SISTEM PERNAPASAN
19/12/2016
Gbr 1. Insang pada ikan herbivora (A) dan karnivora (B)
19/12/2016
Selain paru-paru, beberapa jenis ikan tertentu mempunyai
alat pernapasan tambahan yang merupakan adaptasi dari
pernapasan udara (Air breathing) terutama ikan yang hidup
pada perairan yang kekurangan oksigen terlarut
19/12/2016
Gbr 2. Labirin pada ikan betok (Anabas testudineus)
19/12/2016
2. Organ arboresen (bentuk seperti bunga karang), misalnya
pada ikan lele (Clarias batrachus).
19/12/2016
3. Alat pernapasan berupa tabung, misalnya pada ikan
Saccobranchus sp. dan jenis ikan catfish lainnya.
4. Dinding bagian dalam dari operkulum, misalnya pada ikan
blodok (Periopthalmus sp.).
5. Gelembung renang
Jika oksigen dalam air berkurang, ikan akan muncul ke
permukaan untuk mengambil udara, masuk ke gelembung
renang, misalnya pada ikan Notopterus sp.
19/12/2016
6. Divertikula, yaitu lipatan permukaan rongga dalam pada bagian
mulut dan ruang faring, misalnya pada ikan gabus (Channa
striata)
19/12/2016
Pada dasarnya ikan dapat diklasifikasikan menurut kebiasaan
makannya (feeding habits) :
1. Predator
Memiliki gigi yang berfungsi sebagai pencengkeram mangsa.
Perburuan mangsa mengandalkan mata, atau penciuman. Contoh
ikan hiu (Ictalurus morays)
2. Grazer (pemotong)
Memiliki bibir dan gigi yang mampu memotong di dasar perairan.
Contoh ikan mujair (Osphronemus goramy)
3. Strainer (penyaring)
Makanan yang diambil terseleksi atas dasar ukurannya, bukan
beradasarkan macamnya. Contoh ikan Brevoortia tyranus yang
menyaring plankton dengan mulut terbuka.
4. Sucker (pengisap)
Pengisapan material makanan sering dilakukan oleh ikan pemakan
dasar seperti Ikan belanak (Mugil cephalus)
5. Parasit
Ikan ini membuat lubang di tubuh ikan dan mengisap cairannya.
Contoh ikan Petromyzon, Lampretra
19/12/2016
Berdasarkan kebiasaan makanannya (food habits) ikan dibagi
dalam 3 kategori yaitu:
19/12/2016
19/12/2016
Alat pencernaan ini terdiri dari dua yaitu saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan
19/12/2016
Gbr 5. Posisi mulut pada ikan
19/12/2016
2. Rongga mulut (oral cavity)
Di belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut.
Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen
faring
19/12/2016
Gbr 6. Panjang usus ikan tambakan (Helostoma temminckii)
19/12/2016
3. Faring
1. Esofagus (gullet)
19/12/2016
5. Lambung (stomach)
19/12/2016
Gbr 7. Lambung palsu pada ikan tambakan (Helostoma temminckii)
19/12/2016
6. Pilorus
Pilorus terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat
mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit. Pada
beberapa jenis ikan terdapat usus-usus kecil dan pendek yang
disebut usus buntu (Pyloric caeca).
Pilorus berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme)
dari lambung ke usus.
7. Usus (intestine)
Usus merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat
makanan. Panjang usus ikan sangat bervariasi dan
berhubungan erat dengan kebiasaan makanannya. Pada ikan
herbivora panjang usus beberapa kali panjang tubuh.
19/12/2016
8. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang
terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara
usus dengan rektum.
9. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan
bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran
genital.
19/12/2016
Kelenjar pencernaan terdiri dari :
1. Hati
Hati berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak dan
dalam memproduksi cairan empedu. Hati berwarna merah
kecoklatan.
Secara umum posisi hati terletak pada rongga bawah tubuh, di
belakang jantung dan di sekitar usus depan.
2. Pankreas
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang
berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ini ada yang
berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati
(hepato pankreas), oleh karena itu posisi serta strukturnya hanya
dapat dilihat melalui preparat histologis.
Letak pankreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran
pankreatik bermuara ke usus depan.
19/12/2016
REFERENSI :
Affandi,R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo dan Sulistiono. 1992a. Iktiologi, Suatu
Pedoman Kerja Laboratorium. PAU Ilmu Hayat, IPB. Bogor. 344 hal.
Kottelat, M.A., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari dan Wirjoatmodjo. 1993. Ikan
Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Edisi Dwibahasa
Inggris-Indonesia, Periplus Edition. Indonesia. 253 hal.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan (Jilid 1 dan 2).
Penerbit Bina Cipta. Bandung. 516 hal.
www.fishbase.org
www.dkp.go.id
www.o-fish.com
19/12/2016