijumpai pula nama Rsi Jamadagni sebagai Maharsi yang dikaitkan
dengan mandala III Rg Weda.
c.          Rsi Vamadeva
Maharsi Vamadeva banyak dihubungkan dengan kitab Rg Weda mandala IV. Di dalam
kitab-kitab Purana diceritakan bahwa Vamadeva sempat mengadakan dialog dengan
deva Indra dan Aditi, suatu hal yang tidak dapat dibayangkan oleh pikiran kita, kecuali
kita memberikan penafsiran bahwa maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa
Vamadeva memperoleh kesempurnaan selagi beliau masih muda. Maharsi Vamadeva
disebut memberikan petunjuk untuk mencapai kesempurnaan sejati.
d.         Rsi Atri
Maharsi Atri pada umumnya banyak dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra Rg
Weda mandala V. Di dalam Matsya Purana, nama Atri tidak saja sebagai nama
keluarga, tetapi juga sebagai nama pribadi. Dinyatakan bahwa dalam keluarga Atri yang
tergolong Brahmana dijumpai pula beberapa nama dari keluarga Atri seperti : Saryana,
Udvalaka, Sona, Sukratu, Gauragriva dan lain-lain. Dalam cerita lainnya dikemukakan
pula informasi bahwa Maharsi Atri banyak dikaitkan dengan keluarga Angira. Bila kita
baca dengan teliti Rg Weda mandala V, tampaknya tidak hanya Maharsi Atri yang
menerima wahyu untuk mandala ini, tetapi juga Druva, Prabhuvasu, Samvarana,
Gauraviti, Putra Sakti dan lain-lain. Dikemukakan pula bahwa di antara keluarga Atri, 36
Rsi tergolong penerima wahyu. Kemungkinan nama-nama itu adalah keturunan dari
Maharsi Atri.
e.       Rsi Bharadvaja
Rsi Bharadvaja adalah Maharsi yang banyak dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra
dari Rg. Weda Mandala VI, kecuali ada beberapa saja yang diturunkan melalui Sahotra
dan Sarahotra. Adapun nama-nama lain, seperti Nara, Gargajisva adalah nama Rsi
penerima wahyu dari keluarga Bharadvaja. Di dalam kitab-kitab Purana dijelaskan
bahwa Bharadvaja adalah putra Brihaspati, cerita ini belum dapat dipastikan
kebenarannya karena disamping keterangan lain yang mengatakan bahwa Samyu
dengan Bharadvaja masih dalam satu keluarga.
f.       Rsi Vasistha
Nama Vasistha sering digunakan sebagai nama keluarga kadang kala sebagai nama
pribadi. Rsi Vasistha banyak dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra Rg Weda
mandala VII. Salah seorang keturunan Rsi Vasistha adalah Rsi Sakti yang juga
terkenal sebagai penerima wahyu. Di dalam kitab Mahabharata nama Vasistha
disamakan dengan Visvamitra. Di dalam kitab Matsya Purana, dinyatakan bahwa Rsi
Vasistha mengawini Arundhati, saudara perempuan Devarsi Narada. Dari padanya lahir
seorang putra bernama Sakti.
g.      Rsi Kanva
Maharsi Kanva merupakan Maharsi penerima wahyu dan banyak dikaitkan dengan Rg
Weda mandala VIII. Mandala ini isinya bermacam-macam Sukta. Kanva adalah nama
pribadi dan juga nama keluarga. Mandala VIII dinyatakan diterima oleh keluarga
Sakuntala. Disamping Rsi Kanva terdapat pula nama-nama Rsi lainnya seperti
Kasyapa, putra Marici. Maharsi Kanva mempunyai putra bernama Praskanva. Nama-
nama Rsi yang lain yang juga dapat dijumpai dalam mandala VIII adalah: Gosukti,
Asvasukti, Pustigu, Bhrgu, Manu, Vaivasvata, Niopatithi dan sebagainya. Adapun
mandala IX dan X Rg Weda merupakan mandala yang paling lengkap. Mandala ini
memuat pokok-pokok ajaran agama Hindu yang sangat penting dan sangat bermanfaat
untuk diketahui.

4. Tuliskan pengertian orang suci!


Orang suci adalah manusia yang memiliki mata batin dan dapat memancarkan
kewibawaan rohani, serta mempunyai kepekaan untuk menerina getaran-getaran gaib,
dalam penampilannya dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih, yang di
sertai kemurnian lahir dan batin di dalam mengamalkan ajaran agama, tidak
terpengaruh oleh gelombang hidup suka dan duka. Berdasarkan sifat yang khas dapat
disebutkan karena kesaktiannya dan kemujizatannya, kesucian perbuatanya serta
idealismenya yang demikian patuh pada fungsinya menyebabkan mereka menjadi
orang suci.

5. Sebutkan syarat syarat menjadi orang suci!


-Laki – laki yang sudah berumah tangga atau laki – laki yang nyukla brahma cari
-Wanita yang sudah berumah tangga atau wanita yang tidak kawin (kanya)
-Pasangan suami istri yang sah
-Sehat dan bersih secara lariah termasuk tidak cacat jasmani (cedangga)
-Sehat dan bersih secara batiniah, tidak menderita penyakit saraf atau gila
-Berpengetahuan luas meliputi pengetahuan umum, paham terhadap bahasa kawi,
sansekerta, indonesia, memahami masalah wariga, tattwa, sasana – sasana dan
yadnya
-Memiliki efiliasi sosial yang baik yakni berkelakuan baik dan bijaksana terhadap
sesama, alam dan pemerintahan serta tidak tersangkut masalah kriminal dan supersif
-Lulus diksapariksa yang dinyatakan dengan surat oleh pengurus PHDI Kabupaten /
provinsi setempat
-Sudah mempunyai calon nabhe yang akan menyelesaikan (muput) upacara padiksa
  - Widya adalah memiliki ilmu pengetahuan dan kerohanian (Apara Widya dan Para
Widya)
    -Satya adalah memiliki sifat jujur dan memegang teguh kebenaran
    -Tapa adalah mampu mengendalikan diri dari segala godaan nafsu
    -Sruta adalah mampu menerima getaran-getaran suci (wahyu)

6. Sebutkan ciri ciri orang suci!


 Niskalam, artanya tidak berubah.
 Nirupam, artinya tidak berwarna.
 Cantam, artinya damai.
 Durlabham, artinya berbuat tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri,
 Param, artinya berbadan dunia.
 Nirpraham, artinya tanpa mengharapkan apa-apa.
 Nirakaram, artinya tidak mengambil apa-apa, tidak berbohong.
 Padamoksam, artinya moksa.
 Urdustyutwa, artinya paling tinggi.
 Niraksalam, artinya melebihi segalanya, tidak menggambarkan jasa dan
kemuliaannya.

7. Sebutkan kedudukan orang suci dalam masyarakat hindu!


- Pendeta adalah gelar orang suci dari brahmana wangsa, bliau telah di dwijati atau di
diksa.
-   Dang Hyang adalah gelar orang suci dari brahmana wangsa yang berperan menjadi
Maha Guru sperti Dang Hyang Nirartha, Dang Hyang Dwijendra.
-   Rsi atau Bhagawadgita adalah gelar orang suci dari wangsa ksatriayang menjadi
penyebar dan penentu ajaran agama.
-  Mpu adalah gelar orang suci dari waisya wangsa yang bertugas memimpin upacara
bhuta yadnya.
-   Pinandita atau pemangku adalah orang suci yang luang lingkupnya terbatas dan
penyuciannya melalui upacara “ekajati”
-   Wasi adalah sejenis pemangku dari umat hindu di jawa.
8. Sebutkan fungsi orang suci dalam upacara keagamaan!
 Sulinggih : Orang yang mempunyai wewenang untuk muput upacara yadnya.
Sulinggih adalah orang suci yang disucikan melalui proses sakral yang
disebut Dwijatiatau Madiksa.
Bertugas :
i. Melakukan pemujaan dalam menyelesaikan Yadnya
ii. Melakukan upacara Nyurya Sewana
iii. Ngeloka Phala Sraya,dsb.
 Pemangku atau Pinandita : Orang yang mempunyai wewenang untuk muput
upacara dalam skala kecil.Pemangku adalah orang yang disucikan melalui
prosesEkajati/mawinten.

9. Tuliskan cara cara menghormati orang suci!


Dalam setiap upacara yadnya, umat hindu wajib menghaturkan Daksina, pada pendeta
yang penuh dengan keikhlasan. Pengertian daksina di sini artinya persembahan yang
terhormat dalam bentuk harta benda kepada orang suci atau pendeta. Umat wajib
menjaga kesucian pendeta dengan melayani beliau sebaik-baiknya terutama ketika
beliau melaksanakan swadharmanya Nyurya sewana setiap hari. Sehingga dengan hal
itulah kita mengenal ajaran Guru Bhakti dalam hal ini kepada Maha Rsi yang
memberikan Ilmu Pengetahuan Suci.

10. Jelaskan pendapatmu tentang hubungan kitab suci dengan orang suci!
Hubungannya sangat erat , karena wahyu yang di turunkan oleh sang hyang widhi
melalui orang suci dan di kumpulkan atau di himpun menjadi satu kitab suci. Dan dalam
melakukan tugasnya sebagai orang suci di gunakan kitab suci sebagai pedoman.

Anda mungkin juga menyukai