Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. AVIATION KNOWLEDGE
Adalah pengetahuan yang memberikan informasi tentang semua kegiatan
yang berkaitan dengan penggunaan wilayah udara, pesawat, bandara,
tentang angkutan udara, keamanan dan keselamatan penerbangan, dan
kegiatan terkait lainnya serta fasilitas pendukung.

Penerbangan adalah salah satu sarana transportasi untuk angkutan


manusia maupun barang melalui udara. Operasi penerbangan harus
sesuai dengan aturan dan regulasi yang diatur oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara

Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sebagai kata lain untuk


transportasi, penerbangan juga didukung oleh sarana fasilitas seperti
pesawat, fasilitas bandara, aturan dan prosedur serta peralatan
pendukung yang sangat berguna untuk keselamatan dan kenyamanan
bagi pengguna jasa penerbangan. Secara garis besar, pengetahuan ini
dikelompokkan menjadi:
 Terminologi
 Bandara
 Air Traffic Services
 Fasilitas Bandara Keamanan dan Keselamatan
 Layanan Peralatan Pendukung (GSE)
 Aircraft Structure

Semua kegiatan di bandara termasuk pergerakan pesawat diatur dan


dikelola serta menjadi tanggung jawab pengelola bandara, sementara
untuk kelancaran kegiatan operasi penerbangan secara terpadu dikelola
oleh perusahaan penerbangan, perusahaan ground handling, unit
pemandu penerbangan dan lain-lain. Pengetahuan ini disusun untuk
melengkapi pengetahuan karyawan maskapai penerbangan yang bekerja
di bandara.

B. DEFINISI

Bab ini berisi beberapa kosa-kata yang sering digunakan dalam industri
penerbangan. Kata - kata mungkin memiliki arti khusus yang berkaitan
dengan kegiatan penerbangan. Panduan berikut memiliki makna dan
dijelaskan di bawah ini:
Aerodrome/Airport (Bandar Udara): Adalah kawasan di daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,
bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Waterbase (Bandar Udara Perairan): Adalah Bandar Udara yang


digunakan untuk keberangkatan, kedatangan atau pergerakan pesawat
udara seaplane.

Aerodrome Fasility and Equipment: Adalah semua fasilitas dan peralatan


baik di dalam maupun di luar batas-batas bandar udara, yang dibangun
atau dipasang (di instalasi) dan dipelihara untuk tujuan melayani
kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat udara, termasuk
pelayanan darat pesawat udara.

Aerodrome Operator: Dalam kaitannya dengan bandar udara


bersertifikat, pemegang Sertifikat Aerodrome untuk lapangan terbang itu
adalah operator bandar udara.

Aerodrome alternate: Sebuah bandar udara alternative untuk mendarat,


dimana pesawat tidak dapat mendarat dibandara tujuan karena tidak
mungkin untuk didarati.

Aerobridge: Jembatan yang menghubungkan bangunan ruang tunggu


penumpang untuk kegiatan keluar dan  masuknya penumpang kedalam
pesawat.

Aircraft: Adalah pesawat ber mesin yang mendapatkan dukungan udara


di atmosfer dari reaksi udara selain reaksi udara terhadap permukaan
bumi.

Airborne: Saat ketika pesawat lepas landas pada landasan pacu dan
mengudara dengan kekuatan sendiri.

Airborne Mechanic: Adalah seorang teknisi yang ditugaskan oleh


perusahaan penerbangan untuk ikut serta dalam misi penerbangan dan
menempati seat didalam cockpit pesawat bersama pilot dan co pilot
selama penerbangan.
Aircraft Operation Certificate (AOC): Sebuah sertifikat yang dikeluarkan
oleh Departemen Perhubungan untuk operator dalam melaksanakan
kegiatan operasi angkutan udara niaga tertentu.

Aircraft Operating Manual: Adalah sebuah manual yang dikeluarkan oleh


pabrik pembuat pesawat, diterima oleh Negara Operator, mengandung
Normal Operation Prosedur, Abnormal dan Emergency Prosedur,
Checklist, Aircraft Limitation, informasi kinerja, rincian sistem pesawat
dan bahan lain yang relevan dengan pengoperasian pesawat terbang.

Aircrew: Semua orang ditugaskan untuk melaksanakan suatu misi


penerbangan dari satu bandara ke bandara lainnya, diantaranya Cockpit
Crew, Flight Attendant, Airborne Mechanic, dan Load Master.

Air Operator Certificate (AOC): Sebuah sertifikat otorisasi yang


dikeluarkan oleh Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat
Udara untuk perusahaan penerbangan melaksanakan operasi angkutan
udara niaga tertentu.

Airport Certificate: Sebuah sertifikat yang dikeluarkan oleh otoritas


dibawah Departement Perhubungan sesuai dengan peraturan yang
berlaku untuk pengoperasian suatu bandar udara.

Airport Tax: Adalah Tax atau biaya yang dipungut oleh Pengelola Bandara
kepada penumpang.

Airspace: Adalah batas wilayah hukum udara di atas wilayah daratan dan
perairan dari suatu Negara.

Air-taxiing: Gerakan sebuah helikopter / VTOL diatas permukaan sebuah


lapangan terbang, biasanya dalam ground effect dan pada kecepatan
darat biasanya kurang dari 37 km / h (20 kt).

Airtime: Adalah waktu yang ditentukan mulai saat pesawat lepas landas
untuk mengudara dan sampai  pesawat menyentuh landasan pacu saat
mendarat.

Air Transport: Adalah kegiatan menggunakan pesawat untuk mengangkut


penumpang, kargo dan / atau pos dalam satu atau lebih perjalanan dari
satu bandara ke bandara yang lain.

Air Traffic: Berarti pesawat yang beroperasi di udara atau di permukaan


bandara, termasuk kegiatan loading dan area parkir atau Semua pesawat
dalam penerbangan atau operasi pada daerah manuver dari sebuah
lapangan terbang.
Air traffic control (ATC): Adalah kontrol lalu lintas udara (ATC) merupakan
layanan yang disediakan oleh pengelola bandara untuk pengendalian
pesawat baik didarat maupun diudara untuk keselamatan penerbangan.
Tujuan utama dari sistem ATC di seluruh dunia  adalah untuk
memberikan batasan atau jarak satu pesawat dengan pesawat lainnya
untuk mencegah terjadinya tabrakan baik didarat maupun diudara, untuk
mengatur dan memperlancar arus lalu lintas, dan untuk menyediakan
informasi dan dukungan lainnya kepada pilot ketika melakukan
penerbangan dan bertanggung jawab pada semua pergerakan pesawat.

Altitude: Ketinggian Terbang vertikal dari permukaan laut, suatu titik atau
sebuah objek dianggap sebagai titik, diukur dari permukaan laut (MSL).

Apron: Adalah daerah tertentu pada bandar udara didarat  yang


digunakan untuk tempat naik turun penumpang, bongkar muat kargo
atau pos, pengisian bahan bakar, parkir atau perawatan pesawat udara.

Auxiliary Power Unit (APU): Adalah mesin yang terdiri dari kompresor,
turbin, dan bagian aksesori drive. Hal ini dipasang dalam kompartemen
tahan api yang terletak di ekor pesawat. APU berfungsi sebagai satu Unit
penghasil aliran listrik untuk menghidupkan mesin pesawat, dan
pendingin pesawat saat di Apron. Daya listrik untuk menghidupkan APU
berasal dari Battery pesawat.

Baggage (Bagasi):Barang-barang penumpang yang ukuranya tidak


melebihi dari aturan yang telah ditetapkan oleh operator dimuat sebagai
bagasi setelah melalui pemeriksaan.

Baggage Tag (Label bagasi): Tag atau label yang melekat pada bagasi
berisi nomor tag, nomor penerbangan dan tujuan,

Boarding: adalah istilah untuk menggambarkan masuknya penumpang


dari ruang tunggu menuju ke dalam pesawat dan berakhir sampai
penumpang duduk pada kursi yang telah ditentukan dan penutupan pintu
pesawat.

Boarding pass: Sebuah boarding pass adalah dokumen yang disediakan


oleh maskapai penerbangan pada saat penumpang check-in dan
diberikan boarding pass, untuk naik kedalam pesawat. Minimum 
mengidentifikasi nama penumpang, nomor penerbangan, nomor tempat
duduk dalam pesawat, tanggal dan waktu yang dijadwalkan untuk
keberangkatan. Dalam beberapa kasus dapat melaksanakan check-in "on-
line" dan mencetak boarding pass sendiri.
Cabin: Ruang dalam pesawat yang dirancang khusus untuk mengangkut
penumpang.

Cabin Baggage: Bagasi yang dibawa oleh penumpang ke dalam kabin


pesawat .Ada peraturan untuk memungkinkan membawa bagasi kabin.

Cabin Pressure Altitude: Tekanan pada ketinggian pesawat sesuai dengan


tekanan dalam kabin pesawat selama penerbangan.

Cargo: Produk atau barang yang diangkut oleh operator penerbangan di


samping penumpang.

Cargo Compartment: Ruang dalam pesawat yang digunakan untuk bagasi


dan kargo. (Terletak pada bagian bawah pesawat dan dibagi menjadi
beberapa bagian).

Certificate: adalah dokumen yang dikeluarkan oleh, atau atas nama


Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang menegaskan standar
regulasi seperti yang dijelaskan dalam dokumen, telah dipenuhi. Sertifikat
tidak menyampaikan otoritas untuk bertindak.

Check-in Counter: Tempat di mana penumpang menyerahkan tiket untuk


melapor keberangkatannya, dan dicocokan dengan identitas penumpang
apakah sesuai dengan ticket yang tertera, dan untuk menimbang bagasi
yang dibawa dalam penerbangan tersebut, setelah Check-in penumpang
mendapatkan Boarding pass dan Claim Tag Bagage.

Claim Tag: Adalah sebuah label bagasi yang disimpan oleh penumpang,
yang digunakan untuk mengidentifikasi bagasi mereka untuk diperiksa
oleh petugas ditempat kedatangan.

Clearway: Sebuah wilayah persegi panjang yang didefinisikan di atas


tanah atau air di bawah kendali otoritas yang tepat, dipilih atau disiapkan
sebagai daerah yang cocok di mana pesawat dapat membuat sebagian
dari pendakian awal ke ketinggian tertentu.

Cockpit: Area tempat kerja pilot, di mana selama penerbangan pesawat


dikontrol atau dikendalikan oleh pilot, yang terletak di bagian depan
pesawat.

Cockpit Crew Member: Adalah sebuah team dari awak pilot yang
diberikan tugas untuk mengendalikan pesawat selama waktu
penerbangan terdiri dari:

Pilot In Command : Adalah seorang Captain yang memimpin misi pada


penerbangan tersebut.
Co -Pilot : Adalah seorang First Officer yang tugasnya membantu PIC
selama misi penerbangan tersebutt sebelah kanan.

Enlarge Crew : Pilot tambahan yang ditugaskan biasanya untuk


penerbangan jarak jauh.

Competency Check: Setiap pemeriksaan operasional yang dibutuhkan


dilakukan pada karyawan perusahaan (selain awak pesawat), oleh
Direktorat Kelaikan Udara untuk melakukan cek.

Consignment: Satu atau lebih paket barang berbahaya yang diterima oleh
operator dari satu pengirim pada satu waktu dan pada satu alamat,
receipted dalam satu lot dan pindah ke satu penerima pada satu alamat
tujuan.

Connecting Flight: Adalah Penerbangan lanjutan setelah mendarat dan


dilanjutkan dengan menggunakan Airline lain atau Airline yang sama.

Crew Member: Sebuah team terdiri dari Pilot, Awak Kabin, Teknisi dan
atau Flight Operation Officer yang ditugaskan untuk melakukan tugas di
dalam pesawat terbang selama kurun waktu penerbangan.

Dangerous Goods: Artikel atau zat yang mampu berpose risiko terhadap
kesehatan, keselamatan, properti atau lingkungan dan yang ditampilkan
dalam daftar barang berbahaya dalam Petunjuk Teknis atau yang
diklasifikasikan menurut Instruksi.

Deportee: Penumpang dari suatu Negara yang on board didalam


pesawat, karena alasan keamanan maka penumpang tersebut
dikembalikan kenegara asal.

Emergency Light: Bila terjadi keadaan “Darurat”, Kapten akan


menyalakan lampu darurat sebanyak 3 kali untuk memperingatkan awak
kabin, bahwa pesawat akan mendarat darurat.

Emergency Locator Transmitter (ELT): Sebuah istilah umum yang


menggambarkan peralatan yang menyiarkan sinyal berbeda pada
frekuensi yang ditunjuk dan, tergantung pada aplikasi, dapat secara
otomatis diaktifkan oleh hentakan atau diaktifkan secara manual. Sebuah
ELT mungkin salah satu dari berikut:

Executive Lounge: Adalah ruang tunggu di dalam gedung terminal yang


khusus disiapkan untuk penumpang kelas eksekutif.
Flight Attendant: Adalah Pramugari atau awak kabin yang ditugaskan
untuk memberikan pelayanan dan menjamin keamanan dan keselamatan
penumpang didalam pesawat.

• Primary Flight Attendant: Mereka adalah awak kabin utama yang bila
tugas terbang selalu menduduki kursi dekat dengan pintu darurat, dan
bertanggung jawab untuk evakuasi penumpang bila terjadi keadaan
darurat.

• Assisting  Flight Attendant: Mereka berada di samping awak kabin


utama dan menduduki kursi dekat dengan  pintu darurat, dan
membimbing arus penumpang selama evakuasi darurat.

Dalam hal awak primer lumpuh, "assisting flight attendant" akan


mengambil alih tugas sebagai crew evacuation primer.

Flight Crew: Adalah Pilot dan Co-pilot yang diberikan tugas untuk
melaksanakan penerbangan dan bertanggung jawab atas keamanan dan
keselamatan penumpang serta pesawat yang dikendalikannya.

PIC : adalah Pilot in Command atau pimpinan dalam misi penerbangan


tersebut.

FO adalah First Officer yang bertugas membantu PIC selama misi


penerbangan tersebut.

Flight Dispatcher: Orang yang diberikan tanggung jawab oleh


operator/airline untuk melaksanakan pemberangkatan pesawat. Seorang
Dispatcher biasanya personil yang mempunyai License untuk
melaksanakan tugas, dan berkoordinasi dengan pilot-in-command, Tugas
dispatcher penerbangan mencakup menyiapkan operational flight plan,
atc flight plan, weather forecast., notam, load trim sheet, mengatur
bongkar muat barang pada pesawat udara;  dan tugas-tugas lainnya
dalam suatu perencanaan penerbangan.

Flight Level: Ketinggian jelajah terbang, yaitu ketinggian terbang dihitung


mulai di atas permukaan laut di mana pesawat tersebut dioperasikan.

Forecast: Pernyataan kondisi meteorologi yang diharapkan untuk waktu


tertentu atau periode, dan untuk daerah tertentu atau bagian dari
wilayah udara.

Ground Handling Agent: Adalah perusahaan Agen yang ditunjuk oleh


operator udara untuk melakukan kegiatan penanganan pesawat,
penumpang, bagasi dan cargo serta pos sampai pesawat melaksanakan
pushback.
Ground Time: Adalah waktu pesawat berhenti di Appron diantara waktu
kedatangan dan waktu keberangkatan berikutnya.

Hatrack: Adalah tempat penyimpanan barang penumpang yang dibawa


kedalam pesawat, biasanya terletak di atas kursi penumpang.

Hazard: Berarti suatu keadaan, obyek atau kegiatan dengan potensi


menyebabkan luka terhadap orang, kerusakan terhadap peralatan atau
struktur, kehilangan materi, atau pengurangan kemampuan untuk
melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.

Infant: Adalah Seseorang bayi yang belum mencapai usia 2 tahun

Jump Seat: Kursi lipat yang digunakan oleh awak pesawat saat take off
dan landing.

Last Minutes Change: Adalah Perubahan jumlah penumpang/cargo pada


saat pesawat sudah akan berangkat.

Lavatory: Kata lain untuk toilet.

Load factor: Rasio beban tertentu untuk berat total pesawat. Beban
ditentukan dinyatakan dalam salah satu dari berikut: gaya aerodinamika,
kekuatan inersia, reaksi didarat atau udara.

Lost and Found Counter: atau unit yang menangani bagasi hilang.

Luggage cabin: Penyimpanan yang terletak di atas kursi penumpang ,


yang digunakan oleh penumpang untuk menempatkan bagasi kabin
mereka.

Manouvering Area: Adalah bagian dari bandar udara yang digunakan


untuk tinggal landas (take off), mendarat, dan bergerak di landas
penghubung (taxiway) oleh pesawat udara, kecuali apron (apron tidak
termasuk daerah manuver).

Medivac: Operator khusus untuk membawa orang sakit yang akan


menjalani perawatan kesehatan dengan menggunakan pesawat komersil
dengan penumpang lainnya, mereka menempati bagian depan kabin,
tergantung pada ketersediaan ruang, dan kepala menghadap ke depan.

Movement Area: Adalah bagian bandar udara yang dipergunakan untuk


lepas landas, mendarat dan bergerak (taxiing) oleh pesawat udara, yang
terdiri dari daerah manuver dan apron.
NOTAM: Sebuah pemberitahuan yang didistribusikan oleh sarana
informasi telekomunikasi yang berisi mengenai pembentukan, kondisi
atau perubahan dalam fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau
bahaya, pengetahuan yang tepat waktu yang sangat penting untuk
personil yang berhubungan dengan operasi penerbangan

Observer: Pilot tambahan untuk melakukan tugas observasi pada


penerbangan tersebut, dan terdaftar pada manifest pada penerbangan
tersebut, mendapatkan tempat duduk seperti penumpang biasa duduk
apabila masa tugas melebihi 6 jam.

Obstacle: adalah objek benda tetap (permanen atau sementara) dan


objek benda bergerak, atau bagian dari keduanya, yang terletak pada
suatu wilayah yang digunakan untuk pergerakan pesawat udara di
permukaan atau yang ketinggiannya melebihi permukaan tertentu yang
dimaksudkan untuk menjaga keselamatan pesawat udara yang sedang
dalam penerbangan (in flight).

Passenger Handling: Semua aktivitas di bandara yang menangani


penumpang mulai dari penjualan tiket, check in, penanganan khusus (jika
diperlukan), ruang tunggu, informasi, dan di stasiun kedatangan, transit
room, transfer desk, pengambilan bagasi dan lost and found.

Passenger Service Unit: Adalah peralatan yang terdapat didalam pesawat,


yang dapat digunakan oleh penumpang pesawat bila terjadi keadaan
darurat selama penerbangan.

Passenger Seat: Kursi penumpang yang dilengkapi dengan sabuk


pengaman yang digunakan selama penerbangan.

Pushback; Dalam penerbangan, pushback merupakan prosedur bandara


di mana pesawat didorong ke belakang jauh dari gerbang bandara
dengan daya eksternal. Pushbacks dilakukan oleh petugas khusus,
dengan menggunakan kendaraan low-profile yang disebut traktor
pushback atau kapal tunda.

Pushback Car: Mobil atau traktor yang digunakan untuk melakukan


pushback pesawat.

Safety: berarti suatu keadaan dimana resiko luka terhadap orang atau
kerusakan harta benda dikurangi sampai pada, dan dipertahankan di
bawah, suatu tingkat yang dapat diterima melalui suatu proses
berkelanjutan dari identifikasi ancaman dan manajemen resiko yang
berkelanjutan.
Security Item: Semua hal yang dianggap sebagai senjata atau dapat
digunakan untuk menyerang atau memiliki bentuk seperti senjata
termasuk senjata mainan.

Structural Seat: Adalah kursi yang dilengkapi dengan sabuk pengaman


khusus biasanya digunakan oleh pilot selama melaksanakan tugas
terbang.

Tiket: Sebuah tiket penerbangan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh


sebuah maskapai penerbangan atau agen perjalanan, untuk
mengkonfirmasi bahwa seseorang telah membeli ticket dengan kepastian
berangkat  pada penerbangan tersebut. Dokumen ini kemudian
digunakan untuk mendapatkan boarding pass, di bandara.

Touch Down: Saat ketika roda pesawat menyentuh landasan pacu dalam
proses pendaratan.

Transfer Desk: Adalah tempat dimana penumpang tiba dari stasiun awal
dan akan melanjutkan penerbangan ke stasiun lainnya dengan
menggunakan operator yang sama atau operator lainnya.

Transit Passenger: Penumpang yang berhenti di stasiun dan menunggu


penerbangan lanjutan pada hari yang sama.

Transit Room: Ruang di bandara yang digunakan oleh penumpang


pesawat untuk beristirahat dan menunggu keberangkatan berikutnya.

Transit Time: Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menunggu di sebuah


stasiun transit, mulai dari kedatangan sampai keberangkatan kembali,
yang merupakan bagian dari satu rangkaian tugas.

Turbulence: Situasi saat pesawat dalam penerbangan memasuki kondisi


cuaca buruk.

Uncompanied Minors (U/M): Anak-anak yang bepergian tanpa orang tua


atau pendamping, perlu perhatian dan pelayanan khusus.

C. PESAWAT UDARA
1. Pesawat Take off;
Jika anda pernah melihat pesawat terbang dapat melakukan take off
dan mendarat pada suatu bandara, anda tahu bahwa itu suatu yang
ajaib pada dahulu kala. Tetapi saat ini badan pesawat jumbo jet
modern dapat terbang dengan mudahnya. Sebagai contoh sebuah 747-
400 mempunyai panjang 70,6 meter (231 kaki, 10 inci) dengan
rentangan sayap 64,4 meter (211 kaki, 5 inci). Ekor pesawat setara
dengan gedung berlantai enam. Wright bersaudara pertama terbang
pada Kitty Hawk yang mempunyai panjang 45 meter (150 kaki),
dengan massa pesawat sekitar beberatus kilogram. Pesawat kargo
dapat membawa lebih dari 38.000 kg (85.000 lbs) dan massa yang
berat ini menambah gaya tarik gravitasi yang dapat menekan udara di
kala terbang. Dan sekarang 747 dapat terbang dengan mudah dengan
kecepatan 917 km/jam (570 mph). Bagaimana benda bermassa besar
dapat terbang di udara? Pesawat terbang memanfaatkan dua gaya,
gaya angkat dan gaya dorong, yang memungkinkan pesawat dapat
melakukan take off dan terbang di udara.

2. Pesawat Landing;
Pesawat mendarat dengan cara mengurangi kecepatan hingga
mencapai kecepatan yg aman untuk mendarat kemudian ground pilot
yg berada di menara kontrol akan memandu mengenai beberapa hal
untuk kelancaran pendaratan. Pesawat modern dilengkapi dgn navigasi
digital yg langsung terhubung dgn satelit untuk memantau titik ordinat
pesawat tsb agar tepat berada pada jalur pendaratan virtual jauh
sebelum pesawat berada dekat dgn bandara dan ketika pesawa telah
mendekati bandara maka lampu pada landasan akan tampak mata
sehingga pilot bisa melihat secara kasat mata dan juga secara digital
melalui navigasi dan pada akhirnya bisa mendarat dgn baik . Berikut
penjelasan lengkap dengan gambarnya.

Pertama, pesawat akan mengeluarkan yang namanya spoiler.


Gunanya untuk mengurangi gaya angkat sehingga pesawat akan lebih
cepat turun. Tapi untuk penerbangan normal, spoiler nggak dibuka full.
Hanya dibuka-tutup sesekali saja sebelum fase pendaratan. Gambar
diatas adalah saat dimana spoiler digunakan untuk pengereman
setelah pesawat menyentuh tanah. Penjelasan lebih lanjut ada
dibawah

Selanjutnya flap diturunkan. Flap adalah penampang bagian belakang


pesawat yang fungsinya adalah menaikkan gaya angkat dan
mengurangi kecepatan.

D. STRUKTUR PESAWAT TERBANG;


1. Sayap;
Sebuah pesawat terbang memberikan gaya angkat yang
dibutuhkan untuk terbang. Gaya angkat terjadi oleh aliran udara
dari bagian depan di sekitar sayap. Kuncinya terletak pada bentuk
dari sayap: yang melengkung pada bagian atas dan relatif rata
pada bagian bawah. Ini artinya aliran udara yang melintas pada
bagian atas berbeda dengan bagian bawah dari sayap.

Saat udara menerpa bagian atas sayap, menyebabkan aliran


melintas menjauhi sayap. Karena bentuk lengkungan pada sayap
pada bagian atas menyebabkan daerah tekanan rendah tercipta.
Perbedaan tekanan bagian atas dan bagian bawah akan
menciptakan gaya angkat pada sayap.

a. Aileron
Untuk menggerakan pesawat agar pesawat miring terhadap
permukaan bumi, pilot menggerakan panel pada bagian ujung
dari sayap yang disebut ailerons. Untuk tuas pilot ke kiri akan
menggerakan ailerons bagian kiri ke atas akan menyebabkan
sayap sebelah kiri turun. Pada saat yang sama, ailerons pada
sayap kanan bergerak ke bawah menyebabkan sayap sebelah
kanan ke atas. Kombinasi dua gaya akan menyebabkan gerakan
bidang pesawat miring terhadap permukaan bumi. Demikian
pula, untuk kasus tuas pilot digerakan ke kanan akan
meggerakan pesawat miring ke kanan terhadap permukaan
bumi.
Saat membelok, pilot juga menggunakan stabiliser vertikal pada
bagian ekor pesawat. Saat belok ke kiri, stabiliser bergerak ke
kiri. Bagian ekor ini berbentuk seperti sebuah sayap terletak
pada vertikal terhadap bidang pesawat, yang dapat digerakan
ke kanan dan ke kiri.  Sehingga dapat membantu pembelokan
pesawat ke kanan dan ke kiri.

Saat melakukan take off bagian flaps membuat daerah


permukaan sayap lebh besar dan lebih lengkung, sehingga
memberikan daya angkat lebih pada sayap.

 Terletak pada wing.


 Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan
roll.
 Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang
dari nose hingga ke tail).
 Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick
control.
 Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan
pesawat dalam arah lateral.
 Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan,
berdefleksi naik atau turun.

Bagaimana cara kerja aileron??


Gambar diatas adalah gambar pesawat dilihat dari arah tail.
Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau
berguling kekanan, maka yang dilakukan oleh pilot adalah :
menggerakan stick control atau tuas kemudi ke arah kanan,
sehingga secara mekanik akan terjadi suatu pergerakan di
mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron
kiri bergerak turun. Pada wing kanan dimana aileron up akan
terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan
aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran udara di
permukaan atas wing berkurang (karena idealnya aliran
udara di atas airfoil lebih cepat daripada di permukaan
bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan
kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing
kanan turun. Sedangkan pada wing sebelah kiri, aileron yang
turun menyebabkan tekanan udara terakumulasi dan
mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya jika
pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah
kiri.

Gambar diatas adalah gambar pesawat dilihat dari arah tail

2. Elevator

Pada saat terbang pilot harus mengubah bentuk sayap agar


pesawat dapat dikendalikan. Untuk melakukan ini dia memakai
bagian sayap yang dapat digerakan yang biasa disebut
permukaan control. Ini akan mengubah perggerakan udara yang
melintas pada permukaan sayap dan juga mengubah arah
penerbangan. Untuk melakukan gerakan ke turun atau naik, tuas
pilot menggerakan panel pada bagian ekor yang biasa disebut
elevator. Jika tuas pilot digerakan ke belakang maka panel pada
bagian depan elevator akan naik dan menyebabkan aliran udara
menekan bagian ekor ke atas sehingga pesawat akan naik. Jika
tuas pilot digerakan ke depan maka panel pada bagian depan
elevator akan turun dan menyebabkan aliran udara menekan
bagian ekor ke bawah sehingga pesawat akan turun.

 Terletak pada horizontal stabilizer.


 Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch
(pitch up or down).
 Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang
sepanjang wing).
 Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick
control.
 Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan
pesawat dalam arah longitudinal.
 Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan,
berdefleksi naik atau turun.

Bagaimana cara kerja elevator

Jika pilot menginginkan pesawat melakukan pitch up or down


(gerakan menaikan dan menurunkan nose). Maka yang
dilakukan adalah dengan menggerakan stick control pada
cockpit ke depan atau ke belakang. Jika kita menginginkan
pitch up (nose ke atas) maka pilot akan menggerakan stick
control nya ke belakang (menuju ke badan pilot) yang akan
mendapat respon dengan naiknya elevator secatra bersamaan.
Dengan naiknya elevator maka terjadi penurunan gaya
aerodinamika pesawat yang menekan tail ke bawah sehingga
nose akan raise atau naik. Kebalikannya jika pilot menginginkan
pitch down, maka stick control akan di gerakan ke depan yang
akan membuat elevator bergerak ke bawah sehingga bagian
tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan
nose turun.
3. RUDDER
 Terletak pada vertical stabilizer.
 Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan yaw.
 Bergerak pada sumbu vertical (sumbu memanjang tegak lurus
terhadap Center of gravity dari pesawat).
 Rudder dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan rudder
pedal.
 Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan
pesawat dalam arah direksional.
 Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.

cara kerja rudder??

Rudder bekerja dengan perantara sistem mekanik yang bernama


rudder pedal. Seperti halnya pedal rem atau gas pada mobil.
Terdapat dua pedal yaitu kiri dan kanan yang masing-masing
untuk pergerakan yaw kiri dan kanan.

Jika pilot menginginkan pesawatnya yaw ke kiri maka pilot akan


menekan/menginjak rudder pedal sebelah kiri, secara mekanik
akan diartikan rudder akan berdefleksi ke kiri. Yang terjadi adalah
timbul gaya aerodinamik yang menekan permukaan rudder yang
berdefleksi, sehingga tail akan bergerak ke kanan dan nose akan
bergerak ke kiri. Maka pesawat akan yaw ke kiri. Sebaliknya jika
akan melakukan yaw ke kanan maka yang diinjak adalah rudder
pedal sebelah kanan.

4. Mesin
Untuk bergerak ke depan melintasi udara pesawat terbang
menggunakan daya dorong yang dihasilkan mesin. Hampir semua
pesawat terbang komersial menggunakan mesin jet yang biasa
disebut turbofans. Turbofans adalah salah satu dari keluarga
mesin yang disebut mesin turbin gas.

Udara dingin dimasukkan pada bagian depan dengan


menggunakan sudut-sudut besar (biasanya berdiameter lebih dari
3 meter). Udara yang dimasukkan ke dalam mesin dan menekan
ke luar dengan menghasilkan gaya dorong.

Udara mengalir melalui sudut-sudut pada mesin yang biasa


disebut kompresor. Kompresor menekan udara dan mengalir ke
ruang pembakaran dengan menaikkan tekanannya terlebih
dahulu. Di dalam ruang pembakaran, udara dicampur dengan
bahan bakar kemudian dibakar menyebabkan letupan yang
terkendali. Panas yang terjadi pada ruang pembakaran
menyebabkan adanya ekspansi termal yang sangat cepat dan
keluar ke bagian belakang mesin. Saat keluar dari ruang
pembakaran udara panas melintasi  turbin menghasilkan gaya
dorong. Turbin yang terhubung akan berputar agar kompresor
dapat bekerja memasukkan udara dingin pada bagian depan,
sehingga proses tersebut dapat dilakukan berulang-ulang secara
kontinu.

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada 4 gaya


yang menyebabkan pesawat dapat terbang, gaya dorong
(Thrust), gaya hambat (Drag),gaya angkat (Lift), dan gaya
gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai