Anda di halaman 1dari 11

PERSPEKTIF DALAM PENGORGANISASIAN DAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPUH :
NOER MUHAMMAD,S.Pd.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V

1. ANANTA DWILIZA (19.01.002)


2. INDRI LESTARI (19.01.011)
3. MESSY AGUSTINA (19.01.014)
4. TUTI TRISNAWATI (19.01.028)
5. AGUSTINA (19.01.039)

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKESMAS ABDI NUSA PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERSPEKRIF DALAM PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas Mata
Kuliah Pengembangan Pengorganisasian dan Masyarakat yang diampu oleh Bapak
Noer Muhammad,S.Pd.,M.Kes yang merupakan dosen pengampuh kami. Tak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu proses penyusunan makalah ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Palembang, 11 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan penulisan................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengorganisasian Masyarakat............................. 3
2.2 Pengertian Pengembangan Masyarakat................................. 4
2.3 Perspekrif PPM...................................................................... 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................ 7
3.2 Saran...................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara
keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber
kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan tertentu
(Arthur Dunham, 1958) Community Work adalah suatu proses membantu
masyarakat untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama (Alan Twevetrees, 1993)
Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian, diartikan
sebagai sebuah ‘tempat bersama’ yakni sebuah wilayah geografi yang sama (Mayo,
1998), misalnya RT,RW,kampung di pedesaan, perumahan di perkotaan.
Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu masayarakat
berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya, mengatur atau
menyusun, mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk memenuhinya,
menentukan sumber-sumber (dari dalam ataupun dari luar masyarakat), mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya
ini, dan dalam pelaksanaan keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-
sikap dan prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diangkat pada


makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Pengorganisasian Masyarakat?


2. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Masyarakat?
3. Apa saja perspektif dalam pengorganisasian dan pengembangan masyarakat?
1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, tujuan penulisan


makalah ini adalah:

1. Mengetahui Pengertian dari Pengorganisasian Masyarakat.


2. Mengetahui Pengertian dari Pengembangan Masyarakat.
3. Mengetahui Perspektif dalam Pengorganisasian Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Pengertian pengorganisasian berasal dari kata Organizing yang mempunyai
arti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sehingga
mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Adapun beberapa definisi dari pengorganisasian yang diungkapkan oleh para
ahli manajemen, antara lain sebagai berikut:
1. Pengorganisasian adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Menurut George R. Terry, pengorganisasian sebagai kegiatan mengalokasikan


seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan
wewenang tertentu serta tanggungjawab masing-masing yang bertanggung jawab
untuk setiap komponen dan menyediakan lingkungan kerja yang sesuai dan tepat.

3. Menurut Siagian berpendapat bahwa pengorganisasian merupakan keseluruhan


proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugastugas, tanggung jawab dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan
sebagai suatukesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari
pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengorganisasian adalah suatu
kegiatan untuk mengelompokkan orang-orang dengan tugas dan fungsinya masing-
masing yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Pengorganisasian rakyat atau yang lebih dikenal dengan pengorganisasian
masyarakat itu sendiri mengandung makna yang lebih luas dari kedua akar katanya.
Istilah rakyat tidak hanya sekedar mengacu pada perkauman (community) yang khas
dalam konteks yang lebih luas, juga pada masyarakat (society) pada umumnya.
Pengorganisasian lebih dimaknai sebagai suatu kerangka menyeluruh dalam rangka
memecahkan masalah ketidakadilan sekaligus membangun tatanan yang lebih adil.
Menurut Ross Murray, pengertian pengorganisasian masyarakat adalah suatu
proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan
menentukan prioritas berdasarkan atas sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royongprioritas
dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan skala.

2.2 PENGERTIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Pengembangan masyarakat merupakan salah satu metode pekerjaan sosial
yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui
pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka, serta menekankan prinsip
partisipasi sosial. Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial, pengembangan
masyarakat menunjuk pada interaksi aktif antar pekerja sosial dan masyarakat dengan
mana mereka terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi suatu program pembangunan kesejahteraan sosial atau usaha kesejahteraan
sosial.
Pengembangan masyarakat adalah upaya mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan
sosial dan saling menghargai. Para pekerja kemasyarakatan berupaya memfasilitasi
warga dalam proses teciptanya keadilan sosial dan saling menghargai melalui
program-program pembangunan secara luas yang menghubungkan seluruh komponen
masyarakat.
Dengan demikian, pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai
metode yang memungkinkan individu-individu dapat meningkatkan kualitas
hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang
memengaruhi kehidupannya. Menurut Twelvetrees, pengengembangan masyarakat
adalah “the process of assisting ordinary people to improve their own communities by
undertaking collective action”.
Kegiatan pengembangan masyarakat sejatinya difokuskan pada upaya
menolong orang-orang lemah yang memiliki minat untuk bekerjasama dalam
kelompok, melakukan identifikasi terhadap kebutuhan dan melakukan kegiatan
bersama untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2.3 PERSPEKTIF PENGORGANISASIAN DAN


PENGEMBANGAN MASYARAKAT (PPM)
Secara teoritis, PPM bisa dikatakan sebagai sebuah pendekatan pekerjaan
sosial yang dikembangkan dari dua perspektif yang berlawanan, yakni aliran kiri
(sosialis-Marxis) dan kanan (kapitalis-demokratis) dalam spektrum politik.Dewasa
ini, terutama dalam konteks menguatnya sistem ekonomi pasar bebas dan
swastanisasi dan keterlibatan informal dalam mendukung strategi penanganan dan
kemiskinan dan penindasan, maupun dalam hal memfasilitasi partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat.
Twelvetress membagi perspektif teoritis PPM kedalam dua bingkai, yakni
pendekatan profesional dan pendekatan radikal. Pendekatan profesional menunjuk
upaya untuk meningkatkan kemandirian dan memperbaiki sistem pemberian
pelayanan dalam kerangka relasi-relasi sosial. Sementara berpijak pada teori Marxis,
feminisme, dan analisis anti-rasis, pendekatan radikal lebih terfokus pada upaya
pemberdayaan kelompok-kelompok lemah, mencari sebabsebab kelemahan
mereka,serta menganalisis sumber-sumber ketertindasannya.Sebagaimana
diungkapkan oleh Payne,“This the type of approach which supports minority ethnic
communities, for example, in drawing attention to inequalities in service provision
and power which lie behind severe deprivation”.Pendekatan profesional dapat diberi
label sebagai yang bermatra tradisional, netral dan teknikal.Sedangkan pendekatan
radikal diberi label sebagai pendekatan yanng bermatra transformasional.

Dua perspektif pengorganisasian dan pengembangan masyarakat


Pendekatan Perspektif Tujuan/Asumsi
Profesional -Perawatan masyarakat -Meningkatkan inisiatif dan
(tradisional, netral, -Pengorganisasian kemandirian masyarakat
teknikal) masyarakat -Memperbaiki pemberian
-Pembangunan pelayanan sosial dalam
masyarakat kerangka relasi sosial yang
ada
Radikal - Aksi masyarakat -Meningkatkan kesadaran
(transformasional) berdasarkan kelas dan inisiatif masyarakat
- Aksi masyarakat -Memberdayakan
berdasarkan jender masyarakat guna mencari
- Aksi masyarakat akar penyebab ketertindasan
berdasarkan ras dan diskriminasi
-Mengembangkan strategi
dan membangun kerjasama
dalam melakukan perubahan
sosial sebagai bagian dari
upaya mengubah relasi
sosial yang menindas,
deskriminatif, dan
eksporatif.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pengertian pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana


masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan menentukan prioritas
berdasarkan atas sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang
berasal dari luar dengan usaha secara gotong royongprioritas dari kebutuhan-
kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan skala. pengembangan masyarakat dapat
didefinisikan sebagai metode yang memungkinkan individu-individu dapat
meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap
proses-proses yang memengaruhi kehidupannya.
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community
organization or comunity development (COCD) ialah perencanaan,
pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan aneka macam acara
pembuatan agenda atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan
taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.

3.2 SARAN
Untuk mahasiswa/mahasiswi khususnya, S1 Kesehatan Masyarakat agar
belajar lebih mendalami lagi tentang Perspektif dalam pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat. Karena, lebih banyak mendalami, kita lebih banyak tau
lagi tentang perspektif dalam pengorganisasian dan pengembangan masyarakat itu
seperti apa . Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/1428/5/Bab%202.pdf

file:///C:/Users/ACER/Downloads/pengembangan_dan_pengorganisasian_masyaraka
t2.pdf

Anda mungkin juga menyukai